UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu.
Dari pendapat diatas dapat dilihat bahwa minat baca merupakan kesadaran atau keinginan seseorang untuk membaca dan dimana minat baca seseorang dapat
dibina dan dikembangkan agar menjadi lebih baik dari pada awalnya sebelum dibina.
2.3.1 Tujuan Pembinaan Minat Baca
Perpustakaan Nasional RI 2002: 40 mendefenisikan tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan umum Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan
masyarakat membaca reading society, menuju masyarakat belajar learning society dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk
menciptakan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas sebagai subjek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.
2. Tujuan Khusus a. Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuhkan kemampuan minat
baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Menyelenggarakan program untuk menumbuh kembangkan minat
baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. c. Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca semua lapisan
masyarakat. d. Mengusahakan menyediakan berbagai jnis koleksi yang terjangkau
dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat pembinaan minat baca merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan
kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sehingga dapat merubah pola pikir dan menambah wawasan.
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca
Budaya baca merupakan suatu sikap dan tindakan untuk membaca, yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Minat baca yang mulai dikembangkan
pada usia dini dan berlangsung secara teratur akan tumbuh menjadi kebiasaan membaca.
Menurut Sutarno 2003: 29 mengatakan bahwa faktor-faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat adalah:
1. Rasa ingin tahu yang tinggi atau fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Kadaan lingkungan yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
3. Keadaan lingkungan sosial yang komdusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual. 5. Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi
Manusia yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya
atas kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca selalu disertai dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca.
W. Suwarno 2001: 24 juga mengatakan bahwa minat baca seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi pembawaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keadaan kesehatan, dan
keadaan jiwa serta kebiasaan. 2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan
yang memberikan dan membentuk minat. Faktor dari luar ini meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor
itulah yang menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang.
Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa faktor yang dapat
membangkitkan minat baca seseorang adalah adanya komitmen didalam diri bahwa dengan membaca kita bisa memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan,
menambah wawasan serta didukung dengan bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam dan tersedianya waktu untuk membaca baik dirumah
diperpustakaan ataupun ditempat lainnya.
2.3.3 Faktor Pendukung Minat Baca