buku sesuai dengan identitas yang tertulis dalam permintaan pinjam.
2. Pada system pelayanan terbuka
c. Petugas melakukan pencatatan.
1. Nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu buku yang
diambil dari catalog buku. 2.
Nomor anggota dan tanggal kembali pada lembaran tanggal yang ditempuhkan pada buku.
3. Tanda buku call number dan tanggal kembali pada
peminjaman yang diambil dari kotak peminjaman. d.
Pemakai membutuhkan tanda tangan pada kartu buku, petugas membutuhkan tanda tanganparafinsial nama pada lembaran
tanggal.
e. Petugas menyerahkan buku tersebut kepada pemakai.
f. Petugas menyusun:
1. Kartu buku dalam kotak kartu buku sebagai berikut:
a. Kartu-kartu itu pertama-tama disusun menurut tanggal
kembali buku-buku. b.
Didalm susunan masing-masing tanggal tadi pada kartu itu disusun menurut urutan klasifikasinya.
2. Kartu peminjam dalam kotak kartu peminjaman dengan
susunan menurut urutan nomor pada pengenal dan kelompok pemakai.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna dan petugaspustakawan bagian sirkulasi harus menjalankan dan mematuhi prosedur
peminjaman dengan baik. Dengan demikian kegiatan proses peminjman dapat dilaksankan dengan lancar.
2.5.3 Pengembalian
Pengembalian bahan pustaka dilakukan pada saat pengguna meminjam bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Dengan demikian, apabila bats waktunya telah
selesai, maka sipeminjam harus mengembalikan bahan oustaka yang dipinjamnya. Apabila sipemminjam belum mengembalikannya mka sipeminjman akan dikenakan
dendasanski oleh perpustakaan tersebut. Dalam buku panduan penyelenggaraan Pelayanan Sirkulsi dan Refensi
1982:20 dinyatakan bahwa langkah-langkah pengembalian bahan pustaka antara lain:
a. Petugas memeriksa apakah bahan pustaka kembali dalam keadaan
seperti semula dan mencocokkan tanggal pengembalian yang tertera pada lembaran slip yang ada pada buku.
Universitas Sumatera Utara
b. Petugas membubuhkan cap tanda kembali pada kartu buku, lembaran
slip buku dan kartu peminjam. c.
Petugas mengembalikan kartu buku kedalam kantong buku dan kartu peminjaman pada kotak kartu peminjaman.
d. Apabila bahan pustaka terlamabat dikembalikan, petugas melakukan
penagihan benda. e.
Petugas mengembalikan bahan pustaka yang tidak rusak kedalam memisahkan yang rusak untuk diperbaiki.
Setelah si peminjam mengembalikan bahan pustaka tersebut, maka petugas bagain pengembalian harus mencatat tanggal pengembalian sebagai bukti bahwa si
peminjam telah mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya dan petugas harus memeriksa bahan pustaka tersebut apakah pengembaliannya terlambat atau tertunda,
selain itu juga memeriksa keutuhan bahan pustaka yang telah dikembalikan. Dengan demikian, sipeminjam harus menaatri semua peraturan yang telah ditentukan oleh
perpustakan tersebut.
2.5.4 Penagihan
Penagihan dilakukan apabila si peminjam belum mengembalikan bahan pustaka pada waktu yang telah ditentukan oleh perpustakaan. Perpustakaan dapat
menagih bahan pustaka tersebut agar dikemballikan. Apabila pengguna meminjam bahan pustaka lewat dari waktu yang telah ditentukan, maka pengguna harus
membayar denda tersebut. PEnagihan dapat dilakukan dengan surat maupun lisan. Penagihan dalam surat diperlukan nama lengkap dan alamat yang lengkap. Didalam
surat penagihan dicantumkan identitas bahan pustaka yang ditagih, tanggal pengembalian dan jumlah denda yang harus dibayar pengguna.
Menurut Soeatimah 1992: 148 dalam surat penagihan dicantumkan: “ a. Judul-judul buku yang ditagih.
b. Biaya pengiriman surat c. Denda yang harus dibayar”.
Prosedur penagihan menurut Buku Pedoman Pelayanan Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1982: 21 adalah:
a. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian atas dasar tanggal pada kartu
yang seharusnya sudah kembali pemeriksaan ini dilakukan setiap hari sesudah waktu pelayanan peminjaman.
b. Petugas membuat surat tagihan rangkap dua, copi pertama dikirim kepada
tertagih, sedangkan kopi kedua disimpan sebagai pertinggal. c.
Bila buku yang telah ditagih kembali, petugas menyeleaikan proses pengembalian sebagaimana prosedur pengembaliannya pada butir c.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, penagihan bertujuan untuk menghindari kehilangan bahan pustaka, sehingga koleksi-koleksinya terjamin tetap utuh.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Ada beberapa metode yang
digunakan dalam menganalisis data salah satu diantaranya adalah metode penelitian deskriptif.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiono 1999:112 “Metode deskriptif adalah metode yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum.”Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai
populasi dari penelitian. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah
suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dimana data yang diperoleh dan diuraikan apa adanya.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Yayasan Sari Mutiara, Jl. Kapten Muslim No. 79 Medan.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Di dalam suatu penelitian terdapat populasi sebagai objek kajian yang akan diteliti. Menurut Sugiono 1999:57 “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang terdiri atas objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”
Populasi penelitian ini adalah anggota STIKes Yayasan Sari Mutiara, yang berjumlah 2.641 orang pengguna perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara