Contoh Kasus Pembobolan Website

undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana menyebutkan bahwa selain pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberikan wewenang khusus oleh undang-undang dapat melakukan penyidikan terhadap suatu tindak pidana. 47 Selain itu perlu juga diketahui bahwa dalam melakukan penyidikan terhadap kejahatan pembobolan website, Kepolisian maupun penyidik dari Pegawai Negeri Sipil harus berkoordinasi dan dapat meminta bantuan ahli yang diperlukan dalam melakukan penyidikan, bahkan Kepolisian dan penyidik dari Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat meminta bantuan dari penyidik negara lain untuk berbagi informasi dan alat bukti. 48

C. Contoh Kasus Pembobolan Website

Kasus pembobolan website pertama kali ditemukan di Amerika Serikat, yaitu pada tahun 1983 terjadi pembobolan terhadap komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan Kattering dan Komputer Laboratorium Nasional Los Alamos yaitu tempat percobaan nuklis Amerika Serikat. 49 Di Indonesia kasus pembobolan website mulai dikenal sejak tahun 1990an. Pada saat itu pembobolan website terjadi sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan yang otoriter. Namun permasalahan ini dianggap tidak terlalu 47 Bab II Pasal 6 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. 48 Bab X Pasal 45 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. 49 Informasi Dunia Internet Indonesia, Sejarah Hacking-The 141s Milwaukee, http:informasinetonline.blogspot.com200902sejarah-hacking-141s.html, diakses tanggal 25 Maret 2010. Universitas Sumatera Utara mengganggu pada saat itu, hal ini dikarenakan media internet pada saat itu belum menjadi suatu kebutuhan yang penting seperti saat seperti ini. Bahkan pada saat ini, menurut statistik yang dilakukan oleh beberapa pihak setiap harinya ada satu website atau situs yang berhasil dibajak dan diubah halaman websitenya atau dikenal dengan istilah deface. 50 Adapun beberapa contoh kasus pembobolan website yang terjadi di negara Republik Indonesia antara lain : 1. Pembobolan website Komisi Pemilihan Umum KPU Kejadian ini terjadi pada tanggal 17 April 2004. Dani Firmansyah atau yang dikenal di dunia maya dengan nama xnuxer melakukan pembobolan website ke situs http:tnp.kpu.go.id. Dalam melakukan aksinya pelaku menggunakan cara SQL Structure Query Language Injection. 51 SQL Injection adalah sebuah aksi pembobolan website yang dilakukan dengan cara memodifikasi perintah yang ada di memori aplikasi website milik korban. 52 Bila diartikan dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti, SQL Injection merupakan suatu cara melakukan pembobolan website dengan mengubah perintah atau bahasa pemrograman pada suatu URL Uniform Resource Locators atau alamat di dalam internet sehingga mengakibatkan URL tersebut mengalami error rusak sehingga membuat pelaku dengan mudah mengatur perintah ulang dalam URL tersebut sesuka hatinya. 50 Budi Rahardjo, Cybercrime, brpaume.itb.ac.id – budicert.or.id, diakses tanggal 1 April 2010. 51 S’to dan Widiprasetiyanto, Op.cit., h. 118. 52 A. Dipanegara, Op.cit., h. 93. Universitas Sumatera Utara Pada kasus pembobolan situs KPU, pelaku mengubah atau memodifikasi URL situs KPU sehingga membuat pelaku bisa mengubah nama partai politik yang ikut serta dalam pemilihan umum seperti Partai Jambu, Partai Kelereng, Partai Cucak Rowo, Partai Si Yoyo, Partai Mbah Jambon, dan Partai Kolor Ijo. 53 Kasus pembobolan situs KPU ini memang sempat membuat proses penghitungan suara pada pemilihan umum tahun 2004 mengalami gangguan. Namun gangguan ini tidak berlangsung lama sebab pihak dari KPU bisa segera memperbaikinya. Walaupun Kepolisian sempat mengalami kesulitan dalam mencari pelaku, tapi pelaku bisa ditangkap setelah bekerja sama dengan jasa penyedia layanan internet. Namun pada saat kasus ini berlangsung, Dani Firmansyah hanya bisa dituntut dengan Pasal 406 KUHP Kitab Undang-undang Hukum Pidana yaitu berisikan tentang aturan pelarangan membinasakan, merusakkan, membuat sehingga tidak dipakai lagi, atau menghilangkan sesuatu barang milik orang lain dengan sengaja dan melawan hak. 54 Pasal tersebut memberikan ancaman hukuman penjara terhadap pelaku selama-lamanya dua tahun delapan bulan penjara. Namun, hukuman yang dijatuhkan oleh Hakim kepada Dani Firmansyah hanya hukuman penjara selama enam bulan saja. Hukuman yang dijatuhkan Majelis Hakim kepada terdakwa Dani Firmansyah memang tergolong ringan. Hal ini disebabkan karena Dani Firmansyah dianggap cukup kooperatif selama pemerikasaan baik di tingkat kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan. Selain itu, perbuatan yang dilakukan 53 S’to dan Widiprasetiyanto, Op.cit., h. 119. 54 R. Soesilo, Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP, Politeia, Bogor, 1991, h.278. Universitas Sumatera Utara oleh Dani Firmansyah murni hanya iseng saja, sebab Dani Firmansyah merasa informasi yang menyebutkan bahwa situs KPU sulit dibobol karena memiliki nilai sistem keamanan jaringan bernilai ratusan miliar rupiah. Namun pada kenyataannya situs yang dimiliki oleh Kpu tersebut bisa dibobol oleh seorang Dani Firmansyah yang sebenarnya juga pernah menawarkan keahliannya pada KPU untuk menjaga situs milik KPU. 2. Pembobolan website atau situs Partai Politik Golkar Serangan terhadap situs partai berlambang pohon beringin itu terjadi pada tanggal 9 sampai 13 Juli 2006 hingga menyebabkan tampilan halaman berubah. Pada 9 Juli 2006, pelaku yang bernama Isra Syarat mengganti tokoh Partai Golkar yang termuat dalam situs dengan gambar gorilla putih tersenyum, dan di bagian bawah halaman dipasangi gambar artis Hollywood yang seronok. Pada 10 Juli 2006, tersangka mengubah halaman situs Partai Golkar menjadi foto artis Hollywood yang seronok dan mencantumkan tulisan Bersatu Untuk Malu. Serangan pada 13 Juli 2006 lalu, halaman depan diganti dengan foto gorilla putih yang tersenyum dan mencantumkan tulisan bersatu untuk malu. Saat serangan pertama terjadi, Partai Golkar sudah berusaha memperbaiki namun diserang lagi hingga terjadi beberapa kali perbaikan sampai akhirnya Partai Golkar melaporkan kasus ini ke Mabes Polri. Unit Cyber Crime Badan Reserse dan Kriminal Bareskrim Mabes Polri menangkap pembobol website situs Partai Golkar, Isra Syarat 26 di Warnet Belerang, Jl Raden Patah No 81, Batam, pada 2 Agustus 2006. Pihak Kepolisian mengatakan penangkapan tersangka berkat hasil penyelidikan, analisa data dan Universitas Sumatera Utara penyamaran dari petugas unit cyber crime sehingga menemukan keberadaan tersangka. Terjadinya kasus pembobolan website ini belum diketahui apa motif sebenarnya. Namun pihak dari Partai Golkar berpendapat bahwa pelaku pasti memiliki motif politik untuk merusak citra Partai Golkar. Hal ini diperkuat dengan berpindah-pindahnya pelaku dari satu daerah ke daerah lain agar tidak tertangkap dan menurut Partai Golkar hal tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Dari kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa satu laptop, satu komputer dan kuitansi warnet, tampilan website Partai Golkar, hasil chatting dengan tersangka. Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku sering menyerang bank-bank termasuk bank di Amerika Serikat, bahkan informasi cara membobol bank itu dijual ke pihak lain untuk mendapat keuntungan pribadi. Akibat serangan itu, Partai Golkar mengalami kerugian Rp 150.000.000,00 seratus lima puluh juta rupiah karena harus membangun kembali sistem informasi yang telah rusak. 55 3. Pembobolan situs Bainfokom Sumatera Utara Pembobolan website ini terjadi pada tahun 2008. Pembobolan yang diarahkan pada situs www.bainfokomsumut.com sebenarnya kurang diketahui apa motif pelaku melakukan perbuatannya. Saat melakukan aksinya pelaku hanya memajang foto Roy Suryo yang merupakan pakar telematika Indonesia sebagai bayi dalam posisi duduk di atas tempat tidur. Selain itu pelaku juga menulis 55 http:www.suarapembaruan.comNews20060808Nasionalnas08.htm, diakses tanggal 25 Maret 2010. Universitas Sumatera Utara perkataan yang bertuliskan “I HATE ROY SURYO SO MUCH AND YOU??”. Hal ini jelas membuat situs Bainfokom Sumut mengalami gangguan dan rusak. Namun sampai saat ini pelaku belum bisa ditangkap oleh pihak Kepolisian. 56 Ketiga kasus yang telah disebutkan tadi merupakan kasus pembobolan website yang heboh pada masa itu. Sebenarnya masih banyak kasus-kasus lain tentang pembobolan website di Indonesia baik yang telah dilaporkan ke pihak yang berwenang maupun yang tidak dilaporkan korban. 56 http:warungpeha.blogspot.com200811roy-suryo-cling-muncul-di-situs-dirjen.html, diakses tanggal 25 Maret 2010. Universitas Sumatera Utara BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan