Jumlah subjek penelitian kemudian didistribusikan merata pada masing – masing SMP yang telah dipilih di Kecamatan Medan Barat dan Kecamatan Medan
Sunggal. a.
Kecamatan Medan Barat : ½ x 290 = 145 orang
b. Kecamatan Medan Sunggal
: ½ x 290 = 145 orang
Kriteria Inklusi a.
Anak yang duduk di SMP kelas 7-9. b.
Anak yang berusia antara 12-14 tahun. c.
Anak yang mampu mengikuti jalannya pemeriksaan gigi dan mulut. Kriteria Ekslusi
a. Anak yang tidak kooperatif.
b. Anak yang tidak hadir pada hari pemeriksaan.
3.4 Variabel penelitian
a. Klasifikasi trauma gigi permanen anterior yang dapat dilihat secara klinis
berupa: fraktur enamel, fraktur enamel-dentin, fraktur mahkota dengan pulpa terbuka, luksasi intrusi, luksasi ekstrusi, avulsi.
b. Usia
c. Jenis kelamin
d. Etiologi trauma
e. Lokasi terjadinya trauma
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi Operasional
Tabel 1. Definisi operasional Variabel
Definisi Operasional Cara ukur
Alat ukur Klasifikasi
trauma pada gigi
permanen anterior
menurut WHO
1. Kerusakan pada jaringan
keras gigi dan pulpa:
a. Fraktur enamel adalah fraktur pada mahkota gigi
yang hanya mengenai lapisan enamel saja.
b. Fraktur enamel-dentin yaitu fraktur pada mahkota
gigi yang hanya mengenai enamel gigi dan dentin saja
tanpa melibatkan pulpa.
c. Fraktur mahkota yang kompleks
adalah fraktur yang mengenai enamel,
dentin, dan pulpa.
2. Kerusakan pada jaringan
periodontal:
a. Luksasi merupakan perubahan letak gigi yang
terjadi karena pergerakan gigi ke arah labial, palatal,
maupun lateral.
b. Luksasi ekstrusi adalah keluarnya sebagian gigi dari
soketnya sehingga mahkota gigi terlihat lebih panjang.
c. Luksasi instrusi adalah pergerakan gigi ke dalam
tulang alveolar, dimana dapat menyebabkan kerusakan atau
fraktur soket alveolar Berdasarkan
wawancara dan
pemeriksaan
Berdasarkan wawancara
Sonde, kaca mulut dan kuesioner
Sonde, kaca mulut dan kuesioner
Universitas Sumatera Utara
sehingga mahkota gigi akan terlihat lebih pendek.
d. Avulsi adalah lepasnya seluruh gigi keluar dari
soketnya. dan
pemeriksaan
Usia Usia responden yang
mengikuti penelitian yang diambil berdasarkan ulang
tahun terakhir anak Wawancara
Kuesioner
Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden, yaitu laki-laki atau perempuan
Observasi Kuesioner
Etiologi Penyebab dari trauma gigi
permanen anterior yang dialami anak, yaitu karena
terjatuh, olahraga, kecelakaan, kekerasan fisik, dan lain-lain
sebutkan Wawancara
Kuesioner
Lokasi kejadian
Tempat anak mengalami trauma gigi permanen anterior
yaitu : di rumah, di sekolah, di ruang bermain, di jalan, dan
di tempat lainnya sebutkan Wawancara
Kuesioner
3.6 Prosedur Penelitian