Flowchart Analisa Bilangan Iodin

19

3.4.2 Flowchart Analisa Bilangan Iodin

Mulai Masukkan 5 gram karbon aktif ke dalam erlenmeyer Tambahkan HCl 5 10 ml ke dan tutup dengan aluminium foil Aduk hingga homogen Didihkan selama 30 detik dan dinginkan pada suhu kamar Tambahkan 100 ml larutan iodine, tutup, homogenkan, dan saring Pindahkan 50 ml filtrat ke erlenmeyer lain Titrasi dengan natrium tiosulfat hingga berwarna kuning pucat Tambahkan larutan amilum 1 dan titrasi hingga bening Catat jumlah larutan peniter yang dipakai Selesai Gambar 3.2 Flowchart Analisa Bilangan Iodin Universitas Sumatera Utara 20 3.4.3 Prosedur Analisa Daya Adsorpsi Adsorben A. Prosedur Analisa Daya Adsorpsi Minyak oleh Adsorben Mulai Dimasukkan 2 g adsorben ke dalam beaker glass berisi 100 ml minyak pelumas Adsorpsi dihentikan pada waktu 15 menit dan dicatat berat adsorben Apakah ada variasi lain? Selesai Tidak Dihitung daya adsorpsi Ya Gambar 3.3 Flowchart Analisa Daya Adsorpsi Minyak oleh Adsorben Universitas Sumatera Utara 21 B. Prosedur Analisa Daya Adsorpsi Minyak Dalam Air oleh Adsorben B.1 Prosedur Penentuan Waktu Kontak Maksimum Mulai Dimasukkan 6 g minyak ke dalam beaker glass berisi 100 mL air Dimasukkan 4 gram adsorben dan diaduk dengan kecepatan 170 rpm Apakah ada variasi lain? Selesai Tidak Pengadukan dihentikan pada waktu 2 menit Ya Adsorben disaring, dikeringkan dan ditimbang Filtrat dianalisa kadar minyaknya Gambar 3.4 Penentuan Waktu Kontak Maksimum Universitas Sumatera Utara 22 C.2 Prosedur Penentuan Daya Adsorpsi Maksimum Minyak dalam Air oleh Adsorben Mulai Dimasukkan 2 g minyak ke dalam beaker glass berisi 100 mL air Dimasukkan 4 gram adsorben dan diaduk dengan kecepatan 170 rpm Apakah ada variasi lain? Selesai Tidak Pengadukan dihentikan pada waktu maksimum Ya Adsorben disaring, dikeringkan dan ditimbang Filtrat dianalisa kadar minyaknya Gambar 3.5 Penentuan Daya Adsorpsi Maksimum Minyak dalam Air oleh Adsorben Universitas Sumatera Utara 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, ada 3 jenis adsorben yang diteliti dan disebut dengan adsorben A, B, dan C. Berikut ini adalah keterangan adsorben. Adsorben A : Limbah Lateks dengan pelepah pisang 0 Adsorben B :Limbah Lateks dengan pelepah pisang 10 Adsorben C :Limbah Lateks dengan pelepah pisang 20

4.1 ANALISA BILANGAN IODIN

Data analisa bilangan Iodin adsorben secara lengkap disajikan pada Lampiran LA.1. Berikut adalah gambar bilangan ioden terhadap berbagai jenis adsorben. Gambar 4.1 Bilangan Iodin terhadap Jenis Adsorben Gambar 4.1, dapat dilihat bilangan Iodin untuk adsorben A, adsorben B, dan adsorben C berturut-turut adalah 130,9918 mg I 2 g adsorben; 132,1087 mg I 2 g adsorben dan 136,5767 mg I 2 g adsorben. Daya adsorpsi adsorben terhadap iodin mengindikasikan kemampuan adsorben untuk mengadsorpsi komponen dengan berat molekul rendah [26]. Adsorben dengan kemampuan adsorpsi iodin-nya tinggi berarti memiliki luas Universitas Sumatera Utara