UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Kadaan lingkungan yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
3. Keadaan lingkungan sosial yang komdusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual. 5. Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi
Manusia yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya
atas kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca selalu disertai dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca.
W. Suwarno 2001: 24 juga mengatakan bahwa minat baca seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi pembawaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keadaan kesehatan, dan
keadaan jiwa serta kebiasaan. 2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan
yang memberikan dan membentuk minat. Faktor dari luar ini meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor
itulah yang menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa faktor yang dapat
membangkitkan minat baca seseorang adalah adanya komitmen didalam diri bahwa dengan membaca kita bisa memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan,
menambah wawasan serta didukung dengan bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam dan tersedianya waktu untuk membaca baik dirumah
diperpustakaan ataupun ditempat lainnya.
2.3.3 Faktor Pendukung Minat Baca
Menurut Sutarno NS 2003 : 25 mejelaskan faktor pendukung minat baca adalah faktor yang turut mempelancar terlaksananya pembinaan minat baca.
Faktor pendukung tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Kesadaran orang tua
2. Inisiatif guru sekolah 3. Tersedianyaperpustakaan, baikperpustakaan sekolah maupun perpustakaan
umum 4. Penulis atau pengarangKesadaran dari penulis atau pengarang untuk
menyajikan informasi atau karya-karya yang baik. 5. Penerbit
Kesadaran penerbit untuk menerbitkan buku-buku yang bermutu. Penerbit jangan hanya memikirkan keuntungan belaka, tetapi juga memperhatikan
kualitas buku-buku yang diterbitkan.
6. Toko buku
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tersedianya buku-buku yang beragam untuk semua lapisan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan informasinya.
7. Kebijakan Pemerintah Adanya kebijakan pemerintah yang memacu tumbuh dan kembangnya
minat baca, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya mengadakan perlombaan mengarang, membaca puisi, memberikan
penghargaan kepada pengarang terbaik, mengurangi pajak kertas, mengurangi pajak import buku serta membebaskan pajak buku-buku
perpustakaan dan lain-lain.
2.3.4 Faktor Penghambat Minat baca
Menurut Sutarno NS 2003: 46 faktor-faktor yang menhambat pembinaan minat baca, faktor tersebut antara lain :
1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak. 2. Banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan
minat baca peserta didiknya. 3. Terbatasnya jumlah bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan
informasi lapisan masyarakat. 4. Kuarangnya jumlah perpustakaan, serta koleksi yang tersedia dan
pelayanan yang belum begitu baik. 5. Pengaruh perkembangan media audio-visual seperti tv, vidio games dan
lain-lain, sehingga pengakibatkan waktu terpakai hanya untuk berhiburan sejenisnya.
6. Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama.
7. Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat tertentu.
Sedangkan menurut Damaiwati 2007: 29 menyatakan bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca antara lain:
1. Televisi Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluarga
sekarang ini didominasi hasil didikan telivisi. Bahasa televise yang singkat, simpel dan memikat, membuat anak sering ketagihan dan menjadi
malas belajar. Orang yang kebanyakan menonton TV menjadi tidak suka membaca, berfikirnya jadi linier, tidak kritis dan kreatif. Padahal membaca
adalah kunci untuk mendapatkan ilmu. Kunci untuk membangun peradaban yang baik dikehidupan dalam mencapai suatu ilmu pengetahuan
dari membaca.
2. Kultur Keluarga Masyarakat kita lebih suka bercerita daripada memanfaatkan waktu
luangnya untuk membaca, bercerita lebih umum dibandingkan membaca. Menurut para pakar masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kita masih
bersifat gemeinnschaft yaitu suatu masyarakat yang kontak-kontak pribadinya masih memegang peranan penting daripada kontak-kontak
yang menggunakan symbol. Bahasa tulis merupakan salah satu bentuk kontak yang menggunakan simbol.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat tumbuhnya minat baca yaitu, datang dari lingkungan keluarga yang kurang
mendukung hal tersebut terlihat dari kurangnya perhatian orng tua terhadap minat baca anak ditambah tenaga pendidik yang kurang memotivasi siswa untuk gemar
membaca, kurangnya bahan bacaan serta dizaman sekarang lebih banyak orng yang mengakses informasi melalui media elektronik seperti televisi dan radio.
2.4 Tujuan dan Manfaat Membaca