Kesesuaian pelayanan replicability HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

responden adalah tidak nyaman, yaitu 56 orang 59,6, setelah relokasi juga sebagian besar responden menyatakan kenyaman lingkungan nyaman, yaitu 53 orang 56,4, seperti pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Kecukupan Pelayanan dalam Pengurusan KTP Sebelum dan Setelah Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Sebelum Setelah Uraian Jawaban n n a.Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 73 77.7 72 76.6 b.BPS 0.0 0 0.0 c.Camat 9 9.6 7 7.4 Dinas yg melayani d.Lurah 12 12.8 15 16.0 a.Cepat dan Akurat 23 24.5 25 26.6 b.Cepat kurang akurat 15 16.0 12 12.8 Pelayanan petugas c.Lambat 56 59.6 57 60.6 a.Sopan 38 40.4 38 40.4 b.Kurang Sopan 24 25.5 21 22.3 Kesopanan petugas c.Tidak Sopan 32 34.0 35 37.2 a.Nyaman 12 12.8 15 16.0 b.Kurang Nyaman 56 59.6 53 56.4 Kenyamanan Lingkungan c.Tidak Nyaman 26 27.7 26 27.7 Sumber: Data Primer, 2010

c. Kesesuaian pelayanan replicability

Aspek kesesuaian pelayanan dalam pengurusan KTP meliputi: prosedur pengurusan, persyaratan yang dibutuhkan, penjelasan petugas dan kedisiplinan petugas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan prosedur pelayanan sebelum relokasi melalui perantara, yaitu 56 orang 59,6, setelah relokasi juga sebagian besar responden menyatakan melalui perantara, yaitu 51 orang 54,3. Universitas Sumatera Utara Persyaratan dalam pengurusan KTP sebelum relokasi, sebagian besar responden menyatakan administrasi tidak terbuka, yaitu 49 orang 52,1, namun setelah relokasi sebagian besar responden menyatakan administrasi terbuka, yaitu 56 orang 59,6. Penjelasan petugas saat pengurusan KTP sebelum maupun setelah relokasi menurut sebagian besar responden adalah jelas, yaitu 38 orang 40,4. Kedisiplinan petugas dalam pengurusan KTP sebelum maupun setelah relokasi menurut sebagian besar responden tidak tepat waktu, yaitu 60 orang 63,8 sebelum relokasi dan 56 orang 59,6 setelah relokasi seperti pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Kesesuaian Pelayanan dalam Pengurusan KTP Sebelum dan Setelah Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Sebelum Setelah Uraian Jawaban n n a.Langsung ke Instansi terkait 38 40.4 43 45.7 Prosedur Pengurusan KTP b.Melalui Perantara 56 59.6 51 54.3 a.Administrasi terbuka 45 47.9 56 59.6 Persyaratan Pengurusan KTP b. Administrasi tidak terbuka 49 52.1 38 40.4 a.Jelas 32 34.0 35 37.2 b.Kurang Jelas 24 25.5 21 22.3 Penjelasan Petugas dalam Pengurusan KTP c.Tidak Jelas 38 40.4 38 40.4 a.Tepat Waktu 34 36.2 38 40.4 Kedisiplinan Petugas dalam Pengurusan KTP b.Tidak Tepat Waktu 60 63.8 56 59.6 Sumber: Data Primer, 2010 Menurut Rahman 2002, salah satu katagori organisasi berdasarkan tugas pokok atau misi adalah birokrasi pelayanan, yaitu unit organisasi pemerintahan yang pada hakekatnya merupakan bagian atau berhubungan dengan masyarakat. Fungsi Universitas Sumatera Utara utamanya adalah service pelayanan langsung kepada masyarakat. Kualitas birokrasi pelayanan yang ingin dicapai melalui pengaturan struktural seperti hirarki kewenangan, pembagian kerja, profesionalisme, tata kerja, dan sistem pengupahan yang kesemuanya berlandaskan peraturan yang berlaku. Pengertian tersebut, sering dianggap terlampau ideal, karena sering muncul pertanyaan apakah mungkin sosok birokrasi yang demikian dapat sepenuhnya terwujud, karena ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, misalnya peraturan perundang-undangan, institusi, pemberdayaan dan juga mentalitas masyarakat. Hasil uji statistik t-test menunjukkan tingkat perbedaan yang nyata variabel keterjangkauan t- hitung = 2.636, variabel kecukupan t- hitung = 5.086 dan variabel kesesuaian t- hitung = 5.489 lebih besar dari t- tabel =1,986, artinya terdapat perbedaan yang positif dan signifikan keterjangkauan pelayanan affordability, kecukupan pelayanan recoverability dan kesesuaian pelayanan replicability sebelum dan setelah relokasi pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun dalam pelayanan pengurusan KTP dengan nilai signifikansi sebesar 0,010 variabel keterjangkauan, 0,000 variabel kecukupan dan 0,000 variabel kesesuaian. Hal ini menunjukkan bahwa relokasi pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun memberi dampak terhadap kualitas pelayanan publik, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.10. Perbedaan Keterjangkauan Pelayanan Affordability, Kecukupan Pelayanan Recoverability dan Kesesuaian Pelayanan Replicability Pelayanan Pengurusan KTP Sebelum dan Setelah Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Pelayanan Pengurusan KTP Keterjangkauan Kecukupan Kesesuaian Sebelum Relokasi 2,79 1,49 1,97 Setelah Relokasi 2,94 1,81 2,21 Perbedaan rata-rata 0,15 0,32 0,24 Signifikansi 0,010 0,000 0,000 t- hitung 2,636 5,086 5,489 t- tabel 1,986 1,986 1,986 Sumber: Diolah dari Data Primer, 2010 4.3.2. Pengurusan Akte Kelahiran Berdasarkan hasil penelitian dampak relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun berdasarkan pelayanan pengurusan akte kelahiran dengan uraian sebagai berikut:

a. Keterjangkauan Pelayanan affordability