23
3.5 Penyiapan Sampel 3.5.1 Pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan sampel yang sama dari daerah lain. Sampel yang
digunakan adalah daun kubis ungu
Brassica oleracea L. var capitata f. rubra
. yang diperoleh dari Desa Raya Kec. Berastagi, Kabupaten Karo.
3.5.2 Identifikasi sampel
Identifikasi sampel daun kubis ungu
Brassica oleracea L. var capitata f. rubra
akan dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Bogor.
3.5.3 Pengolahan sampel
Sampel kubis ungu
Brassica oleracea L. var capitata f. rubra
yang masih segar dicuci kemudian ditiriskan lalu disortasi basah dan ditimbang beratnya
sebagai berat basah. Selanjutnya dikeringkan pada lemari pengering hingga kering yang ditandai dengan sampel mudah dipatahkan, kemudian ditimbang kembali
sebagai berat kering selanjutnya diblender dan ditimbang sebagai berat serbuk simplisia. Serbuk simplisia dimasukkan kedalam kantong plastik, diberi etiket dan
disimpan di tempat yang sesuai.
3.6 Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia
Pemeriksaan karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan
kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut dalam asam Ditjen POM., 1977; WHO., 1998.
3.6.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan pada tumbuhan segar kubis ungu yang
Universitas Sumatera Utara
24 meliputi pemeriksaan bentuk, warna, ukuran, bau dan rasa.
3.6.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik terhadap serbuk simplisia dilakukan dengan cara meneteskan kloralhidrat di atas kaca objek, kemudian di atasnya diletakkan serbuk
simplisia, lalu ditutup dengan kaca penutup dan dilihat di bawah mikroskop. Pemeriksaan mikroskopik untuk melihat adanya butir pati dilakukan di dalam
media air.
3.6.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi dan alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, pendingin, tabung penyambung dan
tabung penerima. Cara penetapan :
a. Penjenuhan toluen Sebanyak 200 ml toluena dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu
alas bulat, dipasang alat penampung dan pendingin, kemudian didestilasi selama 2 jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian volume
air dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. b. Penetapan kadar air simplisia
Kedalam labu tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen
mendidih, kecepatan tetesan diatur 2 tetes untuk tiap detik sampai sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan sampai 4 tetes tiap detik.
Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan
Universitas Sumatera Utara
25 mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume
air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam simplisia. Kadar air dihitung dalam
persen WHO., 1992.
3.6.4 Penetapan kadar sari yang larut dalam air