Hubungan Ketersediaan Koleksi Dengan Tingkat Peminjaman Buku oleh Mahasiswa Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (stikes) Yayasan Sari Mutiara

(1)

HUBUNGAN KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN TINGKAT PEMINJAMAN BUKU OLEH MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YAYASAN SARI MUTIARA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

OLEH: TRI GUSTIANA

080723005

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI MEDAN


(2)

ABSTRAK

Gustiana, Tri. 2010. Hubungan Ketersediaan Koleksi Dengan Tingkat Peminjaman

Buku oleh Mahasiswa Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (stikes) Yayasan Sari Mutiara

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman buku oleh mahasiswa pada STIKes Sari Mutiara Medan.

Populasi penelitian ini adalah anggota Perpustakaan STIKes Medan yang berjumlah 2641 orang. Penentuan banyaknya sampel adalah berpedoman pada pendapat Slovin. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan proportionate strastified random sampling. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert’s.

Untuk mengetahui hubungan ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman mahasiswa menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson, sedangkan untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi berhubungan positif dan signifikan dengan tingkat peminjaman anggota pada perpustakaan STIKes Medan. Perpustakaan STIKes Medan dengan nilai korelasi sebesar 0,98. Koefisien determinasi adalah sebesar 0,96%, hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi dapat menjelaskan tingkat peminjaman anggota perpustakaan STIKes Medan. Perpustakaan STIKes Medan sebesar 96%, sedangkan 2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skrispi : Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Tingkat Peminjaman Mahasiswa pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Yayasan Sari Mutiara Medan

Oleh : Tri Gustiana NIM : 080723005

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Pembimbing I : Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd

Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Hotlan Siahaan, S.Sos. M.I.Kom

Tanda Tangan :

Tanggal :


(4)

LEMBAR PENGESAHAAN

Judul Skrispi : Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan Tingkat Peminjaman Mahasiswa pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Yayasan Sari Mutiara Medan

Oleh : Tri Gustiana NIM : 080723005

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si. Tanda Tangan :

Tanggal : FAKULTAS SASTRA

Dekan : Dr.Syahron Lubis. M.A Tanda Tangan :


(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Desember 2010 Penulis,

Tri Gustiana Nim : 080723005


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis, sehingga penulisan dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan guna mencapai gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari skipsi ini adalah “HUBUNGAN KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN TINGKAT PEMINJAMAN BUKU OLEH MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YAYASAN SARI MUTIARA”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, baik dari penulisan, penyajian, maupun penguraian dari isinya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat meningkatkan kemampuan penulis pada masa yang akan datang.

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu ijinkan secara khusus penulis mengucapakan terimakasi yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Gusri Yamin Ibunda Ernetty Muluk yang telah banyak memberikan nasehat, doa, dukungan moril maupun materil kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Oleh karena itu penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Departemen Program Studi Perpustakaan dan informasi dan selaku dosen wali dari penulis. 3. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta meluangkan waktu kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Hotlan Siahaan, S.Sos. M.I.Kom selaku dosen pembimbing II yang banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta meluangkan waktu kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.


(7)

5. Seluruh staf pengajar pada Departemen Program Studi Perpustakaan dan informasi yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

6. Seluruh staf pegawai pada Departemen Program Studi Perpustakaan dan informasi dan staf pegawai Fakultas Sastra yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi .

7. Ibu Pimpinan dan staf Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan, yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas bantuan dan kerja samanya.

8. Abang penulis Al Ikhlas, Amd dan Zul Herry Amd, yang juga banyak menyemangati dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas semangatnya.

9. Kepada teman – teman penulis stambuk 08 Ekstensi selama perkuliahan yang sama-sama berjuang dalam penyelesaian skripsi ini, khususnya untuk (K’Zuraidah, K’Siska, K’Windi, K’Fitri, Fany, Friska) terimakasih atas dukungan, support dan bantuan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

10.Buat sahabat-sahabat lainnya yang telah mendoakan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, Drs. Muliyadi (Kepala Perpustakaan Perguruan Islam Al Ulum Terpadu Medan). Terima Kasih atas support dan doanya sukses selalu ya.

11.Semua keluarga besar dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas dukungannya.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, November 2010 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan Penelitian ...3

1.4 Manfaat Penelitian ...3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN TEORITIS ...5

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi...5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ...5

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ...5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ...7

2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ...8

2.2 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan...9

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan ...9

2.2.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi ...10

2.2.3 Fungsi Koleksi Perpustakaan ...11

2..2.4 Jenis-jenis Koleksi Perpustakaan ...11

2.2.5 Pengadaan Koleksi ...13

2.2.6 Pengembangan Koleksi Perpustakaan ...14

2.3 Pelayanan Pengguna ...15

2.3.1 Sistem Pelayanan ...16

2.3.2 Sistem Pelayanan Terbuka ...16

2.3.3 Sistem Pelayanan Tertutup ...17

2.4 Pelayanan Sirkulasi...18

2.4.1 Tujuan Pelayanan Sirkulasi ...19


(9)

2.5.1 Keanggotaan ...20

2.5.2 Peminjaman ...20

2.5.3 Pengembalian ...22

2.5.4 Penagihan ...23

BAB III METODE PENELITIAN ...24

3.1 Metode Penelitian ...24

3.2 Lokasi Penelitian ...24

3.3 Populasi dan Sampel ...24

3.3.1 Populasi ...24

3.3.2 Sampel ... 25

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.5 Jenis Sumber Data ...27

3.6 Instrumen Penelitian ...27

3.7 Operasional Variabel ...27

3.8 Defenisi Operasional Variabel ...28

3.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ...29

3.9.1 Pengujian Validilitas Instrumen ...29

3.9.2 Uji Reliabilitas Instrumen ...29

3.10 Analisis Data ...30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...33

4.1 Uji Validitas dan Reliabitas ...33

4.1.1 Pengujian Validitas Instrumen...33

4.1.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ...35

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Ketersediaan Koleksi ...36

4.2.1 Memanfaatkan Koleksi ...37

4.2.2 Jumlah Koleksi Yang Dipinjam ...38

4.2.3 Tujuan Memanfaatkan Koleksi ...39

4.2.4 Buku Yang Sering Dipinjam ...39

4.2.5 Cara Memanfaatkan Koleksi ...40

4.2.6 Koleksi Yang Sesuai Dengan Kebutuhan ...41

4.2.7 Koleksi Perpustakaan ...41

4.2.8 Jenis koleksi Perpustakaan ...42

4.2.9 Koleksi Yang Sesuai Kurikulum ...43


(10)

4.3 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Peminjaman ...44

4.3.1 Peminjaman Buku perpustakaan ...44

4.3.2 Layanan Sirkulasi...45

4.3.3 Pengembalian Buku ...46

4.3.4 Peminjaman Koleksi ...46

4.3.5 Jenis Koleksi Perpustakaan ...47

4.3.6 Sistem Pelayanan ...48

4.3.7 Peraturan Peminjaman...48

4.3.8 Pengembalian Buku ...49

4.4 Perhitungan Korelasi ...50

4.5 Pengujian Hipotesis ...50

4.6 Uji Koefisien Determinasi ...51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...52

5.1 Kesimpulan ...52

5.2 Saran ...52 DAFTRA PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penentuan Sampel ...26

Tabel 2 Operasional Variabel ...28

Tabel 3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Ketersediaan Koleksi ...34

Tabel 4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Peminjaman ...35

Tabel 5 Uji Reliabilitas Instrumen ...36

Tabel 6 Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan ...37

Tabel 7 Jumlah Koleksi Yang Dipinjam ...38

Tabel 8 Tujuan Memanfaatkan Koleksi ...39

Tabel 9 Buku Yang Sering Dimanfaatkan ...39

Tabel 10 Cara Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan ...40

Tabel 11 Koleksi Yang Sesuai Dengan Kebutuhan ...41

Tabel 12 Koleksi Perpustakaan Yang Mutakhir ...41

Tabel 13 Koleksi Perpustakaan ...42

Tabel 14 Koleksi Yang Sesuai Kurikulum ...43

Tabel 15 Jenis koleksi Perpustakaan ...44

Tabel 16 Pinjaman Buku Perpustakaan ...44

Tabel 17 Layanan Sirkulasi ...45

Tabel 18 Pengembalian Buku ...46

Tabel 19 Peminjaman Koleksi ...46

Tabel 20 Jenis Koleksi ...47

Tabel 21 Sistem Pelayanan ...48

Tabel 22 Peraturan Peminjaman ...48


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ...55

Lampiran 2 Gambaran Umum Perpustakaan STIKes ...60

Lampiran 3 Nilai Variabel X Dan Variabel Y ...63

Lampiran 4 Uji Validitas Dan Reliabilitas ...66

Lampiran 5 Distribusi Skor Butir Jawaban Responden X ...68


(13)

ABSTRAK

Gustiana, Tri. 2010. Hubungan Ketersediaan Koleksi Dengan Tingkat Peminjaman

Buku oleh Mahasiswa Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (stikes) Yayasan Sari Mutiara

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman buku oleh mahasiswa pada STIKes Sari Mutiara Medan.

Populasi penelitian ini adalah anggota Perpustakaan STIKes Medan yang berjumlah 2641 orang. Penentuan banyaknya sampel adalah berpedoman pada pendapat Slovin. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan proportionate strastified random sampling. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert’s.

Untuk mengetahui hubungan ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman mahasiswa menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson, sedangkan untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi berhubungan positif dan signifikan dengan tingkat peminjaman anggota pada perpustakaan STIKes Medan. Perpustakaan STIKes Medan dengan nilai korelasi sebesar 0,98. Koefisien determinasi adalah sebesar 0,96%, hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi dapat menjelaskan tingkat peminjaman anggota perpustakaan STIKes Medan. Perpustakaan STIKes Medan sebesar 96%, sedangkan 2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti saat ini, informasi telah menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting bagi masyarakat. Pada dasarnya informasi tidak dapat diuraikan, akan tetapi informasi selalu dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Informasi adalah sesuatu yang tidak bisa dijabarkan akan tetapi informasi selalu hadir dalam setiap sendi kehidupan manusia.

Dalam menyebarkan informasi, perpustakaan perguruan tinggi lebih mengarah kepada bidang-bidang ilmu yang membantu mahasiswa dan staf pengajar untuk menunjang proses belajar mengajar sesuai dengan bidang ilmu yang ada di perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan perguruan tinggi juga mempunyai tugas dan fungsi yang lain, yaitu ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan adanya perpustakaan perguruan tinggi diharapkan setiap mahasiswa akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Perpustakaan perguruan tinggi juga memberikan pelayanan berupa saran edukatif untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan penalaran dalam proses pendidikan dan memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan, baik staf pengajar maupun mahasiswa dalam menunjang proses belajar mengajar yang ada di perguruan tinggi tersebut.

Perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengguna, dan memiliki koleksi perpustakaan yang sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna. Koleksi perpustakaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu perpustakaan. Bahkan koleksi adalah syarat dalam suatu perpustakaan. Besar atau kecil suatu perpustakaan haruslah memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Koleksi perpustakaan bukan saja tergantung kepada banyaknya jumlah namun juga harus ditinjau dari kebutuhan pemakainya dan kemutakhirannya.

Perpustakaan perguruan tinggi harus memiliki koleksi yang mendukung civitas akademika demi memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan bagi penggunanya yang khususnya, agar tujuan perpustakaan sebagai salah satu unit yang mendukung tercapainya tri dharma perguruan tinggi dapat tercapai.


(15)

Besarnya koleksi perpustakaan ditentukan oleh berbagai faktor seperti banyaknya program studi, jumlah mata kuliah, tingkat pendidikan, kegiatan penelitian, banyaknya judul yang dipergunakan per-matakuliah dan lain sebagainya. Faktor ini juga perlu dipertimbangkan untuk menghitung jumlah judul, jumlah dosen dan mahasiswa, agar dapat menghitung jumlah eksempalr setiap judul.

Berdasarkan laporan tahunan 2009 Perpustakaan STIKes Yayasan Sari Mutiara memiliki koleksi sebanyak 1.558 judul dan 7.500 eksemplar antara lain: buku teks 6.670 judul dan 31.413 eksemplar, Tesis 63 judul dan 296 eksemplar, Skripsi 1.905 judul dan 10.682 eksemplar, makalah/Diktat 803 judul dan 1.928 eksemplar, laporan penelitian 148 judul dan 310 eksmplar, terbitan berseri 175 judul dan 988 eksemplar, koran yang dilanggan 2 judul.

Jumlah pengguna yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan sebanyak adalah 2641 orang. Dari data tersebut maka perbandingan antara koleksi dengan pengguna adalah 1.558 judul : 2.641 orang. Sarana penelusuran yang digunakan adalah OPAC. Adapun rata-rata jumlah pengunjung setiap hari adalah 1.630 orang dan jumlah buku yang dipakai 300 eksemplar setiap hari. Dengan 9 (sembilan) program studi yang terdiri dari 4 program studi jenjang Strata-1 dan l5 (lima belas) program studi Diploma-III. Lama waktu peminjaman yang diberlakukan selama 4 hari dan perpanjangan buku selama 3 hari dengan jumlah koleksi yang dipinjam sebanyak 2 (buku).

Perpustakaan STIKes Yayasan Sari Mutiara memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa, staf pengajar dan pegawai. Untuk mengetahui sejauhmana ketersediaan koleksi (yang secara langsung berkaitan dengan tingkat peminjaman pengguna ke perpustakaan) dalam memenuhi kebutuhan inforamasi khususnya mahasiswa pada Yayasan Sari Mutiara Dan yang menjadi permasalahan adalah apakah terdapat hubungan ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman mahasiswa Yayasan Sari Mutiara.

Untuk mengetahui lebih lanjut, maka penulis perlu melakukan penelitian. Untuk itu peneliti menetapkan judul penelitian ini adalah, ”HUBUNGAN KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN TINGKAT PEMINJAMAN BUKU OLEH MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YAYASAN SARI MUTIARA”.


(16)

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah ”Bagaimanakah hubungan antara ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman mahasiswa pada Perpustakaan STIKes Yayasan Sari Mutiara Medan”?

1.3Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman mahasiswa pada Perpustakaan STIKes Yayasan Sari Mutiara Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Bagi Perpustakaan STIKes Yayasan Sari Mutiara untuk dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama berkaitan dengan penyediaan koleksi

2. Peneliti, agar dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai topik yang sama.

3. Penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman mengenai koleksi perpustakaan.

1.5Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup mengenai ketersediaan sarana layanan perpustakaan pada penelitian ini adalah: frekuensi, koleksi, relevansi sedangkan tingkat peminjaman adalah lama pinjaman, prosedur pinjaman serta prosedur pengembalian.

1.6Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman mahasiswa pada Perpustakaan STIKes Yayasan Sari Mutiara.


(17)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu sarana dalam melaksanakan program pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakannya. Perguruan tinggi yang dimaksud meliputi “universitas, institute, sekolah tinggi, akademik, politeknik dan perguruan tinggi lain yang sederajat” Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman (1994:3)

Menurut Soedibyo (1987:1) perpustakaan perguruan tinggi adalah “suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam peranan berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan tri dharma”.

Sedangkan dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman (1994:3) dinyatakan bahwa :

Perpustakaan perguruan tinggi adalah unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama – sama dengan unit lain, turut melaksaakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara memilih, menyimpan, mengolah merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.

Dari uraian di atas jelas menggambarkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah satu bagian dari suatu lembaga induknya, yang bersama sama dengan unit lain membantu perguruan tinggi dalam mencapai tri dharma perguruan tinggi.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program pendidikan, yang dilaksanakan perguruan tinggi induknya untuk mencapai suatu tujuan tertentu sesuai dengan kedudukannya sebagai unit kerja pada perguruan tinggi tempatnya bernaung.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993: 52) secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:


(18)

(a) Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajaran dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi pergurun tinggi.

(b) Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajaran.

(c) Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

(d) Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

(e) Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

Dalam Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979: 1) dinyatakan bahwa:

Tujuan diselenggarakannya Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan Perguruan Tinggi melalui pelayanan informasi, yang meliputi lima aspek yaitu:

a) Pengumpulan informasi. b) Pelestarian informasi. c) Pengolahan informasi. d) Pemanfaatan informasi. e) Penyebarluasan informasi.

Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Pengolahan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999:4) dinyatakan bahwa:

Sebagai integral dari suatu perguruan tinggi diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

1. Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 2. Dharma kedua yaitu penelitian, dilakukan melalui kegiatan mengumpulkan,

mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi para peneliti.

3. Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, diselenggarakan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat.

Agar tujuan perpustakaan perguruan tinggi berjalan secdara maksimal dan efektif maka petugas perpustakaan atau pustakawan harus dapat menyesuaikan ketersediaan koleksi sesuai dengan kurikulum pendidikan.

Oleh karena itu kerjasama antara pustakawan, mahasiswa, dan staf pengajar (dosen) sangat dibutuhkan.


(19)

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Agar dapat mencapi tujuan dengan sempurna, perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan baik.

Menurut Buku Pedoman Umum Perpustakaan PerguruanTinggi (1979:3) fungsi perpustakaan dapat ditinjau dari beberapa segi proses pelayanan.

a. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi ditinjau dari beberapa segi proses pelayanan.

1. Sebagai pusat pengumpulan informasi. 2. Sebagai pusat pelestarian informasi. 3. Sebagai pusat pengolahan informasi. 4. Sebagai pusat pemanfaatan informasi. 5. Sebagai pusat penyebaran informasi.

b. Ditinjau dari segi program kegiatan perguruan tinggi yang didukung sesuai dengan perannya perpustakaan, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tiga macam fungsi yaitu :

1. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk 2. ram pengabprogram pendidikan dan pengajaran.

3. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program penelitian.

4. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk progdian kepada masyarakat. c. Ditinjau dari segi pelaksanaannya, pada setiap fungsi perpustakaan perguruan

tinggi tersebut di atas dua sifat fungsi yaitu: 1. Fungsi yang bersifat akademis edukatif 2. Fungsi yang bersifat administratif teknis.

Sedangkan fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut buku Pedoman Umum Pengolahan Koleksi Perpustakaan perguruan Tinggi (1999: 5) adalah sebagai berikut:

1. Pusat pelestarian ilmu pengetahuan 2. Pusat belajar

3. pusat Pengajaran 4. Pusat penelitian

5. Pusat penyebar informasi

Gagasan berikutnya menurut Mahmudin (2006:0 ”fungsi perpustakaan Perguruan Tinggi adalah mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya menyediakan informasi ilmiah untuk para mahasiswa, dosen, dan karyawan maupun pemakai dari luar. Baik koleksi buku, majalah, surat kabar, dan sejenis koleksi lainnya”.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa funngsi dari sebuah perpustakaan perguruan tinggi merupakan penyediaan fasilitas pengajaran dan penelitian untuk memenuhi kebutuhan anggota civitas akademikanya. Untuk dapat


(20)

menyelenggarakan fungsi tersebut, peranan pustakawan sangatlah penting, pustakawan harus mampu melihat lebih jauh dan lebih luas akan kebutuhan para penggunanya. Sebaliknya pustakawan juga harus diberikan sumber daya yang cukup seperti dana yang memadai dan staf yang cukup serta hal-hal yang lainnya.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Setiap Perpustakaan pasti memiliki tugas masing-masing. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas yang beda dengan perpustakaan lainnya. Hal ini disebabkan karena informasi yang diberikan oleh perpustakaan perguruan tinggi berbeda dengan perpustakaan lainnya.

Menurut Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000:5) Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat pustaka serta kampus. Adapun tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.

2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.

3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti.

4. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun tidak tercetak.

Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 5) Tugas perpustakaan adalah :

Melayani keperluan para mahasiswa dari tingkatan persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta para penelitian yang bergabung dalam perguruan tinggi yang bersangkutan.

Pendapat lain tentang tugas perpustakaan menurut Wiese dalam Purnomo (1999:11) menguraikan:

1. Mensuplai informasi

2. Mengemban hasrat ingin tahu

3. Memberikan inspirasi ide baru dan semangat ingin maju 4. Memberikan bermacam-macam pandangan dan pendapat 5. Membantu siswa belajar mandiri

6. Memberikan keterampilan penggunaan jasa perpustakaan

7. Menungkatkan ketrampilan membaca dan memperkaya perbendaharaan kata


(21)

9. Memberikan informasi tentang karir dan hobi

10.Sebagai batu loncatan untuk mengenal jasa perpustakaan lainnya.

Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk melayani kebutuhan informasi civitas akademika perguruan tinggi tempatnya bernaung dalam melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2.2 Ketersediaan Koleksi

2.2.1 Pengertian Koleksi perpustakaan

Agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal perpustakaan harus dapat

menyediakan dan mengumpulkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna

demi melaksanakan program kegiatan perguruan tinggi yaitu tri dharma perguruan

tinggi.

Menurut buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 11) “Yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka”.

Sedangkan menurut Siregar (1999:2) “yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna, gunamemenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”.

Selain itu, Sulistiyo-Basuki (1993: 132) menyatakan bahwa “Pentingnya koleksi bahan pustaka yang mutkhir dan seimbang”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut penelitian mencoba menyimpulkan bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan perpustakaan baik yang lama maupun yang lampau, mutakhir dan seimbang dikumpulkan, diolah dan disimpan di perpustakaan yang kemudian disajikan kepada masyarakat guna pemenuhan kebutuhan mereka akan informasi.


(22)

2.2.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi Perpustakaan

Adapuin tujuan penyediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi, walaupun tujuan penyediaan koleksi untuk memenuhi kebutuhan pengguna, namun tujuan penyediaan koleksi tersebut tidaklah sama semua jenis perpustakaan, tergantung pada jenis dan tujuan pada suatu perpustakaan.

Menurut Siregar (1999: 2) tujuan perpustakaan pergujruan tinggi menyediakan koleksi:

1. gumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibuthkan civitas akademika perguuruan tinggi induknya,

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi yang menyelenggarakan perpustakaan tersebut,

3. Memiliki koleki, bahan atau dokumen yang lamapu dan yang mutakhir dan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi penaungnya,

4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya, 5. Memiliki bahan pustaka/informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri

perguruan tinggi tempatnya bernaung.

Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan

Perguruan Tinggi (1999: 11) “Penyediaan koleksi perpustakaan bertujuan untuk

menunjang pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat”.

Dari pendapat kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi

perpustakaan perguruan tinggi haruslah lengkap dan relevan dengan kebutuhan setiap

program studi perguruan tinggi. Koleksi juga harus sesuai dengan kurikulum

perguruan tinggi serta dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

2.2.3 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Perpustakaan perguruan tinggi haruslah menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna, serta harus mendukung kegiatan akademik. Koleksi


(23)

perpustakaan berfungsi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Demi terciptanya kualitas pendidikan.

Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana untuk menunjang program pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam buku pedoman umum perpustakaan perguruan tinggi (1979: 34-35) adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dan relevan.

2. Fungsi Penelitian

Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.

3. Fungsi Referens

Fungsi ini melengkapi kedua fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan referens di berbagai bidang dan slat-slat bibliografis yang diperlukan untuk penelusuran informasi.

4. Fungsi Umum

Perpustakaan perguruan tinggi menetapkan pusat informasi bagi masyarakat di sekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

Dari pernyataan di atas dapat terlihat dengan jelas bahwa koleksi perpustakaan mempunyai peranan penting bagi pengguna. Dalam dunia pendidikan, perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai sumber ilmu pengetahuan. Begitu pentingnya perpustakaan sehingga dilukiskan sebagai inti atau jantung bagi program pendidikan perguruan tinggi.

2.2.4 Jenis-Jenis Koleksi Perpustakaan

Seperti yang telah diketahui sebelumnya oleh Rompas koleksi perpustakaan sangat beragam. Dan telah dikatakan sebelumnya bahwa koleksi perpustakaan tidak hanya buku atau karya cetak melainkan bahan-bahan terekam misalnya VCD, piringan hitam dan sebagainya.

Yang termasuk komponen koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah :

1. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen, baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tersebut.


(24)

2. Buku referensi, termasuk buku referensi umum, referens bidang studi khusus, alat-alat bibiografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopedia, catalog, buku pegangan dan lain-lain.

3. Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lain-lain.

4. Koleksi bukan buku yaitu berupa koleksi audio visual seperti film, tape, karet, piringan hitam, video tape, dan sejenisnya. Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979: 38)

Sedangkan menurut pendapat yang dikemukakan oleh Yulia (1993:3) koleksi perpustakaan terdiri dari:

1. Karya cetak, seperti buku dan terbitan berseri.

2. Karya non cetak, seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafik, dan bahan katografik.

3. Bentuk Mikro seperti milrofilm, mikrofis, dan micropaque.

4. Karya dalam bentuk elektronik seperti pita magnetic dan cakram atau disc.

Selain itu buku Pedoman Umum Perguruan tinggi (1979: 39) menjelaskan komponen koleksi perpustakaan yaitu:

a. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen, baik yang diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu.

b. Buku referens, termasuk buku referens, termasuk buku referens umum referens bidang studi khusus, alat-alat bibliografi seperti index, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopodia, catalog, dan sebagainya.

c. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dari bidang studi dasar.

d. Penerbitan berkala seperti majalah, surat kabar dan lain-lainnya.

e. Penerbitan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi di mana perpustakaan bernaung, maupun penerbitan perguruan tinggi lainnya.

f. Penerbitan pemerintah, terutama penerbitan-penerbitan resmi, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan khusus perguruan tinggi yang bersangkutan.

g. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan, seperti koleksi tentang kebudayaan daerah tertentu, subyek tertentu dan sebagainya. h. Koleksi buku-buku yang berupa koleksi audio-visual (film, tape, cassette,

piringan hitam, videotape), daun lontar dan sebagainya.

Dari kesimpulan jenis koleksi yang dikemukakan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu perpustakaan perguruan tinggi harus dapat memilih dan menentukan koleksi apa saja yang harus dimiliki oleh perpustakaan tersebut yang sesuai dengan penggunanya, dan semua jenis koleksi tersebut harus dapat dilayankan


(25)

kepada civitas akademika dengan tujuan membantu mereka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

2.2.5 Pengadaan Koleksi

Pengadaan bahan pustaka merupakan bagian penting dalam pemilihan bahan pustaka, pertanyaan ini sesuai dengan penjelasan Singarimbun (2002: 13):

Bagian pengadaan memegang peranan yang penting dalam pemilihan bahan pustaka karena bagian ini bertugas melaksanakan administrasi pemilihan bahan pustaka, seperti mencatat semua permintaan yang dating dari pihak-pihak yang dilibatkan dalam pemiliohan buku. Bagian pengadaan juga bertugas melaksanakan verivikasi bibliografi buku yang akan dibeli untuk memastikan apakah buku tesebut pernah diterbitkan, serta melengkapi data bibliografi buku yang diminta, karena adakalanya data bibliografi buku yang diminta kurang lengkap. Selain itu bagian pengadaan juga bertanggung jawab dalam melaksanakan pemesanan dan menympan desiderata, oleh sebab itu bagian ini juga bertugas membuat daftar pesanan dan menyimpan desiderata dari bahan pustaka yang dipesan. Bagian pengadaan juga bertugas memeriksa bahan pustaka yang diterima atas pesanan, apakah sesuai dengan yang dipesan atau tidak. Pemilihan buku hadiah/sumbangan dilakukan oleh bagian pengadaan serta melaksanakan pertukaran bahan pustaka yang tidak sesuai dengan kebutuhan perpustakaan kepada perpustakaan atau pusat informasi lainnya.

Menurut buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 54) cara pengadaan bahan perpustakaan dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pembelian dan pelangganan 2. Hadiah/sumbangan

3. pertukaran

4. Wajib simpan terbitan perguruan tinggi 5. Titipan

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993: 222) metode pengadaan perpustakaan adalah sebagai berikut:

Metode pengadaan, Perpustakaan membeli atau memperoleh buku dengan cara: (a) pembelian, (b) pertukaran, (c) hadiah, dan (d) Keanggotaan organisasi.


(26)

Pemesan langsung dapat dilakukan padaaa penerbitan atau pun pada took buku.

(b) Pertukaran

Pustakatertentu tidak dapat dibeli di took buku, hanya dapat diperoleh melalui pertukaran ataupun hadiah.

(c) Hadiah

Karena kondisi social ekonomi yang masih belum sepenuhnya berkembag, tradisi pengembangan perpustakaan dengan melalui sumbangan atau hadiah masih belum memasyarakat.

(d) Keanggotaan Organisasi

Kadang-kadang perpustakaan ataupun badan induk perpustakaan menjadi anggota sebuah perhimpunan atau organisasi.

Berdasarkan pendapat di atas maka penelitian mengambil kesimpulan koleksi perpustakaan harus dibina, karena perpustakaan harus dapat memberi dukungan kepada pelaksanaan kurikulum dan penelitian serta program lainnya yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan tersebut.

2.2.6 Pengembangan Koeksi Perpustakaan

Perpustakaan adalah tempat dimana koleksi dikumpulkan, disusun, disimpan dan dilayankan bagi pengguna. Namun perlu diingat bahwa koleksi perpustakaan harus melakukan pengembangan koleksi agar koleksi terus bertambah sesuai tujuan perpustakaan dan kebutihan masyarakat pengguna.

Menurut Perpusnas dalam Kurniawati (2007:4) “Pengembangan koleksi perpustakaan adalah kegiatan awal dari pembinaan dan pengembangan koleksi perpustakaan, bertujuan agar koleksi tetap sesuai dengan keperluan masyarakat pengguna, dan jumlah bahan pustaka selalu mencukupi”.

Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004:44) Pada umumnya pengembangan koleksi meliputi beberapa kegiatan rangkaian sebagai berikut:

1. Menetukan kebijakan umum pengembangan koleksi harus berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna sesuai dengan asas tersebut di atas. Kebijakan dini disusun bersama oleh sebuah tim yang dibentuk dengan keputusan rector dan anggotanya terdiri atas unsure perpustakaan, fakultas atau jurusan, dan unit lainnya.

2. Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat dalam pengembangan koleksi.

3. Mengidentifikasikan kebutuhan akan informasi dan semua anggota civitas akademika yang dilayani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara, antara lain;


(27)

b. Memberi kesempatan civitas akademika untuk memberikan usulan melalui berbaghai media komunikasi.

c. Menyediakan formulir usulan pengadaaan buku, baik secara tercetak maupun maya.

d. Menyigi pengguna serta berkala untuk menilai keberhasilan perpustakaan dalam melayani pengguna

4. Memilih dan mengadakan bahan perpustakaan lewat pembelian, tukart-menukar, hadiah, dan penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib. 5. Merawat bahan perpustakaa

6. Menyiangi koleksi 7. Mengevaluasi Koleksi.

Sedangkan Soetminah (1992:257) menyatakan bahwa:

Pengembangan koleksi menetapkan kegiatan kerja perpustaklaan yang berupa tugas menyediakan sumber informasi dan memberikan pelayanan informasi kepada pemakai, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya makasetiap perpustakaan mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan pengembangan diri.

Berdasarkan pendapat tersebut penelitian mencoba menyimpulkan dunia pendidikan dengan tugas dan aktivitasnya memerlukan kehadiran sebuah perpustakaan yang representative. Dalam membina suatu perpustakaan yang dapat menjawab kebutuhan dan tantangan pendidikan serta membangkitkan minat baca pengguna, maka sudah seharusnya perpustakaan, khususnnya bidang pembinaan koleksi harus membenahi diri dengan menyediakan berbagai sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, agar menunjang proses belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum serta ilmu pengetahuan yang sedang berkembang. Tidak hanya itu perpustakaan haruslah memiliki pedoaman pengembangan koleksi untuk mengumpulkan informasi dan memberikan pelayanan.

2.3 Pelayanan Pengguna

Kegiatan pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna untuk menyebarluaskan informasi dan pemanfaatan koleksi. Menurut Sutarno (2003:99) layanan pengguna kepada masyarakat adalah “semua kegiatan yang langsung berhubungan dengan pemakai perpustakaan”.

Sedangkan menurut Lasa, H.S (1994:122) bahwa pelayanan pengguna adalah “mencakup semua kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan”


(28)

Dari semua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pelayanan pengguna adalah semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat pengguna untuk pemanfaatan koleksi secara maksimal, pemenuhan kebutuhan pengguna akan informasi, sesuai dengan tujuan perpustakaan.

2.3.1 Sistem Pelayanan

Adapun kegiatan pelayanan pengguna untuk setiap perpustakaan mempunyai layanan yang berbeda-beda, sesuai dengan kndisi perpustakaan tersebut. Sistem pelayanan yang sudah lazim digunakan ada dua jenis yaitu: sistem layanan terbuka dan system layanan tertutup. Kedua system pelayanan tersebut memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.

2.3.2 Sistem Pelayanan Terbuka

Sistem pelayanan terbuka adalah salah satu system yang dapat membantu pengguna perpustakaan dalam menelusur informasi, pengguna dapat secara bebas memilih bahan pustaka yang diinginkannya. Selain itu juga pengguna dapat membuka bahan pustaka, dan membaca bahan pustaka di tempat ruang baca perpustaskaan tersebut.

Menurut sumardji (1984:70): “Sistem pelayanan terbuka adalah anggota perpustakaan yang akan meminjam buku yang dikehendaki, langsung bisa memilih/mencari bukunya pada rak-rak buku dan dapat dibawa pulang”.

Dengan adanya system layanan terbuka maka dapat memudahkan pengguna perpustakaan untuk mencari informasi ataupu bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhannya, meskipun dalam system ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk memilih bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan. Walaupun demikian pengguna perpustakaan diperbolehkan untuk masuk kedalam ruangan bahan pustaka dan mengembalikan bahan pustaka ke tempat semula, dan pengguna juga dapat membaca ditempat yang telah disediakan perpustakaan dan dapat meminjam untuk dibawa pulang.

Adapun keuntungan menggunakan system pelayanan terbuka menurut Lasa (1994:5) antara lain:

1. Kartu-kartu katalog tidak segera rusak karena sedikit yang menggunakannya> Pada umumnya mereka langsung menuju ke rak buku untuk memilih sendiri.


(29)

2. Menghemat tenaga. Sebab dalam system ini petuigas tidak perlu mengembalikan. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian bukku-buku yang telah dibaca ditempat maupun yang dikembalikan hari itu.

3. Judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak.

4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang dipinjam, nama dan alamt peminjam.

5. Apabila calon peminjamn tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula dia dapat memilih judul lain yang relevan.

6. Kecil sedikit kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam.

Selain keuntungan layanan terbuka, ada juga kerugian dalam layanan terbuka. Adapun kerugian layanan terbuka menurut Lasa(1994:6) yaitu:

1. Frekuensi kerusakan lebih besar.

2. Memerlukan ruangan yang lebih luas. Sebab letak rak satu dengan yang lain memerlukan jarak yang longgar.

3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering mengadakan reshelving.

4. Pemula yang dating ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering bingung.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan system pelayanan terbuka dapat memberikan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya yaitu: catalog tidak cepat rusak karena sedikit menggunakannya, judul-judul buku dapat diketahui pengguna dan menghemat tenaga, serta dapat meminjam buku yang lain yang relevan. Sedangkan kerugiannya yaitu: kerusakan bahan pustaka lebih banyak, susunan buku tidak teratur dan membutuhkan ruang baca perpustakaan yang lebih luas lagi.

2.3.3 Sistem Pelayanan Tertutup

Pada system pelayanan tertutup pengguna tidak diperbolehkan masuk kedalam ruang koleks, untuk mencari, mengambil buku yang dibutuhkan. Jika pengguna ingin memperoleh buku tersebut harus melalui petugas perpustakaan.

Menurut Soeatminah (1992:131): “Sistem layanan tertutup ialah suatu system layanan yang tidak memperbolehkan pengunjungnya perpustakaan masuk ke ruang koleksi”.

Bila pengguna yang ingin meminjam buku yang ada di perpustakaan mereka harus menelusuri catalog yang telah disediakan oleh perpustakaan, setelah ditemukan nomor panggil maka pengguna dapat meminta kepada petugas yang ada untuk mengambilnya.


(30)

Adapun keuntungan menggunakan system pelayanan tertutup menurut Lasa (1994:4-5) antara lain:

1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lebih dekat.

2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan system terbuka.

4. Tidak memerlukan meja baca diruang koleksi.

Sedangkan kerugian dalam system layanan tertutup menurut Lasa (1994:4-5) yaitu: 1. Banyak energi yang terserap dibagian dikulasi ini.

2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam.

3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah pengertian antara petugas dan peminjam.

4. Antrian keadaan ini berarti membuang waktu.

Dengan adanya keuntungan dan kerugian dalam system pelayanan tertutup maka dapat disimpulkan bahwasanya keuntungan dalam pelayanan tertutup adalah susunan buku lebih teratur (tidak berantakan), selain itu juga kerusakan dan kehilangan bahan pustaka akan lebih sedikit. Sedangkan kerugian yang ada dalam system pelayanan tertutup adalah panjangnya antrian pengguna yang hendak meminjam dan mengembalikan bahan pustaka.

2.4 Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan pencatatan transaksi peminjaman dan pengembalian ke dalam buku catatan yang telah disediakan. Adapun pengertian pelayanan sirkulasi menurut Lasa, HS (1994: 1) adalah “mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitandengan pemanfaatan, pengguna koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan”.

Sedangakan menurut Pamuntjak (2000: 97) Peminjaman buku atau sirkulasi adalah “Kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibaca di luar perpustakaan”.

Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah suatu kegiatan pencatatan bahan pustaka baik yang dibaca di perpustakaan, dipinjam, maupun yang dikembalikan.


(31)

2.4.1 Tujuan Pelayanan Sirkulasi

Adapun tujuan dari pelayanan sirkulasi menurut Lasa (1994:1-2) yaitu:

a. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin. b. Mudah diketahui siapa saja yang meminjam koleksi tertentu, dimana

alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi itu dipergunakan peminat lain, akan segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.

c. Terjaminnya pengembalian pinjam dalam waktu yang jelas. Dengan demikian keamanan bahan pustaka kan terjaga.

d. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.

e. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka perlu diperhatikan syarat-syarat pelayanan sirkulasi yang lebih baik antara lain:

a. Kolekis dapat dijaga dengan baik. Sebab buku dan bahan pustaka lain berisi rekaman hasil pemikiran manusia yang harus dijaga kelestarian. Pencatat kegiatan itu dapat dilakukan secara teratur, sebab keteraturan ini akan sangat membantu kelancaran tugas0tugas kepustakawan.

b. Prosedur yang dianut sederhana, mudah diikuti dan tidak banyak menimbulkan masalah.

c. Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Sebab peminjaman akan lebih senang apabila dapat segera dilayani dalam waktu yang singkat.

d. Keamanan koleksi dapat dijaga dengan baik. Sebab buku dan bahan pustaka lain berisi trekaman hasil pemikiran manusia yang harus dijaga kelestarian dan keamanannya.(Lasa, 1994:2).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat tujuan pelayanan sirkulasi adalah untuk mengetahui siapa yang meminjam koleksi/bahan pustaka. Pelayanan sirkulasi mencakup kegiatan peminjam, pengembalian, perepanjangan dan keamanan bahan pustaka dapat terjamin dan dapat berjalan dengan baik..

2.5 Kegiatan Pelayanan Sirkulasi

Secara umum kegiatan layanan sirkulasi menurut Lasa, H.S (1994:2-3): 1. Keanggotaan

2. Peminjaman 3. Pengembalian


(32)

4. Penagihan

5. Pemberian Sanksi 6. Bebas Pinjam 7. Statistik

Kegiatan tersebut akan diuraikan satu persatu pada uraian berikut:

2.5.1 Keanggotaan

Keangotaan adalah salah satu bukti bahwa pengguna perpustakaan sudah mendaftarkan diri sebabagai anggota perpustakaan:

Menurut Noerhayati (1998: 191) bahwa: “Untuk menjadi anggota perpustakaan minimal sudah kuliah satu semester dan sudah mempunyai kartu identitas (kartu mahasiswa).

Sedangkan Sulistyo-Basuki (1993: 257) menyatakan bahwa:

“Bila seorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan maka dia harus mengisi formulir lalu dikembalikan kepada petugas sirkulasi disertai kelengkapan lain keanggotaan tergantung kepada kebijakan masing-masing perpustakan, ada yang masyarakatkan uang iuran foto diri, fotocopy tanda pengenal”.

Dari uraian di atas dapat disimpiulkan bahwa keanggotaan adalah satu bukti bahwa pengguna yang akan menjadi anggota perpustakaan wajib mendaftarkan dirinya kepada petugas perpustakaan dan memenuhi persytaratan yang telah ditentukan oleh perpustakaan. Pada perpustakaan perpguruan tinggi yang menjadi anggota adalah mahasiswa, staf pengajar, dan tenaga administrasi. Mereka juga harus mengisi formulir pendaftaran.

2.5.2 Peminjaman

Peminjaman merupakan suatu proses yang dilaksanakan oleh perpustakaan untuk meminjamkan koleksinya untuk pengguna, peminjamn ini termasuk juga pada bagian pel;ayanan sirkulasi.

Menurut Lasa (1994:2): “Peminjaman adalah peminjamn koleksi yang ada boleh dibawa pulang dan ada sejumlah koleksi yang hanya boleh dibaca ditempat”.

Untuk dapat meminjam bahan pustaka yang ada di perpustakaan pengguna harus memiliki kartu anggota perpustakaan dan mampu memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh perpustakaan yang bersangkuta.

Menurut Buku Pedoaman Penyelenggaraan Pelayanan Sirkulasi dan Refernsi perpustakaan perguruan tinggi (1982: 15):


(33)

Langkah-langkah yang ditempuh dalam peminjamn bahan pustaka ialah: a. Peminjamn menunjukkan kartu pengenal atau kartu anggota yang telah

ditentukan oleh petugas perpustakaan. b. Pertugas mencatat:

1. Nomor anggota dan tanggal buku harus kembali pada kartu buku yang dikeluarkan oleh catalog buku.

2. Nomor anggota dan tanggal kembali pada lembaran (slip) yang ditempatkan pada buku.

3. Nomor panggil dan tanggal buku harus kembali pada kartu peminjamn.

4. Peminjamn mendatangani lembaran buku. 5. Peminjaman mendatangani lembar buku.

6. Buku diserahkan kepada pengguna yang meminjam.

7. Petugas menyusun kartu pada kotak kartu berdasarkan tanggal kembali dan juga menyusun kartu peminjaman berdasarkan nomor tanda pengenal atau kartu anggota.

Agar peminjamn berjalan dengan lancer, maka petugas perpustakaan harus melaksanakan administrasi peminjaman denghan sebaik-baiknya agar mudah dijalankan. Sjahrial-pamuntjak (2000:97-98) menyatakan bahwa:

Administrasi peminjamn diatur sedemikian rupa sehingga:

a. Dapat memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memperoleh buku yang diperlukan dengan cepat dan tepat.

b. Dapat diketahui bahwa pustaka mana yang sedang dipinjaman. c. Dapat mengetahui siapa yang meminjaman buku pustaka tersebut d. Dapat meminjam bahan pustaka yang dipinjam akan dikembalikan. e. Dapat diketahui volume kegiatan peminjaman

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi peminjaman harus ditentukan terlebih dahulu oleh setiap perpustakan, agar peminjaman berjalan secara teratur. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Soeatminah (1992:143) bahwa: “Pelayanan peminjaman pustaka dapat dilakukan dengan berbagai macam cara pencatatan, mulai dari sederhana sampai yang canggih”. Dengan demikian setiappustakawan dapat memilih cara yang palingsesuai dengan kondisi perpustakaan.

Dalam Pedoman Pelayanan Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1982:5) dinyatakan bahwa prosedur peminjaman adalah:

a. Pemakai menunjukkan tanda pengenal yang telah ditentukan sebagai tanda perpustakaan.

b. Petugas memeriksa pelayanan tanda pengenal pemakai. 1. Pada system pelayanan tertutup.

Pemakai menyerahkan permintaan pinjam yang sudah diisi dengan identitas buku yang akan dipinjam, petugas mencari


(34)

buku sesuai dengan identitas yang tertulis dalam permintaan pinjam.

2. Pada system pelayanan terbuka c. Petugas melakukan pencatatan.

1. Nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu buku yang diambil dari catalog buku.

2. Nomor anggota dan tanggal kembali pada lembaran tanggal yang ditempuhkan pada buku.

3. Tanda buku (call number) dan tanggal kembali pada peminjaman yang diambil dari kotak peminjaman.

d. Pemakai membutuhkan tanda tangan pada kartu buku, petugas membutuhkan tanda tangan/paraf/insial nama pada lembaran tanggal.

e. Petugas menyerahkan buku tersebut kepada pemakai. f. Petugas menyusun:

1. Kartu buku dalam kotak kartu buku sebagai berikut:

a. Kartu-kartu itu pertama-tama disusun menurut tanggal kembali buku-buku.

b. Didalm susunan masing-masing tanggal tadi pada kartu itu disusun menurut urutan klasifikasinya.

2. Kartu peminjam dalam kotak kartu peminjaman dengan susunan menurut urutan nomor pada pengenal dan kelompok pemakai.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna dan petugas/pustakawan bagian sirkulasi harus menjalankan dan mematuhi prosedur peminjaman dengan baik. Dengan demikian kegiatan proses peminjman dapat dilaksankan dengan lancar.

2.5.3 Pengembalian

Pengembalian bahan pustaka dilakukan pada saat pengguna meminjam bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Dengan demikian, apabila bats waktunya telah selesai, maka sipeminjam harus mengembalikan bahan oustaka yang dipinjamnya. Apabila sipemminjam belum mengembalikannya mka sipeminjman akan dikenakan denda/sanski oleh perpustakaan tersebut.

Dalam buku panduan penyelenggaraan Pelayanan Sirkulsi dan Refensi (1982:20) dinyatakan bahwa langkah-langkah pengembalian bahan pustaka antara lain:

a. Petugas memeriksa apakah bahan pustaka kembali dalam keadaan seperti semula dan mencocokkan tanggal pengembalian yang tertera pada lembaran (slip) yang ada pada buku.


(35)

b. Petugas membubuhkan cap tanda kembali pada kartu buku, lembaran (slip) buku dan kartu peminjam.

c. Petugas mengembalikan kartu buku kedalam kantong buku dan kartu peminjaman pada kotak kartu peminjaman.

d. Apabila bahan pustaka terlamabat dikembalikan, petugas melakukan penagihan benda.

e. Petugas mengembalikan bahan pustaka yang tidak rusak kedalam memisahkan yang rusak untuk diperbaiki.

Setelah si peminjam mengembalikan bahan pustaka tersebut, maka petugas bagain pengembalian harus mencatat tanggal pengembalian sebagai bukti bahwa si peminjam telah mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya dan petugas harus memeriksa bahan pustaka tersebut apakah pengembaliannya terlambat atau tertunda, selain itu juga memeriksa keutuhan bahan pustaka yang telah dikembalikan. Dengan demikian, sipeminjam harus menaatri semua peraturan yang telah ditentukan oleh perpustakan tersebut.

2.5.4 Penagihan

Penagihan dilakukan apabila si peminjam belum mengembalikan bahan pustaka pada waktu yang telah ditentukan oleh perpustakaan. Perpustakaan dapat menagih bahan pustaka tersebut agar dikemballikan. Apabila pengguna meminjam bahan pustaka lewat dari waktu yang telah ditentukan, maka pengguna harus membayar denda tersebut. PEnagihan dapat dilakukan dengan surat maupun lisan. Penagihan dalam surat diperlukan nama lengkap dan alamat yang lengkap. Didalam surat penagihan dicantumkan identitas bahan pustaka yang ditagih, tanggal pengembalian dan jumlah denda yang harus dibayar pengguna.

Menurut Soeatimah (1992: 148) dalam surat penagihan dicantumkan: “ a. Judul-judul buku yang ditagih.

b. Biaya pengiriman surat c. Denda yang harus dibayar”.

Prosedur penagihan menurut Buku Pedoman Pelayanan Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1982: 21) adalah:

a. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian atas dasar tanggal pada kartu yang seharusnya sudah kembali pemeriksaan ini dilakukan setiap hari sesudah waktu pelayanan peminjaman.

b. Petugas membuat surat tagihan rangkap dua, copi pertama dikirim kepada tertagih, sedangkan kopi kedua disimpan sebagai pertinggal.

c. Bila buku yang telah ditagih kembali, petugas menyeleaikan proses pengembalian sebagaimana prosedur pengembaliannya pada butir c.


(36)

Dengan demikian, penagihan bertujuan untuk menghindari kehilangan bahan pustaka, sehingga koleksi-koleksinya terjamin tetap utuh.


(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menganalisis data salah satu diantaranya adalah metode penelitian deskriptif.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiono (1999:112) “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.”Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi dari penelitian.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dimana data yang diperoleh dan diuraikan apa adanya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Yayasan Sari Mutiara, Jl. Kapten Muslim No. 79 Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Di dalam suatu penelitian terdapat populasi sebagai objek kajian yang akan diteliti. Menurut Sugiono (1999:57) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang terdiri atas objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Populasi penelitian ini adalah anggota STIKes Yayasan Sari Mutiara, yang berjumlah 2.641 orang pengguna perpustakaan.


(38)

3.3.2 Sampel

Untuk memperoleh data yang akurat maka dilakukan pengambilan sampel yang dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2002:57), “Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Untuk menentukan sampel, penulis membatas jumlah populasi untuk dijadikan sampel karena jumlah populasi penelitian yang terlalu besar. Untuk menghitung ukuran banyaknya sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu :

n = 2

1 Ne

N

+

dimana:

n = ukuran sampel N = ukuran Populasi

e = taraf kesalahan sebesar 10%, (Umar, 2008:78)

Sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah:

n = 2

) 1 . 0 ( 2641 1

2641 + =

) 01 . 0 ( 2641 1

2641 +

=

41 . 27

2641

= 96 orang

Karena populasi penelitian beraneka ragam dan berstrata, maka dalam menentukan besarnya sampel penelitian digunakan teknik proportionate strastified

random sampling, sehingga dapat diketahui jumlah sampel strata adalah sebagai


(39)

Tabel-1 : Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata

No Pengguna Sub Sampel Sampel

1 Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) 35

2641 35

x 96 = 11

2 Jurusan Ilmu Keperawatan (S1) 700

2641 700

x 96 = 25

3 Jurusan Akademi Keperawatan (AKPER) 228

2641 228

x 96 = 8

4 Jurusan Akademi Kebidanan (AKBID) 932

2641 932

x 96 = 34

5 Jurusan Akademi Analisis Kesehatan (AAK)

163

2641 163

x 96 = 6

6 Jurusan Akademi Analisa Farmasi & Makanan (AKAFARMA)

143

2641 143

x 96 = 5

7 Dosen 123

2641 123

x 96 = 5

8 Staf Administrasi 47

2641 47

x 96 = 2

JUMLAH 2641 96

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan.

2. Kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang sedang menggunakan Perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan.

3. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.


(40)

3.5 Jenis Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuesioner dan observasi peneliti.

2. Data Sekunder

Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian.

3.6 Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data dalam suatu penelitian terdiri dari beberapa macam, tergantung dengan sifat penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono (1999:84) Instrumen penelitian adalah “Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara fisik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Pada penelitian penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian.

Sugiyono (1999:40) menyatakan bahwa, “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

Pada penelitian ini kuesioner disusun dalam bentuk petanyataan yang sesuai dengan pengukuran skala Likert dimana setiap pernyataan dan pertanyaan angket berpedoman pada definisi operasional variabel.

3.7 Operasional Variabel

Dari tujuan teoritis yang dikemukakan di Bab II maka dapat dibentuk operasional variabel. Penulis menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan terhadap tingkat peminjaman perpustakaan maka ditentukan indikator dari masing-masing variabel.


(41)

Adapun operasional variabel dapat dilihat pada Tabel-2 adalah sebagai berikut:

Variabel Indikator No. Item Jumlah

Item Ketersediaan

Koleksi (X)

1. Frekuensi 2. Koleksi 3. Relevansi

1, 2, 3 4,5,6,7,8 9,10

3 5 2 Tingkat Peminjaman

(Y)

1. Lama Peminjaman 2. Prosedur Pengembalian 3. Prosedur Peminjaman

11,12,13 14,15,16 17,18,19,20

3 3 4

Jumlah 20

3.8Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diukur yaitu ketersediaan koleksi (X) sebagai variabel bebas/variable independent dan tingkat peminjaman (Y) sebagai variabel terikat/variable dependent. Untuk lebih jelas definisi dari setiap

variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel ketersediaan koleksi (X)

Ketersediaan koleksi merupakan kesiapan bahan pustaka pada suatu perpustakaan untuk digunakan, dimanfaatkan, dan didayagunakan pengguna perpustakaan. Indikator dari variabel ini adalah:

a. Frekuensi b. Koleksi c. Relevansi

2. Variabel tingkat peminjaman (Y)

Tingkat peminjaman sama halnya dengan frekuensi peminjaman yaitu frekuensi pengguna yang meminjam bahan pustaka pada perpustakaan.

Adapun indikator dari variabel ini adalah: a. Lama Pinjaman

b. Prosedur Pengembalian c. Prosedur Peminjaman


(42)

3.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.9.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas data penelitian dapat ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Instrumen pengukuran dapat dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur apa yang harusnya diukur.

Ghozali (2005:19) menyatakan bahwa untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan 3 macam:

1. Melakukan kolerasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variable.

2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan kolerasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.

3. Uji dengan Confirmatori Factor Analysis (CFA)

Sebelum kuesioner disebarkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner. Uji coba kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah isi kuesioner dapat dimengerti oleh responden. Uji coba kuesioner akan diberikan kepada 30 orang yang merupakan bagian dari populasi.

Pengujian validitas kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan validitas internal karena dilakukan dengan cara mengkolerasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruksi atau variable.

3.9.2 Uji Reliabilitas Intrumen

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali (2005:20) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara

memberikan kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali


(43)

dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pada penelitian ini penulis menggunakan pengukuran reliabilitas one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk penguji reliabilitasnya digunakan uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60.

3.10 Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara penyajian dan bersifat tabulasi dengan frekuensi serta perhitungan presentasi yang diperoleh dari jawaban pertanyaan responden.

Dalam mendeskripsikan data, setiap hasil pertanyaan akan diolah sehingga menghasilkan jawaban yang akan diolah dalam bentuk tabulasi. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji korelasi dengan menggunakan rumus Korelasi Pearson Product Moment.

rxy =

(

2

)( )

2

Y X

XY

rxy = Kefisien Korelasi Perarson

Xy = Hasil dari x kali y (Sugiyono, 2002: 149)

Untuk mengukur kedekatan korelasi antara pemanfaatan koleksi perpustakaan dengan tingkat peminjaman, maka menggunakan koefisien korelasi disimbolkan dengan “r” dengan katagori sebagai berikut:

Interval koefisien Tingkat Hubungan 0.00-0.199 Sangat Rendah

0.20-0.399 Rendah

0.40-0.599 Sedang

0.60-0799 Kuat

0.80-1.0 Sangat kuat sekali (Sugiyono, 2002:149)


(44)

Skala pengukuran variable dilakukan dengan menggunakan satuan ukuran Skala Likert dengan alternative jawaban dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju.

Menurut Sugiono (2006:86) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekolompok orang tentang fenomena sosial”.

Bobot untuk setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator prtanyaannya adalah sebagai berikut:

a. Jawaban sangat setuju mempunyai nilai 4 b. Jawaban setuju mempunyai nilai 3

c. Jawaban kurang setuju mempunyai nilai 2 d. Jawaban tidak setuju mempunyai nilai 1

Setelah diperoleh nilai dari variable X dan variable Y, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah pengujian data secara statistik dimana tujuannya untuk mengetahui apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Menurut Irianto (2004:97) “Setiap problem yang akan dipecahkan akan mengundang dua jawaban, dengan demikian maka kita akan menghadapi dua macam hipotesis.

Hipotesis yang akan kita hadapai adalah:

1. Ho (Hipotesis nol) yang memprediksi tidak adanya perbedaan suatu kondisi dengan kondisi lainnya.

2. Ha (Hipotesis kerja atau hipotesis alternative) yang memprediksikan adanya perbedaan antara suatu kondisi dengan kondisi lainnya.

Menurut Sugiyono (2006:185) bahwa “uji signifikansi korelasi Product

moment dapat dilakukan seara praktis, yaitu tidak perlu menghitung tetapi langsung

dikonsultasikan pada table r Product moment”. Untuk mengkonsultasikan nilai r table, maka harus terlebih dahulu ditentukan nilai α (taraf kesalahan).

Setelah diperoleh nilai r table, langkah selanjutnya adalah menentukan rumusan atau formula untuk menentukan apakah Ha diterima atau Ho ditolak atau sebaliknya. Untuk itu dilakukan uji hipotesis dengan membandingkan rh dan rt, untuk itu hipotesis teoritis harus dijadikan hipotesis kerja yaitu:

1. Bila r hitung (rh) < r table (rt) = Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Bila r hitung (rh) > r table (rt) = Ha diterima dan Ho ditolak.


(45)

(Sugiyono, 2006: 185)

Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan varian dari variabel independent (X) menjelaskan variable dependen (Y), maka langkah selanjutnya adalah analisis korelasi dengan menghitung koefisient determinasi dengan cara mengkuadratkan nilai “r” hitung.


(46)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.1.1 Pengujian Validitas Instrumen

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat mengukur sesuatu yang memang ingin diukur. Dalam hal ini penulis menggunakan kuesioner yang terdiri dari atas 13 butir (item) pertanyaan variabel ketersedian koleksi dan 10 butir (item) pertanyaan variabel tingkat peminjaman sehingga jumlah seluruh pertanyaan adalah 23 butir (item). Dimana setiap butir disiapkan interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan jawaban tertinggi diberi skor 4. Pengujian validitas dilakukan pada 30 responden (sivitas akademika) STIKES Yayasan Sari Mutiara Medan di luar daripada responden yang dijadikan sampel penelitian.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pertanyaan dengan nilai rtabel. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation (rhitung)>rtabel dan nilainya positif,

maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Dan sebaliknya apabila nilai rhitung<rtabel maka butir pertanyaan pada setiap

variabel dinyatakan tidak valid.

Untuk melakukan pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan software PASW (Predictive Analytics SoftWare) versi 15.

Hasil pengujian validitas instrumen dari setiap variabel dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3 berikut ini.

Tabel-3 : Hasil Pengujian Validitas Variabel Ketersedian Koleksi (X)

No. Butir Correlated

Item-Total Correlation Keterangan

1. Pernyataan 1 x (Q1) .153 Tidak valid 2. Pernyataan 2 x(Q2) .340 Tidak valid

3. Pernyataan 3 x (Q3) .832 valid

4. Pernyataan 4 x (Q4) .725 valid

5. Pernyataan 5 x (Q5) .743 valid

6. Pernyataan 6 x (Q6) .691 valid

7. Pernyataan 7 x (Q7) .842 valid

8. Pernyataan 8 x (Q8) .090 Tidak valid


(47)

10. Pernyataan 10 x (Q10) .689 Valid 11. Pernyataan 11 x (Q11) .472 Valid 12. Pernyataan 12 x (Q12) .625 Valid 13. Pernyataan 13 x (Q13) .845 Valid Sumber : Hasil Perhitungan PASW versi 15.0

Dari tabel 3 di atas menunjukkan nilai Correlated Item-Total Correlation (rhitung) pada setiap butir pertanyaan untuk variabel (x) ketersedian koleksi. Untuk

mengetahui apakah setiap butir pernyataan data dikatakan valid atau tidak maka harus dikonversikan ke rtabel. Dimana nilai rtabel dapat diperoleh melalui: df = n – k. df = 30 –

2 = 28, maka rtabel = 0,361 pada taraf signifikansi 5%.

Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap 30 responden ternyata diperoleh 10 pernyataan diterima/valid. Pernyataan yang ditolak/tidak valid berjumlah 3 butir pernyataan. Butir pernyataan yang diterima pada instrument variabel ketersedian koleksi dan dapat dikatakan (valid) sebanyak 10 butir yaitu Q3, Q4, Q5, Q6, Q7, Q9, Q10, Q11, Q12, dan Q13. Adapun 3 butir pernyataan yang tidak valid atau ditolak sehingga tidak digunakan dalam penelitian adalah butir Q1, Q2 dan Q8.

Tabel-4 : Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Peminjaman

No. Butir Correlated

Item-Total Correlation Keterangan

1. Pernyataan 1y (Q14) .622 Valid

2. Pernyataan 2y (Q15) .665 Valid

3. Pernyataan 3y (Q16) .607 Valid

4. Pernyataan 4y (Q17) .372 Tidak Valid

5. Pernyataan 5y (Q18) .625 Valid

6. Pernyataan 6y (Q19) .582 Valid

7. Pernyataan 7y (Q20) .517 Valid

8. Pernyataan 8y (Q21) .252 tidak valid

9. Pernyataan 9y (Q22) .428 Valid

10. Pernyataan 10y (Q23) .746 Valid

Sumber : Hasil Perhitungan PASW versi 15.0

Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap 30 responden ternyata diperoleh 8 pernyataan diterima/valid. Pernyataan yang ditolak/tidak valid berjumlah 2 butir pernyataan. 8 Butir pernyataan yang diterima pada instrument variabel tingkat peminjaman dan dapat dikatakan (valid) yaitu Q14, Q15, Q16, Q18, Q19, Q20, Q22, dan Q23. Adapun 2 butir pernyataan yang tidak valid atau ditolak sehingga tidak digunakan dalam penelitian adalah butir Q17 dan Q21.


(48)

4.1.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas (keandalan) instrumen. Reliabilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.

Hasil pengujian validitas reliabilitas instrumen ditunjukkan pada tabel 4 berikut ini:

Tabel-5: Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan Ketersedian Koleksi 0,800 Reliabel Tingkat Peminjaman 0,893 Reliabel Sumber : Hasil Perhitungan PASW versi 15.0

Dari tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari setiap instrumen variabel pada penelitian memiliki nilai > 0,60. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa setiap instrumen variabel ketersedian koleksi dan variabel tingkat peminjaman adalah reliabel.

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Ketersedian Koleksi (Variabel X)

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah pertanyaan seluruhnya 18 butir pertanyaan yang terdiri dari 10 butir pertanyaan untuk variabel X dan 8 butir dan untuk variabel Y. Variabel ketersedian koleksi dapat diukur berdasarkan beberapa indikator yaitu : Frekuensi, koleksi dan relevansi, sehingga dapat diketahui seberapa banyak koleksi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan berapa banyak koleksi yang dimanfaatkan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam proses balajar mengajar .

Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, kuesioner disebar kepada responden yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai hubungan ketersediaan koleksi dengan tingkat peminjaman pada perpustakaan STIKes Yayasan Sari Mutiara Medan. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap ketersedian koleksi, dapat dilihat pada tabel 6 sebagai berikut :


(49)

4.2.1 Memanfaatkan Koleksi perpustakaan

Tanggapan responden terhadap indikator frekuensi yaitu memanfaatkan koleksi dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

Tabel -6 : Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan No

Pertanyaan

Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. tidak pernah

12 73 9 2

12,5 76,5 9 2

Jumlah 96 100%

Dari tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa 12 responden (12,5%) menyatakan selalu memanfaatkan koleksi perpustakaan untuk membantu dalam proses belajar mengajar dan menambah wawasan tentang pengetahuan, 73 responden (76,5%) menyatakan sering memanfaatkan koleksi perpustakaan, 9 responden (9%) menyatakan kadang-kadang memanfaatkan koleksi perpustakaan dan 2 responden (2%) menyatakan tidak pernah memanfaatkan koleksi perpustakaan.

Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 6 responden yang menyatakan bahwa tujuan mahasiswa memanfaatkan koleksi perpustakaan adalah untuk membantu dalam proses belajar mengajar dan menambah wawasan tentang pengetahuan berjumlah 94 responden (98,0%). Hal ini dikarenakan adanya keinginan mahasiswa untuk mengetahui berbagai pengetahuan. Sedangkan responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah berjumlah 2 responden (2,%).

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh responden menyatakan memanfaatkan koleksi perpustakaan untuk membantu mahasiswa dalam proses belajar mengajar dan menambah wawasan tentang berbagai pengetahuan.

Berdasarkan jawaban responden di atas mengindikasikan bahwa pada umumnya responden memanfaatakan koleksi perpustakaan STIKes Sari Mutiara Medan dengan tujuan untuk membantu mahasiswa dalam proses belajar mengajar dan menambah wawasan tentaang berbagai pengetahuan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa alasan diantaranya koleksi-koleksi yang berhubungan dengan mata kuliah terdapat di perpustakaan dan juga pengetahuan yang lain yang dapat menambah wawasan mahasiswa. Sementara sebagian kecil dari mahasiswa tidak pernah memanfaatkan


(1)

LAMPIRAN V

DISTRIBUSI SKOR BUTIR JAWABAN RESPONDEN Skor / Nilai Jawaban Responden

X

Variabel X

Responden Ketersedian Koleksi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

7 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 35

8 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 37

9 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 36

10 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 35

11 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 35

12 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 36

13 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 37

14 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 33

15 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33

16 2 3 3 4 4 4 3 4 2 3 32

17 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 34

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

19 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32

20 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 31

21 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 30

22 2 2 3 3 3 2 4 3 2 2 26

23 2 3 2 4 4 2 3 2 3 2 27

24 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 25

25 3 2 2 3 3 4 3 2 2 2 26

26 2 2 3 3 3 4 4 2 2 2 27

27 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 25

28 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 20

29 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 21

30 1 3 3 1 1 2 3 2 1 2 19


(2)

32 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 33

33 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 32

34 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33

35 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 32

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

53 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

60 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30


(3)

71 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29

72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

79 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

81 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29

82 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 28

83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

85 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31

86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

87 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28

88 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

89 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

91 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30


(4)

LAMPIRAN VI

DISTRIBUSI SKOR BUTIR JAWABAN RESPONDEN

Skor / Nilai Jawaban Responden

Variabel Y

Responden Tingkat Peminjaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Y

1 4 4 4 4 4 8 4 3 4 4 43

2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39

3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 37

4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38

5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37

6 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 36

7 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 37

8 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32

9 3 3 4 2 4 3 4 2 4 4 33

10 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 35

11 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 32

12 3 3 4 1 4 3 4 3 4 3 32

13 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 33

14 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 34

15 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 33

16 3 4 3 5 4 3 3 4 4 3 36

17 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 34

18 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30

19 1 3 4 3 4 3 3 4 3 3 31

20 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 31

21 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 30

22 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 33

23 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 25

24 2 3 3 4 2 3 3 4 2 2 28

25 2 2 4 4 3 2 2 3 2 2 26

26 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 25

27 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 25

28 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 22

29 2 1 2 3 2 2 1 4 3 3 23


(5)

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

33 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 33

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

36 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27

37 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29

38 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

43 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

44 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 28

45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

47 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

49 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29

50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

52 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29

54 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

55 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 28

56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

57 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28

58 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28

59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30


(6)

71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

72 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29

73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

75 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

76 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

81 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28

82 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 28

83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

87 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28

88 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

89 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

91 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

92 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30