94 ketiga.  Dalam  penelitian  ini,  pengukuran  terhadap  pengaruh  diferensiasi
kualitas  audit  terhadap  pergantian  KAP  dilakukan  dengan  cara  reputasi brand-name,
yang menunjukkan hasil berpengaruh positif tidak signifikan.
4.3.2  Pengaruh Kesulitan Keuangan Perusahaan DEBT terhadap Pergantian KAP CHANGES
Variabel  BNM  menunjukkan  koefisien  regresi  negatif  sebesar 0,140  dengan  tingkat  signifikansi  p  sebesar  0,364,  lebi
h  besar  dari  α  = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar da
ri α = 5 maka hipotesis kedua  tidak  berhasil  didukung.  Penelitian  ini  gagal  membuktikan  adanya
pengaruh  kesulitan  keuangan  perusahaan  terhadap  pergantian  KAP.  Hasil penelitian  ini  mendukung  hasil  penelitian  Wijayani  dan  Januarti  2011
serta  Damayanti  dan  Sudarma  2008  yang  menemukan  hasil  bahwa kesulitan  keuangan  tidak  berpengaruh  terhadap  pergantian  KAP.  Akan
tetapi  tidak  mendukung  hasil  penelitian  Sinarwati  2010  dan  Suryandari 2011  yang  menemukan  bukti  bahwa  kesulitan  keuangan  berpengaruh
terhadap pergantian KAP. Perusahaan  yang  mengalami  kesulitan  keuangan  lebih  memilih
untuk  tetap  menggunakan  KAP  yang  lama  dibandingkan  dengan mengganti  dengan  KAP  yang  baru.  Alasan  untuk  tidak  melakukan
pergantian  KAP  adalah  karena  pihak  perusahaan  tidak  menginginkan kesulitan  keuangan  yang  terjadi  pada  perusahan  tersebut  diketahui  oleh
banyak  orang.  Apabila  perusahaan  tersebut  mengganti  KAP,  maka  akan lebih  banyak  orang  yang  mengetahui  situasi  kesulitan  keuangan  yang
Universitas Sumatera Utara
95 terjadi dan tentunya akan menurunkan reputasi perusahaan tersebut dimata
para stakeholder dan pemegang saham.
4.3.3  Pengaruh Opini Audit OPINI terhadap Pergantian KAP CHANGES
Variabel  OPINI  menunjukkan  koefisien  regresi  positif  sebesar 0,7
21  dengan  tingkat  signifikansi  p  sebesar  0,337,  lebih  besar  dari  α  = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih besar dari α = 5 maka hipotesis
ketiga  tidak  berhasil  didukung.  Penelitian  ini  gagal  membuktikan  adanya pengaruh opini audit terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini sejalan
dengan  penelitian Damayanti dan Sudarma 2007, Wijayani  dan Januarti 2011,  dan  Widiawan  2011  yang  menyatakan  bahwa  opini  audit  tidak
berpengaruh  terhadap  auditor  switching.  Meskipun  demikian  hasil penelitian  ini  bertentangan  dengan  penelitian  yang  dilakukan  oleh
Divianto 2011 dan Wijaya 2013. Menurut hasil penelitian yang  dilakukan mengenai  pengaruh opini
audit  terhadap  pergantian  KAP  menunjukkan  hasil  pengaruh  positif  tidak signifikan  terhadap  pergantian  KAP.  Dalam  penelitian  ini,  perusahaan
yang  mendapatkan  opini  audit  wajar  tanpa  pengecualian  dengan  bahasa penjelasan  banyak  disebabkan  karena  induk  perusahaan  dan  anak
perusahaan  tidak  diaudit  oleh  auditor  yang  sama,  sehingga  auditor  harus mengungkapkannya
dalam laporan
auditor independen.
Tidak didukungnya  hipotesis  yang  diuji  karena  perusahaan  yang  menggunakan
jasa KAP big four dan non big four cenderung tidak melakukan pergantian KAP ketika  mendapat opini selain wajar tanpa pengecualian. Tujuan audit
Universitas Sumatera Utara
96 atas  laporan  keuangan  oleh  auditor  independen  pada  umumnya  adalah
untuk  menyatakan  pendapat  tentang  kewajaran,  dalam  semua  hal  yang material,  posisi  keuangan,  hasil  usaha  perubahan  ekuitas,  dan  arus  kas
sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia.
4.3.4  Pengaruh Fee Audit FEE terhadap Pergantian KAP CHANGES