2.1.3 Pendapatan Asli Daerah PAD
Pemerintah daerah pada masa sekarang ini didorong untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengumpulkan sumber-sumber
penerimaan daerah dengan maksud agar subsidi dari pemerintah pusat dapat dikurangi sehingga mengurangi beban APBN. Suparmoko 2002 menyatakan
bahwa sumber penerimaan daerah terdiri dari : a pendapatan asli daerah PAD, b dana perimbangan, c pinjaman daerah dan d lain-lain pendapatan
daerah yang sah. Pendapatan asli daerah sebagai sumber penerimaan daerah yang berasal dari daerah tersebut merupakan sumber dana yang peningkatannya
sangat tergantung pada kemampuan pemerintah daerah itu sendiri. Menurut UU NO. 33 Tahun 2004 bahwa Pendapatan Asli Daerah,
selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Pendapatan Asli Daerah tersebut terdiri dari pajak dan retribusi daerah, keuntungan perusahaan milik daerah, hasil pengolahan kekayaan
daerah, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Pendapatan Asli Daerah PAD adalah sumber pendapatan daerah yang
murni digali oleh daerah sendiri, dan oleh karena itu daerah mempunyai keleluasaan penuh dalam memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan
daerah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah. Dalam era otonomi daerah sekarang ini, daerah diberikan kewenangan
yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Tujuannya antara lain untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk memantau dan mengontrol
penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, selain untuk menciptakan persaingan yang sehat antara daerah
dan mendorong timbulnya inovasi. Sejalan dengan kewenangan tersebut, kewenangan keuangan khususnya
untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah dan pembangunan di daerahnya melalui sumber Pendapatan Asli Daerah PAD. Tuntutan
peningkatan PAD semakin besar seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang dilimpahkan kepada daerah disertai pengalihan
personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi P3D ke daerah dalam jumlah besar. Sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali
secara maksimal, namun tentu saja di dalam koridor peraturan perundang- undangan yang berlaku, termasuk diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi
daerah yang memang telah sejak lama menjadi unsur PAD yang sama Sidik, 2002.
Sejalan dengan hal diatas Suparmoko 2002 mengatakan peranan pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatan daerah yang utama di samping dana
perimbangan yang diperoleh dari hasil eksploitasi sumber daya alam akan sangat menentukan kekuatan APBD. Dengan demikian jelaslah bahwa
pendapatan asli daerah juga menentukan upaya pemerintah dalam meningkatkan kemampuan keuangan daerah bagi penyelenggaraan rumah
Universitas Sumatera Utara
tangganya sendiri yang dituangkan dalam APBD. Dana APBD tersebut kemudian digunakan untuk pembangunan daerah dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Sehingga pembangunan yang dilakukan diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Toba Samosir.
Sehingga optmalisasi sumber-sumber PAD perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Untuk itu diperlukan intensifikasi
dan ekstensifikasi subjek dan objek pajak daerah.
2.1.4 Pajak Daerah