Uji Linearitas Freundlich dan Langmuir Adsorpsi Minyak dalam Air oleh Adsorben C

29 Gambar 4.7 Kurva Linearitas Langmuir: Hubungan Antara cterhadap cq pada Adsorpsi Minyak dalam Air oleh Adsorben B T = 30 o C; 4 g adsorben; 170 rpm Berdasarkan nilai koefisien korelasi R 2 , nilai R 2 untuk kurva linearitas isoterm Langmuir lebih mendekati 1 yaitu sebesar 0,993 danuntuk kurva linearitas isoterm Freundlich adalah 0,741. Sehingga karakteristik adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben B lebih cocok dengan persamaan isoterm Langmuir. Ini menandakan minyak yang digunakan adalah minyak pelumas yang terdiri dari senyawa-senyawa yang berantai panjang dan mempunyai berat molekul yang besar. Ini merupakan sebab adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben yang mengikuti persamaan isoterm Langmuir yang mana adsorbat hanya teradsorpsi secara unimolekular ke permukaan adsorben [28]. Kurva isoterm adsorpsi Langmuir, selanjutnya dapat dipakai untuk menentukan daya adsorpsi maksimum q o yaitu berdasarkan nilai dari slope kemiringan garis pada persamaan Y = 0,838X - 0,136, yaitu 1q o . Dengan mensubstitusi 1q o = 0,838 maka diperoleh nilai q o = 1,1933 g minyak g adsorben. Harga adsorpsi maksimum minyak dalamair oleh adsorben B diperoleh sebesar 1,1933g minyak g adsorben.

4.4.3 Uji Linearitas Freundlich dan Langmuir Adsorpsi Minyak dalam Air oleh Adsorben C

Data adsorpsi minyak dalamair oleh adsorben C pada berbagai konsentrasi disajikan pada lampiran LA.6 dan kurva linearitas Freundlichserta kurva linearitas y = 0.838x - 0.280 R² = 0.993 -5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 10 20 30 40 50 60 c q g a d so rb en L l a ru ta n c g minyak L larutan Universitas Sumatera Utara 30 Langmuir hubungan antara Log c terhadap Log q pada adsorpsi minyakdalam air oleh Adsorben A seperti disajikan pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9. Gambar 4.8 Kurva Linearitas Freundlich: Hubungan antara Log c terhadap Log q pada Adsorpsi Minyakdalam Air oleh Adsorben C T = 30 o C; 4 g adsorben; 170 rpm Berdasarkan nilai koefisien korelasi R 2 , nilai R 2 untuk kurva linearitas isoterm Langmuir lebih mendekati 1 yaitu sebesar 0,995 danuntuk kurva linearitas isoterm Freundlich adalah 0,492. Sehingga karakteristik adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben C lebih cocok dengan persamaan isoterm Langmuir. Ini menandakan minyak yang digunakan adalah minyak pelumas yang terdiri dari senyawa-senyawa yang berantai panjang dan mempunyai berat molekul yang besar. Ini merupakan sebab adsorpsi minyak dalam air oleh adsorben yang mengikuti persamaan isoterm Langmuir yang mana adsorbat hanya teradsorpsi secara unimolekular ke permukaan adsorben [28]. y = 0.140x - 0.076 R² = 0.492 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.1 0.2 -1 -0.5 0.5 1 1.5 2 Lo g q Log c y = 0.746x + 0.575 R² = 0.995 5 10 15 20 25 30 35 40 10 20 30 40 50 c q g a d so r b e n L l ar u ta n c g minyak L larutan Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 4.9 Kurva Linearitas Langmuir Hubungan Antara cterhadap cq pada Adsorpsi Minyak dalam Air oleh Adsorben C T = 30 o C; 4 g adsorben; 170 rpm Kurva isoterm adsorpsi Langmuir, selanjutnya dapat dipakai untuk menentukan daya adsorpsi maksimum q o yaitu berdasarkan nilai dari slope kemiringan garis pada persamaan Y = 0,746X + 0,575, yaitu 1q o . Dengan mensubstitusi 1q o = 0,746 maka diperoleh nilai q o = 1,3405 g minyak g adsorben. Harga adsorpsi maksimum minyak dalamair oleh adsorben C diperoleh sebesar 1,3405 g minyak g adsorben. Universitas Sumatera Utara 32

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN