Dalam kaitannya dengan relokasi pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun, maka proses yang mengacu kepada pendapat Alkadri 1999, adalah bagaimana
mengembangkan potensi wilayah yang dimiliki lokasi pemerintahan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan kondisi alam Kecamatan
Raya sebagai sentra pertanian, maka konsep pengembangan yang relevan adalah dengan mengedepankan pembangunan sektor pertanian.
4.6. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain :
1. Kualitas Data
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner bersifat subyektif sehingga kebenaran data sangat tergantung pada kejujuran responden pada saat
pengisian kuesioner khususnya yang berhubungan dengan variabel pendapatan keluarga yang ditanyakan langsung besarnya pendapatan, sedangkan untuk
mendapatkan data pendapatan yang sebenarnya lebih objektif apabila menggunakan pendekatan pengeluaran.
2. Bias Informasi
Bias informasi adalah bias dalam cara mengajukan pertanyaan mencatat, mengklasifikasi dan menginterpretasi suatu masalah. Penyebab utama dari bias
informasi ini adalah pengukuran yang tidak valid atau tidak kuatnya data yang dicatat sebelumnya Bhisma Murti, 2003. Salah satu bias informasi pada penelitian ini
adalah, mengingat responden mengetahui bahwa dirinya sedang diamati diteliti
Universitas Sumatera Utara
sehingga dikhawatirkan jawaban yang diberikan tidak obyektif dan memiliki kecenderungan untuk menyenangkan peneliti. Artinya jawaban responden kurang
menunjukkan kondisi sebesarnya dari dampak relokasi pemerintahan Kabupaten Simalungun sebagaimana tujuan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah relokasi, ditinjau dari aspek keterjangkauan pelayanan affordability,
kecukupan pelayanan recoverability dan kesesuaian pelayanan replicability belum sepenuhnya terpenuhi prinsip lebih baik, lebih cepat dan lebih murah.
Perbedaan rata-rata nilai indeks pelayanan sebelum dan setelah relokasi sebesar 4,95 poin..
2. Pendapatan rata-rata nominal masyarakat sebelum dan setelah relokasi berbeda
tetapi tidak signifikan yakni sebesar Rp.7.372,34bulan. Tetapi Pendapatan rata- rata riil masyarakat berbeda signifikan yakni sebesar Rp. 78.761.17bulan. Hal ini
disebabkan tingkat inflasi sebelum dan setelah relokasi mengalami penurunan yakni dari 8,37 tahun 2007 menjadi 4,52 pada tahun 2009..
3. Setelah relokasi, lapangan kerja di Kecamatan Raya mengalami perubahan.
Masyarakat yang bekerja di sektor pertanian mengalami penurunan sementara masyarakat yang bekerja di sektor perdagangan dan jasa mengalami peningkatan.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1.
Meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat, seperti peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan melalui diklat, sistem administrasi yang
transparan dan profesional, penggunaan sarana teknologi informasi dalam mendukung kinerja di setiap instansi pemerintahan misalnya sistem online dalam
pengurusan dokumen. 2.
Peningkatan infrastruktur dari setiap nagoridesa di wilayah Kecamatan Raya sehingga pemasaran hasil-hasil pertanian meningkat dan pengusaha luar tertarik
untuk menanamkan modalnya dalam sektor perekonomian. 3.
Sosialisasi kepada masyarakat setempat agar dapat menerima keberadaan pengusaha dari luar daerah sehingga munculnya jenis usaha baru yang dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Alkadri. 1999. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah. BPPT. Jakarta. Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan : Tinjauan
Kritis. P4Wpress. Bogor. Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, 2009. PDRB Kabupaten Simalungun,
2009, Raya. Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, 2009. Kecamatan Raya dalam Angka,
tahun 2009, Raya. Bahsan, Reny Angelina. 2005. tentang Sikap Masyarakat Kecamatan Natar terhadap
Rencana Pemindahan Ibukota Provinsi Lampung ke Kecamatan Natar Lampung Selatan.
BAPPENAS, 2005. Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal, Deputi Otonomi Daerah dan Pengembangan Regional, Jakarta.
Bintarto, R., 1983, Interaksi Kota Desa, Bagian Penerbitan Ghalia-Indonesia, Jakarta. Christaller, W. 1966 1933. Central Places in Southern Germany. Translated by
C.W. Baskin. Englewood Cliffs: Prentice-Hall. Cheema, G. Shabbir ed., 1993. Urban Mangement and Innovation in Developing
Countries. Preager Publishers, London. Denhardt Janet Vinzant and Robert B. Denhardt, 2004. The New Public Service:
Serving, Not Steering. NewYork: M.E. Sharpe. Direktorat Pengembangan Kawasan Ditjen Penataan Ruang Departemen Pemukiman
dan Prasarana Wilayah. 2002. Pendekatan dan Program Pengembangan Wilayah. Bulletin Kawasan Edisi 2. Direktorat Pengembangan Kawasan
Khusus dan Tertinggal, Deputi Otonomi Daerah dan Pengembangan Regional BAPPENAS. Jakarta.
Direktorat Jenderal Penataan Ruang. 2003. Beberapa Ungkapan Sejarah Penataan Ruang Indonesia 1948 – 2000. Citra Kreasi. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Devas, Nick and Rakodi, Carole eds., 1993. Managing Fast Growing Cities: New Approach to Urban Planning and Management in Developing World.
Longman Scientific Technical, New York. Friedmann, J. 1966. Regional Development Policy: A Case Study of Venezuela. The
MIT, Press. England. Haggett, 2001; “Geography. A Global Synthesis”. Pearson Education Ltd, Prentice
Hall, NY Hamid, Hasani. 2008. Dimana Ibukota Kabupaten Kerinci, Jakarta.
Hardjasaputra, Sobana. 2003, tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Tasikmalaya
dalam Perspektif Historis, Fakultas Sastra Universitas Padjajaran, Semarang. Haris, Abdul. 2005. Evaluasi Kriteria Lingkungan dalam Pemilihan Ibukota Baru:
studi kasus Pemindahan Ibukota Kabupaten Bima, Thesis-Universitas Indonesia, Jakarta.
Hartshorn, T.A. 1980. Interpreting The City: An Urban Geography. John Wiley Sons. Canada.
Irmalashari. 2007, Persepsi Masyarakat terhadap Rencana Pemindahan Ibukota Kabupaten Bima dan Implikasinya pada Pengelolaan Lingkungan. Program
Studi Magister Pengelolaan Lingkungan Jurusan Antar Bidang Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Knox, P. 1994. Urbanization, an Introduction to Urban Geography. Prentice Hall International, London .
Kuncoro M. 2001. Analisis Spasial dan Regional, UPP AMPYKPN, Yogyakarta Manta, Kalla. 2006. Fungsi dan Hierarki Kota. Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah Universitas Hasanuddin, Makassar. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik indonesia. 2003, Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 63KEPM.PAN72003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, Jakarta.
Miraza, Bachtiar Hassan., 2005. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Ikatan
Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Bandung-Koordinator Jawa Barat, Bandung
Universitas Sumatera Utara
Muluk Khairul. M.R. 2009. New Public Service dan Pemerintahan Lokal Partisipatif. Staf Pengajar Administrasi Publik Universitas Brawijaya, Malang.
Nagamine Haruo, 2000. Regional Development in Third World Countries Paradigms and Operational Principles. The International Development Journal, Co. Ltd.
Tokyo, Japan. Nugroho, Iwan dan Dahuri Rochmin, 2004. Pembangunan Wilayah, Perspektif
Ekonomi, Sosial dan Lingkungan,LP3ES, Jakarta. Nurmanaf, A.R. 2005. Analisis Kesempatan Kerja dan Struktur Pendapatan Rumah
Tangga di Pedesaan. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. Nurmandi, Achmad, 2006. Manajemen Perkotaan, Aktor : Organisasi, Pengelolaan
Daerah Perkotaan dan Metropolitan di Indonesia. Sinergi Publishing, Yogyakarta.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor. 81 Tahun 1993 tentang Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum, Jakarta.
PP No. 701999 tanggal 28 Juli 1999 tentang Persetujuan pemindahan ibukota daerah Kabupaten Simalungun dari wilayah daerah Kota Pematang Siantar
ke Kecamatan Raya di Wilayah Daerah Kabupaten Simalungun, Jakarta. Purba, Herman Sosilo, 2005. Prinsip Perancangan Kawasan Pemerintahan Di
Palabuhanratu, Sukabumi. Regional and City Planning Magister Programme SAPPK- Institut Teknologi, Bandung.
Purba, Jan Horas. 2006. Menuju Simalungun yang Modern dan Sejahtera. Disajikan pada Seminar sehari Deideng Centre, Jakarta.
Rasyid, Muhammad Ryaas. 1997. Makna Pemerintahan. Tinjauan dari Segi Etika dan Kepemimpinan. PT. Yarsif Watampone. Cetakan Ketiga, Jakarta.
Richardson, H., W., 1977. Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional, terjemahan paul Sihotang, Lembaga Penerbitan, FE-UI, Jakarta.
Sirojuzilam, 2005. Beberapa Aspek Pembangunan Regional. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Bandung.
Soegijoko, Budhy Tjahjati S. ed, 2005. Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad 21 : Pengalaman Pembangunan Perkotaan di Indonesia. YSS-URDI, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Soegijoko, Budhy Tjahjati S., Kusbiantoro, B.S. ed, 1997. Bunga Rampai Perencanaan Pembangunan di Indonesia., Grasindo, Jakarta.
Soenarno. 2004. Infrastructure as Frame of Sustainable development solving The Challenge of Urban-Rural lingkages in Indonesia. Paper on International
Seminar Enhancing Equality development Between Rural-Urban area. Through Secondary City development. Ministry of Settlement and Regional
Infrastructure. Jakarta
Soenkarno Achmad, 1999. Kajian tentang Proses Pemindahan Ibukota Kabupaten Studi Kasus Kabupaten Bekasi-Cikarang, S2 - Development Studies, Institut
Pertanian, Bogor. Soepono, Prasetyo. 1999. Teori Lokasi: Representasi Landasan Mikro Bagi Teori
Pembangunan Daerah, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 14 No.4 Sukirno, Sadono. 1985. Beberapa Aspek dalam Persoalan Pembangunan Daerah.
LPFE-Universitas Indonesia, Jakarta. Susatyo, Reza. 2009, Dampak Pemindahan Ibukota Kabupaten Pekalongan dari kota
Pekalongan ke Kajen terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pekalongan, Skripsi : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Szal, R. and S. Robinson.1977. Measuring Income Inequality. Dalam: Frank, G.R. dan R.C. Webb Eds.. Income Distribution and Growth in Less Developed
Countries. The Bookings Institution Tarigan, Robinson. 2004. Ekonomi Regional, Bumi Aksara, Jakarta.
_________, 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Edisi Revisi. PT Bumi
Aksara, Jakarta. Yunus, Hadi Sabar, 2005. Manajemen Kota: Perspektif Spasial.,Pustaka Pelajar,
Yogyakarta. http:id.wikipedia.org. Asal usul DesaLegenda Desa Desa Bhuana Jaya,
Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, di unduh tanggal 01-03-2010.
Universitas Sumatera Utara
Pewawancara danatau responden yang saya hormati,
Wawancara ini adalah murni untuk penelitian guna memenuhi syarat dalam pengambilan gelar Master Sains MSi pada Sekolah Pascasarjana USU, dan Peneliti
menjamin kerahasiaan dan kemurnian hasil penelitian ini, oleh karena itu Peneliti sangat mengharapkan kejujuran dan keterbukaan dari semua pihak, agar hasil
penelitian ini dapat berguna baik bagi peneliti maupun bagi perkembangan Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan.
Dukungan semua pihak sangat Peneliti harapkan, sehingga penelitian ini dapat menghasilkan suatu hasil yang berguna.
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis kelamin : 1. Laki-laki
2. Perempuan Usia
: ……… tahun Alamat
: DesaNagori………………………… Pendidikan
: ……… tahun Pekerjaan
: ……… ……. Jumlah Anggota Kelurga
a. Umur
≤ 15 tahun b.
Umur 15 - 64 tahun c.
Umur 64 tahun :
……… orang ……… orang
……… orang
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER
DAMPAK RELOKASI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN SIMALUNGUN TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH
Studi Kasus Kecamatan Raya
Universitas Sumatera Utara
II. Relokasi Pemerintahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun
ke Kecamatan Raya
A
. Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil 1. Pengurusan Kartu Tanda Penduduk KTP
a.Keterjangkauan pelayanan Sebelum
Setelah
1. Berapa hari waktu pengurusan KTP ? …….hr
…….hr 2. Berapa biaya pengurusan KTP ?
Rp……… Rp………
3. Bagaimana biaya pengurusan KTP dibandingkan ketentuan yang ditetapkan
? a. Sesuai dgn yang
ditetapkan b. Melampaui yang
ditetapkan c. Lebih murah dgn
yg ditetapkan a.
Sesuai dgn yang ditetapkan
b. Melampaui yang
ditetapkan c. Lebih murah dgn yg
ditetapkan
b.Kecukupan pelayanan
1. SiapaDinas apa yang melayani
pengurusan KTP ? a. Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil b. BPS
c. Kantor Camat d. Lainnya….. ..............
a. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
b. BPS c. Kantor Camat
d. Lainnya………… 2.
Bagaimana petugas melayani setiap orang yang mengurus KTP ?
a. Cepat dan Akurat b. Cepat, Kurang Akurat
c. Lambat a. Cepat dan Akurat
b. Cepat, Kurang Akurat .c. Lambat
3. Bagaimana kesopanan dan keramahan
petugas ? a. Sopan
b. Kurang Sopan c. Tidak Sopan
a. Sopan b. Kurang Sopan
.c. Tidak Sopan 4.
Bagaimana kenyamanan lingkungan pelayanan ?
a. Nyaman b. Kurang Nyaman
c. Tidak Nyaman a. Nyaman
b. Kurang Nyaman c. Tidak Nyaman
c. Kesesuaian pelayanan
1. Bagaimana prosedur dalam pengurusan
KTP ? a. Langsung ke instansi
terkait b. Melalui perantara
a. Langsung ke instansi terkait
.b. Melalui perantara 2.
Bagaimana persyaratan yang harus dilengkapi dalam pengurusan KTP ?
a. Syarat lengkap b. Syarat kurang lngkap
c. Syarat tidak lengkap a. Syarat lengkap
b. Syarat kurang lengkap c. Syarat tidak lengkap
3. Bagaimana penjelasan petugas dalam
pengurusan KTP ? a. Jelas
b. Kurang Jelas c. Tidak Jelas
a. Jelas b. Kurang Jelas
c. Tidak Jelas 4.
Bagaimana kedisiplinan petugas dalam pengurusan KTP ?
a. Tepat waktu b. Tidak tepat waktu
a Tepat waktu b. Tidak tepat waktu
d. Kategori
Universitas Sumatera Utara
Bagaimana pendapat BapakIbu, secara keseluruhan tentang pelayanan Pengurusan
KTP, sebelum dan setelah Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun ke
Kecamatan Raya ? a. Sangat Baik
b. Baik c. Cukup Baik
d. Kurang Baik e. Tidak Baik
a. Sangat Baik b. Baik
c. Cukup Baik d. Kurang Baik
e. Tidak Baik
2. Pengurusan Akte Kelahiran
a. Keterjangkauan pelayanan Sebelum
Setelah
1. Berapa hari waktu pengurusan Akta Kelahiran ?
…….hr …….hr
2. Berapa biaya pengurusan Akta Kelahiran ?
Rp……… Rp………
3. Bagaimana biaya pengurusan Akta Kelahiran dibandingkan ketentuan
yang ditetapkan ? a.
Sesuai dgn yang ditetapkan
b. Melampaui yang
ditetapkan c. Lebih murah dgn yg
ditetapkan a.
Sesuai dgn yang ditetapkan
b. Melampaui yang
ditetapkan c. Lebih murah dgn yg
ditetapkan
b. Kecukupan pelayanan
1. SiapaDinas apa yang melayani
pengurusan Akta Kelahiran ? a. Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil
b. BPS c. Kantor Camat
d. Lainnya…..................... a. Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil
b. BPS c. Kantor Camat
d. Lainnya…….................
2. Bagaimana petugas melayani setiap
orang yang mengurus Akta Kelahiran ?
a. Cepat dan Akurat b. Cepat, Kurang Akurat
c. Lambat a. Cepat dan Akurat
b. Cepat, Kurang Akurat .c. Lambat
3. Bagaimana kesopanan dan
keramahan petugas ? a. Sopan
b. Kurang Sopan c. Tidak Sopan
a. Sopan b. Kurang Sopan
.c. Tidak Sopan 4.
Bagaimana kenyamanan lingkungan pelayanan ?
a. Nyaman b. Kurang Nyaman
c. Tidak Nyaman a. Nyaman
b. Kurang Nyaman c. Tidak Nyaman
c. Kesesuaian pelayanan replicability
1. Bagaimana prosedur dalam
pengurusan Akta Kelahiran ? a.
Langsung ke instansi terkait
b. Melalui perantara a. Langsung ke instansi
terkait .b. Melalui perantara
2. Bagaimana persyaratan yang harus
dilengkapi dalam pengurusan Akta Kelahiran ?
a. Administrasi terbuka b. Administrasi
tidak terbuka
a. Administrasi terbuka .b. Administrasi
tidak terbuka
3. Bagimana penjelasan petugas dalam
pengurusan Akta Kelahiran ? a. Jelas
b. Kurang Jelas c. Tidak Jelas
a. Jelas b. Kurang Jelas
c. Tidak Jelas 4.
Bagaimana kedisiplinan petugas dalam pengurusan Akta Kelahiran ?
a. Tepat waktu b. Tidak tepat waktu
a Tepat waktu b. Tidak tepat waktu
d. Kategori
Universitas Sumatera Utara
Bagaimana pendapat BapakIbu, secara keseluruhan tentang pelayanan
Pengurusan Akta Kelahiran, sebelum dan setelah Relokasi Pusat Pemerintahan
Kabupaten Simalungun ke Kecamatan Raya ?
a. Sangat Baik b. Baik
c. Cukup Baik d. Kurang Baik
e. Tidak Baik a. Sangat Baik
b. Baik c. Cukup Baik
d. Kurang Baik e. Tidak Baik
3. Pengurusan Kartu KeluargaRumah Tangga