Pengeluaran atas Aset Tetap PT. Perkebunan Nusantara I Persero

yang dilakukan berdasarkan metode garis lurus straight line method, sehingga pada saat tertentu akan muncul nilai buku suatu aset bernilai satu rupiah. Nilai satu rupiah dalam pandangan PSAK No. 16 Revisi 2007 dianggap usang dan tidak wajar, karena itu konsekuensinya mengharuskan PTPN I Persero menganut dan mengaplikasikan PSAK No.16 revisi 2007 dengan ketentuan aset yang lama di neraca jika memakai cost model harus dilakukan revaluasi setiap akhir tahun, dan untuk aset perolehan baru mengharuskan perhitungan taksasi nilai buku yang pasti setelah berakhirnya umur ekonomis. Dalam operasional pembukuan PTPN I Persero aset tetap yang bernilai satu rupiah terdapat diseluruh kebun dan unit kerja sebanyak 10.746 unit dengan niali Rp. 10.746 yang mana sesuai dengan ketentuan PSAK No. 16 hharus dilakukan revaluasi aset tetap. Pemberlakuan ini menuntut pertimbangan yang sangat matang karena kondisi cash flow perusahaan belum mampu membayar pajak pertambahan nilai dari Revaluasi aset ini. Sepanjang persepsi IAI dengan perpajakan dalam pandangan yang berbeda, maka perusahaaan akan keberatan dengan pengenaan pajak pertambahan nilai tersebut dan sulit untuk diberlakukan.

6. Pengeluaran atas Aset Tetap PT. Perkebunan Nusantara I Persero

Pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan selama masa penggunaan aset tetap terbagi atas dua jenis, yakni Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Tidak Rutin. Dimana Pengeluaran Rutin dikeluarkan untuk mempertahankan produktivitas tanaman, memperbaiki repair dan merawat maintenance aset tetap non tanaman, dan diperlakukan sebagai beban tahun berjalan Dengan mengacu pada pembagian pengeluaran menurut akuntan, maka pengeluaran-pengeluaran rutin ini disebut pula dengan Pengeluaran Pendapatan revenue expenditure. Karena aset PTPN I Persero terdiri atas aset tetap tanaman dan non tanaman, maka pengeluaran rutin dilakukan atas kedua jenis aset tetap tersebut juga berbeda. Biaya untuk merawat dan mempertahankan produktivitas tanaman dikeluarkan untuk tanaman menghasilkan, dan terdiri dari biaya-biaya menyiangi dan merumput, pemberantasan hama dan penyakit, pemangkasan serta pemupukan. Sedangkan Pengeluaran Tidak Rutin nilainya relatif material dan dilakukan untuk menambah masa manfaat aset tetap tersebut, oleh karena itu pengeluaran tidak rutin ini disebut pula dengan Pengeluaran Modal capital expenditure. Pengeluaran Tidak Rutin yang dilakukan untuk perbaikan aset non tanaman yang menambah masa ekonomisnya, akan dikapitalisasikan pada nilai perolehan aset tersebut. Didalam prakteknya seluruh pengeluaran beban untuk tanaman belum menghasilkan TBM akan dikapitalisasi dan akan disusutkan selama masa manfaat tau umur ekonomis dari aset tersebut, yang akan diperhitungkan pada tahun setelah tanaman tersebut menghasilkan. Beban penyusutan aaset non tanaman, kecuali mesin- mesin dan instalasi pabrik dialokasikan dalam perhitungan laba rugi tahun berjalan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada perhitungan laba rugi pada saat terjadi, sedangkan biaya persiapan panen dibebannkan pada beban produksi sejak tanaman yang bersangkutan ditetapkan sebagai Tanaman Menghasilkan TM. Tanaman mulai disusutkan pada saat tanaman tersebut dinyatakan telah menghasilkan. Tanaman karet dinyatakan menghasilkan apabila umurnya telah mencapai 6 tahun dan 60 dari jumlah pohon per blok telah mencapai ukuran lilit batang 50 cm atau lebih. Sedangkan Tanaman Kelapa Sawit dinyatakan menghasilkan apabbila umur Tanaman Belum Menghasilkan TBM telah mencapai 3,5 tahun dan produksi Tandan Buah Segar TBS telah mencapai 6 ton per hektar. Praktek ini telah sesuai dengan definisi yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia untuk pengeluaran modal yang mana menyatakan bahwa pengeluaran setelah perolehan suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat yang kemungkinan memberikan manfaaat ekonomis dimasa yang akan datang baik dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar keja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset tetap yang bersangkutan.

7. Telaah ulang review Nilai residu, Umur Manfaat dan Metode Penyusutan PT.