1.Kontrak Pengadaan Barang
400
G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah)
KONTRAK PENGADAAN BARANG
Nomor : .
.
Nama Kegiatan
:.
.
Nama Pekerjaan
:.
.
Lokasi
:.
.
Sumber Dana
:.
.
Tahun Anggaran
:.
.
Kode Kegiatan
: ._____
.
Kode Rekening
: .____
.
Pada hari ini ................... tanggal ....................... bulan ................ tahun. ............ kami
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. .................................. : Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, berdasarkan
Keputusan Pengguna Anggaran atau Kuasa
Pengguna Anggaran pada Sekretariat Daerah tentang
Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen Nomor:.....
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pengguna
Anggaran, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
DAN
2. .................................. : Selaku Direktur............, beralamat di.............NPWP
Pribadi……, NPWP Perusahaan............., berdasarkan
akta pendirian nomor....... tanggal.......... yang dibuat
oleh.......... Notaris di ..........., dan akta perubahan
Nomor.......….
tanggal..............
yang
dibuat
oleh......................Notaris di ..............dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Pribadi ….
tersebut, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
Nomor........... tanggal ............, kedua belah pihak telah bersepakat untuk
mengikatkan diri ke dalam suatu kontrak pengadaan barang dengan syarat-syarat
dan ketentuan sebagai berikut :
401
Pasal 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
(1) PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya seperti tersebut di atas, memberi tugas
kepada PIHAK KEDUA, dan selanjutnya PIHAK KEDUA menerima tugas
tersebut untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut di bawah ini :
a. Nama Kegiatan
:………………..
b. Nama Pekerjaan
:………………..
c. Lokasi
:………………..
d. Lingkup Pekerjaan
:………………..
i.
………………..
ii. ………………..
iii. ………………..
iv. dst.
dengan volume pekerjaan sesuai gambar, Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) maupun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) Nomor : ………..
tanggal …….
(2) Kontrak pekerjaan ini mengikat kedua belah pihak, dilakukan dengan cara
kontrak lump sum yaitu bahwa penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko
yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya
ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 2
JAMINAN PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA memberikan jaminan keaslian barang dengan menunjukkan surat
dukungan keaslian barang dari distributor.
Pasal 3
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Kedua belah pihak telah sepakat dan setuju bahwa biaya pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditetapkan sebesar
Rp. ................ (.........................................) dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya, tahun anggaran ….. kode
kegiatan.............dengan kode rekening…………….
(2) Biaya pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah
termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 % (sepuluh persen), dan
didasarkan atas harga satuan tetap (fixed unit price) yang rinciannya tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga satuan.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1)
Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilaksanakan
selama …….. hari kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Kontrak
Pengadaan Barang ini sampai dengan Serah Terima Pekerjaan.
402
(2)
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 harus sudah selesai
dilaksanakan dan dilakukan Serah Terima Pekerjaan, oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA, paling lambat pada tanggal : .................................
Pasal 5
ATURAN PEMBAYARAN
(1) Kedua belah pihak menyetujui pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dilakukan secara bertahap dengan
angsuran pembayaran (termin) sebagai berikut :
a. Angsuran Kesatu :
Sebesar Rp...………….. (…………………………) dari kode rekening
..................
dibayarkan kepada PIHAK KEDUA setelah barang .........................
dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan
sesuai volume yang terkirim.
b. Angsuran Kedua :
Sebesar Rp...………….. (…………………………) dari kode rekening
..................
dibayarkan kepada PIHAK KEDUA setelah barang .........................
dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan
dengan volume yang terkirim mencapai 100 % (seratus persen) .
Pasal 6
PENYERAHAN PEKERJAAN
(1)
PIHAK KEDUA wajib menyerahkan barang sesuai spesifikasi teknis dengan
jangka waktu yang dipersyaratkan, serta persyaratan lainnya yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang;
(2)
Jika barang yang dikirim tidak sesuai dengan jenis dan mutu barang yang
ditetapkan dalam kontrak, PIHAK KEDUA harus mengganti barang yang tidak
sesuai dengan biaya sepenuhnya ditanggung PIHAK KEDUA.
Pasal 7
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
dilakukan oleh Panitia Pemeriksa Barang.
(1)
(2)
Pasal 8
JAMINAN PELAKSANAAN
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, ditetapkan dengan Jaminan
Pelaksanaan Pekerjaan sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak, yaitu
sebesar Rp. ............... (…………………………….) berupa surat Jaminan
Pelaksanaan dari Bank Pemerintah, Bank Umum/Bank Jatim.
Jaminan pelaksanaan berlaku sejak penandatanganan kontrak sampai dengan
batas akhir serah terima pekerjaan.
403
(3)
Dalam hal PIHAK KEDUA mengundurkan diri dan/atau tidak melaksanakan
kewajiban kontraktual tanpa alasan yang sah setelah menandatangani kontrak
ini, maka PIHAK PERTAMA berhak mencairkan dan memiliki uang jaminan
pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4)
Jaminan Pelaksanaan tersebut akan menjadi milik PIHAK PERTAMA apabila
terjadi pembatalan Surat Perjanjian/Kontrak.
Pasal 9
GARANSI PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA harus menyerahkan kartu garansi dengan masa berlaku sesuai yang
dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang / jasa.
Pasal 10
CIDERA JANJI
PIHAK KEDUA dinyatakan melakukan cidera janji apabila tidak memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a. tidak menyelesaikan pekerjaan;
b. pekerjaan tidak memenuhi mutu pekerjaan sebagaimana spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan;
c. hasil pekerjaan tidak memenuhi kuantitas yang telah ditetapkan;
d. waktu penyelesaian pekerjaan melebihi batas waktu dalam Surat Penawaran
Harga (SPH) dan/atau Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS).
Pasal 11
ASURANSI*
*( jika dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa)
(1) PIHAK KEDUA harus mengasuransikan barang-barang yang akan dikirim
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) PIHAK PERTAMA sebagai penerima manfaat harus dijelaskan dalam dokumen
asuransi.
Pasal 12
PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN
Berdasarkan pertimbangan efisiensi, ekonomis, dan kesempurnaan hasil, PIHAK
PERTAMA dapat mengubah surat pesanan dengan persetujuan PIHAK KEDUA
sepanjang tidak mengurangi kualitas dengan mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari nilai kontrak.
Pasal 13
JASA DAN PRODUKSI DALAM NEGERI
(1) Kecuali ditentukan lain dalam Surat Perjanjian ini, maka untuk pelaksanaan,
dan penyelesaian pekerjaan, PIHAK KEDUA wajib mengutamakan jasa dan
produksi Dalam Negeri sebagaimana ditentukan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang / jasa, dengan tetap mengutamakan syarat-syarat mutu bahan
dan jasa yang bersangkutan, sesuai dengan petunjuk dan persetujuan PIHAK
PERTAMA.
404
(2) Penggunaan jasa dan produksi Dalam Negeri, hasil pekerjaannya tetap harus
memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 14
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
(1). PIHAK KEDUA dengan ini menjamin atas keabsahan setiap jenis hak atas
kekayaan intelektual yang digunakan dan/atau diterapkan dalam pekerjaan
sebagaimana diatur dalam kontrak ini dan PIHAK KEDUA membebaskan
PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau gugatan dari pihak lain yang terkait
dengan penggunaan dan/atau penerapan hak atas kekayaan intelektual dalam
pekerjaan ini.
(2). Hak atas kekayaan intelektual yang lahir atau tercipta sebagai akibat dari
pelaksanaan kontrak ini menjadi hak PIHAK PERTAMA.
Pasal 15
PENGALIHAN PEKERJAAN
(1) Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, baik sebagian maupun
seluruhnya dilarang dialihkan oleh PIHAK KEDUA kepada pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
(2) Jika ternyata PIHAK KEDUA menyerahkan sebagian pekerjaan atau seluruhnya
kepada pihak lain, dan peringatan-peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMA
tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, maka setelah mengadakan
perhitungan, PIHAK PERTAMA berhak membatalkan Surat Perjanjian/Kontrak
ini secara sepihak dan berlaku ketentuan-ketentuan dalam AV Pasal 62.
Pasal 16
SANKSI DAN DENDA
(1) Apabila penyerahan pekerjaan dilakukan melampaui batas waktu yang telah
disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, maka PIHAK KEDUA
dikenakan denda keterlambatan untuk setiap satu hari keterlambatan sebesar
1‰ (satu permil) dari biaya pelaksanaan pekerjaan atau sebesar Rp...........
(..................).
(2) Apabila PIHAK KEDUA melalaikan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati
dan/atau ketentuan serta syarat-syarat teknis, dan ternyata tidak segera
memperbaiki kelalaian tersebut setelah menerima 2 (dua) kali surat peringatan
dari PIHAK PERTAMA, maka untuk tiap kelalaian yang telah diperingatkan,
PIHAK KEDUA dikenakan sanksi denda setiap kali kelalaian sebesar
Rp. .........................(...............................).
(3) Apabila jadwal waktu penyerahan pekerjaan yang telah disepakati ternyata
dilampaui, sedangkan pekerjaan secara keseluruhan belum selesai, dan karena
sesuatu hal terjadi pemutusan kontrak, maka PIHAK KEDUA tetap dikenakan
denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dengan
mempertimbangkan nilai barang terkirim, sesuai dengan spesifikasi teknis yang
dituangkan dalam berita acara serah terima pekerjaan.
405
(4) Besarnya denda yang dibayar oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan
pembayaran tagihan PIHAK KEDUA sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam dokumen kontrak.
Pasal 17
KEADAAN KAHAR
(1) PIHAK KEDUA dibebaskan dari denda-denda dan sanksi apabila keterlambatan
penyelesaian pekerjaan disebabkan oleh terjadinya peristiwa-peristiwa di luar
kekuasaan atau kemampuan PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai keadaan
kahar yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA, misalnya:
a. bencana alam atau peperangan;
b. kejadian-kejadian akibat kebijakan Pemerintah dalam bidang moneter dan yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah bahwa akibat kebijakan tersebut dapat
digolongkan sebagai keadaan kahar.
(2) Apabila terjadi peristiwa-peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK
KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalam
waktu paling lambat 14(empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar dengan
menyertakan pernyataan keadaan kahar dari instansi yang berwenang.
(3) Atas persetujuan PIHAK PERTAMA, dibuatkan Berita Acara dan selanjutnya batas
waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dapat
diperpanjang, yang dituangkan dalam Addendum/Amandemen Kontrak ini.
Pasal 18
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
(1)
Penghentian kontrak dilakukan apabila terjadi hal-hal di luar kekuasaan para pihak
untuk melaksanakan kewajiban yang ditentukan dalam kontrak, yang disebabkan
oleh timbulnya perang, pemberontakan, perang saudara, sepanjang kejadiankejadian tersebut berkaitan dengan negara kesatuan Republik Indonesia,
kekacauan dan huru-hara serta bencana alam yang dinyatakan resmi oleh
pemerintah, atau keadaan yang ditetapkan dalam kontrak.
(2)
Pemutusan kontrak dapat dilakukan apabila para pihak cidera janji dan/atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam
kontrak.
(3)
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan
sanksi sesuai yang ditetapkan dalam kontrak berupa:
a. jaminan pelaksanaan menjadi milik Daerah;
b. sisa uang harus dilunasi oleh PIHAK KEDUA;
c. membayar denda dan ganti rugi kepada Daerah;
d. pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu.
(4)
PIHAK PERTAMA dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan PIHAK KEDUA sudah
melampaui besarnya jaminan pelaksanaan.
406
(5)
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kesalahan PIHAK PERTAMA,
dikenakan sanksi berupa kewajiban mengganti kerugian yang menimpa PIHAK
KEDUA sesuai yang ditetapkan dalam kontrak dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(6)
Kontrak batal demi hukum apabila isi kontrak melanggar perundang-undangan
yang berlaku.
(7)
Kontrak dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan korupsi, kolusi,
nepotisme, kecurangan, dan pemalsuan dalam proses pengadaan maupun
pelaksanaan kontrak.
Pasal 19
DOMISILI
Mengenai pelaksanaan Surat Perjanjian/Kontrak ini dan segala akibatnya, kedua
belah pihak memilih kedudukan yang tidak dapat diubah di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri di Surabaya.
Pasal 20
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan kontrak ini, PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk
mufakat;
(2) Jika penyelesaian sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan di Pengadilan Negeri
Surabaya sesuai dengan Hukum Acara Perdata yang berlaku.
Pasal 21
PENUTUP
(1) Lampiran Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini terdiri :
a. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) Nomor. ........ Tanggal ...........;
b. Surat Penawaran Harga (SPH) Nomor........... Tanggal .............., berikut
lampirannya;
c. Berita Acara Pembukaan Sampul Surat Penawaran (BAPP) Nomor.....
Tanggal… ;
d. Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi Nomor ……… Tanggal……..;
e. Berita Acara Hasil Evaluasi Teknis Nomor ……… Tanggal……..;
f. Berita Acara Hasil Evaluasi Kewajaran Harga Nomor ……… Tanggal……..;
g. Berita Acara Hasil Evaluasi Kualifikasi Nomor ……… Tanggal……..;
h. Berita Acara Penilaian Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor............ Tanggal
........... ;
i. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Nomor.......
Tanggal................;
j. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor..... Tanggal
...............;
k. Dokumen Pelelangan (RKS, gambar-gambar, KAK/TOR, dan lainnya);
l. dan lain-lain;
yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian/
Kontrak ini, dan merupakan satu kesatuan utuh.
407
(2) Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Surat Perjanjian/Kontrak ini,
dan/atau perubahan yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur
lebih
lanjut
dalam
Surat
Perjanjian/Kontrak
Tambahan
(Addendum/Amandemen), dan selanjutnya merupakan bagian yang saling
menunjang, yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini.
(3) Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan/Kontrak ini dibuat dan ditandatangani
oleh kedua belah pihak di Surabaya, pada hari, tanggal, bulan dan tahun
tersebut di atas yang aslinya dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing
dibubuhi meterai secukupnya, yang keduanya mempunyai kekuatan hukum
yang sama, dan untuk keperluan administrasi dibuat salinan dalam rangkap
........ (................).
PIHAK KEDUA
Direktur PT/CV ......
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen,
(Nama Lengkap)
(Nama Lengkap)
Pangkat
NIP
G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah)
KONTRAK PENGADAAN BARANG
Nomor : .
.
Nama Kegiatan
:.
.
Nama Pekerjaan
:.
.
Lokasi
:.
.
Sumber Dana
:.
.
Tahun Anggaran
:.
.
Kode Kegiatan
: ._____
.
Kode Rekening
: .____
.
Pada hari ini ................... tanggal ....................... bulan ................ tahun. ............ kami
yang bertanda tangan di bawah ini :
1. .................................. : Selaku Pejabat Pembuat Komitmen, berdasarkan
Keputusan Pengguna Anggaran atau Kuasa
Pengguna Anggaran pada Sekretariat Daerah tentang
Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen Nomor:.....
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pengguna
Anggaran, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
DAN
2. .................................. : Selaku Direktur............, beralamat di.............NPWP
Pribadi……, NPWP Perusahaan............., berdasarkan
akta pendirian nomor....... tanggal.......... yang dibuat
oleh.......... Notaris di ..........., dan akta perubahan
Nomor.......….
tanggal..............
yang
dibuat
oleh......................Notaris di ..............dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT/CV/Pribadi ….
tersebut, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
Nomor........... tanggal ............, kedua belah pihak telah bersepakat untuk
mengikatkan diri ke dalam suatu kontrak pengadaan barang dengan syarat-syarat
dan ketentuan sebagai berikut :
401
Pasal 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
(1) PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya seperti tersebut di atas, memberi tugas
kepada PIHAK KEDUA, dan selanjutnya PIHAK KEDUA menerima tugas
tersebut untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut di bawah ini :
a. Nama Kegiatan
:………………..
b. Nama Pekerjaan
:………………..
c. Lokasi
:………………..
d. Lingkup Pekerjaan
:………………..
i.
………………..
ii. ………………..
iii. ………………..
iv. dst.
dengan volume pekerjaan sesuai gambar, Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) maupun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) Nomor : ………..
tanggal …….
(2) Kontrak pekerjaan ini mengikat kedua belah pihak, dilakukan dengan cara
kontrak lump sum yaitu bahwa penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko
yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya
ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
Pasal 2
JAMINAN PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA memberikan jaminan keaslian barang dengan menunjukkan surat
dukungan keaslian barang dari distributor.
Pasal 3
BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1) Kedua belah pihak telah sepakat dan setuju bahwa biaya pelaksanaan
pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditetapkan sebesar
Rp. ................ (.........................................) dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya, tahun anggaran ….. kode
kegiatan.............dengan kode rekening…………….
(2) Biaya pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sudah
termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 % (sepuluh persen), dan
didasarkan atas harga satuan tetap (fixed unit price) yang rinciannya tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga satuan.
Pasal 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
(1)
Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilaksanakan
selama …….. hari kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Kontrak
Pengadaan Barang ini sampai dengan Serah Terima Pekerjaan.
402
(2)
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 harus sudah selesai
dilaksanakan dan dilakukan Serah Terima Pekerjaan, oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA, paling lambat pada tanggal : .................................
Pasal 5
ATURAN PEMBAYARAN
(1) Kedua belah pihak menyetujui pembayaran biaya pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dilakukan secara bertahap dengan
angsuran pembayaran (termin) sebagai berikut :
a. Angsuran Kesatu :
Sebesar Rp...………….. (…………………………) dari kode rekening
..................
dibayarkan kepada PIHAK KEDUA setelah barang .........................
dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan
sesuai volume yang terkirim.
b. Angsuran Kedua :
Sebesar Rp...………….. (…………………………) dari kode rekening
..................
dibayarkan kepada PIHAK KEDUA setelah barang .........................
dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan
dengan volume yang terkirim mencapai 100 % (seratus persen) .
Pasal 6
PENYERAHAN PEKERJAAN
(1)
PIHAK KEDUA wajib menyerahkan barang sesuai spesifikasi teknis dengan
jangka waktu yang dipersyaratkan, serta persyaratan lainnya yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang;
(2)
Jika barang yang dikirim tidak sesuai dengan jenis dan mutu barang yang
ditetapkan dalam kontrak, PIHAK KEDUA harus mengganti barang yang tidak
sesuai dengan biaya sepenuhnya ditanggung PIHAK KEDUA.
Pasal 7
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1,
dilakukan oleh Panitia Pemeriksa Barang.
(1)
(2)
Pasal 8
JAMINAN PELAKSANAAN
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, ditetapkan dengan Jaminan
Pelaksanaan Pekerjaan sebesar 5 % (lima persen) dari nilai kontrak, yaitu
sebesar Rp. ............... (…………………………….) berupa surat Jaminan
Pelaksanaan dari Bank Pemerintah, Bank Umum/Bank Jatim.
Jaminan pelaksanaan berlaku sejak penandatanganan kontrak sampai dengan
batas akhir serah terima pekerjaan.
403
(3)
Dalam hal PIHAK KEDUA mengundurkan diri dan/atau tidak melaksanakan
kewajiban kontraktual tanpa alasan yang sah setelah menandatangani kontrak
ini, maka PIHAK PERTAMA berhak mencairkan dan memiliki uang jaminan
pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4)
Jaminan Pelaksanaan tersebut akan menjadi milik PIHAK PERTAMA apabila
terjadi pembatalan Surat Perjanjian/Kontrak.
Pasal 9
GARANSI PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA harus menyerahkan kartu garansi dengan masa berlaku sesuai yang
dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang / jasa.
Pasal 10
CIDERA JANJI
PIHAK KEDUA dinyatakan melakukan cidera janji apabila tidak memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a. tidak menyelesaikan pekerjaan;
b. pekerjaan tidak memenuhi mutu pekerjaan sebagaimana spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan;
c. hasil pekerjaan tidak memenuhi kuantitas yang telah ditetapkan;
d. waktu penyelesaian pekerjaan melebihi batas waktu dalam Surat Penawaran
Harga (SPH) dan/atau Rencana Kerja Syarat-syarat (RKS).
Pasal 11
ASURANSI*
*( jika dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa)
(1) PIHAK KEDUA harus mengasuransikan barang-barang yang akan dikirim
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) PIHAK PERTAMA sebagai penerima manfaat harus dijelaskan dalam dokumen
asuransi.
Pasal 12
PERUBAHAN, PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN PEKERJAAN
Berdasarkan pertimbangan efisiensi, ekonomis, dan kesempurnaan hasil, PIHAK
PERTAMA dapat mengubah surat pesanan dengan persetujuan PIHAK KEDUA
sepanjang tidak mengurangi kualitas dengan mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) dari nilai kontrak.
Pasal 13
JASA DAN PRODUKSI DALAM NEGERI
(1) Kecuali ditentukan lain dalam Surat Perjanjian ini, maka untuk pelaksanaan,
dan penyelesaian pekerjaan, PIHAK KEDUA wajib mengutamakan jasa dan
produksi Dalam Negeri sebagaimana ditentukan dalam dokumen pemilihan
penyedia barang / jasa, dengan tetap mengutamakan syarat-syarat mutu bahan
dan jasa yang bersangkutan, sesuai dengan petunjuk dan persetujuan PIHAK
PERTAMA.
404
(2) Penggunaan jasa dan produksi Dalam Negeri, hasil pekerjaannya tetap harus
memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 14
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
(1). PIHAK KEDUA dengan ini menjamin atas keabsahan setiap jenis hak atas
kekayaan intelektual yang digunakan dan/atau diterapkan dalam pekerjaan
sebagaimana diatur dalam kontrak ini dan PIHAK KEDUA membebaskan
PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau gugatan dari pihak lain yang terkait
dengan penggunaan dan/atau penerapan hak atas kekayaan intelektual dalam
pekerjaan ini.
(2). Hak atas kekayaan intelektual yang lahir atau tercipta sebagai akibat dari
pelaksanaan kontrak ini menjadi hak PIHAK PERTAMA.
Pasal 15
PENGALIHAN PEKERJAAN
(1) Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, baik sebagian maupun
seluruhnya dilarang dialihkan oleh PIHAK KEDUA kepada pihak lain tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
(2) Jika ternyata PIHAK KEDUA menyerahkan sebagian pekerjaan atau seluruhnya
kepada pihak lain, dan peringatan-peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMA
tidak dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA, maka setelah mengadakan
perhitungan, PIHAK PERTAMA berhak membatalkan Surat Perjanjian/Kontrak
ini secara sepihak dan berlaku ketentuan-ketentuan dalam AV Pasal 62.
Pasal 16
SANKSI DAN DENDA
(1) Apabila penyerahan pekerjaan dilakukan melampaui batas waktu yang telah
disepakati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, maka PIHAK KEDUA
dikenakan denda keterlambatan untuk setiap satu hari keterlambatan sebesar
1‰ (satu permil) dari biaya pelaksanaan pekerjaan atau sebesar Rp...........
(..................).
(2) Apabila PIHAK KEDUA melalaikan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati
dan/atau ketentuan serta syarat-syarat teknis, dan ternyata tidak segera
memperbaiki kelalaian tersebut setelah menerima 2 (dua) kali surat peringatan
dari PIHAK PERTAMA, maka untuk tiap kelalaian yang telah diperingatkan,
PIHAK KEDUA dikenakan sanksi denda setiap kali kelalaian sebesar
Rp. .........................(...............................).
(3) Apabila jadwal waktu penyerahan pekerjaan yang telah disepakati ternyata
dilampaui, sedangkan pekerjaan secara keseluruhan belum selesai, dan karena
sesuatu hal terjadi pemutusan kontrak, maka PIHAK KEDUA tetap dikenakan
denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dengan
mempertimbangkan nilai barang terkirim, sesuai dengan spesifikasi teknis yang
dituangkan dalam berita acara serah terima pekerjaan.
405
(4) Besarnya denda yang dibayar oleh PIHAK PERTAMA atas keterlambatan
pembayaran tagihan PIHAK KEDUA sebesar bunga terhadap nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam dokumen kontrak.
Pasal 17
KEADAAN KAHAR
(1) PIHAK KEDUA dibebaskan dari denda-denda dan sanksi apabila keterlambatan
penyelesaian pekerjaan disebabkan oleh terjadinya peristiwa-peristiwa di luar
kekuasaan atau kemampuan PIHAK KEDUA yang dianggap sebagai keadaan
kahar yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA, misalnya:
a. bencana alam atau peperangan;
b. kejadian-kejadian akibat kebijakan Pemerintah dalam bidang moneter dan yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah bahwa akibat kebijakan tersebut dapat
digolongkan sebagai keadaan kahar.
(2) Apabila terjadi peristiwa-peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK
KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalam
waktu paling lambat 14(empat belas) hari setelah terjadinya keadaan kahar dengan
menyertakan pernyataan keadaan kahar dari instansi yang berwenang.
(3) Atas persetujuan PIHAK PERTAMA, dibuatkan Berita Acara dan selanjutnya batas
waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dapat
diperpanjang, yang dituangkan dalam Addendum/Amandemen Kontrak ini.
Pasal 18
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
(1)
Penghentian kontrak dilakukan apabila terjadi hal-hal di luar kekuasaan para pihak
untuk melaksanakan kewajiban yang ditentukan dalam kontrak, yang disebabkan
oleh timbulnya perang, pemberontakan, perang saudara, sepanjang kejadiankejadian tersebut berkaitan dengan negara kesatuan Republik Indonesia,
kekacauan dan huru-hara serta bencana alam yang dinyatakan resmi oleh
pemerintah, atau keadaan yang ditetapkan dalam kontrak.
(2)
Pemutusan kontrak dapat dilakukan apabila para pihak cidera janji dan/atau tidak
memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di dalam
kontrak.
(3)
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan
sanksi sesuai yang ditetapkan dalam kontrak berupa:
a. jaminan pelaksanaan menjadi milik Daerah;
b. sisa uang harus dilunasi oleh PIHAK KEDUA;
c. membayar denda dan ganti rugi kepada Daerah;
d. pengenaan daftar hitam untuk jangka waktu tertentu.
(4)
PIHAK PERTAMA dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila denda
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan PIHAK KEDUA sudah
melampaui besarnya jaminan pelaksanaan.
406
(5)
Pemutusan kontrak yang disebabkan oleh kesalahan PIHAK PERTAMA,
dikenakan sanksi berupa kewajiban mengganti kerugian yang menimpa PIHAK
KEDUA sesuai yang ditetapkan dalam kontrak dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(6)
Kontrak batal demi hukum apabila isi kontrak melanggar perundang-undangan
yang berlaku.
(7)
Kontrak dibatalkan apabila para pihak terbukti melakukan korupsi, kolusi,
nepotisme, kecurangan, dan pemalsuan dalam proses pengadaan maupun
pelaksanaan kontrak.
Pasal 19
DOMISILI
Mengenai pelaksanaan Surat Perjanjian/Kontrak ini dan segala akibatnya, kedua
belah pihak memilih kedudukan yang tidak dapat diubah di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri di Surabaya.
Pasal 20
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan kontrak ini, PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk
mufakat;
(2) Jika penyelesaian sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan di Pengadilan Negeri
Surabaya sesuai dengan Hukum Acara Perdata yang berlaku.
Pasal 21
PENUTUP
(1) Lampiran Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan ini terdiri :
a. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) Nomor. ........ Tanggal ...........;
b. Surat Penawaran Harga (SPH) Nomor........... Tanggal .............., berikut
lampirannya;
c. Berita Acara Pembukaan Sampul Surat Penawaran (BAPP) Nomor.....
Tanggal… ;
d. Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi Nomor ……… Tanggal……..;
e. Berita Acara Hasil Evaluasi Teknis Nomor ……… Tanggal……..;
f. Berita Acara Hasil Evaluasi Kewajaran Harga Nomor ……… Tanggal……..;
g. Berita Acara Hasil Evaluasi Kualifikasi Nomor ……… Tanggal……..;
h. Berita Acara Penilaian Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor............ Tanggal
........... ;
i. Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ) Nomor.......
Tanggal................;
j. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor..... Tanggal
...............;
k. Dokumen Pelelangan (RKS, gambar-gambar, KAK/TOR, dan lainnya);
l. dan lain-lain;
yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian/
Kontrak ini, dan merupakan satu kesatuan utuh.
407
(2) Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Surat Perjanjian/Kontrak ini,
dan/atau perubahan yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur
lebih
lanjut
dalam
Surat
Perjanjian/Kontrak
Tambahan
(Addendum/Amandemen), dan selanjutnya merupakan bagian yang saling
menunjang, yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini.
(3) Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan/Kontrak ini dibuat dan ditandatangani
oleh kedua belah pihak di Surabaya, pada hari, tanggal, bulan dan tahun
tersebut di atas yang aslinya dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing
dibubuhi meterai secukupnya, yang keduanya mempunyai kekuatan hukum
yang sama, dan untuk keperluan administrasi dibuat salinan dalam rangkap
........ (................).
PIHAK KEDUA
Direktur PT/CV ......
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen,
(Nama Lengkap)
(Nama Lengkap)
Pangkat
NIP