Sistem Pelayanan Sistem Pelayanan Terbuka

Dari semua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pelayanan pengguna adalah semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat pengguna untuk pemanfaatan koleksi secara maksimal, pemenuhan kebutuhan pengguna akan informasi, sesuai dengan tujuan perpustakaan.

2.3.1 Sistem Pelayanan

Adapun kegiatan pelayanan pengguna untuk setiap perpustakaan mempunyai layanan yang berbeda-beda, sesuai dengan kndisi perpustakaan tersebut. Sistem pelayanan yang sudah lazim digunakan ada dua jenis yaitu: sistem layanan terbuka dan system layanan tertutup. Kedua system pelayanan tersebut memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.

2.3.2 Sistem Pelayanan Terbuka

Sistem pelayanan terbuka adalah salah satu system yang dapat membantu pengguna perpustakaan dalam menelusur informasi, pengguna dapat secara bebas memilih bahan pustaka yang diinginkannya. Selain itu juga pengguna dapat membuka bahan pustaka, dan membaca bahan pustaka di tempat ruang baca perpustaskaan tersebut. Menurut sumardji 1984:70: “Sistem pelayanan terbuka adalah anggota perpustakaan yang akan meminjam buku yang dikehendaki, langsung bisa memilihmencari bukunya pada rak-rak buku dan dapat dibawa pulang”. Dengan adanya system layanan terbuka maka dapat memudahkan pengguna perpustakaan untuk mencari informasi ataupu bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhannya, meskipun dalam system ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk memilih bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan. Walaupun demikian pengguna perpustakaan diperbolehkan untuk masuk kedalam ruangan bahan pustaka dan mengembalikan bahan pustaka ke tempat semula, dan pengguna juga dapat membaca ditempat yang telah disediakan perpustakaan dan dapat meminjam untuk dibawa pulang. Adapun keuntungan menggunakan system pelayanan terbuka menurut Lasa 1994:5 antara lain: 1. Kartu-kartu katalog tidak segera rusak karena sedikit yang menggunakannya Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak buku untuk memilih sendiri. Universitas Sumatera Utara 2. Menghemat tenaga. Sebab dalam system ini petuigas tidak perlu mengembalikan. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian bukku-buku yang telah dibaca ditempat maupun yang dikembalikan hari itu. 3. Judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak. 4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang dipinjam, nama dan alamt peminjam. 5. Apabila calon peminjamn tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula dia dapat memilih judul lain yang relevan. 6. Kecil sedikit kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam. Selain keuntungan layanan terbuka, ada juga kerugian dalam layanan terbuka. Adapun kerugian layanan terbuka menurut Lasa1994:6 yaitu: 1. Frekuensi kerusakan lebih besar. 2. Memerlukan ruangan yang lebih luas. Sebab letak rak satu dengan yang lain memerlukan jarak yang longgar. 3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan reshelving. 4. Pemula yang dating ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering bingung. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan system pelayanan terbuka dapat memberikan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya yaitu: catalog tidak cepat rusak karena sedikit menggunakannya, judul-judul buku dapat diketahui pengguna dan menghemat tenaga, serta dapat meminjam buku yang lain yang relevan. Sedangkan kerugiannya yaitu: kerusakan bahan pustaka lebih banyak, susunan buku tidak teratur dan membutuhkan ruang baca perpustakaan yang lebih luas lagi.

2.3.3 Sistem Pelayanan Tertutup