Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

(1)

DAFTAR PUSTAKA A.Buku-Buku

Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Grafitti pers, Jakarta, 2006

B.Simanjutak, Beberapa Aspek Patologi Sosial, Alumni, Bandung, 1981

Bachtiar, Reno dan Edy Purnomo. Bisnis Prostitusi,Penerbit Pinus, Yogyakarta, 2007

Darmawan,Moh. Kemal, Strategi Pencegahan Kejahatan, Citra Bakti, Bandung, 1994

Djaelani, Abdul Qadir, Pornografi, pornaksi dan prostitusi. Rahabitha press. 2006 Djaja, Ermansiah, Penyelesaian Sengketa Hukum Teknologi Informasi dan transaksiElektrik (Kajian Yuridis Penyelesaian Secara Non Ligitasi Melalui Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa), Pustaka Timur, Yogyakarta, 2010

Hull, T, Sulistyaningsih, E, dan Jones, G.W., Pelacuran di Indonesia: Sejarah dan perkembangannya, Pustaka Sinar Harapan dan Ford Foundation, Jakarta, 1997

Ibrahim, Jhony, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia, Jakarta

Kartono, Kartini,Pathologi Sosial, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1986

Moelowong, Lexy,Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002

Sitompul, Asril, Hukum Internet Pengenalan Mengenai Masalah Hukum di Cyberspace, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004

Sutarman, Cyber Crime Modus Operandi dan Penanggulangannya, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta, 2007

B.Perundang-undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informatika dan Elektronik Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana


(2)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan DalamRumah Tangga (KDRT)

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi

C.Internet

http://www.bingkaiberita.com/prostitusi-online-merajalela-di-internet/Prostitusi Online Merajalela di Internet, di aksespadatanggal 5 Maret 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/PelacuranPelacuran, di aksespadatanggal 21 Maret 2013

http://aguswiraguna.blogspot.com/2012/11/pengertian-onlinewebsitesosial-media.htmlPengertian Online, Website, Social media, Uploud, Mengunggah, Download, Post, dll, diaksespadatanggal 27 Maret 2013 http://pitikkedu.blogspot.com/2012/09/pengertian-online.htmlPengertian Online,

diaksespadatanggal 27 Maret 2013

http://www.bawean.net/2012/02/prostitusi-dalam-tijnjauan-hukum-pidana.htmlProstitusiDalamTinjauanHukumPidanaPositif Indonesia, di AksesPadaTanggal 30 Maret 2013

http://alitayu.wordpress.com/2010/06/08/human-trafficking-perdagangan-manusia/Human Trafficking atauPerdagangan Manusia di AksesPadaTanggal 30 Maret 2013

http://opini-manadopost.blogspot.com/2008/02/pelacuran-dan-perdagangan-orang.htmlPelacurandanPerdagangan Orang di tulisolehFA HendraZachawerus

http://id.wikipedia.org/wiki/AnakAnak di AksesPadaTanggal 7 April 2013 http://repository.fhunla.ac.id/?q=node/128TinjauanYuridisTentangPekerjaSeksKo

mersial (PSK) AnakdIKabupatenIndramayuDihubungkanDenganUndag- http://www.mail-archive.com/idakrisnashow@yahoogroups.com/msg16229.html

di tulisolehIda Arimurti, di AksesPadaTanggal 30 maret 2013

http://forum.detik.com/jual-diri-para-psk-itu-diantar-suami-t557188.html?s=a0e7baa6401cdaf054d4bf7db9a35b5c&df9922tpop? df9911tpil di AksesPadaTanggal 30 Maret 2013


(3)

http://muhshodiq.wordpress.com/2009/06/09/di-kota-medan-banyak-suami-paksa-istri-jadi-pelacur-salah-siapa/ di AksesPadaTanggal 30 Maret 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelacuran_anakPelacuranAnakdi AksesPadaTanggal 30 Maret 2013

http://ipll.manoa.hawaii.edu/ind/AJ/modules/B7/index.htm di AksesPadaTanggal 9 April 2013

http://id.wikipedia.org/wiki/Eksploitasi_seksual_komersial_anakEksploitasiseksu alkomersialanak, di AksesPadaTanggal 9 April 2013

http://majalahversi.com/artikel/anak-korban-eksploitasi-seksual-komersialAnakKorbanEksploitasiSeksualKomersialdi tulisolehM. Ghufran H. Kordi K , di AksesPadaTanggal 30 Maret 2013

http://odishalahuddin.wordpress.com/2011/01/17/pelacuran-anak/PelacuranAnak, di AksesPadaTanggal 4 April 2013

http://sosbud.kompasiana.com/2011/09/28/prostitusi-anak-di-bawah-umur-semakin-menggeliat-399217.htmlProstitusiAnak di BawahUmurSemakinMenggeliat di AksesPadaTanggal 9 April 2013 http://almustamany.blogspot.com/2009/02/pelacuran-anak.htmlPelacuranAnakdi

TulisOlehAzhar El Fuady , di AksesPadaTanggal 9 April 2013

http://majalahversi.com/artikel/anak-korban-eksploitasi-seksual-komersialAnakKorbanEksploitasiSeksualKomersial, di TulisOlehM. Ghufran H. Kordi K di AksesPadaTanggal 9 April 2013

http://lampung.tribunnews.com/2011/08/07/psk-jadi-tulang-punggung-keluarga Di TulisOlehTitinkurniaPSK JadiTulangPunggungKeluargadi AksesPadaTanggal 13 April 2013

http://repository.unhas.ac.id Di AksesPadaTanggal 13 April 2013

http://kesehatan.kompasiana.com/seksologi/2012/03/13/pekerja-seks-komersial-psk-446560.html Di tulisolehIrvanudinPekerjaSeksKomersialDi AksesPadaTanggal 18 april 2013

http://rifkaanisa.blogdetik.com/tag/kekerasan/DitulisOlehSri Yulita Pramulia PananiBelengguKekerasandanDiskriminasipada PSK Di AksesPadaTanggal 18 April 2013


(4)

http://www.lawangpost.com/read/asas-asas-dan-tujuan-uu-nomor-11-tahun-2008-internet-dan-transaksi-elektronik/1148/ Di AksesPadaTanggal 19 April 2013

http://www.attayaya.net/2009/06/dasar-pembentukan-dan-penjelasan-

undang.htmlDasarpembentukandanpenjelasanundang-undanginformasidantransaksielektronikDi tulisolehAttayaya, Di AksesPadaTanggal 19 April 2013

http://nebilnerazuri.blogspot.com/2008/07/transaksi-seks-modus-baru-kejahatan.htmlTransaksiSeks Modus BaruKejahatan Di TulisOlehHeruSetiadi, Di AksesPadaTanggal 19 April 2013

http://nasional.lintas.me/go/ken-zoo.blogspot.com/modus-baru-prostitusi-tersembunyi-kenzooModus BaruProstitusiTersembunyiDi TulisOlehKenzookha, Di AksesPadaTanggal 19 April 2013

http://bhakroone.wordpress.com/2010/02/21/bisnis-pelacuran-via-facebook/BisnisPelacuranProstitusi via Facebook

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/125774-prostitusi_anak_di_facebook__modus_lamaProstitusiAnak Di Facebook Modus Lama Di TulisOlehElinYunitaKristanti, Di AksesPadaTanggal 20 April 2013

http://replaz.blogspot.com/2008/09/viktimologi.html Di AksesPadaTanggal 30 April 2013

http://makassar.tribunnews.com/2012/11/26/pelacur-nusantara-7-pelanggan-semalam-tarif-rp-500-ribu Di AksesPadaTanggal 30 April 2013

http://en.wikipedia.org/wiki/Call_girl di terjemahakankedalambahasaIndonesia , Di AksespadaTanggal 30 April 2013

http://jekethek.blogspot.com/2012/09/panti-pijat-plus-di-jakarta.html Di AksesPadaTanggal 30 April 2013

http://sosbud.kompasiana.com/2010/09/22/lokalisasi-masih-perlukah-dipertahankan-263792.html Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013 http://en.wikipedia.org/wiki/Brothel Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013


(5)

http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://imambasyori.blog.com/2013/01/01/perlukah-uu-ite-di-indonesia/ Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://dekanio.blogspot.com/2010/11/pelacuran-jalanan-di-surakarta.htmlPelacurJalananDitulisOlehDavid Kurniawan, Di Akses Pada Tanggal 30 April 2013

http://jakarta.okezone.com/read/2010/02/08/55/301449/banyak-cara-mencegah-prostitusi-onlineBanyak Cara MencegahProstitusi Online Di tulisolehStefanus Yugo Hindarto, Di AksesPadaTanggal 28 April 2013 http://tekno.kompas.com/read/2010/03/24/10423752/Jual.Diri.Lewat.Facebook.Bi

sa.Dijerat.UU.ITE?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campai gn= Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://regional.kompas.com/read/2013/02/11/02490722/Prostitusi.Online.Dikuak Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://megapolitan.kompas.com/read/2010/12/30/19162217/Prostitusi.di.Jejaring. Sosial.Terbongkar Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/10/18441374/Polisi.Minta.Prostitusi .Online.Krucil.net.Diblokir Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://www.aktual.co/hukum/105800polri-kembali-amankan-satu-tersangka-kasus-prostitusi-online Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://www.tribunnews.com/2013/02/07/polda-jabar-gandeng-mabes-polri-untuk-ungkap-situs-prostitusi-online Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://jakartabatavia.blogspot.com/2012/11/hati-hati-pesan-prostitusi-online.html Di AksesPadaTanggal 1 Mei 2013

http://www.jpnn.com/index.php?id=57313&mib=berita.detail Di AksesPadaTanggal 2 Mei 2013

http://regional.kompas.com/read/2012/09/10/16464841/Polisi.Tangkap.Penyalur.P SK.di.Bali Di AksesPadaTanggal 2 Mei 2013

http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/16/18212821/Polisi.Terus.Telusuri. Jaringan.Prostitusi.Keyko Di AksesPadaTanggal 2 Mei 2013


(6)

BAB III

PROSTITUSI SEBAGAI KEJAHATAN ONLINE DALAM UNDANG-UNDANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK

A. Dasar Pembentukan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik

Saat ini kemajuan teknologi dan informasi berjalan dengan sangat cepat.Adanya internet memungkinkan setiap orang mudah untuk mengakses informasi dan bertransaksi dengan dunia luar.Bahkan internet dapat menciptakan suatu jaringan komunikasi antar belahan dunia sekalipun.

Kemajuan teknologi ini tentunya mempunyai dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya antara lain mudahnya memperoleh informasi kapan pun dan dimana pun, meningkatkan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dan sebagai media yang memungkinkan siapapun untuk berpartisipasi di dalamnya untuk keperluan apa pun dan lain-lain. Sedangkan dampak negatifnya yaitu membuka ruang terjadinya perdagangan gelap, penipuan dan pemalsuan, dapat merusak moral bangsa melalui situs-situs tertentu, menurunkan rasa nasionalisme, penyalahgunaan yang tidak memandang nilai-nilai agama dan sosial budaya dapat menimbulkan perpecahan dan sebagainya.77

77


(7)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik dibuat dengan berbagai dasar pikiran bahwa:

1. Bahwa pembangunan nasional sebagai suatu proses yang berkelanjutan yang harus senantiasa tanggap terhadap berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat.

2. Bahwa globalisasi informasi telah menempatkan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia sehingga mengharuskan dibentuknya pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik di tingkat nasional sehingga pembangunan Teknologi Informasi dapat dilakukan secara optimal, merata, dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

3. Bahwa perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi yang demikian pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung telah memengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru.

4. Bahwa penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi harus terus dikembangkan untuk menjaga, memelihara, dan memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional berdasarkan Peraturan Perundang-undangan demi kepentingan nasional.

5. Bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.


(8)

6. Bahwa pemerintah perlu mendukung pengembangan Teknologi Informasi melalui infrastruktur hukum dan pengaturannya sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi dilakukan secara aman untuk mencegah penyalahgunaannya dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat Indonesia.78

Saat ini telah lahir suatu rezim hukum baru yang dikenal dengan hukum siber atau hukum telematika. Hukum siber atau cyber law, secara internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Demikian pula, hukum telematika yang merupakan perwujudan dari konvergensi hukum telekomunikasi, hukum media, dan hukum informatika. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum teknologi informasi (law of information technology), hukum dunia maya (virtual world law), dan hukum mayantara. Istilah-istilah tersebut lahir mengingat kegiatan yang dilakukan melalui jaringan sistem komputer dan sistem komunikasi baik dalam lingkup lokal maupun global (Internet) dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis sistem komputer yang merupakan sistem elektronik yang dapat dilihat secara virtual.Kegiatan melalui media sistem elektronik, yang disebut juga ruang siber (cyber space), meskipun bersifat virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan atau perbuatan hukum yang nyata. Secara yuridis kegiatan pada ruang siber tidak dapat didekati dengan ukuran dan kualifikasi hukum konvensional saja sebab jika cara ini yang ditempuh akan terlalu banyak kesulitan dan hal yang lolos dari pemberlakuan hukum. Kegiatan dalam ruang siber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata meskipun alat buktinya bersifat elektronik.


(9)

Berkaitan dengan hal itu, perlu diperhatikan sisi keamanan dan kepastian hukum dalam pemanfaatan teknologi informasi, media, dan komunikasi agar dapat berkembang secara optimal.Oleh karena itu, terdapat tiga pendekatan untuk menjaga keamanan di cyber space, yaitu pendekatan aspek hukum, aspek teknologi, aspek sosial, budaya, dan etika. Untuk mengatasi gangguan keamanan dalam penyelenggaraan sistem secara elektronik, pendekatan hukum bersifat mutlak, karena tanpa kepastian hukum, persoalan pemanfaatan teknologi informasi menjadi tidak optimal.79

Undang-Undang ini memiliki jangkauan yurisdiksi tidak semata-mata untuk perbuatan hukum yang berlaku di Indonesia dan/atau dilakukan oleh warga negara Indonesia, tetapi juga berlaku untuk perbuatan hukum yang dilakukan di luar wilayah hukum (yurisdiksi) Indonesia baik oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang memiliki akibat hukum di Indonesia, mengingat pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik dapat bersifat lintas teritorial atau universal. Yang dimaksud dengan “merugikan kepentingan Indonesia” adalah meliputi tetapi tidak terbatas pada merugikan kepentingan ekonomi nasional, perlindungan data strategis, harkat dan martabat bangsa, pertahanan dan keamanan negara, kedaulatan negara, warga negara, serta badan hukum Indonesia.

79http://www.attayaya.net/2009/06/dasar-pembentukan-dan-penjelasan-undang.html

Dasar pembentukan dan penjelasan undang-undang informasi dan transaksi elektronik Di tulis oleh Attayaya, Di Akses Pada Tanggal 19 April 2013


(10)

B. Pencegahan Prostitusi Online Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik.

Tanggal 25 Maret 2008 lalu pemerintah melalui Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) mengeluarkan undang-undang baru tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Hadirnya Undang-undang ini disambut positif berbagai kalangan walaupun tidak sedikit juga yang menentangnya. Walaupun terlambat, kehadiran aturan hukum baru tersebut dapat dilihat sebagai bentuk respons pemerintah untuk menjerat orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan internet hingga merugikan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Menurut Menkominfo pada saat itu Muhammad Nuh, sedikitnya ada tiga hal mendasar penyalahgunaan internet yang dapat menghancurkan keutuhan bangsa secara keseluruhan, yakni pornografi, kekerasan, dan informasi yang menjerumuskan ke hal-hal yang negatif.80

Prostitusi yang sekarang marak dilakukan di dunia maya cukup menarik perhatian banyak orang.Berbagai pihak harus bertanggung jawab untuk termasuk para pengguna internet. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat ini Tifatul Sembiring mengatakan pihaknya tetap menangani kasus penjualan wanita tuna susila (WTS) dengan menggunakan sistem online, Menurutnya, bukanlah hal yang mudah untuk menuntaskan masalah penjualan WTS melalui sistem online tersebut. Apalagi dengan adanya perkembangan telepon seluler saat ini “Itu akan selalu ada selama internet ada, jangankan lewat internet lewat handphone saja bisa dimasukin dengan hal-hal begituan”,kendala lain untuk

80http://imambasyori.blog.com/2013/01/01/perlukah-uu-ite-di-indonesia/ Di Akses Pada


(11)

mengatasi masalah penjualan WTS melalui sistem online tersebut karena banyaknya jumlah situs di dunia. Karena itu laporan dari masyarakat amat dibutuhkan.81

Menurut pakar digital forensik Ruby Alamsyah, banyak cara untuk bisa mengantisipasi maraknya prostitusi di dunia maya. Salah satunya adalan melalui penyensoran data dan menelusuri pola-pola yang digunakan."Pencegahan bisa dilakukan dengan penyensoran data, dan menelusuri patern-paternnya,"82

Beruntungnya, kondisi masyarakat Indonesia yang kian sadar terhadap pengaruh buruk dunia online, dengan cepat akan memberikan reaksi jika menemukan sebuah website yang memang dianggap melanggar Undang-Undang ITE. Dukungan positif juga ditunjukan oleh media masa baik cetak dan online yang terus memberitakan situs-situs yang memang merasahkan tersebut sehingga secara tidak langsung menekan pihak berwajib untuk segera bertindak.Hal ini patut diacungi jempol.

Pelaku prostitusi online yang memanfaatkan jejaring Facebook, menurut Gatot, bisa dijerat dengan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), khususnya Pasal 27 Ayat 1. Ketentuan pasal tersebut menyatakan, "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi

81http://dekanio.blogspot.com/2010/11/pelacuran-jalanan-di-surakarta.htmlPelacur

Jalanan Ditulis OlehDavid Kurniawan, Di Akses Pada Tanggal 30 April 2013

82

http://jakarta.okezone.com/read/2010/02/08/55/301449/banyak-cara-mencegah-prostitusi-onlineBanyak Cara Mencegah Prostitusi Online Di tulis olehStefanus Yugo Hindarto,


(12)

Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan".83

C. Pengaturan Tindak Pidana Yang Bisa Menjerat Pelaku Prostitusi Online Di Dalam Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Dalam hal pengaturan kegiatan prostitusi secara online terdapat pasal yang mengatur mengenai kegiatan prostitusi secara online tersebut yaiu :

UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 27 Ayat (1), Isi pasal 27 ayat (1) adalah sebagai berikut “ setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau menstransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan melanggar kesusilaan dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Pengaturan Mengenai Unsur Obyektif, Subyektif dan Sanksi

1. Perbuatan tanpa hak

2. Mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. 3. Dilakukan dengan sengaja dan sadar bahwa perbuatan yang

dilakukan nya adalah sebuah perbuatan yang melanggar hukum. 4. Sanksi pidana penjara menjadi paling lama 6 tahun dan/atau

83http://tekno.kompas.com/read/2010/03/24/10423752/Jual.Diri.Lewat.Facebook.Bisa.Dij

erat.UU.ITE?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign= Di Akses Pada Tanggal 1 Mei 2013


(13)

5. Pidana denda sebesar Rp. 1.000.000.000,00 ( satu miliar )

Keterangan Mengenai Unsur Obyektif, Subyektif dan Sanksi Unsur Obyektif

Pelaku baru dapat di bebani pertanggungjawaban apabila pelaku telah melakukan dan telah tercapai nya tujuan dari perbuatan yang berupa:

1. Tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat di aksesnya

2. Sebuah informasi dan/atau dokumen yang bersifat elektronik 3. Informasi dan/atau dokumen yang bersifat elektronik mengandung unsur pelanggaran kesusilaan

Unsur Subyektif

Sama halnya dengan rumusan kesalahan yang melekat pada muatan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik merumuskan kesalahan dari perbuatan menjalankan kegiatan prostitusi secara Online hanya dirumuskan:

1. Dengan adanya kesalahan

2. Dilakukan dengan sengaja, sadar akan adanya aturan yang melarangnya

3. Keadaan jiwa yang sehat

Sanksi

Pidana Penjara:

Paling lama 6 tahun pidana denda Pidana Denda:


(14)

D. Bisnis Prostitusi Sebagai Modus Kejahatan

Internet kini dipergunakan sebagai media yang menawarkan pekerja seks komersial (PSK). Modus kejahatan baru internet ini terbongkar ke-tika satuan reserse cyber crime Polda Metro Jaya menangkap Ramdoni alias Rino dan Yanti Sari alias Bela di sebuah hotel di bilangan Jakarta Selatan Mei lalu. Dalam menjalankan kejahatannya, para PSK yang lengkap data dirinya, termasuk tarif, ukuran vital dan nomor telepon yang bisa dihubungi, ditawarkan melalui situs

poskota.net. Sepintas, situs ini hanya berisi jual beli barang, konsultasi paranormal serta panti pijat. Namun, pada direktori tersembunyi, seperti diiklankan lewat media cetak, dapat ditemui sekitar 30-an foto perempuan. Jika ada yang berminat dan cocok dengan harga penawaran yang berkisar antara 1-4 juta per tiga jam, telepon pemesanan pun tercantum.Transaksi dilakukan ketika lelaki hidung belang bertemu dengan PSK di tempat yang telah ditentukan.84

Modus Baru

Pemanfaatan internet untuk transaksi seks, atau paling tidak mempromosikan diri para PSK, sesungguhnya bukan hal baru.Sudah sejak lama beberapa foto PSK seperti berasal dari lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur, menghuni dunia maya.Bahkan lewat fasilitas chatting, info yang beredar di mailing list mengenai perempuan yang ‘bisa dipakai’ maupun situs-situs kencan, transaksi esek-esek bisa terjadi.Namun, dengan tertangkapnya kedua tersangka, nyata sudah bahwa jaringan virtual ini telah digunakan sebagai sarana memperdagangkan perempuan.Ini artinya, penjahat telah melirik teknologi

84 Karya Ilmiah PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA

PROSTITUSI SECARA ONLINE DALAM PRESPEKTIF CYBERCRIME ( Kajian Normatif Komparatif KUH Pidana, Undang-undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik, UU No. 44 tahun 2008 Tentang Pornografi dan RUU KUH Pidana Disusun Oleh Febrian Rizky Akbar


(15)

informasi untuk menjalankan kejahatannya.Meski promosi dan penawaran PSK yang menggunakan media cetak masih tetap berkibar.Modus kejahatan transaksi seks lewat internet, menambah deret modus-modus kejahatan internet yang terjadi di Tanah Air. Perkembangan ini menarik. Pertama, hadirnya modus kejahatan dunia cyber ini, paling tidak akan tetap menempatkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara terdepan dalam tindak kejahatan teknologi informasi. Sebagai catatan, jika di awal tahun lalu Indonesia berada pada posisi keenam di dunia terkait kejahatan berbasis teknologi ini, di awal tahun ini posisinya naik ke peringkat kedua.Dan kedua, mengingat saat ini pemerintah sedang menggodok RUU Informasi Transaksi dan Elektronik yang akan menjadi payung hukum tindak cybercrime, perdagangan perempuan lewat networks of netwoks merupakan tantangan tersendiri: mampukah aturan hukum menjerat kejahatan-kejahatan sejenis bahkan lebih canggih di kemudian hari? Sebab meski bakal dijerat Pasal 296 dan Pasal 506 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Pasal 184 KUHAP mengisyaratkan perlunya alat bukti tertulis untuk pembuktian di muka pengadilan.Yang konvensional dari seks di internet adalah situs yang menampilkan gambar-gambar perempuan lokal dari berbagai daerah dalam kondisi nirbusana. Hanya saja, kini tak segan situs-situs tersebut menarik bayaran dari para penikmat ‘keindahan virtual’ tersebut. Seperti situs Exotic Azza yang menjual ”Javanesse Erotica”, memungut bayaran yang ingin menjadi anggota dengan dua ‘kelas’. Yaitu, silver untuk sebulan akses dengan tarif Rp 200.000 dan gold untuk 3 bulan keanggotaan sebesar Rp 400.000.Sementara itu, situs Voyeur menarik bayaran Rp 200.000 untuk sekali seumur hidup.Situs Ayam Kampung mengharuskan yang ingin masuk menjelejah situs ini Rp 65.000 per bulannya atau


(16)

Rp 250.000 untuk 6 bulan.Yang menarik adalah situs Pramuria.Selain membayar bulanan Rp 100.000, anggotanya juga bisa mendapat kartu khusus sex club berbentuk kartu kredit yang bisa dibubuhi foto pribadi maupun foto-foto syur.Dalam soal PSK, situs Sanggrahan memuat pula direktori PSK per provinsi yang memuat tidak hanya PSK perempuan namun juga PSK lelaki.Sebut saja Q-mel, yang memiliki tubuh sedang dan berkulit hitam.Bagi yang ingin menggunakan jasanya, lelaki ini mencantumkan pula nomor HP atau email yang bisa dihubungi. Selain Q-mel, begitu banyak lelaki yang menjajakan diri di sini. Ada Sadikin, Wangsha ataupun Odry. Di masa depan, seperti telah dimulai negara-negara yang lebih bebas, seks lewat internet akan makin canggih. Dengan fasilitas webcam, selain pemilihan dan transaksi seks dilakukan secara online, tontonan tarian erotis misalnya, dapat dihadirkan tanpa perlu mendatangi tempat tertentu.Secara proaktif, PSK dapat pula menawarkan jasanya lewat fasilitas chatting.85

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi modern berupa internet, para penjaja cinta ini berusaha menjaring para lelaki hidung belang.Mereka yang menggunakan jalur ini biasanya berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar.Tarif yang ditawarkan dalam Modus Baru Prostitusi Tersembunyi ini bervariasi, mulai dari harga Rp.500rb hingga Rp.800rb per sekali booking.Dengan berdalih untuk membayar kos-kosan, SPP dan Shoping mereka menjalani bisnis tersebut tanpa canggung-canggung.Para penjaja cinta ini rata rata dari kalangan pelajar SMA, SPG dan juga ada yang masih duduk di bangku SMP. Para penjaja cinta ini

85

http://nebilnerazuri.blogspot.com/2008/07/transaksi-seks-modus-baru-kejahatan.htmlTransaksi Seks Modus Baru Kejahatan Di Tulis Oleh Heru Setiadi, Di Akses Pada


(17)

biasanya mengunggah beberapa foto dengan pose yang menantang. Sejumlah data terkait yang berhubungan dengan gadis itu diumbar.Mulai dari tarif, nomor telepon dan juga kelebihan yang dia miliki.Situs ini memang belum lama aktif, namun jumlah anggotanya sudah mencapai ribuan.Data data yang ada tersusun rapi, dan semua postingan diususun sesuai dengan daerah yang bersangkutan. Mereka biasanya menggunakan bahasa sandi yang cukup banyak dan juga menyamarkan account dengan menggunakan nick name untuk menjaga kerahasiaan. Modus Baru Prostitusi Tersembunyi itu mungkin hanyalah sekelumit dari sekian modus bisnis syahwat di era teknologi. Hal ini juga menunjukkan bahwa praktek prostitusi mulai menggeser dari cara-cara konvensional ke cara yang lebih canggih, rapi dan susah diendus. Mereka tak lagi mangkal di tempat-tempat tertentu untuk menanti pembeli, melainkan melalui beberapa jejaring sosial yang saat ini makin banyak penggunanya.

Berikut ini contoh dari beberapa modus yang mereka gunakan dalam menjaring pelanggan:

1. Para Penjaja biasanya memasang nama pancingan di aplikasi chating jejaring sosial seperti contohnya Bispak, Pingin, butuh, bisyar da masih banyak lagi.

2. Target penjual jasa shahwat biasanya online di media chatting dan jejaring sosial.

3. Memasang beberapa foto menantang serta memakai nama pancingan. 4. Dalam perbincangan mereka mengeluh butuh uang karena faktor ekonomi.


(18)

5. Setelah deal dalam transaksi, biasanya mereka minta dijemput atau langsung menuju hotel tempat pembeli check in.86

Dalam praktek prostitusi melalui situs jejaring sosial ini, Dalam situs jejaring sosial, pelaku menampilkan foto-foto wanita berparas cantik.Tarifnya pun mencapai puluhan juta rupiah. Prostitusi online yang dilakukan melalui situs-situs, para pembeli diwajibkan untuk register terlebih dahulu. Di situs yang tidak disebutkan accountnya, ditampilkan berbagai foto wanita, lengkap dengan profil wanita tersebut. “Tarifnya variatif, mulai dari Rp 1 juta hingga puluhan juta,”.87

Sekitar 25 foto ABG berusia 15-16 tahun dipajang di facebook untuk dijajakan. Lalu, para pria hidung belang melakukan transaksi dengan mucikari, lewat chatting. Facebook mempermudah, karena bisa dilihat seperti apa gambar dan fotonya secara jelas. Sebelumnya, lewat chatting hanya digambarkan ciri-ciri fisiknya.Modusnya, awalnya pelaku menjadi teman chatting, korban ditipu dan dirayu, hingga akhirnya mau bertemu dan melakukan hubungan seks dengan pelaku.Ketika melakukan hubungan itu, korban difoto.Korban lalu diminta melayani orang lain, jika tak mau, diancam foto-fotonya akan disebar.88

86

http://nasional.lintas.me/go/ken-zoo.blogspot.com/modus-baru-prostitusi-tersembunyi-kenzooModus Baru Prostitusi Tersembunyi Di Tulis Oleh Kenzoo kha, Di Akses Pada Tanggal 19

April 2013

87http://bhakroone.wordpress.com/2010/02/21/bisnis-pelacuran-via-facebook/Bisnis

Pelacuran Prostitusi via Facebook

88

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/125774-prostitusi_anak_di_facebook__modus_lamaProstitusi Anak Di Facebook Modus Lama Di Tulis


(19)

D. Tipologi Prostitusi

Dalam perilaku dan kepribadian manusia antara lain menghasilkan pengetahuan yang disebut tipologi. Tipologi adalah pengetahuan yang berusaha menggolongkan manusia menjadi tipe-tipe tertentu atas dasar faktor-faktor tertentu, misalnya karakteristik fisik, psikis, pengaruh dominant nilai-nilai budaya dan sebagainya.89 Tipologi menurut kamus besar bahasa indonesia: Ilmu watak tentang bagian manusia dl golongan-golongan menurut corak watak masing-masing.90

1. Tipologi Prostitusi

a. prostitusi jalanan adalah psk jalanan dalam cari pelanggan yang berstatus tingkat sosial ekonomi bawah tergantung calon mangsanya atau bernegosiasi.

b. prostitusi bar adalah psk terselubung status karyawan dapat upah dan usaha tambahan income lakukan profesi sebagai psk.

c. prostitusi panggilan (call girl) adalah tidak tampak seperti layaknya psk jalani profesi bila ada konsumen yang perlukan.

d. berkedok tukang pijat dalam jalankan profesi psk dengan lakukan pijat. e. prostitusi bordil adalah bertemu calon konsumen ditempat bordil dan Ada yang menetap dan ada yang tidak menetap di tempat itu dilindungi aparat pemerintah.91

89 http://aisyasavitri.blogspot.com/2011/02/pengertian-dan-macam-macam-tipologi.html

Di Akses Pada Tanggal 3 Agustus 2013

90 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Halaman 41306

91http://replaz.blogspot.com/2008/09/viktimologi.html Di Akses Pada Tanggal 30 April


(20)

1. Prostitusi Jalanan.

Perilaku pelacur jalanan umumnya selalu diidentikkan dengan sikap agresif, berpenampilan mencolok, suka menegur atau menggoda laki-laki yang lewat di hadapannya dan bersedia dibawa kemana saja untuk melakukan hubungan seksual sesuka pelanggan.Pihak laki-lakilah yang justru kelihatan agresif melakukan pendekatan, mungkin ini stretegi mereka dalam menjaring pelanggan.Mereka cenderung menyendiri dan berdiam secara berkelompok dan seakan-akan memberikan peluang untuk didekati. Di dalam penelitian yang dilakukan oleh SPEK-HAM terdapat lebih dari 300 PSK yang melakukan operasi di jalanan. Kesulitan dalam melakukan pendataan jumlah PSK yang beroperasi di jalanan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Tempat operasi yang tidak menetap dan sering kali berpindah-pindah. 2. Waktu operasi yang tidak menetap.

3. Terkadang transaksi diambil jalan tengah, hal ini biasa dilakukan oleh mereka yang telah menjadi pelanggan tetap.

4. Memerlukan waktu yang relatif lama untuk memastikan mereka itu sebagai pelacur jalanan.

5. Lokasi operasi yang menyebar di penjuru kota

Operasi Pekat yang dilakukan pihak kepolisian yang bekerjasama dengan Dinas Sosial tidak berarti banyak, karena biasanya para PSK tidak beroperasi sesaat dan kemudian muncul untuk menjalankan aktivitasnya kembali.Bahkan operasi pekat yang dilancarkan secara intens untuk menyembut bulan suci Ramadhan sering gagal karena informasi yang bocor, karena itu ketika dilakukan penggrebekan tempat-tempat mangkal yang biasa penuh dengan PSK tiba-tiba


(21)

menjadi sepi.Disinyalir sejumlah oknum aparat keamanan justru terlibat menjadi beking dalam bisnis pelacuran jalanan ini.92

2. Prostitusi Bar

Para PSK kelas hiburan malam ini memajang diri di sebuah tempat khusus.Mereka duduk di sofa dengan memerkan lekukan tubuh yang hanya dibalut atasan kaos ketat dan seksi serta rok mini. Jadi, para pria hidung belang tinggal melihat-lihat untuk memilih PSK yang akan diajak kencan.Berdasarkan penelusuran di "lokalisasi" itu, tarif sekali kencan para wanita ini berkisar antara Rp 175 ribu hingga Rp 250 ribu.Tarif ini pun sudah termasuk kamar kecil berkasur busa, lengkap dengan pendingin ruangan dan kamar mandi.Namun, hanya kain gorden yang menutupi pintu kamar-kamar itu.salah seorang PSK bernama samaran Ayu di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Nusantara Semalam, biasanya saya melayani 7 pria hidung belang. Saat ditanya apakah tidak takut tertular penyakit HIV/AIDS, Ayu mengaku tidak.Sebab, manajemen tempatnya bekerja, sering memeriksakan kesehatan seluruh karyawannya seminggu sekali.Dokter biasa datang memeriksa kesehatannya di mess tempatnya beristirahat pada siang hari."Jadi, kita sering diperiksa oleh dokter.Biasa juga disuntik untuk kekebalan dan suntikan antihamil," tambahnya.Sementara rekan seprofesi Ayu, Siska (nama samaran) mengaku sering di-booking keluar. Untuk booking, tarifnya berbeda.Jika booking di jam kerja dikenakan tarif oleh managemen tempatnya bekerja, sebesar Rp 500 ribu ke atas. Sedangkan di luar

92 http://dekanio.blogspot.com/2010/11/pelacuran-jalanan-di-surakarta.html Di Akses


(22)

jam kerja, mulai pukul 02.00 sampai pagi hari, dibanderol Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu.

"Jadi tarifnya berbeda-beda, mas.Itupun di luar tanggungan hotel, makan dan lainnya.Belum lagi, biasa ada tips-tips yang diberikan oleh pelanggan," ungkap wanita asal Manado ini.Sementara itu, menurut informasi yang diperoleh, PSK dari tempat hiburan di hotel-hotel, tarif per sekali kencan bisa mencapai Rp 750 ribu hingga jutaan rupiah semalam.93

3. Prostitusi Panggilan (call girl)

Seorang wanita panggilan adalah pekerja seks yang (tidak seperti wanita jalanan) tidak terlihat oleh masyarakat umum, juga tidak dia biasanya bekerja di sebuah tempat seperti rumah bordil, walaupun ia dapat dimanfaatkan rumah border.

a. klien harus membuat janji, biasanya dengan menghubungi nomor telepon. Wanita panggilan sering mengiklankan layanan mereka di iklan kecil di majalah dan melalui Internet, meskipun pengiklan perantara, seperti rumah bordil, mungkin terlibat dalam mempromosikan mereka tak jarang, kemungkinan ditangani oleh seorang germo.

b. wanita panggilan dapat bekerja kalau mendapat panggilan saja atau di mana klien datang kepada mereka, atau wanita panggilan akan datang kepada klien yang memanggil nya.

93


(23)

Banyak tempat dimana dan gadis panggilan gadis panggilan independen memiliki website sendiri.Internet telah menjadi media utama melalui mana pelanggan menemukan pendamping yang diinginkan Umumnya, gambar wanita disediakan, dan kadang-kadang, jenis layanan seks dia bersedia untuk menawarkan.94

4. Prostitusi Berkedok Tukang Pijat

Dunia esek-esek memang tak ada habisnya untuk dikupas.Mulai dari remangnya lampu warung pinggir jalan, hingga gemerlapnya lampu kamar hotel, semua tersedia. Termasuk yang belakangan kembali menjadi primadona pria hidung belang, pijat plus-plus.Sudah jadi rahasia umum, bisnis prostitusi berkedok panti pijat, mulai marak Dengan menyajikan wanita muda seksi dan berpakaian minim sebagai daya tarik, para pria hidung belang pun rela menguras kocek lebih dalam-dalam untuk menikmatinya. Layaknya tempat perawatan tubuh pada umumnya, hampir seluruh griya pijat plus-plus memiliki fasilitas lengkap.sauna, kolam air panas, ruang pijat dan sebagainya. Semua perlengkapan kebersihan pun telah disediakan di sana, mulai dari handuk, celana, baju mandi hingga sabun. Setelah puas berendam dan mandi, pelanggan langsung memilih wanita yang akan melayaninya. Siska (bukan nama sebenarnya), salah seorang pemijat atau yang akrab disebut theraphist, mengungkapkan, dirinya bisa melayani 4 hingga 5 orang per harinya. Terlebih jika menjelang akhir pekan, wanita yang baru berusia 19 tahun itu bisa melayani hingga 7 orang per hari. Waktu-waktu yang kerap menjadi jam ramai adalah pukul 19.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Soal harga, masing-masing griya pijat memiliki variasi.

94http://en.wikipedia.org/wiki/Call_girl di terjemahakan kedalam bahasa Indonesia , Di Akses pada


(24)

Kisarannya antara Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu, tergantung jenis pijatan dan kualitas ruangan pijat. Sementara, untuk servis ekstra sang theraphist, tentu berbeda lagi. Pelanggan harus membayar dua kali lipat bahkan lebih kepada sitheraphist. Seperti yang dikatakan theraphist lainnya, Irene (21) (bukan nama sebenarnya). Dari griya pijat tempatnya bekerja, Irene hanya mendapat gaji Rp 10 ribu per pelanggan. Karena nominal yang kecil itu, hidupnya bergantung pada tips para pelanggan setianya. Tentunya dengan pelayanan ekstra. "Rata-rata tamu ngasih tips Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu. Kalau sama 'main', ya nego saja. Bisa Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu," ujar Iren, yang telah menjadi theraphist selama satu tahun terakhir.Bagi pelanggan yang hampir seluruhnya kaum Adam, faktor penat atas pekerjaan dan mencari sensasi petualangan seksual yang baru menjadi alasan mereka mencicipi pijatan para theraphist.Salah satunya Edo (26), warga Jakarta Timur.Pria yang bekerja di sebuah perusahaan ternama itu mengaku kerap menggunakan jasa para theraphist cantik di griya pijat atas barbagai alasan tersebut. "Sensasinya itu loh, bikin saya balik ke sini lagi.Apalagi pas lagi capek-capeknya kerja, setelah dipijat rasa capek-capeknya hilang semua," ujarnya. Berkunjung ke griya pijat plus-plus, telah menjadi agendanya.Bersama rekan kerjanya, Edo datang dan menikmati layanan pijat plus-plus minimal satu kali tiap bulannya. Tentunya, tanpa sepengetahuan sang kekasih. Bahkan, jika bosan melanda, berbagai cara pun digunakan untuk mencari informasi, griya pijat mana di Jakarta yang memberikan pelayanan ekstra. "Biasanya nyari-nyari di internet atau nggak dapat info dari teman, oh di sini yang bagus. Buat cari sensasi lain lagi saja," cetus Edo. 95


(25)

5. Prostitusi Bordil Atau Lokalisasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah lokalisasi didefinisikan sebagai pembatasan pada suatu tempat atau lingkungan. Namun dalam penerapannya, kata ini lebih terkesan berkonotasi negatif.Biasanya lokalisasi selalu diidentikkan dengan tempat prostitusi atau komplek pelacuran.96

Bordil adalah tempat yang digunakan untuk pelacuran atau prostitusi.Di sini pelacur dapat bertemu dan berhubungan seks dengan pelanggan mereka.Di beberapa tempat, bordil dapat beroperasi secara legal.Selain itu di beberapa negara panti pijat juga boleh digunakan sebagai bordil.

Beberapa jenis bordil:

1. Bordil di mana para pelacur dipaksa bekerja tanpa diperbolehkan untuk keluar, hanya memperoleh sebagian kecil uang dari mucikari. Hal ini biasanya berlangsung dengan perdagangan manusia di negara-negara yang melarang pelacuran.

2. Bordil di mana pelacur adalah pegawai, menerima gaji tetap dan sebagian uang dari pelanggan

3. Bordil di mana pelacur membayar sewa untuk fasilitas, dan mucikari tidak terlibat dalam transaksi antara pelacur dan pelanggan

Beberapa negara yang memperbolehkan pelacuran adalah Belanda, Jerman, dan Selandia Baru.Karena bordil dapat beroperasi dengan legal, mereka

Tanggal 30 April 2013

96


(26)

dapat diatur (misalnya diberi syarat uji kesehatan), dibatasi (misalnya tidak boleh dekat sekolah), dan ditarik pajak.97

Pada umumnya, lokalisasi membentuk layaknya sebuah lingkungan pemukiman.Yang membedakannya adalah para penghuninya, dimana sebagian besar penghuni lokalisasi merupakan para Pekerja Seks Komersial (PSK).Kebanyakan para PSK yang menghuni tempat ini adalah pendatang dan atau sengaja didatangkan oleh para pengelola (mucikari) rumah-rumah bordir yang mencoba mengais nafkah di tempat tersebut.Lokalisasi memang memberikan sumber rejeki bagi banyak pihak.Bukan hanya PSK, tetapi juga pemilik warung, tukang parkir, tukang becak/ojek, tukang cuci pakaian/binatu dan lain-lain.Seiring makin menjamurnya tempat hiburan malam seperti night club, cafe atau diskotik, menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang yang berkantong tebal. Di samping sebagai tempat melepas penat dengan ditemani alunan musik, kitapun dapat ditemani wanita penghibur yang memang berkeliaran di tempat ini.Biasanya para wanita penghibur di tempat ini tidak secara profesional menjalani profesinya, hanya sekedar untuk senang-senang sekaligus menambah uang saku.Umumnya dari kalangan mahasiswa bahkan pelajar yang hidup merantau, jauh dari pengawasan orang tua.

Terlepas dari pro kontrak tentang keberadaan lokasisasi dan tempat hiburan malam yang identik dengan industri seks, dunia prostitusi telah ada seiring peradaban manusia di muka bumi ini. Pelacuran atau prostitusi ada sejak jaman Nabi Shaleh ( 2150-2080 SM ) yang merupakan Nabi kelima setelah Nabi Adam. Para Antropolog menilai bahwa pelacuran merupakan fakta yang tidak dapat


(27)

dielakan, karena adanya pembagian peran laki-laki dan perembuan yang sudah muncul pada masyarakat primitif yang berpola patriarki dimana tugas perembuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan seks laki-laki.98

E. Contoh Kasus Prostitusi Online

BOGOR, KOMPAS - Eksploitasi seksual terhadap anak semakin mengkhawatirkan. Tidak hanya menjadi korban kekerasan seksual, sejumlah anak perempuan juga dilacurkan. Akhir pekan lalu, Kepolisian Daerah Jawa Barat membongkar jaringan prostitusi online di Kota Bogor yang menawarkan gadis berusia 15 tahun hingga 18 tahun.”Ini menjadi sinyal kuat bagi para orangtua untuk lebih waspada.Apakah orangtua semakin tidak punya waktu untuk memperhatikan anak-anaknya atau juga karena persoalan krisis moralitas,” kata Ida Chrysanti, psikolog dari Biro Konsultasi Remaja dan Keluarga Bogor, Minggu (10/2).Menurut Ida, temuan prostitusi remaja melalui situs internet memunculkan pertanyaan besar mengapa anak-anak sampai punya keberanian terlibat dalam prostitusi. Selain itu, setahun yang lalu juga terungkap pelacuran anak berusia belasan tahun di Kota Bogor di salah satu hotel di Jalan Pajajaran.Pertengahan Desember 2012, penyidik Polres Bogor Kota mengamankan dua tersangka yang diduga melacurkan remaja asal Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Korban Mr (16) dan De (14) dilacurkan dengan tarif Rp 500.000 per sekali kencan.Ida khawatir, anak-anak itu tergiur bujuk rayu, sekaligus mendapat informasi yang salah dari situs internet.Ida berharap ada upaya kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pelacuran anak, tidak hanya yang dilakukan secara online. Dia mengaku

98


(28)

khawatir hal ini akan merusak masa depan anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

Pelacuran ”online”

Pada Jumat (8/2) malam, tim Kepolisian Daerah Jabar menangkap HFIH (24), mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bogor, yang diduga menjadi ”otak” prostitusi online di Kota Bogor. Melalui blog www.bogorcantik.blogspot.com, ia menawarkan delapan gadis berusia 15-18 tahun dengan menampilkan foto-foto, serta rincian postur tubuh mereka.Dalam penangkapan di salah satu hotel di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, penyidik juga mengamankan tiga gadis yang dilacurkan, yakni Ma (17), Me (16), dan D (18). Polisi menduga tersangka sudah enam bulan menjalankan jaringan prostitusi melalui situs internet itu.”Penangkapan dilakukan tim Polda Jawa Barat dengan didampingi personel dari Satuan Reskrim Polres Bogor Kota. Pelaku langsung di bawa ke Bandung. Kami akan tindaklanjuti jika ada kemungkinan kasus serupa di Kota Bogor,” kata Kapolres Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama.

Terima komisi

Menurut Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Martinus Sitompul, Sabtu, dari pemeriksaan awal, diketahui mereka ditawarkan dengan tarif Rp 1,5 juta. Sang perantara mendapat komisi Rp 500.000.Transaksi biasanya dilakukan melalui telepon setelah konsumen melihat foto dari blog. Pemesan dan gadis, berikut mahasiswa itu, akan menentukan tempat pertemuan.Selain mengamankan pelaku dan tiga gadis yang dilacurkan, kata Martinus, polisi juga menyita satu laptop, empat telepon genggam, dan satu sepeda motor yang digunakan tersangka.Pengungkapan kasus ini diawali informasi dari masyarakat.Penyidik


(29)

Ditserse Kriminal Khusus Polda Jabar selama dua pekan terakhir menyelidiki, sekaligus berupaya menghubungi tersangka berpura-pura memesan gadis yang sebagian besar masih bersekolah menengah atas itu.”Total ada delapan perempuan yang ditawarkan tersangka, tetapi penyidik kami berpura-pura memesan tiga orang. Mengenai cara pelaku merekrut perempuan dan siapa saja konsumennya masih didalami penyidik,” kata Martinus.Menurut dia, pelaku bakal dijerat dengan pasal berlapis, yakni Undang-Undang Pornografi, UU Informasi dan Transaksi Elektronik, dan UU Perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara. Para gadis dipulangkan kepada orangtuanya karena mereka dianggap menjadi korban jaringan prostitusi.Jaringan prostitusi online, kata Martinus, diduga masih ada di wilayah Polda Jabar.Beberapa hari sebelumnya, penyidik Polrestabes Bandung dan Polda Jabar juga mengungkap kasus pelacuran online di Kota Bandung.Polisi mengamankan W (28), pengelola situs itu.99

Anggota Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Ditreskrimsus Polda Metro Jaya) berhasil membongkar sindikat praktik prostitusi online melalui situs jejaring sosial.Dari sindikat ini, dua orang yang berperan sebagai pemilik website dan mucikari telah diamankan."Sindikat ini merupakan praktik prostitusi khusus wanita panggilan dengan tarif kelas tinggi," kata Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yan Fitri, kepada wartawan, Kamis (30/12/2010). Dua tersangka yang diamankan itu adalah Velerius Wens Wayan alias Robby Valerian yang berperan sebagai pengelola website dan seorang wanita bernama Wida Martini alias Ami yang berperan sebagai mucikari. "Keduanya mulai beroperasi sejak

99http://regional.kompas.com/read/2013/02/11/02490722/Prostitusi.Online.Dikuak Di


(30)

2008 dengan omzet mencapai ratusan juta rupiah," papar Yan.Yan menjelaskan, penangkapan kedua tersangka itu berawal dari informasi bahwa ada praktik prostitusi terselubung yang memanfaatkan media internet.Menindaklanjuti informasi itu, pihaknya kemudian melakukan penyelidikannya di dunia maya, yang kemudian diketahui adanya penawaran praktik prostitusi tersebut melalui laman www.Bluefame.com, www.Friendster.com, dan www.Facebook.com.Dari ketiga laman tersebut petugas kemudian menelusuri sindikat ini dari laman.Petugas akhirnya mendapatkan nomor kontak mucikari yang menyediakan wanita-wanita panggilan bagi pemesannya. "Di Facebook tersangka menggunakan Id dengan nama Kekasih Gelapmu, sedangkan untuk di Friendster menggunakan Id Robby Valerian," katanya. Untuk menangkap tersangka, anggota polisi menjebak mucikari dengan memesan wanita panggilan di sebuah hotel di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat. Di situlah akhirnya sang mucikari dan pengelola website diamankan petugas. Sementara itu, Pelaksana Harian Kasat Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Suwondo Nainggolan menambahkan, tarif yang ditawarkan para tersangka untuk pelanggan berdasarkan kecantikan paras wajah wanitanya. "Tentunya dengan tarif yang bervariasi, tergantung dari foto-foto wajah wanita yang ditawarkan.Semakin cantik, ya, semakin mahal," jelasnya. Ia menuturkan, sindikat prostitusi memasang tarif dari Rp1 juta hingga Rp 2,5 juta untuk sekali transaksi dari wanita panggilan yang mendapatkan pelanggan. "Wanita yang ditawarkan tidak ada dari kalangan artis," tuturnya. Kedua tersangka dikenakan Pasal 295 juncto Pasal 506 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Nomor 1 Tahun 1945 tentang praktik


(31)

prostitusi dan mucikari dengan ancaman penjara satu tahun empat bulan atau denda maksimal Rp 15.000. 100

Penyidik Subdirektorat Resmob Polda Metro Jaya terus mendalami kasus prostitusi online yang menjadikan RW, NA dan HD sebagai tersangka.Penyidik juga meminta Kemenkominfo memblokir situs www.krucil.net yang dioperasikan oleh para tersangka."Kami sudah meminta pihak Kemenkominfo untuk memblokir situs tersebut," jelas Kepala Subdit Resmob Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/12/2012).

Selain itu, koordinasi dari Kemenkominfo ini juga akan digunakan untuk mengetahui pengakuan para tersangka."Para tersangka mengaku baru satu tahun menjalankan usahanya, tapi tentu saja pengakuan tersebut masih harus dibuktikan dari pemeriksaan di situs tersebut," jelas Herry lagi.Adapun dengan kelima PSK yang turut terjaring dalam penangkapan pada hari Rabu (5/12/12) silam, yaitu NF, SS, WD, EV dan UP masih berstatus sebagai saksi.Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan. Menurut Herry, polisi juga masih masih mengejar PSK-PSK lain. Untuk para tersangka yang tertangkap, akan dilakukan pemeriksaan. Menurut pengakuan, mereka sebenarnya juga sudah rutin memeriksakan diri dan melakukan tes HIV," kata Herry.Para tersangka ditangkap di sebuah hotel berbintang di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.Para pengguna jasa prostitusi online ini dimanjakan dengan memilih foto talent atau angel yang disukai di situs tersebut. Selanjutnya, RW selaku admin situs bertugas akan menginformasikan kepada NA selaku mucikari. Para pelanggan ini nantinya akan bertemu dengan PSK yang dipilih dan memberikan uang pada HD yang bertugas sebagai

100http://megapolitan.kompas.com/read/2010/12/30/19162217/Prostitusi.di.Jejaring.Sosial


(32)

koordinator di lapangan. Setiap satu jam, para tersangka mematok tarif Rp 600.000.101

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Mengaku telah mengamankan seorang lagi tersangka yang diduga menjadi otak di balik praktik prostitusi online di Bandung. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan penahanan tersangka tersebut berkaitan dengan penangkapan pengelola jasa situs online sebelumnya yang berinisial W di Bandung. Namun meski begitu, Boy masih belum bisa menjelaskan secara detail terkait profil tersangka yang telah diamankan oleh kepolisian tersebut. "Kepolisian masih melakukan proses penyelidikan terhadap pengungkapan situs tersebut," ungkap Boy saat dikonfirmasi oleh Aktual.co, Jakarta, Jumat (8/2). Boy menjelaskan, untuk W sendiri saat ini telah dijerat dengan pelanggaran Pasal 45 ayat 1 UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Pasal 34, 35 UU 44/2008 tentang Pornografi, dan Pasal 378 KUH Pidana. "Saat ini Polisi telah berhasil menyita sebuah laptop, dua HP, dan beberapa buku rekening yang diduga menjadi penampungan uang dari para member yang bertransaksi jasa prostitusi online yang dikelola W," tambah Boy.102

Kapolda Jabar Irjen Anis Angkawijaya memberi waktu tiga hari kepada jajarannya, untuk mengungkap situs prostitusi online www.cewebisyar.com, yang menghebohkan warga Kota Bandung beberapa hari terakhir.Pihaknya, kata Kapolda, bahkan telah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk mengungkap

101http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/10/18441374/Polisi.Minta.Prostitusi.Onli

ne.Krucil.net.Diblokir Di Akses Pada Tanggal 1 Mei 2013

102


(33)

kasus ini."Penyelidikan sudah jalan terkait situs-situs porno itu. Saya sampaikan kepada tim yang menyelidiki kasus ini, tiga hari terungkap mulai kemarin (Selasa)," ujar Kapolda di Mapolda Jabar, Rabu (6/2/2013). Diberitakan sebelumnya, portal prostitusi online, www.cewebisyar.com, punya tagline 'Komunitas Cewek Bayaran Indonesia dan Asia'.Dalam laman tersebut, dipajang mojang-mojang berpakaian seksi.Namun, belum bisa dipastikan wanita tersebut asal Bandung atau bukan.Hanya, di situ terdapat nomor telepon dan tarif wanita yang ada dalam situs tersebut.Tapi, dari beberapa tampilan foto, di dalamnya ada beberapa mojang Bandung, lengkap dengan tarif yang ditawarkan per jam.Sementara, Wali Kota Bandung Dada Rosada mengaku prihatin dengan adanya situs prostitusi online, apalagi seperti yang diberitakan, banyak wanitanya asal Bandung."Bandung Kota Agamis.Masa ada prostitusi lewat online?Jelas harus ditindak," ucap Dada seusai mengikuti apel persiapan pilgub di Pendopo Kota Bandung, Rabu. Menurut Dada, protitusi terjadi bukan saja karena masalah ekonomi, tapi bisa juga karena hobi.103

Situs prostitusi yang diklaim milik germo Hartono Prapanca mencatut nama dan foto sejumlah artis papan atas. Meski foto para artis itu tidak vulgar, tulisan penyertanya menyebutkan artis-artis itu bisa dipesan sesuai kebutuhan alias dipakai. Artis-artis yang fotonya terpampang dalam situs hartonosejakdulu.com tersebut antara lain Julia Perez atau Jupe, Ria Irawan, Julie Estelle, Asmirandah, Ardina Rasti, Sarah Azhari, Nabila Syakieb, Intan Nuraini, Masayu Anastasia, dan Angel Lelga yang kini berganti nama menjadi Angelique. Artis yang tarifnya paling mahal adalah Luna Maya dan Laudya Cynthia Bella.

103


(34)

Tidak dapat dipastikan situs tersebut benar-benar menyediakan artis dan wanita-wanita pemuas nafsu laki-laki atau hanya pekerjaan orang iseng belaka. "Terkenal, terbaik, terpercaya sejak doloe dengan koleksi wanita-wanita cantik, menarik, dan berkepribadian untuk model/SPG serta sesuai dengan kebutuhan.Ingat-ingat jangan ke mana-mana. Semua ada di sini dan pasti puas! Awas tertipu! Hartono asli & paten," begitu pesan dalam halaman awal situs itu.Kalimat bisa dipesan sesuai kebutuhan itu diterjemahkan bisa dipakai (bispak).Pengelola situs ini mengaku bermarkas di Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, dan memiliki cabang di Surabaya, Batam, Bandung, dan Semarang.Dicantumkan pula dua nomor telepon bagi yang berminat memesan perempuan yang fotonya ada di situs tersebut.Namun, tadi malam kedua nomor telepon tersebut tidak bisa dihubungi.Ketika ditanya soal namanya di website itu, Jupe mengaku tidak kaget."Santai ajalah. Mau dibilang apa kek sama Hartono, rileks aja. Bilang sama Hartono, saya akan kasih Rp 300 juta kalau ada yang bisa dapetin saya," kata Jupe melalui telepon, Selasa (17/2) siang.Jupe mengaku lelah karena sudah berkali-kali menghadapi pihak-pihak yang mengambil keuntungan dengan memanfaatkan dirinya.Jupe menduga, tubuh dan wajahnya yang seksi membuat foto-fotonya terpampang di majalah dan situs porno."Aku kan seksi.Aku sih jaga sikap aja," katanya. Jauh hari sebelum foto dan namanya nongol di hartonosejakdulu.com, Jupe pernah mengalami kejadian serupa.Pernah ada berita bahwa tarif mengencani Jupe semalaman mencapai Rp 1 miliar."Bilang aja kalau harga saya sekarang sudah Rp 3 miliar," seloroh Jupe.Sementara itu, kemarin siang, saat ditanya soal nama dan fotonya di situs hartonosejakdulu.com Luna Maya dan Laudya Cynthia Bella tak bersedia menjawab. Ditemui seusai syuting


(35)

Dahsyat di Studio 6 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kedua artis itu diam seribu bahasa.Sedangkan Ria Irawan sambil bercanda mengatakan, semoga ada yang benar-benar mem-booking dirinya. "Mudah-mudahan ada yang booking," katanya, kemarin.Ria mengaku ia adalah satu-satunya artis yang tidak pernah marah meski dicap bispak atau bahkan jadi perempuan simpanan.Sementara Asmirandah mengaku tidak penah berbuat buruk.la mengaku belum pernah membuka situs prostitusi tersebut.

Blokir Situs

Situs protitusi yang memajang foto dan nama artis-artis Indonesia, ternyata ditempatkan di hosting perusahaan Modern Outlook di Berjaya Times Square, Jalan Imbi, Kuala Lumpur, Malaysia. Situs itu dibuat 16 Juli 2007 dan masa berlakunya habis pada 16 Juli 2009.Modern Outlook merupakan perusahaan layanan teknologi informatika, termasuk pembuatan situs dan menyewakan ruang untuk situs. Siapa pembuat situs hartonosejakdulu.com tak diketahui karena akses ke sana ditutup.Menanggapi situs protitusi ini, anggota DPR dari Fraksi PAN, Abdillah Toha, mengaku kecewa terhadap kinerja Depkominfo karena tidak tegas menindak situs-situs pornografi dan provokatif. Menurut Abdillah Toha, DPR telah minta Depkominfo memblokir situs pornografi. Tapi, hingga kini situs-situs syahwat tersebut masih dapat diakses dengan mudah.Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo Cahyana Ahmadjayadi mengaku, pihaknya kesulitan memblokir situs-situs tersebut.Pasalnya, dari sekitar 108 juta situs, 40 persen memuat konten pornografi.Di bisnis prostitusi, nama Hartono Prapanca memang tidak asing. Namanya berkibar tahun 1990-an. Hartono dikenal sebagai germo kelas kakap dengan koleksi perempuan cantik dan para pelanggan dari kalangan atas.Oleh


(36)

karena itu pula, Hartono dikenal sebagai pengusaha bordil kelas atas. Kabarnya, bisnis syahwatnya juga ada di Surabaya, Batam, Denpasar, dan Semarang. Hartono memiliki nama lengkap Hartono Setiawan. Nama Prapanca merupakan nama lokasi favoritnya dalam berbisnis esek-esek. Ada yang menyebut nama tersebut berasal dart nama jalan di Jakarta Selatan.

Suami-Istri Dalangi Situs Porno Jual Artis

Tarif artis-artis papan atas yang dijajakan di situs porno hartonosejakdulu.com terbentang antara Rp 20 juta hingga Rp 60 juta.Seorang pria pengagum Marshanda mengaku telah mentransfer uang Rp 40 juta ke pengelola situs plus bonus Rp 6 juta.Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Nico Afinta, Kamis (19/2), mengatakan ada 36 artis Indonesia yang foto dan namanya dipampang di situ www.hartonosejakdulu.com dan www.jakartaescortladies.com.

Pada kata pengantarnya, pengelola situs web menjelaskan bahwa artis-artis tersebut bisa diajak kencan dengan tarif Rp 20 juta hingga Rp 60 juta.Menurut Nico, polisi mengusut pengelola situs-situs web tersebut setelah mendapat laporan Juned (bukan nama sebenarnya). Pada 29 Januari lalu, Juned membuka situs tersebut dan tertarik pada tawaran berkencan dengan artis muda Marshanda. Juned mengontak Hartono yang nomor teleponnya tertera di situs web.Dia minta dipertemukan dengan Marshanda. Setelah negosiasi, Juned bersedia membayar Rp 40 juta dan pembayarannya dengan cara transfer ke rekening Hartono.Setelah menerima kiriman uang dari Juned, Hartono menjanjikan akan mengantarkan artis bernama panggilan Caca itu ke tempat Juned menunggu yakni di sebuah hotel di


(37)

Jakarta. Juned merasa sangat senang sehingga atas kemauannya sendiri mentransfer ”bonus” ke Hartono sebesar Rp 6 juta.”Setelah Juned menunggu beberapa jam di hotel, orang yang dimaksud tak datang juga,” kata Nico.Alih-alih berjumpa artis idolanya, Juned bahkan kehilangan jejak Hartono. Juned kemudian mahfum bahwa ia menjadi korban penipuan. Juned lalu melapor ke polisi.Penyelidikan atas situs hartonosejakdulu.com dan jakartaescortladies.com menunjukkan bahwa pengelola situs-situs web ini adalah Romadoni alias Hartono (35) dan istrinya, Fitriani (34), warga Jalan Utanpanjang, RT 01/06 Kemayoran, Jakarta Pusat. Pada Rabu lalu, polisi menangkap suami-istri tersebut.Hingga kemarin, polisi masih memburu tiga pekerja di bidang teknologi informasi yang membuat dan mengoperasikan situs web hartonosejakdulu.com dan jakartaescortladies.com.Mereka bekerja atas perintah pasangan Romadoni- Fitriani.Nico mengatakan, situs-situs tersebut dibuat untuk sarana melakukan penipuan dengan mencatut nama dan foto sejumlah artis Indonesia. Pengelola situs web mengincar para pria berkantong tebal yang memiliki hasrat mengencani artis-artis tersebut.Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulkarnain menambahkan, pihaknya masih menyelidiki kasus situs web porno tersebut karena masih ada beberapa pelaku yang belum tertangkap. Romadoni dan istrinya diperkirakan sudah melakukan penipuan semacam ini selama lima tahun terakhir. Polisi menduga, beberapa orang telah menjadi korban penipuan yang dilakukan pengelola situs ini lebih dari satu.Namun mereka selain Juned diduga malu sehingga tak melapor ke polisi.Menurut seorang polisi, tampaknya peminat kedua situs web itu cukup banyak karena pengelola situs web menggunakan nama Hartono. Di bisnis syahwat, Hartono identik dengan Hartono Prapanca atau


(38)

Hartono Ayam, germo paling terkenal di era 1980-anKepala Pusat Informasi Depkominfo Gatot S Dewa Broto mengatakan, pemilik situs web porno Hartono bisa dijerat UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman pidana enam tahun penjara serta denda Rp 1 miliar. Gatot mengatakan, pemilik situs web porno yang menghebohkan masyarakat itu terungkap melalui penyelidikan yang dilakukan bersama antara Depkominfo, kepolisian, dan kejaksaan.Depkominfo menyarankan polisi menjerat pengelola dan pembuat situs itu dengan UU ITE Pasal 27 Ayat 1 dan Pasal 45 Ayat 1.

Sementara itu, artis Ayu Azhari yang namanya dipajang di situs web hartonosejakdulu.com berang karena dirinya dikaitkan dengan situs web mesum tersebut.”No comment.Nama artis banyak yang mirip, juga wajahnya."Kirim dulu ke saya alamat situs webnya, baru saya bicara,” katanya saat ditemui di stasiun salah satu televisi di Mampang, Jakarta Selatan.Selain Ayu, artis yang juga dicatut oleh Hartono adalah Julia Perez atau Jupe, Ria Irawan, Julie Estelle, Asmirandah, Ardina Rasti, Sarah Azhari, Nabila Syakieb, Intan Nuraini, Masayu Anastasia, Luna Maya, dan Angel Lelga yang kini berganti nama menjadi Angelique. Di situs web porno tersebut, Luna Maya disebut bertarif Rp 75 juta untuk kencan singkat (short time) di sebuah hotel mewah di Jakarta. Sejumlah pengakuan di situs web itu menyatakan total dana yang harus dikeluarkan untuk mem-booking Luna mencapai Rp 100 juta.Namun, seorang pria menuliskan pengakuannya bahwa ia menjadi korban penipuan situs Hartono. Luna Maya yang dihadirkan kepada dirinya bukanlah artis Luna Maya yang sering dikaitkan dengan Ariel ”Peterpan”.Sementara itu, artis muda Ardina Rasti mengaku penasaran untuk melihat langsung pembuat situs tersebut.”Kalau pelakunya tertangkap, aku pengin


(39)

tahu bagaimana wajah orang yang tidak bertanggung jawab itu, gimana sih orangnya,” ujar pelantun "Cuma Coba-coba" ini seperti dikutip detikhot, Rabu (18/2).Bagi Rasti, ini bukan kali pertama ia dikerjain di internet.

Suami-istri Romdoni (40)-Fitriani (36) menipu puluhan hidung belang yang ingin ”tidur” dengan 36 artis kondang Ibu Kota. Walhasil, dalam setahun, mereka mampu meraup puluhan miliar dari para pelanggannya.Keduanya menawarkan artis beken Luna Maya dengan tarif kencan tertinggi Rp 100 juta untuk satu jam.Ke-35 artis lainnya diberi tarif kencan Rp 50 juta-Rp 75 juta.Mereka antara lain Masayu Anastasia, Marshanda, Tamara Bleszinsky, Dian Sastro, dan Julie Estelle.”Tarif tergantung tingkat popularitas artisnya.Bisa berubah setiap waktu,” kata Romdoni, Kamis (19/2) di Polda Metro Jaya.Ia dan istrinya ditangkap di rumah mereka di Jalan Utan Panjang III/22 RT 8 RW 6, Kelurahan Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu. Dari tangan mereka, polisi menyita sejumlah kendaraan, rumah, perhiasan, dan harta lainnya yang mereka peroleh dari hasil kejahatan ini. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iriawan didampingi Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan Ajun Komisaris Besar Nico Afinta menjelaskan, sejak setahun lalu keduanya membuat dua situs web di internet dengan alamat www.hartonosejakdulu.com dan www.jakartaescortladies.com. Di kedua situs yang dibuat dengan biaya Rp 2 juta itu, mereka memasang foto ke-36 artis dan menawarkan kaum hidung belang berkencan dengan salah satu artis yang fotonya terpampang di kedua situs web itu. Pelanggan yang tertarik, diminta menghubungi nomor telepon genggam yang tertera di kedua situs web.Saat dihubungi pelanggan, Romdoni atau Fitriani menetapkan tarif.Bila pelanggan setuju,


(40)

pelanggan diminta mentransfer uang langsung ke rekening artis yang hendak dikencani. ”Rupanya, dengan kartu penduduk palsu, pasangan ini membuka 36 rekening yang namanya sama dengan ke-36 artis yang ditawarkan. Jadi, cuma namanya saja yang sama dengan nama artis,” ungkap Iriawan.Hal ini tentu saja membuat calon pelanggan percaya mereka bakal tidur bersama artis pujaannya. Setelah pelanggan mentransfer uang, salah seorang pasangan pelaku menghubungi pelanggan, menawarkan hotel mana yang dipilih pelanggan. Sesampainya di hotel, bukan artis impian sang pelanggan yang datang, tetapi seorang gadis Bogor berusia 22 tahun. Setelah menyapa ramah si hidung belang, si gadis meminta maaf karena artis yang dipesan berhalangan.Pelanggan pun akhirnya cuma tidur dengan gadis itu dengan rasa sesal.”Setiap menjalankan aksinya, kedua tersangka hanya mempekerjakan PSK (pekerja seks komersial) tadi,” lanjut Nico.Menurut dia, agar bisa membekuk kedua tersangka, polisi menyamar dan merogoh kocek dari kantong pribadi sebesar Rp 50 juta.”Biaya operasinya mahal ya?” sindir Nico. Bos Pembuat Situs Hartonosejakdulu.Com Jadi Tersangka

JAKARTA, Ditreskrim Umum Polda Metro Jaya menetapkan Direktur PT Surya Lintas Global, Hendrayana dan Eri Arfan, sebagai tersangka kasus penipuan soal koleksi perempuan cantik dan juga artis melalui situs internet beralamat di www.hartonosejakdulu.com yang beroperasi sejak dua tahun silam. "Tersangka Hendrayana dan Eri kami kenakan Pasal 55 Ayat (1) KUHP jo Pasal 28 Ayat (1) jo Pasal 45 Ayat (2) UU RI No 11 Tahun 2008 dengan sangkaan bersama-sama menyebarkan berita bohong dan menyesatkan sehingga merugikan konsumen," ungkap Kanit IV Jatanras Direskrim Polda Metro Jaya Kompol Audie


(41)

S Latuheru SIK di Polda Metro, Jumat (27/2).Dikatakan, awalnya Hendrayana dan Eri menjadi saksi.Namun, dalam perkembangannya, keduanya ditetapkan sebagai tersangka karena mereka mengetahui situs web dan perusahaan itu sebagai pengelola situs web, tetapi tidak melaporkan.Klien mereka, Ramdoni, diketahui telah membayar Rp 2 juta untuk pembuatan situs web itu.Sebelumnya, polisi menangkap terlebih dahulu pasangan suami istri pengelola situs web, Ramdoni alias Hartono, dan istrinya berinisial ER."Dari para korban, kami memperkirakan miliaran rupiah sudah masuk ke rekening fiktif yang menggunakan nama-nama artis, padahal itu rekening tersangka Ramdoni alias Hartono," kata Audie. 104

SURABAYA, Wajahnya tampak polos.Kaca matanya pun cukup tebal khas seorang kutu buku.Namun siapa sangka Afif Muslichin, 21, warga Dukuh Kupang Timur itu adalah penjual perempuan di bawah umur kepada pria hidung belang. Pemasarannya pun cukup unik, yakni dengan sistem on-line. Pekan lalu, dia ditangkap Unit Pidum Satreskrim Polwiltabes Surabaya.Sebenarnya Afif tak sendiri melakukan bisnis esek-esek online tersebut. Namun dia bekerja sama dengan Endry Margarini alias Vey yang tak lain adalah "mami" yang punya banyak "ayam" di Surabaya. Vey yang warga Bungurasih itu pun berhasil ditangkap polisi.Ternyata Vey masih berumur 20 tahun.Dan saat ditangkap, dia sedang hamil sembilan bulan.Dua hari lalu dia melahirkan di Klinik Polwiltabes Surabaya Jalan Rajawali."Waduh sekarang saya punya momongan baru," kata Kanit Pidum Satreskrim Polwiltabes Surabaya AKP Arbaridi Jumhur lalu tertawa kencang.Dua tersangka trafficiking itu sebenarnya ditangkap pada Kamis (28/1) lalu.Tapi karena masih dikembangkan polisi baru membeberkan kemarin.

104http://jakartabatavia.blogspot.com/2012/11/hati-hati-pesan-prostitusi-online.html Di


(42)

Jumhur menerangkan, Vey dan Afif adalah komplotan yang baru sekitar dua bulan bekerja sama untuk menjalankan bisnis esek-esek online. Pertemuan mereka berawal dari chatting-an. Sebelumnya, Vey adalah pekerja seks secara freelance menawarkan dirinya melalui iklan-iklan di beberapa surat kabar beberapa situs jejaring sosial. Nah, setelah berjumpa Afif di dunia maya, mereka berdua sepakat untuk bekerja sama. "Vey yang cari stok cewek dan Afif yang cari pemesan lewat internet," kata Jumhur.Selama dua bulan lebih bisnis mereka berjalan lancar. Pelanggannya tentu saja hidung belang yang gemar chatting. Mereka cukup online dan memilih perempuan-perempuan melalui foto yang sudah disiapkan Afif.Setelah sepakat, pelanggan itu tinggal telepon dan mentransfer uang muka ke rekening Afif.Untuk tempat eksekusi tergantung keinginan pemesan.Rata-rata perempuan-perempuan itu dihargai Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu.Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Anom Wibowo menceritakan, penangkapan dua pelaku itu berawal dari informasi dari masyarakat.Modusnya pun "melek internet". Yakni memasarkan dengan cara chatting. Informasi itu segera ditelusuri anak buah Anom.Polisi akhirnya mendapatkan informasi bahwa restoran cepat saji Jalan Basuki Rahmat dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para penjaja seks. Beberapa hari polisi mengamati gerak-gerik perempuan-perempuan yang kongko-kongko di sana. "Memang dari penampilannya mereka masih di bawah umur.Dandanannya juga wah," kata mantan Kasat Pidum Polda Jatim itu. Tak lama kemudian polisi mendapatkan informasi bahwa yang mengoordinasi para pekerja seks di sana adalah Vey dan pemasarannya secara online. Akhirnya pada Kamis (28/1) malam sekitar pukul 23.00 polisi melihat seorang laki-laki mendatangi salah gerombolan perempuan yang dicurigai pekerja seks itu.Tapi tak


(43)

lama kemudian, Afif, pria itu, pergi bersama tiga perempuan lainnya.Salah satu wanita itu adalah Vey.Polisi yang sudah lama nyanggong, segera membuntuti mereka.Ternyata Afif Cs yang naik taksi tersebut masuk ke salah satu hotel di Jalan Ngagel, kamar 514.Tapi polisi tak gegabah.Mereka tetap menunggu.Tak lama kemudian Vey, Afif, dan satu perempuan lainnya keluar hotel.Polisi berpakaian preman itu langsung menyebar. Satu tim mengikuti Vey dan komplotannya yang keluar hotel. Sedangkan tim lainnya menunggu di hotel itu. Ternyata Vey kembali ke restoran itu dan membagi-bagi uang.Melihat itu, polisi pun segera bertindak.Mereka menangkap Vey, Afif, dan tiga PSK lainnya.Sedangkan di hotel itu, polisi juga menggerebek kamar 514. Di sana mereka menangkap satu PSK. Sebagai barang bukti polisi menyita 3 kondom, 1 sprei, 1 selimut, 8 HP, 2 bill hotel, 1 flasdisk berisi foto-foto stok PSK, 1 buku daftar nama dan harga, serta uang tunai Rp 1,7 juta. Polisi akhirnya menetapkan Vey dan Afif sebagai tersangka.Sebab dua orang inilah yang melakukan penjualan para PSK. Menurut Anom, stok PSK Vey mencapai 25 orang. Lima di antaranya masih di bawah umur."Saya cuma dapat Rp 50 ribu dari setiap transaksi," kata Afif kepada polisi.Dia mengaku hanya kenal cewek-cewek itu dari Vey.Dan kebanyakan dari mereka PSK itu adalah pelajar dan mahasiswa."Mereka sebenarnya juga mau kok.Saya kan nawar-nawarkan aja," ujar pria lulusan SMK tersebut.105

SURABAYA, Kepolisian Kota Besar Surabaya menahan Yunita alias Keyko (34), seorang perempuan yang diduga sebagai bos besar distributor pekerja seks komersial (PSK).Keyko disebut-sebut mengoleksi 2.600 PSK yang tersebar

105http://www.jpnn.com/index.php?id=57313&mib=berita.detail Di Akses Pada Tanggal


(44)

di seluruh pelosok Indonesia. Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti mengatatakan Keyko ditangkap 25 Agustus lalu di Bali. Polisi berhasil menangkap perempuan ini setelah mengembangkan kasus traficking atau perdagangan manusia yang sebelumnya terjadi di Surabaya.''Tersangka juga memiliki ratusan orang agen penyalur di beberapa kota besar di Indonesia, dan masing-masing agen memiliki puluhan anak buah PSK,'' kata Supari, Senin (10/9/2012). Para PSK yang dijual, lanjut Suparti, rata-rata dipatok dengan harga Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Modus penjualannya, tersangka menawarkan beberapa foto kepada pemesan melalui BlackBerry Messenger.Setelah harga dan PSK yang dikehendaki disepakati, maka pemesan mentransfer 25 persen dari harga yang disepakati kepada tersangka. Sisa pembayaran kemudian diberikan kepada PSK.'Tersangka tidak pernah bertatap muka langsung dengan pemesan, bahkan anak buahnya, namun seluruh transaksi pembayaran dipusatkan di rekening tersangka,'' tambahnya. Tersangka kini diamankan bersama sejumlah barang bukti berupa print out transfer, kartu ATM, buku tabungan, telepon genggam GSM dan CDMA, serta 1.600 foto perempuan dengan berbagai pose seksi. Tersangka dijerat Pasal 506 dan 296 KUHP dan UU RI No 21 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Orang total ancaman hukuman 15 tahun penjara.106

Aparat Polrestabes Surabaya terus melakukan penelusuran untuk mengungkap jaringan porstitusi kelas kakap yang dikendalikan Yunita alias Keyko.Polda Jatim juga ikut serta dalam perburuan itu.Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Hilman Thayib mengatakan, perburuan dilakukan

106http://regional.kompas.com/read/2012/09/10/16464841/Polisi.Tangkap.Penyalur.PSK.d


(45)

untuk mengungkap jaringan prostitusi yang lebih luas.''Germo-germo di bawah Keyko 'tiarap' setelah Keyko dikabarkan tertangkap.Namun, kami terus menelusuri dan mengungkap pola kerjanya,'' kata Hilman, Minggu (16/9/2012). Sesuai informasi dari salah satu anak buah Keyko yang tertangkap, jangkauan bisnis tersebut kerap kali sampai ke luar negeri.Namun, polisi masih mendalami apakah PSK anak buah Keyko itu juga dijual ke luar negeri atau hanya diajak kencan di luar negeri oleh pemesannya.''Kami masih dalami, apakah ada kaitannya dengan jaringan luar negeri,'' ujar Hilman. Selain Keyko, hingga saat ini polisi masih menangkap tiga mucikari di bawah Keyko, yakni NTB alias Dion asal Semarang dan dua mucikari perempuan asal Surabaya, yakni L alias Nonik, dan G alias Nonik Palsu. Keduanya ditangkap di apartemen kawasan Surabaya Timur sehari setelah tertangkapnya Keyko di Bali. Keyko diduga menjadi bos besar pengendali praktik prostitusi kalangan menengah ke atas dengan tarif Rp 2 juta hingga Rp 4 juta sekali kencan. Keyko memiliki lebih dari 2.000 pekerja seks komersial yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.107

107http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/16/18212821/Polisi.Terus.Telusuri.Jarin


(46)

BAB IV

Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam skripsi adalah:

1. Perkembangan dunia akan di ikuti terus dengan perkembangan kejahatan termaksut perkembangan prostitusi. Prostitusi merupakan penjualan jasa seksual ataupun yang berhubungan dengan seks yang bertujuan untuk mendapatkan uang. Sebagian orang menganggap prostitusi sebagai bisnis yang menguntungkan, bisnis haram ini sendiri semakin hari semakin berkembang caranya. Awal nya bisnis prostitusi hanya berupa rumah bordil, tapi semenjak perkembangan dunia berbagai modus prostitusi dilakukan ada yang bermodus panti pijat, karoke, atau pun caffe. Internet yang awal nya dianggap sebagai bentuk perkembangan jaman dimanfaatin sebagian orang untuk melakukan bisnis praktik prostitusi media ini kini di jadikan sebagai media untuk bisnis prostitusi dengan membuat akun facebook, websaite, twitter, blog ataupun media internet lain nya pemilik akun dapat memajang foto-foto wanita berbusana minim yang siap melayani pelanggan. Para peminat hanya cukup menghubungi Nomor HP para mucikari tersebut yang ditampilkan di halaman akun tersebut, kemudian mucikari inilah yang mengantarkan pesanan ke kamar hotel atau ke apartemen sesuai dengan keinginan pelanggan.

2. Aktivitas yang berkaitan dengan teknologi internet, kini bukan lagi menjadi hal baru dalam masyarakat. Internet bahkan telah digunakan


(47)

oleh anak-anak usia prasekolah, orang tua, kalangan pebisnis, instansi, karyawan hingga ibu rumah tangga. Media komunikasi digital interaktif ini mampu menghubungkan masyarakat secara cepat, mudah dan tanpa mengenal batas wilayah.Setelah diundangkannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang menjadi payung hukum dari penanggulangan prostitusi cyber, aparat kepolisian semakin leluasa dalam menjaring praktik prostitusi yang dilakukan via internet ini. Seiring dengan semakin merambahnya penggunaan internet di Indonesia, aktivitas prostitusi cyber juga mengalami perkembangan. Para pelaku mulai menggunakan situs-situs jejaring sosial seperti facebook untuk melancarkan aksinya. Facebook yang awalnya digunakan untuk pertemanan, kini digunakan untuk memasarkan transaksi seks. Istilah “bisa pakai” atau “bispak‟, cowok panggilan, cewek panggilan dan sejenisnya merupakan istilah yang dikenal dalam dunia maya khususnya prostitusi cyber untuk menunjukkan bahwa individu yang bersangkutan menawarkan jasa seks.Dalam ketentuan hukum di Indonesia, pengaturan mengenai larangan terhadap prostitusi cyber secara khusus diatur dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dimana dirumuskan mengenai perbuatan yang dilarang yakni “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan berkat dan rahmat-Nya lah penulis memiliki kesehatan, kekuatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sudah menjadi kewajiban dari setiap mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara untuk dapat menyelesaikan suatu karya ilmiah sebagai syarat dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “PROSTITUSI ONLINE DILIHAT DARI INSTRUMEN HUKUM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK.

Pada penyajiannya, penulis menyadari terdapat berbagai kekurangan dan kesalahan, yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan ilmiah yang dimiliki oleh penulis. Oleh sebab itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan dari karya ilmiah ini.

Mulai perencanaan sampai dengan penyelesaian skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih sebanyak banyaknya kepada pihak-pihak antara lain sebagai berikut :

1. Kepada Kedua orangtuaku, Ibuku Hj. Rospita Dewi Siregar, Ayahku H.Mawardi Nur Situmorang, karena atas dorongan mereka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini serta atas perjuangan orang tua penulis dalam membiayai dan membesarkan penulis maka penulis dapat berkuliah


(2)

di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sehingga penulis sampai kepada tahap penyelesaian penulisan skripsi ini.

2. Kepada Kakakku-Kakakku Desi Nur Fahmita Situmorang, Wahyu Nur Iraya Situmorang yang selalu memberikan dukungan serta motivasi.

3. Kepada adikku Utari Khairuna Situmorang, yang selalu memberikan semangat, semoga sukses selalu adikku..

4. Kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M. Hum, beserta seluruh staf-stafnya.

5. Kepada Ibu Pembimbing Dosen I Ibuk Nurmalawaty SH., M.Hum dan Bapak Pembimbing Dosen II Alwan, S.H., M.Hum, penulis berterimakasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, ilmu-ilmu yang selama ini diberikan kepada penulis yang penulis yakin akan berguna di dalam menjalankan kehidupan sekarang, esok dan seterusnya.

6. Kepada Bapak Dr. M. Hamdan SH. M. H. selaku Ketua Departemen Hukum Pidana dan Ibu Liza Erwina SH. M. Hum selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk membuat skripsi ini.

7. Kepada seluruh staf pengajar pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan serta mengajarkan segala ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis menyelesaikan studinya.

8. Kepada Almarhum Opung H.Amor zein Situmorang dan Almarhumah Hj. Fatimah Aruan, dan Opung Almarhum H.Maragunung Siregar dan Hj. Masliana Pohan


(3)

9. Kepada Sahabat sekaligus teman dekat penulis yang sudah penulis anggap sebagai saudara sendiri yaitu teman-teman GG, Meilisa Bangun, Seviola Islaini, Sophie Khanda Aulia Brahmana, Lailan Hafni Harahap, Sella Sartika, , Sitiara Manik, Carina Etta Siahaan, Pasca Putri Q Purba, Erika, Yuthi Sinari, Jennifer dan Vilany Lafiza, kemudian teman-teman AAYD, Tommy Elvani Siregar, Irvan Deriza, Awlia Sofwan Lubis, Mario Tondi Natio Simamora, Enriko Abianto Lumban Tobing, Putra Ananta Silalahi, Agung Setiadi, Timbul Tua Marojahan, Adri Hariadi, dan Muhammad Hafidz Arifandi karena atas bantuan motivasi dan dorongan yang telah kalian berikan maka penulis dapat menyelesaikan tulisan ini, semoga Persahabatan kita sampai selama-lamanya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan KaruniaNya kepada kita semua yang telah disebutkan diatas maupun pihak-pihak yang tidak disebutkan di atas. Saya menyadari skripsi ini masih sangat jauh daru bentuk sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik yang akan diajukan yang mana kritik tersebut akan membuat saya menjadi lebih baik, semoga penulisan ini dapat bermanfaat baik buat penulis dan menjadi ilmu yang berguna bagi masyarakat.

Medan, 20 Mei 2013


(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...…………... i

Daftar Isi...………….. iv

Abstraksi ......…………. v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….………..………. 1

B. Perumusan Masalah………..……….……. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan……….……….….. 7

D. Keaslian Penulisan……….…..……… 9

E. Tinjauan Kepustakaan………...…………..……… 9

1. Pengertian Prostitusi………..……… 9

2. Pengertian Online……..……… 12

F. Metode Penelitian………….……… 13

G. Sistematika Penulisan……...……… 14

BAB II PROSTITUSI SEBAGAI BISNIS TERTUA DI DUNIA A. Sejarah dan Perkembangan Prostitusi di Indonesia .... ……… 16

B. Pengaturan PerUndang-Undangan Terkait Kegiatan Prostitusi………….. .. . 19

C. Bentuk-bentuk dan Faktor Terjadi Prostitusi………... 29

BAB III PROSTITUSI SEBAGAI KEJAHATAN ONLINE DALAM UNDANG-UNDANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK A. Dasar Pembentukan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik………... 51

B. Bisnis Prostitusi Sebagai Modus Kejahatan ………... 55

C. Pengaturan Tindak Pidana Yang Bisa Menjerat Pelaku Prostitusi Online Di Dalam Undang Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik………... 57

D. Tipologi Prostitusi………... 59


(5)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….………. 92

B. Saran………..………...……... 94


(6)

ABSTRAKSI

Iswanda Abdul Illah*

Nurmalawaty* *

Alwan* * *

Skripsi ini berjudul “Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik”, merupakan tugas akhir Penulis untuk memenuhi syarat-syarat dan tugas dalam memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Metode penelitian yang digunakan dalam membuat skripsi ini adalah jenis penelitian hukum normatif yaitu dengan mengkaji atau menganalisis norma hukum berupa bahan-bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier agar dapat menjawab setiap permasalahan.

Pelacuran atau prostitusi adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau hubungan seks, untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK).

Perkembangan industri prostitusi ini sudah ada pada masa Kerajaan-Kerajaan di Jawa, dimana pada masa itu seorang Raja yang memiliki banyak selir. Industri protitusi ini kemudian berkembang pesat pada masa Kolonial Belanda dimana adanya sistem perbudakan tradisional dan perseliran yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pemuasan seks masyarakat Eropa.

Aparat kepolisian dapat semakin leluasa dalam menjaring praktik prostitusi yang dilakukan via internet dengan adanya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang menjadi payung hukum dari penanggulangan prostitusi cyber atau dunia maya. Pengaturan mengenai larangan terhadap prostitusi cyber secara khusus diatur dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik dimana dirumuskan mengenai perbuatan yang dilarang yakni “Setiap

Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Meskipun pengaturan mengenai larangan prostitusi cyber telah dirumuskan dengan jelas dalam hukum positif namun penegakan hukum mengenai bisnis prostitusi online ini sangat sulit dilakukan.

*

Mahasiswi Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

* *