Beberapa Contoh Bentuk Ringkasan

Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Ringkasan teks di atas adalah sebagai berikut: Jumlah pemudik lebaran diperkirakan sama dengan tahun-tahun sebelumnya meskipun diantisipasi akan naik 10–15. Diharapkan proses mudik berlangsung jauh sebelum lebaran agar tidak terjadi penumpukan di terminal dan terkesan kekurangan sarana. Separuh calon pemudik diperkirakan akan menggunakan bus. Dan 13 dari seluruh pemudik Jakarta dan sekitarnya diperkirakan menggunakan kereta api. Perusahaan bus sudah mempersiapkan seluruh armadanya. Demikan pula dengan pemerintah. Selanjutnya lancar dan tidaknya ditentukan oleh kedisiplinan bersama. Contoh 2: Puskesmas sangat menguntungkan bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat di pedesaan dan bagi masyarakat yang kurang mampu. Biaya pengobatan di puskesmas sangat murah. Prosesnya pun mudah. Asalkan sudah mendatarkan diri, pasien tinggal menunggu panggilan untuk diperiksa. Pasien yang dapat ditangani di puskesmas dapat langsung pulang setelah diperiksa dan diberi obat. Jika puskesmas tidak dapat menangani, pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit Daerah. Ia akan diberi pengantar atau surat rujukan untuk diperiksa di Rumah Sakit Daerah. Ringkasan teks di atas dapat berbentuk bagan, seperti di bawah ini. Pelayanan di Puskesmas - 115 - diantisipasi akan naik 10 – 15 . Diharapkan an menggunakan bus.Dan 13 dari seluruh mempersiapkan seluruh armadanya. Demikan pula ke Rumah Sakit Daerah. Ia akan diberi penganta Sakit Daerah. Pelayanan di Puskesmas Pasien datang Antri Obat pulang Loket pendaftar Rujukan ke Rumah Ruang tunggu Ruang Periksa Sakit Daerah R.S. Daerah Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Contoh 3: Teks Pidato. BapakIbu guru yang saya hormati, Dan teman-teman yang saya cintai. Salam sejahtera, Marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita. Saya sampaikan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran teman-teman dalam acara seminar pada pagi hari ini. Seminar pada kesempatan ini mengambil tema masalah ketenaga kerjaan. Penentuan tema ini dilatarbelakangi oleh makin maraknya sorotan masyarakat terhadap masalah ketenagakerjaan. Sempitnya lapangan kerja, meningkatnya pengangguran, dan masalah pekerja anak merupakan contoh masalah ketenagakerjaan. Masalah ketenagakerjaan terebut dapat menimbulkan dampak sosial yang negatif. Bahkan, dapat memunculkan konlik-konlik sosial. Misalnya, masalah tingginya pengangguran yang berdampak pada tingginya angka kriminalitas. Masalah yang tidak kalah penting adalah masalah pekerja anak. Pekerja anak sangat rentan terhadap eksploitasi. Banyaknya anak yang putus sekolah menyebabkan meningkatnya jumlah anak yang terpaksa bekerja membantu orang tua memenuhi kebutuhan hidup. Kondisi ekonomi yang tidak baik mengharuskan mereka bekerja walaupun usia mereka belum masuk usia kerja. Hal yang sangat memprihatinkan adalah adanya orang- orang yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan mereka sebagai objek eksploitasi. Anak-anak itu disuruh bekerja dengan aturan yang tidak tentu. Banyak pekerja anak yang tidak mendapatkan haknya selama bekerja. Bahkan, ada juga yang mengalami kekerasan. Tentu saja masalah tersebut menjadi keprihatinan kita bersama. Kita harus melakukan suatu tindakan walaupun tindakan itu sangat sederhana. Kita harus turut berupaya menghentikan eksploitasi anak mulai dari lingkungan terdekat kita. Semoga hasil seminar ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita mengenai masalah ketenagakerjaan, terutama masalah pekerja anak. Saya berharap kita dapat termotivasi melakukan sesuatu untuk Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI meminimalisasi eksploitasi pekerja anak. Demikianlah sambutan yang saya sampaikan. Saya mohon maaf jika ada kesalahan. Atas perhatian teman-teman pada acara seminar ini, saya ucapkan terima kasih. Ringkasannya adalah sebagai berikut: Pemberi sambutan menjelaskan bahwa tema seminar menyoroti masalah ketenagakerjaan dari sempitnya lapangan kerja, pengangguran hingga eksploitasi pekerja anak. Semua itu dapat menimbulkan dampak sosial yang negatif termasuk tingginya angka kriminalitas. Banyak penyebab yang menimbulkan adanya pekerja anak. Anak dieksploitasi tanpa aturan yang tetap oleh orang yang tak bertanggung jawab. Ada yang mendapat haknya, ada yang tidak. Pemberi sambutan mengajak kita untuk melakukan tindakan untuk meminimalisasi eksploitasi pekerja anak mulai dari lingkungan yang terdekat.

d. Pengertian simpulan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, simpulan adalah sesuatu yang disimpulkan; hasil menyimpulkan; kesimpulan. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat pendapat terakhir yang berdasarkan uraian sebelumnya atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif. Simpulan berbeda dengan ringkasan. Jika pada ringkasan penulis tetap mempertahankan isi, sudut pandang, serta sistematika karya aslinya, sedangkan dalam simpulan terdapat penilaian atau pendapat pembuat simpulan. Oleh sebab itu, simpulan dapat dinyatakan benar, kurang benar, atau salah. Untuk dapat menarik simpulan yang benar, kita harus menggunakan data, fakta, atau asumsi yang benar. Jika data, fakta, atau asumsinya tidak akurat, hasil simpulannya juga tidak akan akurat. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI

E. Pola Penalaran dalam Mengambil simpulan

Dalam mengambil simpulan, digunakan pola penalaran deduktif dan induktif.

1. Penalaran deduktif

Pola ini diawali dengan mengemukakan pernyataan yang umum lalu diikuti dengan pernyataan-pernyataan khusus. Penalaran deduktif terdiri atas, tiga bentuk berikut. a. Silogisme Silogisme adalah proses pengambilan simpulan dengan mengungkap- kan terlebih dahulu pernyataan yang bersifat umum premis umum disusul dengan pernyataan khusus premis khusus. Contoh: PU : Semua peserta ujian diwajibkan mengenakan atribut dan seragam dari sekolah asalnya. PK : Susi adalah salah seorang peserta ujian. K : Susi wajib mengenakan atribut dan seragam sekolah asal. b. Sebab-Akibat-Akibat Pola ini diawali dengan pengungkapan fakta yang merupakan sebab, lalu disusul dengan simpulan yang berupa akibat. Contoh : Masyarakat kita masih rendah tingkat kedisiplinannya . Dapat dilihat dari kurang sadarnya menjaga kebersihan lingkungan. Masih banyak penduduk yang membuang sampah di selokan dan di kali. Saat datang musim hujan, aliran air di selokan dan kali tersumbat, tidak lancar. Akhirnya, banjir melanda di mana-mana. c. Akibat-Sebab-Sebab Pola ini dimulai dengan pernyataan yang merupakan akibat, kemudian ditelusuri penyebabnya. Contoh: Dua dari tiga remaja di kota-kota besar di Indonesia menurut penelitian, pernah berpacaran . Separuh di antaranya telah terlibat pergaulan bebas. Kebanyakan dari mereka terpengaruh oleh budaya Barat yang bebas. Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Mereka dengan serta-merta mengadopsinya dari tayangan-tayangan ilm di media elektronik. Ditambah lagi, pembinaan agama di rumah maupun di sekolah sangat kurang.

2. Penalaran induktif

Pola penalaran ini bermula dari pengungkapan hal-hal yang khusus, kemudian ditarik suatu simpulan yang bersifat umum. Berikut adalah pola-pola penalaran induktif. a. Generalisasi Generalisasi ialah pengambilan simpulan umum berdasarkan fakta dan data yang bersifat khusus. Data dan fakta diperoleh melalui penilaian, pengamatan, atau hasil survei. Contoh: Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kepada SMA Teladan saat mereka melaksanakan upacara, semua siswa memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih. Pakaian mereka putih-putih dan kemeja dimasukkan ke dalam celana dan ke dalam rok, memakai ikat pinggang warna hitam. Pakaian mereka dilengkapi dengan dasi dan topi abu-abu. Jadi dapat dikatakan siswa SMA Teladan, pakaiannya seragam dan tertib sewaktu mengikuti upacara. b. Sebab-Sebab-Akibat Pola ini dimulai dengan mengemukakan fakta-fakta yang menjadi sebab, lalu ditarik simpulan yang merupakan akibat. Contoh: Hutan banyak ditebangi secara ilegal oleh oknum pengelola hutan. Terjadi kebakaran hutan di mana-mana. Pengawasan terhadap hutan lindung sangat lemah. Penduduk sekitar pun ikut-ikutan sampai membuka ladang dengan menebangi hutan. Akibatnya, setiap datang musim hujan , bencana longsor terjadi. c. Akibat-Akibat-Sebab Pola ini dimulai dengan mengungkapkan fakta-fakta yang merupakan akibat lalu dikemukakan peristiwa yang menjadi penyebabnya.