Analisis Pola Sebaran Spasial Jenis Intsia spp. Kesamaan komunitas Analisis Hubungan Asosiasi antar Jenis Merbau Intsia spp. dan

⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − + Mc n Mc Id 5 , 5 , Ip ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − 1 1 5 , Mc Id Ip ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 1 1 5 , Mu Id ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − + − Mu Mu Id 5 , 5 ,

3.4 Metode Pengolahan Data

3.4.1 Analisis Pola Sebaran Spasial Jenis Intsia spp.

Pola sebaran spasial jenis merbau Intsia spp. dihitung menggunakan indeks Morisita yang telah distandarisasi Jongjitvimol et al. 2005: Id = ∑ − ∑ ∑ ∑ − i i i i x x x x n Keterangan : Id : Indeks Morisita n : jumlah seluruh petak ukur Xi : jumlah individu jenis tertentu pada unit contoh ke-i Pola sebarannya ditunjukkan melalui perhitungan Mu dan Mc sebagai berikut: Mu = 1 2 975 , − + − ∑ ∑ i i x x n χ Mc = 1 2 025 , − + − ∑ ∑ i i x x n χ Keterangan: Mu : Indeks Morisita untuk pola sebaran seragam χ² 0,975 : nilai Chi-square tabel dengan derajat bebas n-1 dan selang kepercayaan 97,5 Mc : Indeks Morisita untuk pola sebaran mengelompok χ² 0,025 : nilai Chi-square tabel dengan derajat bebas n-1 dan selang kepercayaan 2,5 Standar derajat Morisita dihitung dengan rumus: = ; jika Id ≥ Mc 1 = ; jika Mc Id ≥ 1 Ip = ; jika 1 Id Mu Ip = ; jika Mu Id Berdasarkan nilai Ip, maka diperoleh kesimpulan pola sebarannya: Seragam : Ip 0 Acak : Ip = 0 Mengelompok : Ip 0

3.4.2 Kesamaan komunitas

Kesamaan komunitas antara hutan primer, Logged Over Area LOA berumur 2 tahun, 5 tahun, 11 tahun, dan 15 tahun dihitung menggunakan indeks kesamaan Index of similarity Bray-Curtis sebagai berikut: IS = x 100 Dimana : IS : index of similarity W : jumlah individu yang lebih rendah atau sama dari pasangan jenis yang dibandingan pada dua komunitas a : jumlah individu semua jenis pada komunitas A b : jumlah individu semua jenis pada komunitas B Nilai IS berkisar antara 0 hingga 100 dimana dua komunitas yang dibandingkan akan benar-benar sama jika nilai IS 100 dan sama sekali berbeda jika nilai IS 0 Ludwig Reynolds 1988.

3.4.3 Analisis Hubungan Asosiasi antar Jenis Merbau Intsia spp. dan

Asosiasi antara Merbau dengan Jenis Lain yang Sering Dijumpai dalam Petak Ukur Pendugaan hubungan asosiasi dilakukan antar spesies Intsia spp. Intsia bijuga dengan Intsia palembanica dan jenis Intsia spp. dengan spesies lain yang sering dijumpai. Analisis hubungan asosiasi ini dihitung dengan metode presence- absence atau tabel kontingensi Ludwig Reynolds 1988. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: a. Merekapitulasi kehadiran masing-masing spesies: Spesies B Present absent Spesies A Present a b m = a+b Absent c d n= c+d r = a+c s = b+d N=a+b+c+d Gambar 5 Matriks asosiasi antara dua spesies. Keterangan: a = frekuensi ditemukan kedua spesies dalam unit contoh b = frekuensi ditemukan spesies A namun tidak terdapat spesies B dalam unit contoh c = frekuensi ditemukan spesies B namun tidak terdapat spesies A dalam unit contoh d = frekuensi dimana tidak ditemukan kedua spesies dalam unit contoh b. Pernyataan hipotesis. Hipotesis nol dinyatakan bahwa masing-masing spesies bersifat independen tidak ada hubungan korelasi. c. Perhitungan statistik χ 2 = | | Nilai χ 2 tabel pada derajat bebas 1 dan taraf nyata 5 adalah 3,84 sehingga: Jika χ 2 3,84, maka tolak Ho Jika χ 2 ≤ 3,84, maka terima Ho d. Menganalisis pola hubungan asosiasi. Jika a Ea, maka hubungan asosiasinya adalah positif. Jika a ≤ Ea, maka hubungan asosiasinya adalah negatif, dimana Ea adalah nilai harapan munculnya kejadian a. Ea = e. Perhitungan indeks asosiasi Indeks Ochiai : OI = √ √ Indeks Ochiai di atas bernilai 0 hingga 1, semakin mendekati 1 maka asosiasinya maksimum.

3.4.5 Penyusunan Model Struktur Tegakan