69 adalah laporan keuangan dan laporan audit perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dengan  menggunakan  teknik dokumentasi,  yaitu  melihat  dokumen-dokumen  yang  sudah  terjadi  laporan
keuangan  dan  laporan  audit  emiten  di  Bursa  Efek  Indonesia.  Penelitian  ini  juga dilakukan  dengan  menggunakan  studi  kepustakaan  yaitu  dengan  cara  membaca,
mempelajari  literatur,  jurnal  ilmiah  dan  publikasi  yang  berhubungan  dengan penelitian  yang  diperoleh  dari  buku  maupun  internet  dan  dengan  cara
mendownload dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.com
.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1  Statistik Deskriptif
Statistik  deskriptif  adalah  statistik  yang  berfungsi  untuk mendeskripsikan  atau  memberi  gambaran  terhadap  objek  yang  diteliti
melalui  data  sampel atau populasi  sebagaimana adanya, tanpa  melakukan analisis  dan  membuat  kesimpulan  yang  berlaku  untuk  umum.  Statistik
deskriptif  digunakan untuk  mendeskripsikan variabel – variabel yang ada
dalam penelitian ini.  Alat analisis  yang  digunakan adalah  nilai  minimum, nilai maksimum, rata
– rata mean, dan standar deviasi.
Universitas Sumatera Utara
70
3.8.2  Analisis Regresi Logistik
Alat  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis regresi  logistik  logistic  regression.  Alasan  penggunaan  alat  analisis
regresi  logistic  logistic  regression  adalah  karena  variabel  dependen bersifat  dikotomi  melakukan  auditor  switching  dan  tidak  melakukan
auditor switching . Ghozali 2006:333 menyatakan bahwa metode regresi
logistik  sebenarnya  mirip  dengan  analisis  diskriminan.  Analisis  ini  ingin menguji  apakah  terjadinya  variabel  terikat  dependen  dapat  diprediksi
dengan  variabel  bebasnya  independen.  Regresi  logistik  adalah  bentuk khusus  dimana  variabel  dependennya  terbagi  menjadi  dua  bagian  atau
kelompok  biner.  Walaupun  formulanya  dapat  saja  lebih  dari  dua kelompok.  Regresi  logistik  adalah  regresi  yang  digunakan  untuk  mencari
persamaan  regresi  jika  variabel  dependennya  merupakan  variabel  yang berbentuk  skala.  Regresi  logistik  binary  digunakan  untuk  menemukan
persamaan  regresi  dimana  variabel  dependennya  bertipe  kategorial  dua pilihan  seperti:  ya  atau  tidak,  atau  lebih  dari  dua  pilihan  seperti:  tidak
setuju, setuju, sangat setuju. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pergantian  KAP  yang  dinyatakan  dengan  variabel  dummy,  dimana
kategori  1  untuk  perusahaan  yang  melakukan  pergantian  KAP  dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP.
Berdasarkan  rumusan  masalah  dan  model  penelitian  yang  telah diuraikan  sebelumnya,  maka  model  penelitian  yang  dibentuk  adalah
sebagai berikut  :
Universitas Sumatera Utara
71 CHANGES = b0 + b
1
BNM + b
2
DEBT + b
3
OPINI +b
4
FEE+ e Keterangan:
CHANGES  = Pergantian KAP b0
=  Konstanta BNM
=  Pergantian  Auditor  ke  KAP  yang  Berkualitas  Lebih Tinggi KAP brand name
DEBT =  Kesulitan Keuangan Perusahaan
OPINI =  Jenis  opini  audit  1  untuk  perusahaan  yang  menerima
opini  selain  wajar  tanpa  pengecualian  dan  0  untuk perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian
FEE = Perubahan Fee Audit
b
1
= Koefisien regresi variabel X
1
b
2
=  Koefisien regresi variabel X
2
b
3
=  Koefisien regresi variabel X
3
b
4
=  Koefisien regresi variabel X
4
e =  Standard Error
3.8.2.1 Menilai Kelayakan Model Regresi
Menurut  Ghozali  2011,  langkah  pertama  adalah menilai  overall  model  fit  terhadap  data.  Beberapa  tes
statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis  yang  digunakan  untuk  menilai  model  fit
adalah sebagai berikut: H0 = Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Universitas Sumatera Utara
72 HA = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari  hipotesis  ini  jelas  bahwa  kita  tidak  akan  menolak hipotesis  nol  agar  model  fit  dengan  data.  Statistik  yang
digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari  model  adalah  probabilitas  bahwa  model  yang
dihipotesiskan  menggambarkan  data  input.  Untuk  menguji hipotesis  nol  dan  alternatif,  L  ditransformasikan  menjadi  -
2LogL.  Penurunan  likelihood  -2LL  menunjukkan  model regresi  yang  lebih  baik  atau  dengan  kata  lain  model  yang
dihipotesiskan fit dengan data.
3.8.2.2 Uji Statistik
Cox and Snell’s R Square
Koefisien  regresi  dapat  juga  ditentukan  dengan menggunakan  Cox  and  Snell  R  Square  dan  Nagelkerke  R
Square, dalam hal ini ada dua ukuran R Square yaitu Cox Snell  R  Square  dan  Nagelkerke  R  Square.  Cox    Snell  R
Square  menggunakan  nilai  maksimum  kurang  dari  1 sehingga  sulit  untuk  diinterpretasikan.  Nagelkerke  R
Square  merupakan  modifikasi  dari  Cox    Snell  R  Square dengan nilai yang bervariasi dari 0 sampai dengan 1.
Nilai  yang  kecil  berarti  kemampuan  variabel-variabel independen  dalam  menjelaskan  variasi  variabel  dependen
amat  terbatas.  Nilai  yang  mendekati  satu  berarti  variabel- variabel  independen  memberikan  hampir  semua  informasi
Universitas Sumatera Utara
73 yang  dibutuhkan  untuk  memprediksi  variasi  variabel
dependen.
3.8.2.3 Uji  Statistik  Hosmer  and
Lomeshow’s  Goodness  of Fit Test
Kelayakan  model  regresi  dinilai  dengan  menggunakan Hosmer  and  Lemeshow’s  Goodness  of  Fit  Test.  Hosmer
and  Lemeshow’s  Goodness  of  Fit  Test  menguji  hipotesis nol  bahwa  data  empiris  cocok  atau  sesuai  dengan  model
tidak  ada  perbedaan  antara  model  dengan  data  sehingga model  dapat  dikatakan  fit.  Jika  nilai  statistik  Hosmer  and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari  0,05,  maka  hipotesis  nol  ditolak  yang  berarti  ada
perbedaan signifikan
antara model
dengan nilai
observasinya  sehingga  Goodness  fit  model  tidak  baik karena  model  tidak  dapat  memprediksi  nilai  observasinya.
Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit
Test lebih  besar  dari  0,05,  maka  hipotesis  nol  tidak  dapat
ditolak  dan  berarti  model  mampu  memprediksi  nilai observasinya  atau  dapat  dikatakan  model  dapat  diterima
karena cocok dengan data observasinya.
Universitas Sumatera Utara
74
3.9 PENGUJIAN HIPOTESIS
3.9.1  Uji t Uji Regresi Parsial
Pengujian  hipotesis  untuk  masing-masing  variabel  Diferensiasi Kualitas  Audit,  Kesulitan  Keuangan  Perusahaan,  Opini  Audit,  dan  Fee
Audit  secara  individu  terhadap  Pergantian  KAP  menggunakan  uji  regresi parsial  uji  t.  Uji  regresi  parsial  merupakan  pengujian  yang  dilakukan
terhadap variabel  dependen atau variabel terikat Ghozali, 2005. Adapun mengenai  hipotesis-hipotesis  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini
dirumuskan sebagai berikut :
1. jika  prob    0.05  atau  t
hitung
t
tabel
maka  variabel  X  secara individu  Parsial  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  terhadap
variabel Y, 2.
jika  prob  0.05  atau  t
hitung
t
tabel
maka  variabel  X  secara individu  Parsial  tidak  memiliki  pengaruh  yang  signifikan
terhadap variabel Y, 3.
jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
diterima atau H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Dimana :
1 H
o
:  b
i
≤  0  artinya  H
o
tidak  ada  pengaruh  yang positif  dan  signifikan  antara  variabel  bebas  dan  variabel
terikat. Dimana H
o
adalah tidak ada pengaruh yang positif dan  signifikan  antara  Diferensiasi  Kualitas  Audit,
Universitas Sumatera Utara
75 Kesulitan  Keuangan  Perusahaan,  Opini  Audit,  dan  Fee
Audit terhadap Pergantian KAP. 2
H
a
:  b
i
0 artinya  H
a
ada  pengaruh  positif  terhadap dan  signifikan  antara  variabel  bebas  dan  variabel  terikat.
Dimana  H
a
adalah  ada  pengaruh  yang  positif  dan signifikan  antara  Diferensiasi  Kualitas  Audit,  Kesulitan
Keuangan  Perusahaan,  Opini  Audit,  dan  Fee  Audit terhadap Pergantian KAP.
3.9.2  Uji F Uji Hipotesis Simultan
Pengujian  terhadap  Diferensiasi  Kualitas  Audit,  Kesulitan Keuangan  Perusahaan,  Opini  Audit,  dan  Fee  Audit  terhadap  Pergantian
KAP  secara  bersamaan  dengan  uji  F.  Uji  regresi  simultan  uji  F merupakan  pengujian  yang  digunakan  untuk  mengetahui  ada  tidaknya
pengaruh  bersama-sama  antara  variabel  independen  terhadap  variabel dependen  Ghozali,  2005.  Adapun  mengenai  hipotesis  yang  dilakukan
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1.
jika  nilai  F
hitung
F
tabel
maka  variabel  X  secara  bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y,
2. jika nilai  F
hitung
F
tabel
maka variabel  X  secara  bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y,
3. jika  F
hitung
F
tabel
,  maka  H
o
diterima  atau  H
a
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
76 Jika tingkat  signifikansi  dibawah 0,05 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. F
hitung
dapat diketahui melalui :
Dimana : 3
H
o
:  b
1
,  b
2
,  b
3
,  b
4
,  b
5
,  b
6
=  0  artinya  tidak  ada pengaruh  dari  variabel  independen  secara  bersama-sama
terhadap  variabel  dependen.  Dimana  H
o
adalah  tidak  ada pengaruh  dari  Diferensiasi  Kualitas  Audit,  Kesulitan
Keuangan Perusahaan, Opini  Audit, dan  Fee  Audit secara bersama-sama terhadap Pergantian KAP.
4 H
a
:  b
1
,  b
2
,  b
3
,  b
4
,  b
5
,  b
6
≠ 0 artinya ada pengaruh dari  variabel  independen  secara  bersama-sama  terhadap
variabel  dependen.  Dimana  H
a
adalah  ada  pengaruh  dari Diferensiasi
Kualitas Audit,
Kesulitan Keuangan
Perusahaan,  Opini  Audit,  dan  Fee  Audit  secara  bersama- sama terhadap Pergantian KAP
3.9.3  Uji Asumsi Klasik 3.9.3.1 Uji Multikolinearitas
Uji  multikolinearitas  digunakan  untuk  mengetahui  apakah dalam  sebuah  model regresi terdapat korelasi  hubungan  diantara
F
hitung
=
Universitas Sumatera Utara
77 variabel  bebas  dalam  model regresi Situmorang dan Lufti, 2012.
Apabila  terdapat  korelasi  antara  variabel  bebas,  maka  terjadi multikolinearitas. Sedangkan, apabila tidak terdapat korelasi antara
variabel  bebas,  maka  tidak  terjadi  multikolinearitas.  Pengujian terhadap  ada  tidaknya  multikolinearitas  dilakukan  dengan  melihat
toleransi  variabel  dan  Variance  Inflation  Factor  VIF.  Deteksi dilakukan  dengan  melihat  nilai  VIF    dan  nilai  tolerance.
Multikolinearitas tidak terjadi jika VIF  10  dan  nilai  tolerance 0,10.
3.9.3.2 Matriks Klasifikasi
Matriks  klasifikasi  menunjukkan  kekuatan  prediksi  dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan ukuran KAP  pada
perusahaan terkait dengan  berkualitas atau tidaknya  sebuah proses audit.
Universitas Sumatera Utara
78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  dengan  periode  penelitian  2008
–  2012. Analisis  data  dimulai  dengan  mengolah  data  dengan  menggunakan  Microsoft
Excel , selanjutnya analisis deskriptif, pengujian menggunakan regresi logistik dan
diakhiri  dengan  pengujian  hipotesis.  Pengujian  akan  dilakukan  dengan menggunakan  software  SPSS  versi  16.  Prosedur  dimulai  dengan  memasukkan
variabel-variabel  penelitian ke program  SPSS tersebut  dan  menghasilkan  output- output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Objek  penelitian  ini  adalah  perusahaan  manufaktur  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek
Indonesia  selama  periode  2008 –  2012,  dimana  jumlah  perusahaan  manufaktur
tersebut adalah 112 perusahaan. Setelah data terkumpul, seluruh perusahaan yang termasuk  dalam  populasi  diseleksi  berdasarkan  kriteria  yang  telah  ditentukan.
Berdasarkan  penyeleksian  tersebut,  maka  diperoleh  40  perusahaan  yang  dapat dijadikan  sampel  penelitian  dengan  5  tahun  periode  pengamatan,  sehingga
diperoleh jumlah observasi 200. Tabel 4.1 berikut  menyajikan tahapan  seleksi  sampel  berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
79
Tabel 4.1 Proses seleksi sampel dengan kriteria
Sumber : Data Diolah
4.1.1  Deskripsi Sampel Penelitian
Dalam  penelitian  ini,  sampel  dipilih  dengan  metode  purposive sampling
dengan  menggunakan  kriteria-kriteria  yang  telah  ditentukan. Sampel  dipilih  bagi  perusahaan  manufaktur  yang  menyajikan  data  yang
dibutuhkan  dalam  penelitian  ini,  seperti  diferensiasi  kualitas  audit, kesulitan  keuangan  perusahaan,  opini  audit,  dan  fee  audit.  Ringkasan
sampel penelitian disajikan dalam tabel 4.2. Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2012
112 Perusahaan Manufaktur yang tidak terdaftar di BEI periode tahun 2008
– 2012 secara berturut-turut
12 Perusahaan manufaktur yang tidak menyertakan laporan auditor
independen bersama dengan laporan keuangan yang telah diaudit pada periode tahun 2008
– 2012 24
Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan perpindahan KAP selama periode tahun 2008
– 2012 36
Jumlah perusahaan sampel 40
Tahun pengamatan tahun 5
Jumlah sampel total selama periode penelitian 200
Universitas Sumatera Utara
80
Tabel 4.2 Sampel Penelitian
No. Kode
Perusahaan
1 AKKU
Alam Karya Unggul Tbk 2
ALKA Alakasa Industrindo Tbk
3 ALMI
Alumindo Light Metal Industry Tbk 4
AMFG Asahimas Flat Glass
5 ASII
Astra International Tbk 6
AUTO Astra Otoparts Tbk
7 BATA
Sepatu Bata Tbk 8
BRNA Berlina Tbk
9 BTON
Betonjaya Manunggal Tbk 10
BUDI Budi Acid Jaya Tbk
11 CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk 12
DLTA Delta Djakarta Tbk
13 ETWA
Eterindo Wahanatama Tbk 14
FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
15 GGRM
Gudang Garam Tbk 16
GJTL Gajah Tunggal Tbk
17 HMSP
HM Sampoerna Tbk 18
INAF Indofarma Tbk
19 INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk 20
INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
21 JECC
Jembo Cable Company Tbk 22
JPRS Jaya Pari Steel Tbk
23 KAEF
Kimia Farma Tbk 24
KBLI KMI Wire and Cable Tbk
25 KBLM
Kabelindo Murni Tbk 26
KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
27 KIAS
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 28
KICI Kedaung Indah Can Tbk
29 KLBF
Kalbe Farma Tbk 30
MERK Merck Tbk
31 PBRX
Pan Brothers Tex Tbk 32
PRAS Prima Alloy Steel Tbk
33 RMBA
Bentoel International Investama Tbk 34
SMCB Holcim Indonesia Tbk
35 SMGR
Semen Gresik Persero Tbk
Universitas Sumatera Utara
81 36
SMSM Selamat Sempurna Tbk
37 SPMA
Suparma Tbk 38
TCID Mandom Indonesia Tbk
39 ULTJ
Ultra Jaya Milk Tbk 40
UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : Data Diolah
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1  Statistik Deskriptif
Statistik  deskriptif  digunakan  untuk  mendeskripsikan  variabel –
variabel  yang  ada  dalam  penelitian  ini.  Alat  analisis  yang  digunakan adalah  nilai  minimum,  nilai  maksimum,  rata
–  rata  mean,  dan  standar deviasi.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation CHANGES
200 .00
1.00 .2550
.43695 BNM
200 .00
1.00 .4250
.49558 DEBT
200 .08
8.69 1.2053
1.30600 OPINI
200 .00
1.00 .0550
.22855 FEE
200 .00
1.00 .1750
.38092 Valid N listwise
200
Sumber : output SPSS 16 Dari hasil pengujian statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa :
a. Jumlah  sampel  dalam  penelitian  ini  adalah  200  yaitu  40  perusahaan
manufaktur dikali periode penelitian yaitu 2008-2012. Berdasarkan tabel 4.3, hasil  analisis  dengan  menggunakan  statistik  deskriptif  terhadap  pergantian
Kantor Akuntan Publik CHANGES menunjukkan nilai minimum sebesar 0,
Universitas Sumatera Utara
82 nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,2550 dan standar deviasi
sebesar 0,43695. b.
Hasil  analisis  dengan  menggunakan  statistik  deskriptif  terhadap  diferensiasi kualitas  audit  BNM  menunjukkan  nilai  minimum  sebesar  0,  nilai
maksimum  sebesar  1  dengan  rata-rata  sebesar  0,4250  dan  standar  deviasi sebesar 0,49558.
c. Hasil  analisis  dengan  menggunakan  statistik  deskriptif  terhadap  kesulitan
keuangan perusahaan DEBT menunjukkan nilai minimum sebesar 0,08 nilai maksimum  sebesar 8,69 dengan rata-rata  sebesar 1,2053 dan  standar  deviasi
sebesar 1,30600. d.
Hasil  analisis  dengan  menggunakan  statistik  deskriptif  terhadap  opini  audit OPINI  menunjukkan  nilai  minimum  sebesar  0,  nilai  maksimum  sebesar  1
dengan rata-rata sebesar 0,0550 dan standar deviasi sebesar 0,22855. e.
Hasil  analisis  dengan  menggunakan  statistik  deskriptif  terhadap  fee  audit FEE  menunjukkan  nilai  minimum  sebesar  0,  nilai  maksimum  sebesar  1
dengan rata-rata sebesar 0,1750 dan standar deviasi sebesar 0,38092.
4.2.2  Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Variabel  dependen  dalam  penelitian  ini  bersifat  dikotomi  diaudit oleh  KAP  big  4  dan  diaudit  oleh  KAP  non  big  4,  maka  pengujian
hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik. Tahapan  dalam  pengujian  dengan  menggunakan  uji  regresi  logistik  dapat
dijelaskan sebagai berikut Ghozali 2006 :
Universitas Sumatera Utara
83
4.2.2.1 Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood
-2LL pada awal Block Number = 0 dengan nilai -2  Log  Likelihood  -2LL  pada  akhir  Block  Number  =  1.  Nilai  -
2LL  awal  adalah  sebesar  227,105.  Setelah  dimasukkan  kelima variabel  independen,  maka  nilai  -2LL  mengalami  penurunan
menjadi  sebesar  185,265.  Penurunan  likelihood  -2LL  ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain
model yang dihipotesiskan fit dengan data.
Tabel 4.4 Menilai Keseluruhan Model
Iteration History
a,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
BNM DEBT
OPINI FEE
Step 1
1 185.265
-1.129 -.359
-.084 .457
2.154 2
182.324 -1.286
-.578 -.131
.683 2.490
3 182.280
-1.297 -.625
-.140 .720
2.528 4
182.280 -1.297
-.626 -.140
.721 2.529
5 182.280
-1.297 -.626
-.140 .721
2.529 a. Method: Enter
b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 227.105
d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber : output SPSS 16
Universitas Sumatera Utara
84
4.2.2.2 Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square Tabel 4.5
Koefisien Determinasi
Sumber : output SPSS 16 Besarnya  nilai  koefisien  determinasi  pada  model  regresi
logistik  ditunjukkan  oleh  nilai  Nagelkerke  R  Square.  Hasil pengujian  di  tabel  4.5  menunjukkan  nilai  Nagelkerke  R  Square
sebesar 0,296 yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh  variabel
–  variabel  independen  adalah  sebesar  29,6 sedangkan  sisanya  sebesar  70,4  dijelaskan  oleh  variabel
– variabel lain di luar model penelitian.
4.2.2.3 Menguji Kelayakan Model Regresi Tabel 4.6
Menguji Kelayakan Model Regresi
Sumber : output SPSS 16 Kelayakan  model  regresi  dinilai  dngan  menggunakan
Ho smer  and  Lemeshow’s  Goodness  of  Fit  Test.  Hasil  pengujian
menunjukkan  nilai  Chi-square  sebesar  13,544  dengan  signifikansi
Model Summary
Step -2 Log likelihood  Cox  Snell R Square  Nagelkerke R Square
1 182.280
a
.201 .296
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
df Sig.
1 13.544
8 .094
Universitas Sumatera Utara
85 sebesar  0,94.  Hasil  pengujian  pada  tabel  4.6  menunjukkan  nilai
signifikansi lebih  besar dari 0,05, maka model  penelitian  ini dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya.
4.2.2.4 Uji t Uji Regresi Parsial
Uji  statistik  t  dilakukan  untuk  menguji  pengaruh  dari variabel  independen  terhadap  variabel  dependennya  secara
individu. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan t yang dihasilkan dari  perhitungan.  Apabila  nilai  signifikan  t    tingkat  signifikan
0.05,  t
hitung
t
tabel
maka  H
o
ditolak  dan  H
a
diterima,  H
a
diterima berarti  variabel  independen  secara  individu  berpengaruh  terhadap
variabel  dependennya,  sebaliknya  jika  nilai  signifikan  t    tingkat signifikansi  0.05,  t
hitung
t
tabel
maka  H
o
diterima  dan  H
a
ditolak berarti  variabel  independennya  secara  individu  tidak  berpengaruh
terhadap variabel dependennya.
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik t
Model T
Signifikan 1
Constant 4.108
.000 BNM
-1.513 .132
DEBT -.950
.343 OPINI
.963 .337
FEE 7.393
.000
Sumber : output SPSS 16
Universitas Sumatera Utara
86 Dalam  penelitian  ini  diketahui  bahwa  n=  200  dengan  total
variabel  k=5  maka  df=  n-k,  df=  195  dengan  signifikansi  5 nilai  t
tabel
adalah  1,653.  Berdasarkan  hasil  pengolahan  SPSS  versi 16, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Pengaruh  Diferensiasi  Kualitas  Audit  BNM
terhadap Pergantian KAP CHANGES
Dari tabel regresi  dapat  dilihat  besarnya t
hitung
untuk variabel  BNM  sebesar  -1,513  dengan  nilai  signifikansi
0,132.  Hasil  uji  statistik  tersebut  menunjukkan  bahwa t
hitung
adalah  -1,513,  sedangkan  t
tabel
adalah  -1,653, sehingga  t
hitung
t
tabel
-1,513    -1,653.  Signifikansi penelitian  ini  menunjukkan  angka  yang  lebih  besar  dari
0,05  0,132    0,05,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa Diferensiasi  Kualitas  Audit  tidak  berpengaruh  secara
signifikan terhadap Pergantian KAP.
2. Kesulitan
Keuangan Perusaahaan
DEBT terhadap Pergantian KAP CHANGES
Dari tabel regresi  dapat  dilihat  besarnya t
hitung
untuk variabel  DEBT  sebesar  -0,950  dengan  nilai  signifikansi
0,343.  Hasil  uji  statistik  tersebut  menunjukkan  bahwa t
hitung
adalah  -0,950,  sedangkan  t
tabel
adalah  -1,653, sehingga  t
hitung
t
tabel
-0.950    -1,653.  Signifikansi penelitian  ini  menunjukkan  angka  yang  lebih  besar  dari
Universitas Sumatera Utara
87 0,05  0,343    0,05,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa
Kesulitan  Keuangan  Perusahaan tidak berpengaruh  secara signifikan terhadap Pergantian KAP.
3. Opini  Audit  OPINI  terhadap  Pergantian  KAP
CHANGES
Dari tabel regresi  dapat  dilihat  besarnya t
hitung
untuk variabel  OPINI  sebesar  0,963  dengan  nilai  signifikansi
0,337.  Hasil  uji  statistik  tersebut  menunjukkan  bahwa t
hitung
adalah 0,963, sedangkan t
tabel
adalah 1,653, sehingga t
hitung
t
tabel
0,963    1,653.  Signifikansi  penelitian  ini menunjukkan  angka  yang  lebih  besar  dari  0,05  0,337
0,05,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  Opini  Audit  tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pergantian KAP.
4. Fee
Audit  FEE  terhadap  Pergantian  KAP CHANGES
Dari tabel regresi  dapat  dilihat  besarnya t
hitung
untuk variabel  FEE  sebesar  7,393  dengan  nilai  signifikansi
0,000.  Hasil  uji  statistik  tersebut  menunjukkan  bahwa t
hitung
adalah 7,393, sedangkan t
tabel
adalah 1,653, sehingga t
hitung
t
tabel
7,393    1,653.  Signifikansi  penelitian  ini menunjukkan  angka  yang  lebih  besar  dari  0,05  0,000
0,05,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  Fee  Audit berpengaruh secara signifikan terhadap Pergantian KAP.
Universitas Sumatera Utara
88
4.2.2.5 Uji F Uji Hipotesis Simultan
Uji signifikan simultan yang sering disebut dengan uji F ini dilakukan  untuk  menguji  pengaruh  yang  ditimbulkan  oleh
keseluruhan  variabel  dependen  yang  ada  dalam  model  terhadap variabel  independennya.  Pengaruh  seluruh  variabel  independen
secara  bersama-sama  terhadap  nilai  variabel  dependen  dapat diketahui  dengan  pengujian  terhadap  variasi  nilai  variabel  yang
terdapat  dalam  persamaan  regresi.  Hal  ini  dapat  dari  koefisien determinasi  yang  dihasilkan  dari  persamaan  regresi  yang
dilakukan. Berdasarkan
hasil pengolahan
data dengan
menggunakan  program  SPSS  versi  16,  maka  diperoleh  hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji  Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
9.447 4
2.362  16.131 .000
a
Residual 28.548
195 .146
Total 37.995
199 a. Predictors: Constant, FEE, OPINI, DEBT, BNM
b. Dependent Variable: CHANGES
Sumber : output SPSS 16 Persyaratan  dari  uji  F  adalah  jika  F
hitung
F
tabel
,  maka  H
o
ditolak  dan  H
a
diterima,  dan  apabila  tingkat  signifikansi  dibawah 0,05 maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, dimana H
a
menyatakan ada
Universitas Sumatera Utara
89 pengaruh  dari  variabel  independen  secara  bersama-sama  atau
simultan terhadap  variabel dependen. Dimana H
a
dalam  penelitian ini  adalah  terdapat  pengaruh  antara  diferensiasi  kualitas  audit,
kesulitan keuangan perusahaan, opini audit, dan  fee audit terhadap pergantian KAP.
Hasil  uji  ANOVA  atau  F  test  menunjukkan  F
hitung
sebesar 16,131  dengan  tingkat  signifikansi  0,000,  sedangkan  F
tabel
diperoleh  dari  nilai  N1  k-1=  5-1=4  dan  N2  n-k=  200-5=  195 dengan  n  adalah  jumlah  observasi  dan  k  adalah  jumlah  variabel
sebesar  2,42  dengan  signifikansi  0,05.  Berdasarkan  hasil  tersebut dapat  disimpulkan  bahwa  diferensiasi  kualitas  audit,  kesulitan
keuangan  perusahaan,  opini  audit,  dan  fee  audit  secara  simultan berpengaruh  terhadap  Pergantian  KAP,  karena  F
hitung
F
tabel
16,131  2,42  dan  signifikansi  penelitian  lebih  kecil  dari  0,05 0,000  0,05.
4.2.2.6 Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini
menggunakan  matriks  korelasi  antar  variabel  bebas  untuk  melihat besarnya korelasi antar variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
90
Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas
Sumber : output SPSS 16 Hasil  pengujian  ditampilkan  dalam  tabel  4.9.  Menurut
Ghozali  2006:333,  jika  antar  variabel  independen  ada  korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan
indikasi  adanya  multikolinieritas.  Hasil  pengujian  menunjukkan tidak  ada  nilai  koefisien  korelasi  antar  variabel  independen  yang
nilainya  lebih  besar  dari  0,90,  maka  dapat  disimpulkan  tidak terdapat indikasi multikolinieritas antar variabel independen.
4.2.2.7 Matriks Klasifikasi
Matriks  klasifikasi  menunjukkan  kekuatan  prediksi  dari model  regresi  untuk  memprediksi  kemungkinan  pergantian  KAP
yang dilakukan oleh perusahaan.
Correlation Matrix
Constant BNM
DEBT OPINI
FEE Step 1
Constant 1.000
-.606 -.625
-.137 -.299
BNM -.606
1.000 .297
-.037 .094
DEBT -.625
.297 1.000
-.027 -.119
OPINI -.137
-.037 -.027
1.000 .072
FEE -.299
.094 -.119
.072 1.000
Universitas Sumatera Utara
91
Tabel 4.10 Matriks klasifikasi
Sumber : output SPSS 16 Kekuatan  prediksi  dari  model  regresi  untuk  memprediksi
kemungkinan  perusahaan  melakukan  pergantian  KAP  adalah sebesar 49,0. Hal ini menunjukkan bahwa  dengan  menggunakan
model  regresi  yang  digunakan,  terdapat  sebanyak  25  perusahaan 49,0 yang diprediksi akan melakukan pergantian KAP dari total
26  perusahaan  yang  melakukan  pergantian  KAP.  Kekuatan prediksi  model perusahaan  yang tidak melakukan pergantian  KAP
adalah  sebesar  93,3,  yang  berarti  bahwa  dengan  model  regresi yang  digunakan  ada  sebanyak  139  perusahaan  93,3  yang
diprediksi  tidak  melakukan  pergantian  KAP  dari  total  149 perusahaan  yang  melakukan  pergantian  KAP.  Kekuatan  model
prediksi keseluruhan sebesar 82,0.
4.2.2.8 Model Regresi Logistik yang Terbentuk
Model  regresi  logistik  yang  terbentuk  disajikan  pada  tabel 4.11 sebagai berikut :
Classification Table
a
Observed Predicted
CHANGES Percentage Correct
1 Step 1
CHANGES 139
10 93.3
1 26
25 49.0
Overall Percentage 82.0
a. The cut value is .500
Universitas Sumatera Utara
92
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
Sumber : output SPSS 16
Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut ini:
CHANGES   = -1,297 – 0,626BNM – 0,140DEBT + 0,721OPINI +
2,529FEE
4.3 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis