Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Untuk aset tetap yang telah habis masa manfaatnya, tetapi masih digunakan dalam opersional normal, perusahaan masih menggolongkannya sebagai aset tetap. Menurut teori, bila suatu aset tetap telah disusutkan sepenuhnya tetapi masih digunakan dalam kegiatan perusahaan, maka apabila ada pengeluaran untuk biaya-biaya perawatan atau pemeliharaan aset tetap ini tidak boleh menambah aset walaupun pengeluaran- pengeluaran tersebut relatif besar. Akumulasi penyusutan tidak boleh disesuaikan. Nilai cost dan akumulasi penyusutan tidak boleh dihapuskan dari lapongan keuangan, tetapi harus dibuat penjelasan bahwa aset tersebut asih digunakan dalam operasional perusahaan. Menurut penulis, perlakuan penghentian aset tetap perusahaan telah dijalankan sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku, yakni PSAK no. 16 Revisi 2007.

7. Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Aset tetap perusahaan disajikan dalam neraca, aset tetap tersebut disajiakan berdasarkan jenisnya dan dikurangi dengan akumulasi penyusutan masing-masing aset tetap, sehingga muncullah nilai buku. Penjelasan mengenai akumulasi penyusutan aset tetap dan hal lainnya disajikan pada catatan aatas laporan keuangan perusahaan secara lebih terinci. Penyajian Aset tetap perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan akuntansi aset tetap yang berlaku dan juga perusahaan membuat daftar aset tetap tersendiri dan lebih terinci sebagai Laporan Manajemen Tambahan. Sehingga memberikan kemudahan kepada pembbaca dan pemakai laporan keuangan perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang penulis lakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan atas perlakuan dan penerapan akuntansi aset tetap pada PT. Perkebunan Nusantara I Persero Langsa-Provinsi Aceh yang telah dilaksanakan dengan cukup baik, diantaranya sebagai berikut : 1. Pada prinsipnya, PT. Perkebunan Nusantara I Persero Langsa-Provinsi Aceh telah menjalankan kebijakan akuntansi aset tetapnya sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, dalam hal ini adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keungan PSAK No. 16 atas Aset Tetap yang telah konvergen dengan IFRSIAS no. 16. Perusahaan telah mengklasifikasikan aset tetapnya dengan semestinya, yang secara garis besar digolongkan atas dua jenis utama yaitu aset tanaman dan aset non tanaman. Nama dn nomor perkiraan masing-masing aset tetap menggambarkan harta kekayaan perusahaan yang berwujud, bersifat tetap, dan dipergunakan dalam operasional perusahaan serta dimaksudkan untuk dijual. Pengglongan pengklasifikasian aset tetap tersebut sesuai dengan PSAK No. 16 Revisi 2007. 2. Tanaman Menghasilkan TM dan Tanaman Belum Menghasilkan TBM yang dimiliki perusahaan dimasukkan kedalam golongaan aset tetap tanaman. Sedangkan Bangunan Rumah, Bangunan Perusahaan, Mesin Instalasi, Jalan, Jembatan Saluran Air, Alat Pengangkutan, Alat PertanianInventaris kecil, Aset