Kajian Kurikulum 2013 Kajian Teori
25 yang lebih baik; 3 Untuk SDMI kepedulian utama kurikulum
adalah pembentukan sikap; 4 Kurikulum SDMI menggunakan pendekatan tematik integratif dari kelas I - kelas VI; 5 Isi
kurikulum, yaitu kompetensi dirumuskan dalam kompetensi inti kelas, dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar KD
Mapel; 6 Kompetensi Inti merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kognitif psikomotor yang harus dipelajari peserta didik; 7 Kompetensi Inti merupakan kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif; 8
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan: a sikap keagamaan; b sikap
sosial; c pengetahuan; dan d penerapan pengetahuan; 9 Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif; 10 Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris
kompetensi pengikat kompetensi dasar; 11 Kompetensi dasar mata pelajaran diturunkan dari kompetensi inti, sehingga
rumusannya tidak hanya bersumber pada disiplin ilmu, tetapi bersifat terbuka; 12 Penilaian hasil belajar mencakup selurus
aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan ketercapaian
26 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kemendikbud, Pedoman
Diklat Kurikulum: 2013.
d. Struktur Kurikulum SD
Struktur kurikulum 2013 terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Beban belajar
dinyatakan dalam jam belajar seminggu sekali untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD tahun I, II, dan III 30,
32, 34 sedangkan untuk tahun IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu.
Di dalam Kurikulum 2013 pembelajaran dilakukan secara holistik berbasis sains alam, sosial, dan budaya, jumlah mata
pelajaran dari 10 menjadi 6, jumlah jam bertambah 4 JPminggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
27 Tabel. 1. Struktur Kurikulum SD
No Komponen
I II
III IV
V VI
A .
Kelompok A TEMATIK
1 Pen. Agama
4 4
4 4
4 4
2 Pendidikan
Pancasila Kewarganegaraan
5 6
6 4
4 4
3 B. Indo
8 8
10 7
7 7
4 Matematika
5 6
6 6
6 6
5 IPA
3 3
3 6
IPS 3
3 3
B Kelompok B
7 Seni BudKeterampilan
termasuk muatan lokal 4
4 4
5 5
5 8
Pen Jas, OR Kes 4
4 4
4 4
4 JUMLAH
30 32
34 36
36 36
Sumber: Dokumen Kurikulum 2013, 2013: 175 Catatan :
1 Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
2 IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata
pelajaran lainnya. Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan
orientasi kompetensi lebih kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih
menekankan pada aspek afektif dan psikomotor M. Naufal Alfarizi, dkk. 2013: 176.
28 e.
Silabus Berikut adalah komponen silabus yang dibuat untuk
pelaksanaan Kurikulum 2013: 1 Identitas; 2 Tema, 3 Kompetensi Inti; 4 Kompetensi Dasar; 5 Indikator; 6 Tujuan; 7
Materi; 8 Metode; 9 Kegiatan Belajar; 10 AlatSumber; dan 11 Penilaian Kemendikbud, Pedoman Diklat Kurikulum, 2013.
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam pedoman umum pembelajaran untuk
penerapan Kurikulum 2013 disebutkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran
RPP adalah
rencana pembelajaran
yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus Muhammad Faiq, 2013: http:penelitiantindakankelas.blogspot.com201311perancangan-
RPP Kurikulum-2013.html. RPP mencakup: Identitas Tema, kelas, semester, dan
waktubanyaknya jam
pertemuan yang
dialokasikan: 1
Kompetensi Inti; 2 Kompetensi dasar dan Indikator yang akan dilaksanakan; 3 Tujuan; 4 Materi pokok beserta uraian singkat
yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator; 5 Pendekatan dan Metode; 6 Kegiatan
Pembelajaran Alat dan Sumber; 7 Penilaian Kemendikbud, Pedoman Diklat Kurikulum, 2013.
29 g.
Pembelajaran Tematik Integratif Pembelajaran
tematik merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dan
berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, kemampuanketerampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan melalui tema.
Tema memberikan makna kepada konsep dasar tersebut sehingga peserta didik tidak mempelajari konsep dasar tanpa
terkait dengan kehidupan nyata. Dengan demikian, pembelajaran memberikan makna nyata kepada peserta didik.
Tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Keduanya adalah pemberi makna substansial terhadap
bahasa, PPKn, matematika dan seni budaya karena keduanya adalah lingkungan nyata dimana peserta didik dan masyarakat
hidup. Disinilah kemampuan dasarKD dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain yang memiliki peran
penting sebagai pengikat dan pengembang KD mata pelajaran lainnya.
Berdasarkan sudut
pandang psikologis,
tingkat perkembangan peserta didik tidak cukup abstrak untuk memahami
konten mata pelajaran secara terpisah-pisah. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk
30 integrasi KD yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik.
Dari sudut pandang trandisciplinarity maka pengkotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi
kemampuan berpikir selanjutnya M. Naufal Alfarizi, dkk. 2013: 347. Ciri-ciri pembelajaran tematik meliputi: 1 Berpusat pada
anak; 2 Memberikan pengalaman langsung; 3 Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak; 4 Menyajikan konsep dari beberapa
mata pelajaran dalam satu PBM; 5 Bersifat luwes; 6 Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak Kemendikbud, Pedoman Diklat Kurikulum, 2013.
h. Proses Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Gambar 1. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 Sumber: Makalah Pedoman Diklat Kurikulum 2013
31 Hasil belajar pada Kurikulum 2013 diharapkan dapat
melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi. Kemendikbud, Pedoman Diklat Kurikulum, 2013
Langkah – langkah dalam pebelajaran Kurikulum 2013 sebagai berikut: 1 Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah; 2 Pendekatan ilmiah scientific appoach
dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua
mata pelajaran. Kemendikbud, Pedoman Diklat Kurikulum, 2013 Imas Kurniasih dan Berlin Sani 2014: 141-150
menjelaskan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran antara lain: a Mengamati, metode mengamati mengutamakan kebermaknaan
proses pembelajaran. Mengamati memiliki keunggulan yaitu menyajikan objek secara nyata serta pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik; b Menanya, fungsi dari bertanya yaitu membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong siswa untuk aktif
belajar, membangkitkan keterampilan peserta didik berbicara, mengajukan pertanyaan, mendorong peserta didik untuk berdiskusi,
berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir dan menarik
32 kesimpulan, membisakan peserta didik berpikir spontan dan cepat;
c Menalar, penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan; d Mencoba, untuk memperoleh hasil belajar yang nyata, peserta didik harus mencoba
atau melakukan percobaan Kurniasih dan Berlin Sani, 2014: 141- 150.
i. Penilaian Autentik Authentic Assessment
Pada Kurikulum 2013, siswa tidak lagi menjadi obyek dari pendidikan, tetapi menjadi subjek dengan ikut mengembangkan
tema dan materi yang ada. Dengan adanya perubahan ini, tentunya berbagai standar dalam komponen pendidikan akan berubah
termasuk dalam penilaiannya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh
mengatakan bahwa “Standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda
dengan kurikulum sebelumnya. Karena tujuan dari Kurikulum 2013 adalah mendorong siswa aktif di dalam setiap materi
pembelajaran, maka salah satu komponen nilai siswa adalah jika anak banyak bertanya.”
Tentunya banyak lagi komponen penilaian dalam
kurikulum ini, seperti proses dan hasil observasi siswa terhadap suatu masalah yang diajukan guru, kemudian kemampuan siswa
menalar suatu masalah juga menjadi komponen penilaian sehingga anak terus diajak untuk berpikir logis, dan kemampuan anak
33 berkomunikasi melalui presentasi mengenai tema yang dibahas
melalui kelas. Istilah penilaian assessment dalam Bahasa Inggris
memiliki arti taksiran, penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Jadi assessment dalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Authentic memiliki arti asli, nyata, valid, atau reliabel. Jadi penilaian autentik Authentic Assessment adalah pengukuran
yang bermakna asli, nyata, valid secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Penilaian autentik juga dapat diartikan sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan
tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel,
memberikan analisis terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan teman melalui debat, dll.
Jenis-jenis penilaian autentik, yaitu: 1 Penilaian kinerja; 2 Penilaian projek; 3 Penilaian portofolio; 4 Penilaian tertulis
Kemendikbud, 2013: Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar.
34