Pendapatan untuk mengakui pendapatan dari penjualan barang. IAS 17 tentang Leases diterapkan untuk pelepasan melalui jual dan sewa-balik.
Pada PTPN I Persero Langsa-Provinsi Aceh Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap tersebut dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset, dimasukkan ke dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
9. Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan PTPN I Persero
Aset Tetap dalam Laporan Keuangan PTPN I Persero Langsa-Provinsi Aceh disajikan dalam neraca. Aset tetap yang disajikan berdasarkan nilai perolehannya
dikurangi akumulasi penyusutannya. Setiap Jenis aset tetap baik aset tetap tanaman dan non tanaman diisajikan secara terpisah dan terinci dalam catatan atas laporan
keuangan peusahaan.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. KlasifikasiPenggolongan Aset Tetap
Pada Bab ini, peneliti akan mengadakan evaluasi dan pembahasan untuk mengetahui bagaimana penerapan akuntansi aset tetap pada perusahaan.
Pembahasan ini disajikan dengan membandingkan antara penerapan kebijakan aset tetap di PTPN I Persero Langsa-Provinsi Aceh dengan PSAK No. 16
yang konvergen IFRS. Aset Tetap yang terdapat pada PTPN I Persero Langsa-Provinsi Aceh
merupakan unsur terbesar dari semua unsur aset yang dimiliki oleh perusahaan
ini. PTPN I Persero mendefinisikan Aset Tetap sebagai berikut : Aset Tetap yang digunakan dalam menjalankan usahanya adalah aset yang diperoleh pada
saat pendirian perusahaan sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 6 tahun 1996 tentang Penambahan Modal Negara Republik Indonesia kedalam
Modal Saham PTPN I Persero yang berasal dari PTPN II Persero, PTPN III Persero, PTPN VII Persero dan PTPN IX Persero pada Cot Girek Baru
yang terlebih dahulu telah diselesaikan statusnya. . Tanaman Perkebunan diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu
tanaman produksi dan persediaan. Yang termasuk ke dalam Tanaman Produksi adalah Tanaman Belum Menghasilkan TBM dan Tanaman
Menghasilkan TM. Sedangkan Tanaman yang langsung memberikan hasil dalam satu musim tanam diklasifikasikan sebagai persediaan.
Dalam klasifikasipenggolongan aset tetap, PTPN I Persero
mengelompokkan aset tetapnya atas dua golongan,yaitu sebagai berikut : 1.
Aset Tetap Tanaman, yang terdiri dari : •
Tanaman Menghasilkan •
Tanaman Menghasilkan Karet, dan •
Tanaman Belum Menghasilkan Kelapa Sawit
2. Aset Tetap Non Tanaman, yang terdiri atas Bangunan Rumah,
Bangunan Perusahaan, Mesin Instalasi, Jalan, Jembatan Saluran Air, Alat Pengangkutan, Alat PertanianInventaris kecil, Aset Lain-lain,
Instalasi Pembibitan, dan Aset Dalam Penyelesaian.
Berbicara tentang penggolongan aset tetap tidak terlepas dari kode perkiraan. Pada PTPN I Persero Langsa-Provinsi Aceh penggolongan aset tetap juga dapat
diketahui dari nomor perkiraan yang ada, yaitu sebagai berikut : 001
: Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit dan Karet 002
: Tanaman Belum Menghasilkan Kelapa Sawit 003
: Bangunan Rumah 004
: Bangunan Perusahaan 005
: Mesin Instalasi 006
: Jalan, Jembatan Saluran air 007
: Alat Pengangkutan 008
: Alat PertanianInventaris Kecil 009
: Aset Lain-lain 010
: Instalasi Pembibitan 051
: Aset dalam penyelesaian
Aset Tetap perusahaan nilainya relatif besar dan jumlahnya pun cukup banyak, oleh karena itu perusahaan membuat suatu daftar aset tetap sebagai pendukung
laporan keuangannya. Daftar ini sangat membantu pemakai laporan keuangan untuk mengetahui informasi mengenai aset tetap secara lebih rinci. Sesuai dengan kebijakan
akuntansi aset tetap yang berlaku saat ini, perusahaan dalam hal ini PTPN I Persero sudah mengklasifikasikan aset tetapnya dengan baik dan sesuai dengan kebijakan aset
tetap yang tertera dalam PSAK No. 16 yang telah konvergen dengan IFRS.
2. Perolehan Aset Tetap