Jenis Data Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandiri yaitu pada hutan primer BLOK RKT 2012, Logged Over Area LOA berumur 2 tahun Blok RKT 2009, 5 tahun Blok RKT 2006, 11 tahun Blok RKT 1999- 2000 dan 15 tahun Blok RKT 1995-1996. Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2011.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: phi band, GPS, kompas, suunto clinometers, tali tambang, thermometer hygrometer, peralatan untuk membuat herbarium alkohol 70, kertas koran, kantong plastik, label, peralatan untuk mengumpulkan contoh tanah, kamera digital, serta perangkat lunak Ms. Excel, Minitab, Map Source, Global Mapper 11 dan ArcView 3.2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tanah di areal hutan primer, LOA berumur 2 tahun, 5 tahun, 11 tahun dan 15 tahun, serta daun untuk bahan herbarium.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder antara lain: 1. Data primer adalah data yang diperoleh dari kegiatan observasi dan pengukuran langsung di lapangan yang berupa data vegetasi semua jenis pohon mulai dari tingkat tiang berdiameter minimal 10 cm serta data kondisi fisik lokasi pengamatan. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi literatur, dokumen perusahaan dan wawancara dengan pihak terkait tentang kondisi umum lokasi penelitian serta kegiatan pengelolaan hutan yang dilakukan.

3.3.2 Pengumpulan Data

Lokasi pengamatan dibagi menjadi 5 klasifikasi areal. Klasifikasi tersebut didasarkan pada pernah tidaknya dilakukan penebangan serta umur lokasi penebangan. Pembagian lokasi penelitian disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Pembagian lokasi penelitian berdasarkan kegiatan penebangan dan umur lokasi penebangan Jenis areal Lokasi Jumlah jalur Luas ha Areal hutan primer Blok RKT 2012 3 3 LOA berumur 2 tahun Blok RKT 2009 3 3 LOA berumur 5 tahun Blok RKT 2006 3 3 LOA berumur 11 tahun LOA berumur 15 tahun Blok RKT 1999-2000 Blok RKT 1995-1996 3 3 3 3 Total 15 15 Pada masing-masing areal dilakukan pengukuran pada 3 jalur. Masing- masing jalur berukuran 20 m x 500 m yang dibagi menjadi petak-petak berukuran 20 m x 20 m, sehingga dalam satu jalur terdapat 25 petak ukur. Jalur pertama pada masing-masing areal ditentukan secara purposive sampling berdasarkan keterjangkauan dan keterwakilan kondisi fisik lingkungan. Oleh karena itu, jalur dibuat tegak lurus garis pantai dan memotong garis kontur dengan arah rintisan Utara-Selatan atau Timur-Barat. Jalur selanjutnya diletakkan secara sistematis sejajar satu sama lain dengan jarak antar jalur 500 m. Data yang diambil dari lokasi pengamatan adalah: 1. Data vegetasi yang berupa: diameter semua jenis pohon berdiameter 10 cm yang ditemukan pada petak pengamatan dan nama jenisnya. Jika terdapat jenis yang belum dikenal, maka dilakukan pembuatan herbarium dengan cara basah. 2. Data kondisi fisik lingkungan yang terdiri dari: a. Tinggi tempat Tinggi tempat diukur pada titik awal jalur dan setiap 100 m dalam jalur, sehingga dalam satu jalur dilakukan pengukuran sebanyak 6 kali. b. Kelerengan Kelerengan diukur pada masing-masing petak pengamatan menggunakan suunto clinometers . Hasil pengukuran kelerengan diklasifikasikan ke dalam 5 kelas kelerengan, yaitu: datar 0 −8, landai 8−15, agak curam 15 −25, curam 26−40, sangat curam 40. c. Arah menghadap lereng aspek kemiringan lereng Arah menghadap kelerengan pada masing-masing petak pengamatan diukur menggunakan kompas dan dicatat sudut azimutnya. d. Posisi petak pengamatan dalam bentang lahan Masing-masing petak pengamatan diidentifikasi posisinya dalam konfigurasi bentang lahan termasuk lembah, punggung bukit atau puncak. e. Suhu udara Suhu udara diukur pada setiap jalur pengamatan menggunakan thermometer hygrometer . Termometer hygrometer digantung dibawah tegakan dan dihindarkan dari paparan cahaya matahari secara langsung. Pengukuran dilakukan tiga kali, yaitu pagi, siang dan sore hari sehingga suhu rata-rata harian dihitung dengan rumus: T = 2 T pagi + T siang + T sore4 Notasi T menyatakan suhu rata-rata harian sedangkan T pagi, siang, sore menyatakan pengukuran suhu saat pagi, siang, dan sore Handoko 1995. f. Kelembaban udara relatif Kelembapan udara relatif diukur menggunakan thermometer hygrometer bersamaan dengan pengukuran suhu udara. g. Tekstur tanah Tekstur tanah diukur dengan mengambil sampel tanah terganggu disturbed soil sample dari masing-masing petak ukur pada kedalaman 10-20 cm. Sampel tanah dari 25 petak dalam satu jalur tersebut kemudian dikompositkan menggunakan metode quartening hingga diperoleh sampel tanah ± 1 kg. Pada masing-masing jalur diperoleh satu sampel tanah komposit kemudian dianalisis teksturnya di laboratorium. h. Penggenangan Setiap lokasi pengukuran diamatai kondisi penggenangannya rawa basah atau kering. ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − + Mc n Mc Id 5 , 5 , Ip ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − 1 1 5 , Mc Id Ip ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − − 1 1 5 , Mu Id ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − + − Mu Mu Id 5 , 5 ,

3.4 Metode Pengolahan Data