Aspek Produksi .1 Bahan Baku dan penggunaanya
e Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan intgrasi kehulu untuk
membuat produk industri.
Kekuatan tawar-menawar pemasok : pemasok dapat menekan perusahaan yang
ada dalam suatu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang yang dijualnya. Pemasok memiliki tawar-menawar jika :
a Didominasi oleh sedikit perusahaan.
b Produknya adalah unik dan istimewa.
c Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok.
d Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir.
Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, Perusahaan dapat menghindari beberapa persaingan melalui strategi penetapan harga yaitu dengan melakukan At
Market Pricing. At Market Pricing yaitu penetapan harga yang dilakukan oleh Usaha bisnis Kue Lepat Durian dengan maksud untk menghindari terjadinya perang harga
serta menghindari tidak terjualnya barang yang dapat merugikan perusahaan.
2.5 Aspek Produksi 2.5.1 Bahan Baku dan penggunaanya
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Daftar perincinan bahan-bahan baku yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.4 Perincian Harga Bahan Baku jamur tiram
No. Bahan Baku
Jumlah Unit Jumlah Harga
1. Serbuk kayu
610 3.750
2.287.500
Universitas Sumatera Utara
2. Dedak
3.050 1.200
3.660.000 3.
Kapur 1.220
500 610.000
4. Plastik
112,5 17.000
1.912.500 5.
Majun 100
5.000 500.000
6. Karet Gelang
10 22.500
225.000 7.
Minyak tanah 1140
2.500 3.600.000
8. Bibit sebar
1000 2.000
2.000.000 9.
Alkohol 1
15.000 15.000
T O T A L Rp. 14.810.000
Proses produksinya yaitu : Gambar 2.5.1 Proses Produksi Jamur Tiram
Universitas Sumatera Utara
Cara Pembuatan
1. Campur serbuk gergaji dengan milet 42 dan dicuci hingga bersih 2. Rebus selama 30 menit mengunakan pressure cooker
3. Tiriskan kemudian tambahkan kapur 1, gypsum 1 dan bekatul 15. Kadar air diusahakan mencapai 40 – 60 dengan menambahan air dan pH 7.
4. Bahan kemudian dimasukkan dalam baglog polipropilen atau botol. Per botol diisi 50 – 60 media kemudian ditutup dengan kapas dibalut
kertasaluminium foil. 5. Sterilkan dalam autoclave 121
C selama 2 jam. jika direbus lakukan selama 8 jam
6. Inokulasi secara aseptis dengan bibit dari biakan murni. 7. Inkubasi selama 15 – 231 hari pada suhu ruang dengan pengocokan setiap hari
agar miselia jamur tumbuh merata. Dan tidak menggumpal. 8. Bibit siap ditanam pada media produksi.
Universitas Sumatera Utara
Budidaya
1. Serbuk gergaji direndam dalam air selama semalam lalu tiriskan 2. Tambahkan bekatul 15, kapur 2, gypsum 2 , dan air sampai kadar air
65 pH 7. 3. Masukkan dalam baglog, padatkan dan buat lubang pada ujungnya
menggunakan potongan pralon. Lubang ditutup dengan kapas dan kertas minyak atau aluminium foil.
4. Sterilkan 5. Inokulasi dengan bibit. Bibit 15 g untuk 1 kg media.
6. Inkubasi selama 15 – 30 hari. Rumah jamur harus dijaga tetap kering dan bersih, suhu 22 – 28
C tanpa cahaya 7. Susun baglog dalam rak, dan siram bagian yang dibuka dengan semprotan air.
Jamur tiram butuh suhu 16 – 22 C dengan kelembapan 80 – 90.
Sebagai gambaran, sarana dan prasarana utama seperti bangunan kumbung dan kelengkapannya dalam pembudidayaan jamur tiram ini adalah sebagai
berikut.Hal ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :
2.5.2 Gambar kumbung pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
Skema kumbung pemeliharaan
2.5.3 Gambar rak penyimpanan log.
Gambar skema rak penyimpanan log