Peralatan Prosedur Analisa Bilangan Iodin

14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan. 3.2 BAHAN DAN PERALATAN 3.2.1 Bahan Bahan baku adsorben yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain limbah lateks karet alam dan pelepah pisang. Adapun bahan kimia yang digunakan untuk analisa adalah sebagai berikut: 1. Minyak pelumas 2. Air 3. Larutan iodium 0,1 N 4. Larutan indikator amilum 1 5. Larutan natrium tiosulfat 0,1 N 6. Larutan HCl 5 dan 1:1 7. Heksana 8. Kristal natrium sulfat

3.2.2 Peralatan

Adapun alat-alat yang digunakan di dalam penelitian ini, antara lain : 1. Penumbuk penggiling 2. Ayakan dengan ukuran 100 mesh 3. Oven 4. Mixer blender 5. Hot plate 6. Magnetic stirrer 7. Alat-alat gelas laboratorium 8. Desikator 9. Timbangan elektrik Universitas Sumatera Utara 15 3.3 PROSEDUR PENELITIAN 3.3.1 Prosedur Pembuatan Adsorben dari Limbah Lateks Berpengisi Pelepah Pisang Prosedur pembuatan adsorben dari limbah lateks berpengisi pelepah pisang adalah sebagai berikut : Tahap I Penyiapan Pelepah Pisang : 1. Pelepah pisang dicuci dengan air hingga bersih. 2. Pelepah pisang yang sudah bersih tersebut dipotong 1 – 2 cm 2 . 3. Direbus dengan air mendidih selama 1 jam, dan dikeringkan didalam oven hingga berat konstan. 4. Digiling hingga halus dan diayak 100 mesh. Tahap II Pembuatan Adsorben : 5. Limbah lateks dicampur dengan pelepah pisang dengan komposisi tertentu 0, 10, 20 bb selama 30 menit dengan pengadukan. 6. Dikeringkan dalam oven pada suhu 110 C selama 5 jam. 7. Adsorben diperkecil hingga ukuran diameter 1 - 3 mm. 8. Disimpan dalam wadah tertutup.

3.3.2 Prosedur Analisa Bilangan Iodin

Prosedur analisa bilangan iodin adalah sebagai berikut : 1. Timbang 5 gram adsorben lalu masukkan ke dalam erlenmeyer. 2. Tambahkan 10 ml HCl 5, tutup dengan aluminium foil. 3. Campuran diaduk hingga homogen lalu dididihkan selama 30 detik lalu didinginkan pada temperatur kamar. 4. Tambahkan 100 ml larutan Iodine 0,1N, tutup lalu dihomogenkan dan disaring usahakan tidak ada jeda terlalu lama antara penambahan, pengadukan dan penyaringan. 5. Pindahkan 50 ml filtrat ke dalam erlenmeyer lain. 6. Filtrat dititrasi dengan Natrium Tiosulfat 0,1 N hingga menjadi berwarna kuning pucat. 7. Tambahkan indikator larutan amilum 1 ke dalamnya dan teruskan titrasi hingga filtrat menjadi bening. Universitas Sumatera Utara 16 8. Catat jumlah larutan peniter yang terpakai. 9. Data yang diperoleh dihitung dengan rumus : I = [ A − DF B S ] M mg g karbon aktif 3.1 dimana: I = Bilangan Iodine mg Iodine g karbon aktif A = Normalitas Iodine × 12693 B = Normalitas Natrium Tiosulfat × 126,93 DF = ml Iodine + ml HCl ml Filtrat S = Volume Natrium Tiosulfat ml M = Massa karbon aktif g 3.3.3 Prosedur Analisa Daya Adsorpsi Adsorben A. Prosedur Analisa Daya Adsorpsi Minyak oleh Adsorben 1. Dimasukkan 2 g adsorben dalam Beaker glass berisi 100 ml minyak pelumas. 2. Adsorpsi dihentikan pada rentang waktu 15 menit hingga batas waktu perendaman 2 jam. 3. Adsorben disaring dan dicatat berat akhirnya. 4. Dicari daya adsorpsinya dengan rumus : � = − � � 3.2 dimana : q = Daya adsorpsi g minyak g adsorben W o = Berat adsorben mula – mula g W = Berat adsorben akhir g B. Prosedur Analisa Daya Adsorpsi Minyak Dalam Air oleh Adsorben B.1 Prosedur Penentuan Waktu Kontak Maksimum Prosedur waktu kontak maksimum adsorben adalah: 1. Dimasukkan 6 gram minyak ke dalam Beaker glass yang berisi 100 ml air. 2. Kemudian dimasukkan 4 gram adsorben dan diaduk dengan magnetic stirrer dengan kecepatan 170 rpm. 3. Pengadukan dihentikan pada waktu 2, 5, 15, 30 dan 60 menit. 4. Adsorben disaring dan dicatat beratnya. Universitas Sumatera Utara 17 5. Filtrat dianalisa kadar minyaknya, kemudian dicari daya adsorpsi adsorben. 6. Dicari waktu kontak maksimum adsorben. 7. Kemudian percobaan dilakukan untuk jenis adsorben lainnya. B.2 Prosedur Penentuan Adsorpsi Minyak Maksimum dalam Air oleh Adsorben Prosedur penentuan adsorpsi maksimum adsorben adalah: 1. Dimasukkan minyak dengan variasi 2, 4, 6, 8 dan 10 ke dalam beaker glass berisi 100 ml air. 2. Dimasukkan adsorben sebanyak 4 gram. 3. Diaduk dengan magnetic stirrer selama waktu kontak maksimum. 4. Adsorben disaring dan dicatat beratnya. 5. Filtrat dianalisa kadar minyaknya, kemudian dicari daya adsorpsi adsorben. 6. Kemudian percobaan dilakukan untuk variasi pengisi lainnya. Universitas Sumatera Utara 18 3.4 Flowchart 3.4.1 Flowchart Pembuatan Adsorben dari Limbah Lateks Berpengisi Pelepah