LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

5 sasaran belum mendapatkan buku untuk pegangan siswa, namun ujicoba Kurikulum 2013 tetap dilaksanakan untuk 15 sekolah di Kota Yogyakarta pada tahun ajaran 2013-2014. Kemudian bagaimana kesiapan tentang sosialisasi Kurikulum 2013, kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru, fasilitas dan sumber belajar buku siswa, buku pegangan guru, silabus, RPP, dan perangkat lainnya, lingkungan akademik yang kondusif, dukungan komite sekolah dan partisipasi warga sekolah. Selain itu guru dituntut untuk lebih kreatif berkenaan dengan metode pembelajaran tematik integratif yang diunggulkan dalam Kurikulum 2013, jadi guru disyaratkan mampu mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam tema yang berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Masih diuntungkan dengan adanya media dalam bentuk internet yang memuat berbagai berita baru termasuk untuk mengetahui gambaran sederhana tentang Kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan di tahun pelajaran 20132014 ini. Salah satu elemen penting dalam rangka peningkatan mutu pendidikan agar peserta didik mampu bersaing adalah elemen kurikulum. Melalui perbaikan kurikulum diharapkan proses pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang cerdas dan kompetitif serta relevan dengan arah pembangunan di Indonesia. Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 maka perlu diiringi dengan kesiapan yang harus dilakukan sekolah meliputi kesiapan Kepala Sekolah, Guru dan dukungan Komite Sekolah. Untuk membuktikan hal tersebut maka dilakukan suatu 6 penelitian tentang “Kesiapan Sekolah dalam Melaksanakan Kurikulum 2013” Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Serayu Yogyakarta yang beralamat di Jalan Juadi nomor 2 Kotabaru Yogyakarta. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena SD Serayu merupakan salah satu sekolah sasaran yang ditunjuk Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk menerapkan Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Serayu pada tanggal 25 Februari 2014 menunjukkan bahwa kesiapan yang dilakukan sekolah yakni penyiapan sumber belajar seperti buku panduan, pegangan guru, pegangan siswa, bukti autentik yang harus dibuat guru sendiri sesuai tema yang ada. Bukti autentik dianggap merepotkan yaitu dalam penyiapan instrumen. Setiap kali pembelajaran harus mendokumentasikan hasil pembelajaran. Mengisi dokumentasi dirasakan berat oleh guru karena banyak yang harus dinilai, perlu kecermatan, dan harus detail. Pada kenyataanya penilaian memang harus dilakukan secara detail karena penilaian harus mencakup tiga aspek yaitu penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan sehingga proses belajar siswa dapat dinilai secara menyeluruh dan utuh. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kesiapan sekolah dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. Apabila ditemukan banyak ketidaksiapan dan terjadi permasalahan, maka dapat dijadikan suatu bahan 7 pertimbangan kebijakan di masa yang akan datang mengenai tata laksana dan pengembangan suatu kurikulum di Indonesia.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya sebagai berikut: 1. Adanya penghapusan mata pelajaran yang mendukung di persaingan global yaitu Bahasa Inggris dan TIK. 2. Kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pergantian Kurikulum KTSP menjadi Kurikulum 2013. 3. Kurangnya kemampuan guru dalam mengintegrasikan dari berbagai kompetensi mata pelajaran melalui tema-tema yang berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. 4. Belum jelasnya perangkat yang digunakan untuk pelaksanaan kurikulum seperti buku, metode mengajar serta tata cara penilaian hasil belajar. 5. Kurangnya pemahaman guru mengenai konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran. 6. Kurangnya persiapan kepala sekolah, guru, siswa dan orangtua dalam memahami dan menerapkan kurikulum 2013. 8

C. BATASAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah. Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti dan luasnya cakupan dalam permasalahan, maka dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi masalah “Kesiapan Sekolah dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SD Serayu Yogyakarta.”

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kesiapan Kepala SD Serayu dalam melaksanakan Kurikulum 2013? 2. Bagaimana kesiapan Guru SD Serayu dalam melaksanakan Kurikulum 2013? 3. Bagaimana dukungan Komite Sekolah SD Serayu dalam menyiapkan pelaksanaan Kurikulum 2013?

E. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1. Kesiapan Kepala SD Serayu dalam melaksanakan Kurikulum 2013. 2. Kesiapan Guru SD Serayu dalam melaksanakan Kurikulum 2013. 3. Dukungan Komite Sekolah SD Serayu dalam menyiapkan pelaksanaan Kurikulum. 9

F. MANFAAT

Manfaat yang dapat diharapkan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Teoritis a. Memperkaya ilmu pengetahuan pengembangan teori-teori tentang kebijakan dalam mengembangkan, menyiapkan dan melaksanakan Kurikulum 2013. b. Memberikan sumbangan pemikiran tentang kesiapan aktor pelaksana pendidikan SD dalam melaksanakan Kurikulum 2013. 2. Praktis a. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan bahan informasi dan evaluasi untuk suatu kebijakan terkait dengan kesiapan sekolah yang meliputi kesiapan komite sekolah, kepala sekolah, dan guru dalam melaksanaan Kurikulum 2013 di SD Serayu Yogyakarta. b. Pengawas Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada Pengawas Sekolah sebagai evaluasi yang dapat dijadikan sebagai penilaian mengenai kesiapan sekolah dalam melaksanakan Kurikulum 2013. c. Komite Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan evaluasi yang bermanfaat kepada pihak komite sekolah 10 mengenai kesiapan SD Serayu dalam melaksanakan Kurikulum 2013. d. Kepala Sekolah Sebagai masukan dan gambaran bagi kepala sekolah tentang sejauh mana sekolah telah siap dalam melaksanakan Kurikulum 2013. Apabila ditemukan ketidaksiapan atau kendala maka dapat segera ditindak lanjuti agar permasalahan dapat cepat selesai. e. Guru Sebagai masukan bagi guru agar dapat segera mempersiapkan diri dalam menerapkan Kurikulum 2013 sebagai pedoman dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan kurikulum dapat berjalan optimal, efisien dan efektif. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kajian Kesiapan Sekolah

a. Pengertian Kesiapan Pengertian kesiapan atau readiness adalah kesediaan seseorang untuk berbuat sesuatu. Readiness atau kesiapan seseorang itu merupakan sifat-sifat dan kekuatan pribadi yang berkembang. Perkembangan ini memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya yang selanjutnya dapat dituangkan menjadi prinsip-prinsip kesiapan yang meliputi: 1 Semua aspek perkembangan berinteraksi; 2 Pengalaman sesorang mempengaruhi pertumbuhan fisiologis individu; 3 Pengalaman-pengalaman mempunyai efek kumulatif dalam perkembangan fungsi kepribadian individu, baik jasmani maupun rohani; dan 4 Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk pada diri seseorang merupakan masa perkembangan pribadinya Wasty Soemarto, 2003: 191-192. Sementara itu Slameto mendefinisikan bahwa “kesiapan” adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons atau jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi. Kondisi seseorang tersebut mencakup tiga aspek yaitu: 1 Kondisi fisik, mental dan emosional; 2 Kebutuhan, motivasi dan tujuan; dan 3 Keterampilan,