4. Penagihan
5. Pemberian Sanksi
6. Bebas Pinjam
7. Statistik
Kegiatan tersebut akan diuraikan satu persatu pada uraian berikut:
2.5.1 Keanggotaan
Keangotaan adalah salah satu bukti bahwa pengguna perpustakaan sudah mendaftarkan diri sebabagai anggota perpustakaan:
Menurut Noerhayati 1998: 191 bahwa: “Untuk menjadi anggota perpustakaan minimal sudah kuliah satu semester dan sudah mempunyai kartu
identitas kartu mahasiswa. Sedangkan Sulistyo-Basuki 1993: 257 menyatakan bahwa:
“Bila seorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan maka dia harus mengisi formulir lalu dikembalikan kepada petugas sirkulasi disertai
kelengkapan lain keanggotaan tergantung kepada kebijakan masing-masing perpustakan, ada yang masyarakatkan uang iuran foto diri, fotocopy tanda
pengenal”. Dari uraian di atas dapat disimpiulkan bahwa keanggotaan adalah satu bukti
bahwa pengguna yang akan menjadi anggota perpustakaan wajib mendaftarkan dirinya kepada petugas perpustakaan dan memenuhi persytaratan yang telah
ditentukan oleh perpustakaan. Pada perpustakaan perpguruan tinggi yang menjadi anggota adalah mahasiswa, staf pengajar, dan tenaga administrasi. Mereka juga harus
mengisi formulir pendaftaran.
2.5.2 Peminjaman
Peminjaman merupakan suatu proses yang dilaksanakan oleh perpustakaan untuk meminjamkan koleksinya untuk pengguna, peminjamn ini termasuk juga pada
bagian pel;ayanan sirkulasi. Menurut Lasa 1994:2: “Peminjaman adalah peminjamn koleksi yang ada
boleh dibawa pulang dan ada sejumlah koleksi yang hanya boleh dibaca ditempat”. Untuk dapat meminjam bahan pustaka yang ada di perpustakaan pengguna
harus memiliki kartu anggota perpustakaan dan mampu memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh perpustakaan yang bersangkuta.
Menurut Buku Pedoaman Penyelenggaraan Pelayanan Sirkulasi dan Refernsi perpustakaan perguruan tinggi 1982: 15:
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah yang ditempuh dalam peminjamn bahan pustaka ialah: a.
Peminjamn menunjukkan kartu pengenal atau kartu anggota yang telah ditentukan oleh petugas perpustakaan.
b. Pertugas mencatat:
1. Nomor anggota dan tanggal buku harus kembali pada kartu buku
yang dikeluarkan oleh catalog buku. 2.
Nomor anggota dan tanggal kembali pada lembaran slip yang ditempatkan pada buku.
3. Nomor panggil dan tanggal buku harus kembali pada kartu
peminjamn. 4.
Peminjamn mendatangani lembaran buku. 5.
Peminjaman mendatangani lembar buku. 6.
Buku diserahkan kepada pengguna yang meminjam. 7.
Petugas menyusun kartu pada kotak kartu berdasarkan tanggal kembali dan juga menyusun kartu peminjaman berdasarkan nomor
tanda pengenal atau kartu anggota.
Agar peminjamn berjalan dengan lancer, maka petugas perpustakaan harus melaksanakan administrasi peminjaman denghan sebaik-baiknya agar mudah
dijalankan. Sjahrial-pamuntjak 2000:97-98 menyatakan bahwa: Administrasi peminjamn diatur sedemikian rupa sehingga:
a. Dapat memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memperoleh buku
yang diperlukan dengan cepat dan tepat. b.
Dapat diketahui bahwa pustaka mana yang sedang dipinjaman. c.
Dapat mengetahui siapa yang meminjaman buku pustaka tersebut d.
Dapat meminjam bahan pustaka yang dipinjam akan dikembalikan. e.
Dapat diketahui volume kegiatan peminjaman Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi peminjaman harus
ditentukan terlebih dahulu oleh setiap perpustakan, agar peminjaman berjalan secara teratur. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Soeatminah 1992:143 bahwa:
“Pelayanan peminjaman pustaka dapat dilakukan dengan berbagai macam cara pencatatan, mulai dari sederhana sampai yang canggih”. Dengan demikian
setiappustakawan dapat memilih cara yang palingsesuai dengan kondisi perpustakaan. Dalam Pedoman Pelayanan Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan Perguruan
Tinggi 1982:5 dinyatakan bahwa prosedur peminjaman adalah: a.
Pemakai menunjukkan tanda pengenal yang telah ditentukan sebagai tanda perpustakaan.
b. Petugas memeriksa pelayanan tanda pengenal pemakai.
1. Pada system pelayanan tertutup.
Pemakai menyerahkan permintaan pinjam yang sudah diisi dengan identitas buku yang akan dipinjam, petugas mencari
Universitas Sumatera Utara
buku sesuai dengan identitas yang tertulis dalam permintaan pinjam.
2. Pada system pelayanan terbuka
c. Petugas melakukan pencatatan.
1. Nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu buku yang
diambil dari catalog buku. 2.
Nomor anggota dan tanggal kembali pada lembaran tanggal yang ditempuhkan pada buku.
3. Tanda buku call number dan tanggal kembali pada
peminjaman yang diambil dari kotak peminjaman. d.
Pemakai membutuhkan tanda tangan pada kartu buku, petugas membutuhkan tanda tanganparafinsial nama pada lembaran
tanggal.
e. Petugas menyerahkan buku tersebut kepada pemakai.
f. Petugas menyusun:
1. Kartu buku dalam kotak kartu buku sebagai berikut:
a. Kartu-kartu itu pertama-tama disusun menurut tanggal
kembali buku-buku. b.
Didalm susunan masing-masing tanggal tadi pada kartu itu disusun menurut urutan klasifikasinya.
2. Kartu peminjam dalam kotak kartu peminjaman dengan
susunan menurut urutan nomor pada pengenal dan kelompok pemakai.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna dan petugaspustakawan bagian sirkulasi harus menjalankan dan mematuhi prosedur
peminjaman dengan baik. Dengan demikian kegiatan proses peminjman dapat dilaksankan dengan lancar.
2.5.3 Pengembalian