Prosedur Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

sehingga mahkota gigi akan terlihat lebih pendek.

d. Avulsi adalah lepasnya seluruh gigi keluar dari

soketnya. dan pemeriksaan Usia Usia responden yang mengikuti penelitian yang diambil berdasarkan ulang tahun terakhir anak Wawancara Kuesioner Jenis Kelamin Jenis kelamin responden, yaitu laki-laki atau perempuan Observasi Kuesioner Etiologi Penyebab dari trauma gigi permanen anterior yang dialami anak, yaitu karena terjatuh, olahraga, kecelakaan, kekerasan fisik, dan lain-lain sebutkan Wawancara Kuesioner Lokasi kejadian Tempat anak mengalami trauma gigi permanen anterior yaitu : di rumah, di sekolah, di ruang bermain, di jalan, dan di tempat lainnya sebutkan Wawancara Kuesioner

3.6 Prosedur Penelitian

Pengumpulan data dilakukan secara survei lapangan dengan mengunjungi subjek penelitian pada SMP yang telah dipilih di setiap kecamatan yaitu Kecamatan Medan Barat dan Medan Sunggal. Metode pengumpulan data yang akan digunakan peneliti adalah wawancara dan pemeriksaan terhadap gigi permanen anterior anak yang mengalami trauma dan hasil pemeriksaan dimasukkan ke dalam lembar pemeriksaan. Adapun tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Peneliti menentukan SMP yang akan dijadikan lokasi penelitian. Pemilihan SMP ini menggunakan teknik random, dimana setiap nama SMP dimasing-masing kecamatan ditulis dikertas dan dipilih salah satu diantaranya. Terpilihlah dua SMP di Kecamatan Medan Barat, dan dua SMP di Kecamatan Medan Sunggal. 2. Peneliti mempersiapkan kelengkapan administrasi surat izin dari komisi etik. 3. Penelitian akan dilakukan oleh 4 orang pemeriksa yang telah dilakukan kalibrasi sebanyak dua kali untuk mendapatkan validitas dan realibilitas dari hasil penelitian yang akan dilakukan. Pemeriksa adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. Nilai Kappa minimal dari masing- masing pemeriksa adalah 0,8. 4. Setelah mendapatkan surat izin dari komisi etik, peneliti mendatangi setiap lokasi penelitian satu persatu untuk meminta persetujuan penelitian, mengetahui jadwal siswa SMP untuk menentukan kapan akan dilakukan penelitian. 5. Peneliti memberikan informed consent kepada wali kelas selaku wali dari siswa yang akan menjadi sampel untuk ditandatangani. 6. Peneliti mendatangi sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya satu persatu, kemudian melakukan penelitian secara langsung kepada siswa. 7. Pihak sekolah diminta untuk menyediakan sebuah ruangan yang memiliki penerangan yang cukup dan di dalamnya terdapat empat buah meja, delapan buah kursi dan minimal dua buah tong sampah. Penelitian dilakukan pada pagi hari sampai menjelang siang. 8. Peneliti akan mewawancarai anak perihal identitas anak, pengalaman trauma anak, lokasi dimana anak mengalami trauma. Setelah itu dilakukan pemeriksaan trauma gigi permanen anterior pada anak yang menjadi subjek penelitian dengan menggunakan kaca mulut, sonde, kain kasa, dan dengan bantuan cahaya senter. Peneliti juga menyediakan nierbekken dan cairan disinfektan untuk membersihkan alat. Universitas Sumatera Utara 9. Data dimasukkan kedalam lembar pemeriksaan. yang telah selesai dapat dikumpul untuk selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti.

3.7 Pengolahan dan Analisis Data