Standar Auditing Tinjauan pustaka

33 perusahaan yang mereka audit. Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit. 2. Auditor Intern : Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit manajemen umunnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis compliance audit. 3. Audit Pajak : Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku. 4. Auditor Pemerintah : Auditor pemerintah bertugas menilai kewajaran informasi keuangan yang disusun oleh instansi pemerintahan. Disamping itu audit juga dilakukan umtuk menilai efisiensi, efektifitas, dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Auditing yang dilakukan oleh pemerintahan dapat dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan BPKP.

2.1.5 Standar Auditing

Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab professionalnya yaitu sebagai pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing berbeda dengan prosedur Universitas Sumatera Utara 34 auditing, y aitu “prosedur” berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan “standar” berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kerja tindakan tersebut, dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. Standar-standar ini merupakan dan meliputi pertimbangan mengenai kualitas professional mereka seperti keahlian dan indepedensi, persyaratan dan pelaporan serta bahan bukti. Pedoman utama adalah 10 standar auditing atau 10 generally auditing standards. Sejak disusun oleh American Institute of Certified Public Accoutant AICPA tahun 1947 dan diadaptasin oleh IAI di Indonesia sejak 1973 dan sekarang disebut standar auditing yang di tetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia SA-IAI kecuali untuk perubahan-perubahan kecil, namun bentuknya tetap sama. Standar-standar ini tidak cukup spesifik untuk dapat dipakai sebagai pedoman kerja oleh auditor tetapi menggambarkan suatu kerangka sebagai landasan interpretasi oleh AICPA atau IAI. Kesepuluh standar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Standar umum 1 Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor. 2 Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, indepedensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Universitas Sumatera Utara 35 3 Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 2. Standar Pekerjaan Lapangan 1 Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2 Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3 Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. 3. Standar Pelaporan 1 Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2 Laporan audit harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam prinsip sebelumnya. 3 Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit. Universitas Sumatera Utara 36 4 Laporan audit harus memuat suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara menyeluruh atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diterima.

2.1.6 Diferensiasi Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 9 123

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 11 97

PENGARUH OPINI AUDIT, AUDIT REPORT LAG, DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 13 31

ANALISIS PENGARUH PERGANTIAN KOMITE AUDIT, REPUTASI KAP, KESULITAN KEUANGAN, DAN OPINI AUDIT TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA.

0 0 17

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 25

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 4 3

Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Audit Fee, Audittenure, Dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Audit Quality Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13