Pewarnaan Prinsip Teknik Pembuatan Preparat Histologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta proses dehidrasi tidak sempurna akan didapatkan irisan jaringan yang tidak utuh sehingga tidak sesuai dengan jaringan yang akan diamati. Proses dehidrasi dilakukan secara perlahan – lahan dengan menggunakan alkohol bertingkat, dimulai dengan alkohol persentase rendah, misalnya alkohol 70, 80, 90 dan 100 alkohol absolut. Waktu yang diperlukan untuk setiap tingkatan alkohol tergantung dari besar kecilnya jaringan. Alkohol absolut mempunyai kemampuan memperkeras jaringan, oleh karena itu jaringan tidak boleh ditinggalkan terlalu lama di dalam alkohol absolut atau alkohol persentase tinggi lainnya. Sebaiknya jangan di tinggalkan lebih dari 1 atau 2 jam untuk jaringan berukuran biasa 2 – 4 mm. 5. Penjernihan Clearing Proses ini membuat jaringan menjadi jernih dan transparan. Pada pembuatan sediaan irisan jaringan dengan metode parafin, proses ini merupakan perantara antara proses dehidrasi dan proses penanaman embedding. Waktu yang dipergunakan untuk proses penjernihan tergantung dari tebal jaringan dan zat penjernih yang di gunakan. 6. Penanaman rangkap Embedding Metode ini sebenarnya hanya digunakan untuk materi-materi yang sukar, bila ditanam dengan parafin saja. Biasanya materi -materi yang diperlukan dengan metode ini adalah materi-materi yang kecil atau materi kecil yang akan dibuat irisan seri, seperti arthropoda kecil Suntoro, 1983.

7. Pewarnaan

Metode pewarnaan disesuaikan dengan tujuan mempelajari sel atau jaringan khusus seperti jaringan ikat. Pewarna yang biasanya dipakai dikatakan bersifat asam atau basa, tetapi sebenarnya mereka merupakan garam-garam netral karena mempunyai radikal asam maupun radikal basa. I. Pewarna inti yang paling umum adalah hematoksilin, yang sifat memulasnya tergantung pada adanya hasil oksidasi dalam larutan sebelum dipergunakan. Bila dipulas dengan zat ini, inti – inti tampak biru. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta II. Pewarna anilin seperti azure A, biru toluidin, dan biru metilen digunakan dalam menafsirkan proteoglikans mukopolisakarida yang terpulas secara metakromatis. Apabila proteoglikans dipulas dengan salah satu zat warna ini, akan mendapatkan warna yang berbeda dari warna asal pewarna. Contoh : Musin, matriks tulang rawan dan granula sel mast. III. Pewarna asam, seperti : eosin, asam pikrat, azo, biru tripan, merah tripan dan lain sebagainya. Contoh : sitoplasma. IV. Pewarna kombinasi asam-basa a. Hematoksilin dan eosin H dan E yang paling umum digunakan untuk memulas setiap struktur inti menjadi ungu tua atau biru, struktur sitoplasma dan substansi intraseluler menjadi merah muda. b. Metode trikrom seperti pulasan Mallory untuk jaringan ikat, pulasan Mallory-Azan dapat membedakan struktur sitoplasma dari zat-zat intraseluler. Untuk memulas serat-serat jaringan ikat menjadi biru terang, inti menjadi merah atau jingga dan berbagai unsur sel menjadi biru, merah, jingga, atau ungu. c. Metode trikrom menggunakan pulasan Masson untuk memulas jaringan ikat menjadi hijau, inti menjadi biru atau ungu, dan struktur sitoplasma menjadi merah. d. Metode trikrom menggunakan pewarna anilin merupakan metode untuk kolagen lebih jelas dibanding lainnya Leeson, 1996. 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2012 sampai dengan bulan Maret 2013 di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif hidayatullah Jakarta yaitu : Laboratoirum Bioavaibility dan Bioequivalensi PBB Program Studi Farmasi, Laboratorium Multiguna Program Studi Pendidikan Dokter, Laboratorium Enviromental Health HEN Program Studi Kesehatan Masyarakat, Laboratorium Animal House Program Studi Pendidikan Dokter dan Laboratorium Patologi dan Anatomi Universitas Indonesia.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam sediaan film kitosan yaitu : Timbangan analitik, spuit, hot plate stirer Wigen Hauser, pH meter Horiba, oven Eyela NDO-400, sonikator Bransonic 5510, buret, pengaduk magnetik, gelas kimia, gelas ukur, labu ukur, spatula, dan pipet mikro Wigen Hauser. Untuk uji in vivo terhadap hewan tikus yaitu : Alat bedah, kandang tikus, kertas, jarum suntik, kapas, toples, plat logam, sedangkan untuk pembuatan sediaan histologi yaitu gelas objek dan gelas penutup, penangas air, mikrotom, tissue processor dan mikroskop cahaya.

3.2.2. Bahan

Serbuk asiatikosida Xi’an Guanyo Bio-tech, Cina, kitosan PT. Biotech Surindo, asam laktat PT. Bratachem, natrium tripolifosfat NaTPP PT. Wako, Japan, natrium hidroksida NaOH, gliserin PT. Bratachem, sorbitol PT. Bratachem, dan silika gel digunakan untuk pembuatan film kitosan dan evaluasi. Untuk fiksasi kulit dan uji in vivo dengan menggunakan etanol 96, eter, larutan buffer formalin 10, larutan hematoksilin, larutan eosin, xylol, alkohol

Dokumen yang terkait

Uji Efek Antifertilitas Serbuk Bawang Putih (Allium Sativum L.) Pada Tikus Jantan (Rattus Novergicus) Galur Sprague Dawley Secara In Vivo Dan In Vitro

3 25 115

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

4 21 107

PENGARUH PEMBERIAN DEKOK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorhiza Roxb) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH Rattus norvegicus JANTAN GALUR Sparague dawley YANG DIINDUKSI ASPIRIN

6 35 62

PERBANDINGANTINGKATKESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU DENGAN TUMBUKAN DAUN BINAHONG PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley

3 27 79

Ragam jenis ektoparasit pada hewan uji coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley

2 11 47

Ragam jenis ektoparasit pada hewan uji coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur sprague dawley

1 9 94

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

Formulasi Tablet Kitosan Dan Uji Mukoadesif In-Vitro Dan In-Vivo Sebagai Penutup Luka Pada Lambung Tikus.

0 0 1