26 Dari Gambar 4.3 dapat dilihat daya adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben
berlangsung cepat pada awal adsorpsi, kemudian mulai konstan pada menit ke-15, dan daya adsorpsi minyak dari air yang maksimum pada menit ke-30. Hal ini terjadi
karena adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben merupakan peristiwa kesetimbangan [25]. Waktu optimal adsorpsi minyak dari air oleh adsorben A, B, dan C adalah
menit ke-30. Daya adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben C lebih besar dari adsorben A
dan B. Adapun daya adsorpsi minyak dalam air pada menit ke-30 untuk adsorben A, adsorben B, dan adsorben C berturut-turut adalah 1,1048 g minyak g adsorben;
1,3471 g minyak g adsorben dan 1,4684 g minyak g adsorben. Hal ini disebabkan karena jumlah selulosa pelepah pisang dalam adsorben C lebih besar.
4.4 KARAKTERISTIK ADSORPSI MINYAK DALAM AIR OLEH
ADSORBEN
Untuk mengetahui karakteristik adsorpsi minyak oleh adsorben dilakukan dengan mengamati jerapannya terhadap minyak dari air pada konsentrasi yang
bervariasi dan pada suhu isoterm sekitar 30
o
C. Dari hasilpenjerapan tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dan
isoterm adsorpsi Langmuir untuk mengetahui karakteristik jerapan dan juga daya adsorpsi maksimum.
4.4.1 Uji Linearitas Freundlich dan Langmuir Adsorpsi Minyak dalam Air oleh Adsorben A
Data adsorpsi minyak dalamair oleh adsorben A pada berbagai konsentrasi disajikan pada lampiran LA.4 dan kurva linearitas Freundlich serta kurva linearitas
Langmuir hubungan antara Log c terhadap Log q pada adsorpsi minyakdalam air
oleh Adsorben A seperti disajikan pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.5.
Berdasarkan nilai koefisien korelasi R
2
, nilai R
2
untuk kurva linearitas isoterm Langmuir
lebih mendekati 1 yaitu sebesar 0,99 danuntuk kurva linearitas isoterm Freundlich
adalah 0,828. Sehingga karakteristik adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben A lebih cocok dengan persamaan isoterm Langmuir. Ini menandakan minyak
yang digunakan adalah minyak pelumas yang terdiri dari senyawa-senyawa yang berantai panjang dan mempunyai berat molekul yang besar. Ini merupakan sebab
adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben yang mengikuti persamaan isoterm Langmuir
Universitas Sumatera Utara
27
yang mana adsorbat hanya teradsorpsi secara unimolekular ke permukaan adsorben
[28].
Gambar 4.4 Kurva Linearitas Freundlich: Hubungan antara Log c terhadap Log q pada Adsorpsi Minyak dalam Air oleh Adsorben A T = 30
o
C; 4 g adsorben; 170 rpm
Gambar 4.5 Kurva Linearitas Langmuir: Hubungan Antara c terhadap cq pada Adsorpsi Minyak dalam Air oleh Adsorben A T = 30
o
C; 4 g adsorben; 170 rpm
y = 0.169x - 0.219 R² = 0.828
-0.35 -0.3
-0.25 -0.2
-0.15 -0.1
-0.05 0.05
0.1
-0.5 0.5
1 1.5
2
Lo g q
Log c
y = 0.906x + 0.855 R² = 0.99
10 20
30 40
50 60
10 20
30 40
50 60
cq g ad
so r
b e
n L
l ar
u tan
c g minyak L larutan
Universitas Sumatera Utara
28 Kurva isoterm adsorpsi Langmuir, selanjutnya dapat dipakai untuk
menentukan daya adsorpsi maksimum q
o
yaitu berdasarkan nilai dari slope
kemiringan garis pada persamaan Y = 0,906X + 0,855, yaitu 1q
o
. Dengan mensubstitusi 1q
o
= 0,906 maka diperoleh nilai q
o
= 1,1038 g minyak g adsorben. Harga adsorpsi maksimum minyak dalam air oleh adsorben A diperoleh sebesar
1,1038 g minyak g adsorben.
4.4.2 Uji Linearitas Freundlich dan LangmuirAdsorpsi Minyak dalam Air oleh Adsorben B