Bidang Politik Hubungan Bilateral Indonesia Dan Cina

produk-produk Cina dan Indonesia dapat di pakai oleh Cina untuk memperluas kerjasamanya dengan negara-negara ASEAN. Secara garis besar, baik Indonesia dan Cina sejauh ini telah melakukan beberapa upaya untuk terus mengupayakan memperluas kerjasama masing-masing negara yang tidak hanya mencakup kerjasama ekonomi namun juga meluas kepada sektor-sektor lainnya seperti politik, pertahanan-keamanan, sosial-budaya, dan lain-lain. Data dari departemen luar negeri Indonesia menjelaskan beberapa upaya yang telah di bangun oleh kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateralnya antara lain yaitu : 112

D. Bidang Politik

1. Dalam pembicaraan antara Presiden RI, Abdurrahman Wahid dengan Presiden RRC, Jiang Zemin, di sela-sela kunjungan kenegaraan ke RRC pada bulan Desember 1999, telah disepakati mengenai perlunya peningkatan pertukaran kunjungan antar pejabat tinggi pemerintah, anggota Parlemen, masyarakat bisnis, partai politik dan tokoh masyarakat. Tujuan kunjungan ini dalam upaya meningkatkan people to people contact. Kunjungan Presiden Wahid tersebut menghasilkan Komunike Bersama Indonesia – China. 2. Dalam rangka memperingati hubungan RI-RRC ke 50, Menlu RI, Dr. Alwi Shihab telah berkunjung ke China, 7- 11 Mei 2000. Dalam kunjungan tersebut telah ditandatangani dua dokumen penting yakni MOU tentang pembentukan Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral Establishment of the Joint Commission for Bilateral Cooperation dan Dokumen kerangka Kerjasama Bilateral yang berorientasi ke Abad 21 112 Hubungan Bilateral Indonesia Dan Cina. 2007. http:www.deplu.go.id?category_id=13country_id=30news_bil_id=288bilateral=asiatimur di akses pada 7 Februari 2008. Universitas Sumatera Utara Joint Statement on the Future Directions of Bilateral Cooperation . Kunjungan ini dapat diartikan sebagai upaya untuk menindaklanjuti kesepakatan yang telah diambil pada waktu kunjungan Presiden Abdurrahman Wahid, Desember 1999. Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral dimaksud merupakan nomenklatur baru pada tingkat Menlu dan disepakati untuk digunakan sebagai ฀ystem bagi berbagai mekanisme bilateral lainnya yang bersifat sektoral. 3. Mekanisme hubungan dan kerjasama di bidang politik terjalin dalam bentuk Konsultasi Bilateral Tingkat Pejabat Tinggi SOM sebagai hasil kesepakatan antar kedua Menlu pada 1990 dan dilaksanakan secara reguler bergantian. Pada Pertemuan ke-5 di Jakarta, April 1999 disepakati pembentukan mekanisme: Dialog keamanan; Forum Konsultasi Kekonsuleran dan Keimigrasian ; serta Pertukaran kunjungan antar pejabat Kemlu kedua negara guna menunjang peningkatan dan pengembangan hubungan bilateral. Terakhir, pada bulan April 2004, kedua Menlu telah melakukan pertemuan pertama Komisi Bersama di Beijing. 4. Pada kesempatan kunjungan Wakil Presiden RRC saat itu, Hu Jintao ke Indonesia, 22- 25 Juli 2000 telah ditandatangani Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters, masing-masing oleh Dubes RRC di Jakarta dan Dirjen Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman RI. 5. Pemerintah RRC senantiasa mendukung segala upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam membangun dan menjaga keutuhan dan integritas wilayah RI. Universitas Sumatera Utara 6. Kunjungan yang dilakukan oleh PM RRC, Zhu Rongji ke Indonesia pada 7–11 November 2001 dan kunjungan Presiden Megawati ke Beijing, Maret 2002 lebih mengokohkan lagi hubungan dan kerjasama Indonesia– China di semua sektor. Pada tahun 2001-2003 kontak-kontak antar pejabat tinggi terus berjalan dengan semakin intens dan produktif. 7. Hubungan Indonesia – China juga terjalin pada tingkat regional seperti dialog ASEAN, ARF, ASEAN-CHINA Joint Coordinating I JCC mengenai kerjasama ekonomi dan perdagangan, KTT informal ASEAN + 1 China dan ASEAN + 3 China, Jepang dan Korea Selatan . 8. Hubungan baik RI-RRC juga terlihat dari saling memberikan dukungan dalam pencalonan untuk menduduki jabatan di Organisasi Internasional. Pemerintah Indonesia juga selalu berpegang teguh pada Kebijakan Satu China One China Policy.

B. Bidang Ekonomi