Anatomi hati Fisiologi hati

14 dan mempelajari adanya efek kumulatif dan efek reversibilitas zat tersebut BPOM RI., 2014. 3. Uji toksisitas kronis oral Uji toksisitas kronis oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang muncul setelah pemberian sediaan uji secara berulang sampai seluruh umur hewan. Uji toksisitas kronis pada prinsipnya sama dengan uji toksisitas subkronis, tetapi sediaan uji diberikan selama tidak kurang dari 12 bulan. Tujuan dari uji toksisitas kronis oral adalah untuk mengetahui profil efek toksik setelah pemberian sediaan uji secara berulang selama waktu yang panjang, untuk menetapkan tingkat dosis yang tidak menimbulkan efek toksik NOAEL. Uji toksisitas kronis harus dirancang sedemikianrupa sehingga dapat diperoleh informasi toksisitas secara umum meliputi efek neurologi, fisiologi, hematologi, biokimia klinis dan histopatologi BPOM RI., 2014.

2.4 Hati

Hati adalah salah satu organ pencernaan terbesar dan terletak di posisi sangat strategis. Semua nutrien dan cairan yang diserap dari usus masuk kehati melalui vena porta hepatis, kecuali produk lemak kompleks, yang masuk dan diangkut oleh pembuluh limfe Eroschenko, 2013.

2.4.1 Anatomi hati

Hati terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diafragma, beratnya kira-kira 1,5 kg atau 2,5 berat badan pada orang dewasa normal. Oleh ligament falsiformis hati dibagi menjadi lobus kanan dan lobus kiri. Pada lobus kanan terdapat juga lobus kaudatus dan lobus kuadratus Irianto, 2004. Warnanya Universitas Sumatera Utara 15 dalam keadaan segar merah kecoklatan, warna tersebut terutama disebabkan oleh adanya darah yang amat banyak Lee, et al., 1997. Gambar 2.1. Gambaran makroskopik hati manusia dari anterior Setiap lobulus hati terdiri dari berbagai komponen, yaitu sel-sel hati hepatosit, vena sentralis, sinusoid, cabang-cabang vena porta, cabang-cabang arteri hepatika, sel Kupffer dan kanalikuli biliaris Junqueira and Carneiro, 2009.

2.4.2 Fisiologi hati

Selain merupakan organ parenkim yang paling besar, hati juga mempunyai beberapa fungsi. Fungsi utama hati yaitu Irianto, 2000: 1. Memproduksi protein plasma albumin, fibrinogen, protrombin; juga memproduksi heparin, yaitu suatu antikoagulan darah. 2. Fagositosis mikroorganisme dan eritrosit dan lekosit yang sudah tua dan rusak. 3. Pusat metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Bergantung kepada keperluan tubuh, ketiganya dapat saling terbentuk. 4. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh. Contoh: NH 3 + yang Universitas Sumatera Utara 16 beracun diubah menjadi urea yang relatif tidak beracun pada Daur Krebs – Urea di dalam sel hati. 5. Memproduksi cairan empedu 6. Merupakan gudang penyimpanan berbagai zat seperti mineral Cu, Fe; vitamin A, D, E, K, B 12 , glikogen dan berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh, misalnya pestisida DDT. Hati mempunyai tiga kelompok penting: sintesis, ekskresi dan penyimpanan. Energi dan zat-zat gizi yang didapat dari makanan harus diproses dan kemudian disimpan, disebar atau diubah bentuknya oleh hati. Hati merombak, mendetoksikasi dan mengubah metabolit-metabolit primer dan pertengahan untuk ekskresi, penyimpanan atau untuk dipakai lagi Widmann, 1989.

2.4.3 Histologi hati

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L) Thell) Sebagai Pewarna

42 173 64

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Stabilitas Pigmen Antosianin Kubis Merah (Brassica Oleraceae Var Capitata L.F. Rubra (L) Thell) Terenkapsulasi Pada Minuman Ringan Yang Dipasteurisasi (Stability Of Encapsulation Red Cabbage (Brassica Oleraceae Var Capitata L.F. Rubra (L) Thell) Anthocyan

1 3 19

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 1 15

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 1 6

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 0 13

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 1 4

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 2 14

Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Kubis (Brassica oleracea var. capitata f. alba) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro

0 0 5