BAB III FAKTOR PENYEBAB DAN MODUS KEJAHATAN
PEMBOBOLAN WEBSITE
A. Faktor Penyebab Terjadinya Kejahatan Pembobolan Website
Setiap terjadinya suatu jenis kejahatan pasti selalu ada faktor yang menyebabkan kejahatan itu terjadi. Pada umunya faktor kejahatan itu hampir sama
walaupun juga sering terdapat perbedaan antara faktor penyebab kejahatan yang satu dengan fektor penyebab kejahatan yang lain. Berikut ini merupakan ajaran-
ajaran yang mengajarkan tentang faktor-faktor penyebab kejahatan, yaitu :
38
1. Ajaran Klasik Ajaran ini berkembang pada tahun 1775. Pokok penjelasan dari ajaran ini
menyatakan bahwa kejahatan terjadi akibat dari tindakan yang bersifat hedonisme. Yang dimaksud dengan hedonisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa
kesenangan adalah yang terpenting di dunia ini dan harus dijadikan tujuan dari setiap perbuatan.
2. Ajaran Kartografik Ajaran ini muncul pada tahun 1830. Menurut ajaran ini kejahatan itu
terjadi ataupun berkembang akibat dari kultur yang buruk dalam masyarakat akan menjadi kebiasaan yang sulit untuk diatasi dalam masyarakat. Ajaran ini juga
menyatakan bahwa suatu daerah yang berkomposisi penduduk yang lebih banyak dan padat membuat kejahatan semakin tumbuh subur di daerah tersebut.
38
Topo Santoso dan Eva A. Zulfa, Kriminologi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, h.27.
Universitas Sumatera Utara
3. Ajaran Sosialis Ajaran ini muncul pada tahun 1850. Ajaran ini menyatakan bahwa
determinisme ekonomi adalah penyebab terjadinya suatu kejahatan. Determinisme ekonomi adalah suatu keadaan yang mencerminkan suatu tekanan atau beban
ekonomi yang sangat berat membuat seseorang terpaksa melakukan kejahatan. 4. Ajaran Tipologi
Ajaran ini muncul pada tahun 1875 dan berkembang sampai tahun 1905. Ajaran ini berpendapat bahwa kejahatan terjadi karena pada diri seseorang
tersebut melekat ciri atau bakat untuk menjadi seorang penjahat. Ciri atau bakat tersebut bisa karena dari ciri morfologi atau bentuk tubuh yang bagus dan
kejiwaan yang tidak stabil atau labil yang dimiliki seseorang. 5. Ajaran Sosiologis
Ajaran ini muncul pada tahun 1915. Ajaran ini menjelaskan bahwa kejahatan merupakan suatu hasil dari adanya proses-proses kelompok dan sosial
dalam masyarakat. Menurut ajaran ini faktor lingkungan merupakan hal yang bisa membuat terjadinya suatu kejahatan.
Hal-hal tersebut merupakan faktor kejahatan secara umum yang sering terjadi dalam lingkungan masyarakat. Begitu juga dengan kejahatan pembobolan
website, ada juga faktor yang menyebabkan kejahatan jenis ini terjadi. Namun agar kita bisa lebih memahami kejahatan pembobolan website, ada baiknya bila
terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang faktor-faktor yang meyebabkan
Universitas Sumatera Utara
kejahatan dunia maya cybercrime yang merupakan induk dari kejahatan pembobolan website. Faktor-faktor tersebut adalah :
39
1. Akses internet yang tidak terbatas.
2. Kelalaian pengguna komputer. Hal ini merupakan salah satu penyebab
utama kejahatan dunia maya. 3.
Mudah dilakukan dengan resiko keamanan yang kecil dan tidak diperlukan peralatan yang super modern. Walaupun kejahatan dunia maya mudah
untuk dilakukan tetapi akan sangat sulit untuk melacaknya, sehingga ini mendorong para pelaku kejahatan untuk terus melakukan hal ini.
4. Para pelaku merupakan orang yang pada umumnya cerdas, mempunyai
rasa ingin tahu yang besar, dan fanatik akan teknologi komputer. Pengetahuan pelaku kejahatan dunia maya tentang cara kerja sebuah
komputer jauh diatas operator komputer. 5.
Sistem keamanan jaringan yang lemah. 6.
Kurangnya perhatian masyarakat. Masyarakat dan penegak hukum saat ini masih memberi perhatian yang sangat besar terhadap kejahatan
konvesional. Pada kenyataannya para pelaku kejahatan dunia maya masih terus melakukan aksi kejahatannya.
Setelah dijelaskan faktor-faktor penyebab kejahatan secara umum dan faktor-faktor penyebab kejahatan dunia maya cybercrime, maka selanjutnya
akan dibahas tentang faktor-faktor penyebab kejahatan pembobolan website atau situs. Faktor-faktor penyebab kejahatan pembobolan website sebenarnya tidak
39
Aditya, Makalah tentang Kejahatan Dunia Komputer dan Internet, http:aditya.ngeblogs.com20091028makalah-tentang-kejahatan-dunia-maya diakses tanggal 25
Maret 2010.
Universitas Sumatera Utara
terlalu jauh berbeda dengan faktor penyebab kejahatan secara umum dan faktor kejahatan dunia maya. Agar lebih jelas faktor-faktor penyebab kejahatan
pembobolan website adalah :
40
1. Kejahatan pembobolan website atau situs dilakukan oleh pelaku karena
didorong motif dendam, iseng dan atau hanya untuk memenuhi kepuasan pribadi.
2. Kejahatan pembobolan website atau situs dilakukan atas dasar kepentingan
pribadi baik yang bersifat materi maupun non materi. 3.
Kejahatan pembobolan website atau situs dilakukan khususnya terhadap situs-situs pemerintah suatu negara didasari oleh keinginan untuk
mengacaukan sistem pemerintahan suatu negara. Selain faktor-faktor penyebab kejahatan pembobolan website yang telah
disebutkan sebelumnya, ada juga pendapat lain yang menjelaskan tentang faktor- faktor penyebab kejahatan pembobolan website ini terjadi. Pendapat lain
mengatakan bahwa kejahatan pembobolan website atau situs disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
41
1. Kecewa atau balas dendam.
2. Petualangan
Yang dimaksud dengan faktor petualangan ini adalah biasanya pelaku pembobolan website sering merasa tertantang untuk merusak suatu website atau
situs yang dikenal memiliki sistem keamanan yang baik. Dengan berhasilnya
40
Aditya, Cybercrime, http:www.duniamaya.orgindex.phpsecuritykejahatan-dunia- maya-cybercrime, diakses tanggal 25 Maret 2010.
41
Aditya, Makalah tentang Kejahatan Dunia Komputer dan Internet, http:aditya.ngeblogs.com20091028makalah-tentang-kejahatan-dunia-maya diakses tanggal 25
Maret 2010.
Universitas Sumatera Utara
pelaku membobol website atau situs tersebut maka pelaku akan mendapatkan kepuasan tersendiri dan memiliki reputasi yang populer di kalangan pengguna
internet. 3.
Mencari keuntungan Biasanya para pelaku pembobolan website atau situs juga memiliki motif
atau dorongan untuk mencari keuntungan yang biasanya bersifat materil. Hal ini sering dijumpai akhir-akhir ini. Kasus yang paling sering terjadi adalah
pembobolan yang dilakukan oleh pelaku terhadap situs-situs perbankan demi mencari informasi dan data diri nasabah yang hendak dibobol rekeningnya.
Penjelasan tersebut merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembobolan website atau situs. Namun hal-hal tersebut merupakan faktor
penyebab yang bersifat hanya dari diri si pelaku, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri si pelaku juga ada seperti masih kurangnya pengetahuan penegak
hukum di negara Republik Indonesia dalam mengatasi masalah pembobolan website, sistem keamanan jaringan yang belum bisa mencegah terjadinya
kejahatan pembobolan website, dan belum adanya badan-badan khusus bentukan pemerintah yang bisa memberikan bantuan terhadap terjadinya kejahatan
pembobolan website. Hal ini cukup diperlukan oleh negara kita mengingat semakin marak dan
berkembangnya kejahatan ini sehingga cukup mengganggu stabilitas keamanan di negara kita. Bahkan di beberapa negara telah dibentuk suatu badan pemerintah
yang dibentuk untuk memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah
Universitas Sumatera Utara
kejahatan dunia maya cybercrime. Adapun badan-badan yang telah terbentuk di beberapa negara di luar Indonesia yang mengatur masalah tersebut antara lain :
42
1 Amerika Serikat memiliki Computer Crime and Intellectual Property Section CCIPS of the Criminal Division of the U.S. Departement of
Justice. Institusi ini memiliki situs web http:www.cybercrime.gov yang memberikan informasi tentang cybercrime. Namun banyak informasi
yang masih terfokus kepada computer crime. 2. National Infrastructure Protection Center NIPC merupakan sebuah
institusi pemerintah Amerika Serikat yang menangani masalah yang berhubungan dengan infrastruktur. Institusi ini mengidentifikasi bagian
infrastruktur yang penting critical bagi negara khususnya bagi Amerika Serikat. Situs webnya adalah http:www.nipc.gov. Internet atau
jaringan komputer sudah dianggap sebagai infrastruktur yang perlu mendapat perhatian khusus. Institusi ini memberikan advisory atau
nasehat. 3. The National Information Infrastructure Protection Act of 1996 yang
berada di Amerika Serikat.. 4. CERT Computer Emergency Response Team yang memberikan advisory
tentang adanya lubang keamanan Security holes yang ada di Amerika Serikat dan beberapa negara di benua Eropa.
42
Budi Rahardjo, Cybercrime, brpaume.itb.ac.id – budicert.or.id, diakses tanggal 1
April 2010.
Universitas Sumatera Utara
5. Korea memiliki Korea Information Security Agency yang bertugas untuk melakukan evaluasi perangkat keamanan komputer dan Internet,
khususnya yang akan digunakan oleh pemerintah.
B. Modus Kejahatan Pembobolan Website