BAB III RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM - DOCRPIJM 859f5fdd93 BAB IIIBAB III RPI2JM Moker

BAB III RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan

  prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

  3.1 . Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

3.1.1. Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional

A. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional

  Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan :

  1. Ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan;

  2. Keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

  3. Keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota;

  4. Keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;

  5. Keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang;

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  6. Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;

  7. Keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah;

  8. Keseimbangan dan keserasian kegiatan antar sektor; 9. Pertahanan dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional.

  RTRWN menjadi pedoman untuk :

  1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional;

  2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional;

  3. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional;

  4. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah provinsi, serta keserasian antar sektor;

  5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;

  6. Penataan ruang kawasan strategis nasional; 7. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

B. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Nasional, meliputi kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang.

  1. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi :  Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki;  Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah nasional.

  Strategi untuk peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah meliputi :  Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah disekitarnya;  Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat pertumbuhan;  Mengendalikan perkembangan kota-kota pantai;  Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih efektif dalam pengembangan wilayah disekitarnya.

  2. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang meliputi :  Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung

   Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup;  Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

   Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya  Perwujudan dan peningkatan keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budi daya;  Pengendalian perkembangan kegiatan budi daya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.

   Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis nasional  Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

  Strategi :  Menetapkan kawasan strategis nasional berfungsi lindung;  Mencegah pemanfaatan ruang di kawasan strategis nasional yang berpotensi mengurangi fungsi lindung kawasan;  Membatasi pemanfaatan ruang disekitar kawasan strategis nasional yang berpotansi mengurangi fungsi lindung kawasan;  Membatasi pengembangan sarana dan prasarana di dalam dan disekitar kawasan strategis nasional yang dapat memicu perkembangan kegiatan budi daya;

   Mengembangkan kegiatan budi daya tidak terbangun disekitar kawasan strategis nasional yang berfungsi sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi daya terbangun;

   Merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang menurun akibat dampak pemanfaatan ruang yang berkembang di dalam dan di sekitar kawasan strategis nasional;

   Pengembangan kawasan tertinggal untuk mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antar kawasan. Strategi :  Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan;  Membuka akses dan meningkatkan aksesbilitas antar kawasan tertinggal dan pusat pertumbuhan wilayah;  Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi masyarakat;  Meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan;  Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan kegiatan ekonomi.

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

3.1.2. Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  Rencana struktur ruang wilayah nasional meliputi (A) sistem perkotaan nasional, (B) sistem jaringan transportasi nasional, (C) sistem jaringan energi nasional, (D) sistem jaringan telekomunikasi nasional, dan (E) sistem jaringan sumber daya air. Namun dalam pembahasan yang terkait dengan Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karrya adalah sistem perkotaan nasional.

  Sistem perkotaan nasional terdiri atas Pusat Kegiatan Nasional (PKN),Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang dapat berupa :

  a) Kawasan megapolitan;

  b) Kawasan metropolitan;

  c) Kawasan perkotaan besar;

  d) Kawasan perkotaan sedang; atau e) Kawasan perkotaan kecil.

  Untuk Provinsi Jawa Timur PKN ditentukan di Kawasan Perkotaan Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan) serta di Malang. Sedangkan PKW di Provinsi Jawa Timur diarahkan pada wilayah Probolinggo, Tuban, Kediri, Madiun, banyuwangi, Jember, Blitar, Pamekasan, Bojonegoro, dan Pacitan. Berikut arahan pengembangan perkotaan di Provinsi Jawa Timur.

Tabel 3.1. Sistem Perkotaan Nasional dan Arahan Pengembangannya di Jawa Timur NO

SISTEM PERKOTAAN WILAYAH ARAHAN

  

1 PKN Gerbangkertasusila Termasuk dalam tahapan pengembangan I

dengan fokus kegiatan revitalisasi kota-kota yang telah berfungsi Malang Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan

  

2 PKW Probolinggo Termasuk dalam tahapan pengembangan II

dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan Tuban Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan

  Kediri Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan Madiun Termasuk dalam tahapan pengembangan II

SISTEM NO WILAYAH ARAHAN PERKOTAAN

  dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan Banyuwangi Termasuk dalam tahapan pengembangan I dengan fokus kegiatan pengembangan/ peningkatan fungsi kawasan perkotaan Jember Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan

  Blitar Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan Pamekasan Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan

  Bojonegoro Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan Pacitan Termasuk dalam tahapan pengembangan II dengan fokus kegiatan pengembangan baru kawasan perkotaan

  

Sumber : Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional

3.1.3. Rencana Kawasan Strategis Nasional (KSN)

  Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan :

  a) Pertahanan dan keamanan;

  b) Pertumbuhan ekonomi;

  c) Sosial dan budaya;

  d) Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi; dan/atau e) Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

Tabel 3.2. Kawasan Strategis Nasional di Provinsi Jawa Timur KAWASAN STRATEGIS

  

NO KOTA/KABUPATEN SUDUT KEPENTINGAN

NASIONAL

  1 Kawasan Perkotaan Gresik Kab. Gresik, Kab. Ekonomi

  • – Bangkalan – Mojokerto – Bangkalan, Kota Mojokerto, Surabaya Sidoarjo Kota Surabaya, Kab.
  • – – Lamongan (Gerbangkertosusila) Sidoarjo, Kab. Lamongan

  

2 Kawasan Stasiun Pengamat Penggunaan Sumberdaya Penggunaan Sumberdaya

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

NO KAWASAN STRATEGIS NASIONAL KOTA/KABUPATEN SUDUT KEPENTINGAN

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  Dirgantara Watukosek Alam dan Teknologi Tinggi Alam dan Teknologi Tinggi

  3 Kawasan Perbatasan Negara Pulau Barung Kabupaten Jember Pertahanan dan Keamanan

  4 Kawasan Perbatasan Negara Pulau Sekel dan Panehan Kabupaten Trenggalek Pertahanan dan Keamanan

  

Sumber : Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional 3.2 . RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN)

  Beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW KSN dalam penyusunan RPI2-JM Cipta Karya Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut : a. Cakupan delineasi wilayah yang ditetapkan dalam KSN.

  b. Arahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa :  Ekonomi  Lingkungan Hidup  Sosial Budaya  Pendayagunaan Sumberdaya alam dan Teknologi Tinggi  Pertahanan dan Keamanan

  c. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup :  Arahan pengembangan pola ruang :

   Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya  Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH.

   Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, dan drainase.  Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

  Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai berikut : a. Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor,

  Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur;

  b. Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan; c. Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar;

  d. Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo;

  e. Perpres No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda;

  f. Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun.

  Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kawasan-kawasan di wilayah Provinsi Jawa Timur belum ada yang memiliki Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis.

  3.3 . Arahan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Jawa - Bali

  3.3.1. Definisi

  Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan merupakan rencana rinci dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) berisi tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang, rencana struktur dan pola ruang, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang, strategi operasionalisasi perwujudan struktur dan pola ruang, serta indikasi program jangka menengah lima tahun.

  3.3.2. Fungsi Rencana Tata Ruang Kepulauan Terhadap RPI2JM

  Arahan pemanfaatan ruang Pulau/Kepulauan dan KSN merupakan acuan dalam mewujudkan struktur ruang dan pola ruang (yang memuat rincian indikasi program utama, indikasi sumber pendanaan, indikasi instansi pelaksana, dan indikasi waktu pelaksanaan), sehingga untuk operasionalisasinya perlu disusun Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM).

  3.3.3. Kedudukan

  Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan disusun untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan ketentuan Pasal 123 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Dalam aturan tersebut RTR Pulau/Kepulauan dan KSN disusun sebagai perangkat operasional dan merupakan rencana rinci untuk RTRWN. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

Tabel 3.3. Amanat UU 26/2007 dan PP 26/2008 terkait RTR Pulau/Kepulauan dan KSN

A. UU 26/2007 tentang Penataan Ruang 1.

  Pasal 14 ayat (4) RTR Pulau/Kepulauan dan KSN disusun sebagai perangkat operasional RTRWN 2. Pasal 14 Ayat (5 ) RTR Pulau/Kepulauan dan KSN disusun apabila :  RTRWN belum dapat dijadikan dasar pelaksanaan pemanfaatan ruang & pengendalian pemanfaatan ruang  RTRWN mencakup wilayah perencanaan yg luas & skala peta memerlukan perincian sebelum dioperasionakan 3.

Pasal 21 ayat (1) RTR Pulau/Kepulauan dan KSN diatur dengan peraturan presiden.

  4. Penjelasan Pasal 14 Ayat (3) RTR Pulau/Kepulauan dan KSN merupakan rencana rinci untuk RTRWN

B. PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

  Pasal 123 ayat (4) RTR Pulau/Kepulauan dan KSN ditetapkan dengan peraturan presiden. Sesuai dengan tabel diatas kedudukan dari RTR Pulau/Kepulauan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1. Kedudukan RTR Pulau/Kepulauan

Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  3.3.4. Tujuan

  Penataan ruang Pulau Jawa - Bali bertujuan untuk mewujudkan :

  1. Lumbung pangan utama nasional;

  2. Kawasan perkotaan nasional yang kompak berbasis mitigasi dan adaptasi bencana;

  3. Pusat industri yang berdaya saing dan ramah lingkungan;

  4. Pemanfaatan potensi sumber daya mineral, minyak dan gas bumi, serta panas bumi secara berkelanjutan;

  5. Pemanfaatan potensi perikanan, perkebunan, dan kehutanan secara berkelanjutan;

  6. Pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional;

  7. Pusat pariwisata berdaya saing internasional berbasis cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran (Meeting, Incentive, Convention and

  Exhibition/MICE);

  8. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup yang memadai untuk pembangunan;

  9. Pulau Jawa bagian selatan dan Pulau Bali bagian utara yang berkembang dengan memperhatikan keberadaan kawasan lindung dan kawasan rawan bencana; dan

  10. Jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan daya saing.

  3.3.5. Kebijakan dan Strategi

  Kebijakan dan strategi penataan ruang dalam Rencana Tata Ruang Pulau

Tabel 3.4. Kebijakan dan Strategi Dalam PP 28 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa - Bali

  Pasal Tujuan Kebijakan Strategi

Pasal 6 Lumbung Pemertahanan lahan

   Mempertahankan luas lahan pertanian pangan utama pertanian untuk tanaman pangan berkelanjutan dengan nasional pangan, termasuk lahan dengendalikan kegiatan budi daya lainnya pertanian pangan  Mengendalikan alih fungsi peruntukan berkelanjutan lahan pertanian untuk tanaman pangan; dan  Mengendalikan perkembangan fisik kawasan perkotaan nasional untuk menjaga keutuhan lahan pertanian tanaman pangan

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM Pasal Tujuan Kebijakan Strategi

  Pengembangan dan pemertahanan jaringan prasarana sumber daya air untuk meningkatkan luasan lahan pertanian untuk tanaman pangan

   Mengembangkan dan memelihara bendungan beserta waduknya untuk mempertahankan daya tampung air yang menjamin penyediaan air baku bagi kegiatan pertanian tanaman pangan  Memelihara dan meningkatkan jaringan irigasi teknis pada daerah irigasi (DI) untuk meningkatkan luasan lahan pertanian tanaman pangan.

  Pengembangan sentra pertanian tanaman pangan melalui peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

   Mengembangkan sentra pertanian tanaman pangan untuk ketahanan pangan nasional  Mengembangkan kawasan perkotaan nasional melalui peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil pertanian tanaman pangan  Mengembangkan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat penelitian dan pengembangan pertanian tanaman pangan.

  Pasal 7 Kawasan perkotaan nasional yang kompak berbasis mitigasi dan adaptasi bencana Pengendalian perkembangan kawasan perkotaan nasional yang menjalar (urban sprawl)

   Mengendalikan perkembangan kawasan permukiman, perdagangan, jasa, dan/atau industri di kawasan perkotaan nasional sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup  Mengendalikan perkembangan kawasan perkotaan nasional yang berdekatan dengan kawasan lindung. Pengendalian perkembangan kawasan perkotaan nasional di kawasan rawan bencana.

   Menetapkan zona-zona rawan bencana beserta ketentuan mengenai standar bangunan gedung yang sesuai dengan karakteristik, jenis, dan ancaman bencana di kawasan perkotaan nasional  Mengendalikan perkembangan kawasan budi daya terbangun di kawasan perkotaan nasional yang berpotensi terjadinya bencana  Mengembangkan prasarana dan sarana perkotaan yang berfungsi sebagai lokasi dan jalur evakuasi bencana  Membangun sarana pemantauan bencana

  Pasal 8 Pusat industri yang berdaya Rehabilitasi dan peningkatan fungsi

   Mengembangkan dan/atau meningkatkan kualitas prasarana dan sarana penunjang Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM Pasal Tujuan Kebijakan Strategi saing dan ramah lingkungan kawasan industri untuk meningkatkan daya saing kawasan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup kegiatan industri

   Meningkatkan penataan lokasi kegiatan industri di dalam kawasan industri; dan  Mengembangkan dan/atau meningkatkan kegiatan industri yang benilai tambah tinggi dengan penggunaan teknologi tinggi dan ramah lingkungan Pengembangan kawasan untuk kegiatan industri kreatif yang berdaya saing dan ramah lingkungan di kawasan perkotaan nasional  Mengembangkan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat kegiatan industri kreatif; dan  Mengembangkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan industri kreatif Peningkatan keterkaitan ekonomi antar pusat industri Memantapkan jaringan jalan nasional, jaringan jalur kereta api nasional, pelabuhan, dan/atau bandar udara

  Pasal 9 Pemanfaatan potensi sumber daya mineral, minyak dan gas bumi, serta panas bumi secara berkelanjutan

  Pengembangan sentra pertambangan mineral, minyak dan gas bumi, serta panas bumi secara terkendali dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan meminimalkan dampak negative terhadap lingkungan hidup

   Mengembangkan kawasan peruntukan pertambangan mineral, minyak dan gas bumi, serta panas bumi yang ramah lingkungan dan berbasis mitigasi dan adaptasi bencana;  Mengendalikan perkembangan kawasan peruntukan pertambangan mineral, minyak dan gas bumi, serta panas bumi yang berpotensi merusak fungsi kawasan lindung dan mengubah bentang alam; dan  Mengendalikan perkembangan kawasan peruntukan pertambangan mineral, minyak dan gas bumi pada kawasan peruntukan permukiman Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat industri pengolahan dan industri jasa hasil pertambangan minyak dan gas bumi yang ramah lingkungan  Mengembangkan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat industri pengolahan pertambangan minyak dan gas bumi melalui  Peningkatan fungsi industri pengolahan hasil pertambangan minyak dan gas bumi yang didukung oleh pengelolaan limbah industri terpadu  Memantapkan aksesibilitas antara kawasan perkotaan nasional dan sentra pertambangan

Pasal 10 Pemanfaatan Pengembangan sentra

   Mengembangkan sentra perikanan tangkap Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM Pasal Tujuan Kebijakan Strategi potensi perikanan, perkebunan, dan kehutanan secaraberkelanj utan perikanan dengan memperhatikan potensi lestari yang didukung peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan dan perikanan budi daya yang ramah lingkungan

   Merehabilitasi kawasan peruntukan perikanan budi daya untuk menjaga ekosistem sekitarnya;  Mengembangkan kawasan minapolitan berbasis masyarakat  Mengembangkan kawasan perkotaan nasional melalui peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil perikanan yang ramah lingkungan Peningkatan sentra perkebunan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang didukung peningkatan fungsi industry pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan  Mengembangkan sentra perkebunan berbasis bisnis yang didukung prasarana dan sarana dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;  Merehabilitasi kawasan peruntukan pertanian untuk kegiatan perkebunan yang terdegradasi; dan  Mengembangkan kawasan perkotaan nasional melalui peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil perkebunan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan Pengembangan potensi kehutanan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang didukung peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan  Merehabilitasi kawasan peruntukan hutan yang terdegradasi;  Mengembangkan sentra kehutanan pada kawasan andalan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup; dan  Mengembangkan kawasan perkotaan nasional melalui peningkatan fungsi industri pengolahan dan industri jasa hasil hutan yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan

  Pasal 11 Pusat perdagangan dan jasa yangberskala internasional Peningkatan fungsi dan pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional sesuai dengan daya dukung dan daya

   Mengembangkan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional  Mengembangkan dan memantapkan prasarana dan sarana untuk meningkatkan keterkaitan antarpusat perdagangan dan jasa yang berskala internasional sesuai Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM Pasal Tujuan Kebijakan Strategi tamping lingkungan hidup dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

  Pasal 12 Pusat pariwisata berdaya sainginternasion al berbasis cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari,ekowisat a, serta penyelenggaraa n pertemuan, perjalanan insentif,konferen si, dan pameran (Meeting, Incentive, Convention andExhibition/MI CE) Rehabilitasi dan pengembangan kawasan peruntukan pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran

   Merehabilitasi kawasan peruntukan pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta mengembangkan penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran  Mengembangkan dan memantapkan prasarana dan sarana pendukung kegiatan pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran Pengembangan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran  Mengembangkan pusat jasa dan promosi pariwisata di kawasan perkotaan nasional; dan  Memantapkan akses prasarana dan sarana untuk meningkatkan keterkaitan antara kawasan perkotaan nasional dan kawasan- kawasan pariwisata cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran Pengembangan keterpaduan antarpusat pariwisata yang berbasis cagar budaya dan ilmu pengetahuan, bahari, ekowisata, serta penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran  Meningkatkan keterkaitan antar PKN di Pulau Jawa - Bali sebagai pusat pariwisata dalam kesatuan tujuan pariwisata

  Pasal 13 Kapasitas daya dukung dan dayatampung lingkungan hidup yang memadai untuk pembangunan Peningkatan luasan kawasan berfungsi lindung paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas Pulau Jawa-Bali sesuai dengan kondisi ekosistemnya

   Mempertahankan luasan kawasan berfungsi lindung dan merehabilitasi kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi;  Mengendalikan kegiatan budi daya yang berpotensi mengganggu kawasan berfungsi lindung  Mengendalikan dan merehabilitasi daerah

  Pasal Tujuan Kebijakan Strategi aliran sungai (DAS) kritis;

   Mengendalikan dan merehabilitasi kawasan lindung di bagian hulu Wilayah Sungai (WS), kawasan hutan lindung, kawasan resapan air, dan kawasan konservasi; dan  Mengendalikan perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan Pengembangan kawasan  Mengembangkan kawasan lindung dan lindung dan kawasan budi kawasan budi daya dengan menggunakan daya untuk meningkatkan teknologi lingkungan; daya dukung dan daya  Mengembangkan pengelolaan kawasan tampung lingkungan hidup lindung dan kawasan budi daya melalui kerja sama antardaerah untuk kelestarian pemanfaatan sumber daya alam; dan  Mengembangkan kawasan perkotaan nasional dengan konsep kota hijau yang hemat energi, air, lahan, dan minim limbah

Pasal 14 Pulau Jawa Percepatan pengembangan

   Mengembangkan sentra produksi untuk bagian selatan kawasan andalan di Pulau kegiatan sektor unggulan berbasis mitigasi dan PulauBali Jawa bagian selatan serta dan adaptasi bencana serta bagian utara keterkaitan Pulau Jawa memperhatikan keberadaan kawasan yang bagian selatan dengan lindung; berkembang Pulau Jawa bagian tengah  Mengembangkan prasarana dan sarana dengan dan Pulau Jawa bagian pendukung kegiatan sektor unggulan; dan memperhatikank utara  Meningkatkan aksesibilitas yang eberadaan menghubungkan antarkawasan andalan di kawasan lindung Pulau Jawa bagian selatan, serta antara dan kawasan kawasan andalan di Pulau Jawa bagian rawan bencana selatan dan kawasan perkotaan nasional di Pulau Jawa bagian tengah dan Pulau Jawa bagian utara Percepatan pengembangan  Mengembangkan sentra produksi untuk kawasan andalan di Pulau kegiatan sektor unggulan berbasis mitigasi Bali bagian utara serta dan adaptasi bencana serta keterkaitan Pulau Bali memperhatikan keberadaan kawasan bagian utara dengan Pulau lindung; Bali bagian selatan  Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung kegiatan sektor unggulan; dan  Meningkatkan aksesibilitas yang menghubungkan kawasan andalan di Pulau Bali bagian utara dengan kawasan perkotaan di Pulau Bali bagian selatan

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  Pasal Tujuan Kebijakan Strategi Pengembangan sentra  Mengembangkan prasarana dan sarana produksi di luar kawasan pendukung kegiatan sentra produksi andalan yang berada di  Meningkatkan aksesibilitas yang Pulau Jawa bagian selatan menghubungkan sentra produksi di luar dan Pulau Bali bagian utara kawasan andalan dengan kawasan perkotaan nasional sebagai pusat pengembangan kawasan andalan yang berada di Pulau Jawa bagian selatan dan Pulau Bali bagian utara Pemertahanan eksistensi 6  Mengembangkan prasarana pengamanan

  (enam) pulau kecil terluar di pantai di Pulau Deli, Pulau Manuk, Pulau Pulau Jawa bagian selatan Nusa Kambangan, Pulau Nusa Barung, sebagai titik-titik garis Pulau Sekel, dan Pulau Panehan pangkal kepulauan

   Membangun dan memelihara mercusuar Indonesia untuk penegasan sebagai penanda dan navigasi pelayaran di wilayah kedaulatan negara Pulau Deli, Pulau Manuk, Pulau Nusa Kambangan, Pulau Nusa Barung, Pulau Sekel, dan Pulau Panehan  Menyediakan dan meningkatkan prasarana dan sarana untuk pemenuhan kebutuhan air baku di Pulau Nusa Kambangan

  

Pasal 15 Jaringan Pengembangan dan  Mengembangkan dan/atau memantapkan

transportasi pemantapan jaringan akses prasarana dan sarana transportasi antarmoda transportasi yang terpadu darat, laut, dan/atau udara yang yangdapat untuk meningkatkan menghubungkan antarkawasan perkotaan meningkatkan keterkaitan antarwilayah nasional dan memantapkan koridor daya saing dan efisiensi ekonomi ekonomi Pulau Jawa-Bali;

   Memantapkan akses prasarana dan sarana transportasi darat yang meliputi jaringan jalan, jaringan jalur kereta api, serta jaringan transportasi penyeberangan yang menghubungkan kawasan perkotaan nasional dengan sentra produksi, pelabuhan, dan/atau bandar udara; dan  Mengembangkan jaringan transportasi dengan memperhatikan fungsi kawasan pertanian pangan berkelanjutan, kawasan lindung, dan kawasan rawan bencana, dan/atau penerapan prasarana dan sarana yang ramah lingkungan Pengembangan jaringan  Mengembangkan jaringan transportasi transportasi untuk yang menghubungkan perkotaan nasional

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  Pasal Tujuan Kebijakan Strategi meningkatkan aksesibilitas dengan kawasan tertinggal dan terisolasi, kawasan tertinggal dan termasuk pulau-pulau kecil terisolasi, termasuk pulau- pulau kecil

  

Sumber : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang

Pulau Jawa-Bali 3.4 . Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur

  3.4.1. Visi dan Misi Penataan Ruang Provinsi

  Visi Penataan Ruang Provinsi adalah “terwujudnya ruang wilayah Provinsi berbasis agribisnis dan jasa komersial yang berdaya saing global dalam pembangunan berkelanjutan”.

  Sedangkan Misi Penataan Ruang Provinsi adalah mewujudkan :

  a. Keseimbangan pemerataan pembangunan antarwilayahdan pertumbuhan ekonomi; b. Pengembangan pusat pertumbuhan wilayah dalam meningkatkan daya saing daerah dalam kancah Asia; c. Penyediaan sarana dan prasarana wilayah secara berkeadilan dan berhierarki serta bernilai tambah tinggi; d. Pemantapan fungsi lindung dan kelestarian sumber daya alam dan buatan;

  e. Optimasi fungsi budidaya kawasan dalam meningkatkan kemandirian masyarakat dalam persaingan global; f. Keterpaduan program pembangunan berbasis agribisnis dan jasa komersial yang didukung seluruh pemangku kepentingan; dan g. Kemudahan bagi pengembangan investasi daerah serta peningkatan kerja sama regional.

  3.4.2. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi

A. Pengembangan Wilayah

  Kebijakan dan strategi pengembangan wilayah meliputi: 1) Pemantapan sistem perkotaan PKN sebagai kawasan metropolitan di Jawa Timur. Strategi :  Pengembangan ekonomi wilayah berbasis strategi pemasaran kota;  Pemantapan fungsi-fungsi perdagangan jasa berskala nasional dan internasional;

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

   Pengembangan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi skala internasional;  Peningkatan kemudahan investasi untuk pembangunan infrastruktur metropolitan;  Peningkatan aksesibilitas barang, jasa, dan informasi antara kawasan metropolitan dan perkotaan lainnya; dan  Pengembangan kawasan metropolitan berbasis ekologi. 2) Peningkatan keterkaitan kantong-kantong produksi utama di Jawa Timur dengan pusat pengolahan dan pemasaran sebagai inti pengembangan sistem agropolitan.

  Strategi :  Pemantapan sentra-sentra produksi pertanian unggulan sebagai penunjang agrobisnis dan agroindustri;  Pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian ke pusat-pusat pemasaran hingga ke pasar internasional;  Pemantapan suprastruktur pengembangan pertanian yang terdiri atas lembaga tani dan lembaga keuangan; dan  Pengembangan pertanian dan kawasan perdesaan berbasis eco-region.

B. Pengembangan Struktur Wilayah

  Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang wilayah provinsi, meliputi: 1) Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pusat pelayanan, yaitu :

   Pembentukan sistem perkotaan Strategi :  Penetapan sistem perkotaan secara berhierarki dengan membentuk PKN,  Revitalisasi dan percepatan pembangunan kawasan metropolitan sebagai pusat pertumbuhan utama di Jawa Timur yang didukung oleh pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan pusat-pusat pertumbuhan lokal; dan  Pengembangan kawasan perkotaan sesuai dengan fungsi dan perannya.

   Pengembangan sistem perdesaan Strategi :  Penguatan dan memantapkan hubungan desa-kota melalui pemantapan sistem agropolitan;  Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan pada kawasan perdesaan sebagai inti kawasan agropolitan;

   Pengembangan kawasan perdesaan berbasis agropolitan untuk dua atau lebih wilayah kabupaten dilaksanakan oleh Provinsi sebagai kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi; dan  Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, terutama infrastruktur jalan untuk mendukung sistem agropolitan.  Pembentukan sistem dan fungsi perwilayahan

  Strategi :  Pembentukan WP berdasarkan potensi dan permasalahan;  Pembentukan struktur pelayanan dan sistem kegiatan pada setiap WP; dan  Pengembangan WP sesuai dengan fungsi dan perannya.

  2) Kebijakan dan strategi pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah.

  Kebijakan pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah meliputi pemantapan penyediaan prasarana wilayahdengan meningkatkan kelengkapan, skala pelayanan,pemerataan, serta sistem interkonektivitas dan keterpaduan antar jenis prasarana dengan wilayah-wilayah yang dilayani secara efisien pada:

   Sistem jaringan transportasi; Strategi :  Pemantapan dan pengembangan jaringan transportasi darat, laut, dan udara yang terintegrasi dengan kebijakan pengembangan wilayah;  Peningkatan integrasi intermoda dan antarmoda yang didukung dengan sarana dan prasarana; dan  Pengembangan sistem jaringan transportasi turut mempertimbangkan kepentingan evakuasi bencana.

   Sistem jaringan energi; Strategi :  Pengembangan diversifikasi sumber energi baru dan terbarukan, antara lain: energi mikrohidro, energi angin, energi surya, energi air, energi panas bumi, energi gelombang laut, energi biogas,dan energi biomassa;  Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik di kawasan perkotaan dan perdesaan;  Peningkatan eksplorasi dan eksploitasi migas dengan teknologi dan metode yang ramah lingkungan; dan  Pembukaan peluang investasi sumber energi potensial berupa panas bumi sebagai sumber energi baru yang ramah lingkungan.

   Sistem jaringan telekomunikasi dan informatika; Strategi :

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

   Pengembangan jaringan primer dengan sistem kabel dan nirkabel; dan  Pengembangan sistem prasarana telekomunikasi dan informatika yang efektif dan efisien.

   Sistem jaringan sumber daya air Strategi :  Pengembangan pemanfaatan air permukaan yang meliputi sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya;  Perlindungan dan pelestarian sumber air melalui konservasi kawasan lindung;  Peningkatan kualitas air dan pengendalian pencemaran air;  Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi;  Pengembangan sarana pengendali banjir yang didukung kerja sama antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota;  Pengendalian daya rusak air yang dilakukan pada sungai, danau, waduk, dan/atau bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi yang mencakup pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan; dan  Penyediaan informasi sumber daya air yang meliputi informasi kondisi hidrologis, hidrometeorologis, hidrogeologis, kebijakan sumber daya air, prasarana sumber daya air, teknologi sumber daya air, danlingkungan pada sumber daya air dan sekitarnya.

   Sistem jaringan prasarana pengelolaan lingkungan.

  Strategi :  Pembangunan dan pemfasilitasankerja samaantardaerah dalam pengelolaan sampah;  Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu antarwilayah yang dikelola secara bersama  Pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan limbah B3 yang melayani wilayah provinsi;  Pengendalian pencemaran di sekitar tempat pengolahan sampah dan limbah

  B3; dan  Mengkoordinasi pengembangan sistem drainase di kawasan perkotaan.

C. Pengembangan Pola Ruang

  Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang wilayah provinsi meliputi: 1) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung. Kebijakan pengembangan kawasan lindung meliputi pemantapan, pelestarian, dan perlindungan kawasan lindung untuk mencapai perlindungan lingkungan sumber daya alam/buatan dan ekosistemnya, meminimalkan risiko dan mengurangi kerentanan bencana, mengurangi efek pemanasan global yang berprinsip partispasi, menghargai kearifan lokal, serta menunjang pariwisata, penelitian, dan edukasi pada :

   Kawasan hutan lindung Strategi :  Pengembangan sistem tata batas (deliniasi) persebaran hutan lindung di seluruh wilayah Jawa Timur sehingga jelas batasan antara kawasan hutan lindung dan sekitarnya untuk meminimalkan potensi perusakan oleh masyarakat;  Penetapan luas kawasan hutan minimal 30% dari luas daratan dalam setiap

  DAS dan/atau pulau;  Pengembangan upaya untuk mempertahankan dan menambah luasan hutan, terutama hutan dengan fungsi lindung;  Pemantapan fungsi lindung dengan prinsip pengelolaan berkelanjutan; dan  Pengendalian perubahan fungsi kawasan hutan lindung.

   Kawasan perlindungan setempat Strategi :  Penetapan dan/atau penegasan batas lapangan kawasan perlindungan setempat;  Pengamanan kawasan perlindungan setempat dengan prinsip konservasi;  Pengendalian kegiatan yang tidak berkaitan dengan perlindungan; dan  Peningkatan nilai ekonomis kawasan dengan tetap mempertahankan fungsi lindungnya.

   Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya Strategi :  Penetapan dan/atau penegasan batas lapangan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya;  Pemantapan perlindungan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya;  Mempertahankan dan peningkatan kelestarian keanekaragaman hayati yang masih berkembang beserta ekosistemnya;  Peningkatan nilai ekonomis kawasan dengan tetap mempertahankan fungsi lindung kawasan; dan

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

   Peningkatan keterpaduan pembangunan kawasan konservasi dengan pembangunan wilayah, terutama peningkatan kesejahteraan dan kepedulian masyarakat disekitar kawasan konservasi.

   Kawasan rawan bencana alam Strategi :  Penetapan kawasan rawan bencana alam;  Pengidentifikasian tingkat risiko wilayah pada kawasan rawan bencana alam; dan  Pengembangan manajemen pengelolaan pada kawasan rawan bencana alam.

   Kawasan lindung geologi Strategi :  Menetapkan kawasan lindung geologi;  Mengembangkan pengelolaan kawasan cagar alam geologi;  Mengidentifikasi tingkat risiko wilayah pada kawasan rawan bencana alam geologi; dan  Mengembangkan manajemen pengelolaan pada kawasan rawan bencana alam geologi.

   Kawasan lindung lainnya.

  Strategi :  Memantapkan perlindungan terumbu karang;  Melarang pemakaian alat atau bahan berbahaya untuk mencari ikan;  Merehabilitasi terumbu karang yang telah rusak; dan  Mengembangkan terumbu karang pada kawasan-kawasan yang potensial.

  2) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya.

  Kebijakan pengembangan kawasan budi daya dilakukan melalui upaya pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan karakter dan daya dukung yang dimiliki, terutama untuk mendukung pemantapan sistem metropolitan dan sistem agropolitan dalam rangka peningkatan pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, meliputi :

   Kawasan peruntukan hutan produksi Strategi :  Mengembangkan kawasan hutan produksi dengan pemanfaatan secara lestari dan partisipatif;  Membatasi alih fungsi hutan produksi untuk kegiatan di luar kehutanan; dan  Mengawasi pemanfaatan hutan produksi.

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

   Kawasan hutan rakyat. Strategi pengembangan kawasan hutan rakyat dilakukan dengan membangun dan mengembangkan kegiatan hutan rakyat secara partisipatif.  Kawasan peruntukan pertanian

  Strategi :  Pemertahanan luasan sawah beririgasi termasuk lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan mengendalikan secara ketat alih fungsi sawah dan lahan produktif;  Peningkatan upaya pengelolaan untuk mengoptimalkan hasil produksi pertanian;  Pengoptimalan pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil produksi pertanian melalui pengembangan agropolitan;  Peningkatan pemasaran yang terintegrasi dengan kawasan agropolitan;  Peningkatan pembinaan, penyuluhan, dan pelatihan untuk pengembangan pertanian;  Pengembangan kemitraan antarpemangku kepentingan; dan  Pengembangan sarana dan prasarana pendukung kawasan agropolitan.

   Kawasan peruntukan perkebunan Strategi :  Mengembangkan komoditas unggulan perkebunan di wilayah potensial dan prospektif; dan  Mengoptimalkan pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil perkebunan melalui pengembangan agropolitan.

   Kawasan peruntukan peternakan Strategi :  Mengembangkan komoditas unggulan peternakan besar, kecil, serta unggas di wilayah potensial dan prospektif; dan  Mengoptimalkan pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil peternakan melalui pengembangan agropolitan.

   Kawasan peruntukan perikanan Strategi :  Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan;  Membentuk sentra pengolahan hasil perikanan untuk mendukung pengoptimalan pengolahan dan peningkatan nilai tambah hasil perikanan melalui pengembangan minapolitan;

  Penyusunan RPI2-JM Bidang Kecipta Karyaan Kota Mojokerto Tahun 2016 - 2020 Bab. 3. RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

   Menata wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sesuai dengan daya dukung yang dimiliki untuk menjamin keberlangsungan ekosistem pada wilayah tersebut;  Pemantapan kawasan tambak garam;  Pemertahanan luasan dan sebaran kawasan tambak garam; dan  Pengoptimalan produksi garam dan peluang pengembangan serta kerja sama produksi garam dengan investor.  Kawasan peruntukan pertambangan