Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang

(1)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN

OPERASIONAL PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II

(PERSERO)

KEBUN PADANG BRAHRANG

Oleh :

ELVAN ZUDAR WANTA 062102013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA

: ELVAN ZUDAR WANTA

NIM

: 062102013

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL

: PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

BIAYAOPERASIONAL PADA

PERKEBUNANPADANG

B RAHRANG PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA II ( PERSERO )

Tanggal : ………. 2009 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

( Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) NIP. 131 568 370

Tanggal : ……… 2009 D E K A N

( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP. 131 285 985


(3)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA

: ELVAN ZUDAR WANTA

NIM

: 062102013

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL

: PERENCANAAN DAN PEGAWASAN

BEBAN OPERASIONAL PADA PT.

PERKEBUNAN NUSANTARA II

(PERSERO) KEBUN PADANG

BRAHRANG

Medan, …………. 2009

Menyetujui

Pembimbing

(Iskandar Muda, SE, M.Si)

NIP. 132299351


(4)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena atas berkah, rahmat, dan hidayahNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada Kebun Padang Brahrang PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO)” yang mana merupakan suatu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada Ayahanda Darmawan Ruharta dan Ibunda Zuraida Purba, karena atas materi, dukungan, dan yang terpenting do’a yang telah kalian berikan serta curahan kasih sayang yang telah penulis dapatkan, membuat penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dan juga tak lupa kepada saudara-saudaraku, terima kasih banyak atas perhatian dan semangat yang telah kalian berikan.

Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

3. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Serta sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, pemikiran, dan pengarahannya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Kepala Pimpinan Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II Selesai-Langkat Bapak Ir. W. Purnomo Hadi yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian serta seluruh staff di perusahaan tersebut, terutama Bapak Julius NH Sitorus SE, MBA, MM Kepala Bidang Keuangan, yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, maka daripada itu penulis meminta maaf apabila ada kesalahan. Dan dengan kerendahan hati penulis juga berharap kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua.

Akhirnya, penulis berserah diri kepada ALLAH SWT yang selalu senantiasa melimpahkan petunjukNya dan memberikan perlindungan kepada kita semua. Amin.

Penulis,


(6)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

A. Tujuan Penelitian ... 3

B. Manfaat Penelitian ... 4

C. Sistematika Penelitian a. Jadwal Penelitian ... 4

b. Laporan Penelitian ... 6

BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) KEBUN PADANG BRAHRANG A. Sejarah Singkat ... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Uraian Tugas ... 10

D. Kinerja Usaha Terkini ... 20


(7)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III : PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Beban Operasional... 22 B. Perencanaan Anggaran Beban Operasional ... 23 C. Pengawasan Beban Opersional ... 25 D. Penyimpangan Anggaran Beban Operasional

Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan ... 28

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 33 B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan yang didirikan baik itu yang bergerak dibidang jasa, industri maupun dagang mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan antara lain untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Agar tujuan ini tercapai, maka setiap perusahaan harus mempunyai sistem dan prosedur yang baik dalam mengelola dan mengawasi semua kegiatan yang ada di perusahaan tersebut. Dalam mencapai tingakat keuntungan yang maksimal, tingkat beban perlu direncanakan secara sangat hati-hati, terutama dalam hubungannya dengan perencanaan dan pengawasan beban.

Setiap perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengawasan yang dapat mengefesiensikan dan memgefektifkan kegiatan operasionalanya masing-masing, khususnya pada tugas akhir ini yang menjadikan beban operasional pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero). Perencanaan merupakan fungsi penting diantara semua fungsi. Perencanaan tidak hanya untuk mencapai tujuan saja tetapai juga untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efesien yang merupakan tujuan dari perusahaan tersebut. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta masa lalu dengan perkiraan kejadian yang akan


(9)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

terjadi dimasa mendatang untuk merumuskan aktivitas yang akan dilakukan pada periode perencanaan yang dimaksud, yang dianggap perlu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan. Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan dengan maksud mengevaluasi prestasi kerja, apakah dapat ditemukan efisien atau apakah peran manajer pelaksana dalam mengelola perusahaan telah berlangsung baik serta menerapakan tindakan-tindakan korelatif sehingga hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkaan.

Tanpa melihat sifat kegiatannya setiap perusahaan termasuk PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) ini, selalu mempunyai keterkaitan dengan beban umum, dan beban administrasi, disamping menyangkut hal yang paling esensial yaitu kesinambungan yang akurat terhadap beban operasional tidak dapat dipungkiri, untuk memcapai tujuan umum dari perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan, salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan adalah menekan beban yang harus dikeluarkan untuk melakukan hal tersebut, perusahaan harus merencanakan hal yang matang mengenai anggaran beban operasional perusahaan agar dapat mencegah timbulnya pengeluaran yang tidak diinginkan serta meningkatkan efektivitas, tidak lupa disertai dengan pengawasan beban yang baik yaitu dalam artian beban yang dikeluarkan harus sesuai dengan apa yang sudah direncanakan perusahaan.


(10)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

Mengingat pentingnya peranan beban, maka penulis tertarik untuk memilih judul “ PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) PADANG BRAHRANG “.

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan pasti mempunyai masalah dalam menjalankan aktivitas operasinya. Oleh karena itu, dalam pembahasan lebih lanjut penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah perusahaan telah membuat perencanaan dan pengawasan beban opersional dengan efektif dan efisien ?

2. Bagaimana perusahaan melakukan perencanaan dan pengawasan beban operasional yang efesien ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang ingin diperoleh penulis sebagai berikut :

1. Untuk memperluas wawasan dan ilmu yang diterima di bangku kuliah, dan mengetahui tentang perencanaan dan pengawasan beban di dalam suatu perusahaan.


(11)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

2. Sebagai bahan masukan dalam menyusun perencanaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan penggunaan beban operasional di masa yang akan datang sehingga tujuan perusahaan terus mengalami perkembangan tercapai.

3. Dapat dipakai sebagai perbandingan dan informasi dalam menambah wawasan bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya tentang perhitungan harga pokok produksi,

2. Bagi peneliti lain, sebagai bahan perbandingan bila suatu saat mengadakan penelitian pada perusahaan yang sama,

3. Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan tentang permasalahan yang dihadapi khususnya dalam hal perhitungan harga pokok produksi.

E. Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis akan menjelaskan sistematika penelitian antara lain jadwal penelitian dan laporan penelitian.

1. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan pembaca mengenai jadwal penelitian, maka penulis akan menjelaskan sebagai berikut :


(12)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

No. Kegiatan

April Mei

Minggu Minggu

I II II IV I II II IV A. Persiapan

1 Pelaksanaan survei untuk mendapatkan topik tugas akhir √ 2 Bimbingan untuk pelaksanaan

tugas akhir √

B. Pelaksanaan

3 Bimbingan untuk pengolahan data

perusahaan √

4 Pengolahan dataperusahaan dalam

penyusunan tugas akhir √

C. Pelaporan

5 Bimbingan untuk penulisan bab I

tugas akhir √

6 Bimbingan untuk penulisan bab II

tugas akhir √

7 Bimbingan untuk penulisan bab III

tugas akhir √

8 Bimbingan untuk penulisan bab IV

tugas akhir √

9 Bimbingan tahap akhir dalam

penyusunan tugas akhir √


(13)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

2. Laporan Penelitian

Untuk memudahkan pembaca mengenai laporan penelitian, maka penulis akan menjelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : PTP. NUSANTARA II (PERSERO) PADA KEBUN PADANG BRAHRANG KABUPATEN LANGKAT Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi perusahaan, uraian tugas, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan. BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab pembahasan ini akan menjelaskan tentang klasifikasi beban operasional, perencanaan anggaran beban operasional, pengawasan beban operasional, penyimpangan anggaran beban operasional terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab terakhir ini penulis memuat tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan mencoba memberikan beberapa saran terhadap berbagai pihak yang terkait dalam penulisan tugas akhir ini.


(14)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II ( PERSERO )

KEBUN PADANG BRAHRANG

A. Sejarah Singkat dan Berdirinya Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebuanan II dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan IX menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). PT. Perkebunan Nusantara II tanggal 14 Februari 1996 bahwa terhitung mulai tanggal 11 Maret 1996, PT. Perkebunan Nusantara II telaj didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 35 yang ditetapkan di Jakarta tanggal 11 Maret 1996, kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris Sri Rahayu Prasetyo, SH No. 7 tanggal 8 Oktober 2002.

PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) memiliki 28 unit kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit, Karet, Kakao, Tembakau dan Tebu, termasuk didalamnya 8 unit Pabrik Kelapa Sawit ( PKS ), 2 unit Pabrik Gula ( PG ), 1 unit Pabrik Fraksionasi ( PFS ), 1 unit Pabrik Lateks Pekat, 2 unit Pabrik Crumb Rubber, 3 unit Pabrik RSS, 4 unit Pabrik Kakao, 4 unit Rumah Sakit, 1 unit Bengkel Pusat ( BP ), 1 Unit Balai Penelitian Tembakau Deli ( BPTD ), dan 1 unit Risbang ( Riset dan Pengembangan Tebu ).

Semua kebun/unit usaha tersebut dikelompokan menjadi 6 ( enam ) Distrik Unit Usaha ( DUU ), dan 1 unit kebun pengembangan, adapun pengelompokan Distrik Unit Usaha ( DUU ), adalah sebagai berikut : Distrik Tanaman Tahunan


(15)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

Rayon Utara, Distrik Tanaman Tahunan Rayon Tengah, Distri Tanaman Tahunan Rayon Selatan, Distrik Tanaman Tebu, Distrik Tanaman Tembakau dan Distrik Rumah Sakit. Sedangkan pengelompokan kebun pengembangan adalah : Kebun Arso dan Prafi di daerah Papua. Masing – masing Distrik Unit Usaha ( DUU ) dipimpin oleh 1 orang Manajer sementara kebun pengembangan dipimpin oleh masing-masing manajer kebun.

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara II Nomor : II. 13 / Kpts / R. 920 / 2003 tanggal 30 September 2003 tentang Bagan Organisasi PT. Perkebunan Nusantara II, maka dibentuklah Distrik-distrik dilingkungan PT. Perkebunan Nusantara II Padang Brahrang yang dipimpin oleh seorang Manajer Distrik dan Rayon Tengah membawahi 15 unit kebun, dibawah kepemimpinan Manajer Distrik Ir. H. Syamsuddin.

Perkebunan Padang Brahrang adalah salah satu kebun milik PT. Perkebunan Nusantara II yang beralokasi di Padang Brahrang Kab. Langkat Provinsi Sumatera Utara. PTP. Nusantara II ( Persero ) memiliki Areal Konsesi seluas 123.118.38 Ha. Yang terdiri dari Areal Tanaman seluas 87.315,69 Ha, Areal lain-lain seluas 35.502,69 Ha, dengan komposisi areal sebagai berikut : Kelapa Sawit 64.135,35 Ha, Karet 9.991,04 Ha, Kakao 348,09 Ha, Tembakau 2.440,12 Ha, Tebu 10.401,09 Ha.


(16)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi mempunyai peranan yan sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itulah struktur organisasi dibuat sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan. Struktur harus menggunakan sumber daya yang dimiliki perushaan secara optimal. Struktur organisasi itu harus mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antara unit-unit organisasi di dalamnya. Karena itu, suatu struktur organisasi haruslah memberikan kejelasan fungsi dan mudah dimengerti oleh semua pihak terlibat dalam organisasi sehingga akan mempermudah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas dan tepat, karyawan akan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta kapada siapa harus bertanggung jawab, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran atas pekerjaan ataupun terjadinya saling tumpang tindih (Overlapping) fungsi masing-masing bagian.

Struktur organisasi juga akan memudahkan dalam menentukan, mengarahkan, mengamati serta mengawasi pelaksanaan kegiatan dan juga dapat mengetahui apakah tujuan yang diinginkan atau ditentukan semula telah tercapai atau tidak. Pelaksanaan kegiatan dari suatu struktur organisasi yang baik harus fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan dinamika perusahaan serta dapat diterapkan pada masa yang akan datang.

Struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara II ( Persero ) Kebun Padang Brahrang dapat dilihat pada lampiran 1.


(17)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

C. Uraian Tugas 1. Distrik Manajer

Distrik manajer bertanggung jawab kepada direksi dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari.

Tugas dari distrik manajer adalah :

- Mengkoordinir penyusunan RKAP dan Corporate Planning di wilayah unit usahanya sesuai dengan kebijakan perusahaan.

- Memberdayakan dan mengarahkan unit-unit usaha di wilayahnya untuk terlaksananya program kerja secara efektif dan efisien.

- Mengkoordinir, memonitor, dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan unit usaha dalam upaya pencapaian sasaran unit-unit usaha di wilayah kerjanya.

- Mengendalikan, memonitor, dan mengevaluasi harga pokok masing-masing unit usaha di wilayahnya.

- Mengkoordinir penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan atau kinerja unit-unit usaha di wilayahnya.

- Mengkoordinir dan mengevaluasi kebutuhan barang, jasa dan uang kerja unit-unit usaha di wilayahnya.

- Melakukan koordinasi pelaksanaan proses pengolahan TBS, bahan olahan karet, kakao, tebu, Tembakau di dalam maupun antarwilayah dan melaporkannya kepada Direksi.

- Menerbitkan kontrak pembelian TBS, Titip Olah, Batang Kelapa Sawit Eks, Tumbangan, bahan olahan Karet, TRI dari pihak III dan seluruh


(18)

kontrak-Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

kontrak yang sifatnya rutin seperti angkut TBS, Tebang angkut tembakau, angkat tembakau hijau, pemeliharaan tanaman, pengolahan tanah, dan lain-lain.

- Mengevaluasi dan mensahkan kebutuhan permintaan barang dan jasa yang diajukan oleh unit kepada Direksi yaitu Surat, OP, DPBB, PPAB, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan, Afrekenirng, baik dibidang eksploitasi maupun investasi tanaman atau non tanaman.

- Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait dalam rangka menciptakan kondisi yang kondusif serta menyelesaikan masalah yang timbul baik Internal maupun Eksternal diwilayahnya.

- Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan alokasi dana Bina Lingkungan (CD dan UKM).

- Melaksanakan sistem penilaian karya untuk seluruh karyawan diwilayah kerjanya.

2. Kepala Bidang Tanaman

Kepala bidang tanaman bertanggung jawab kepada Distrik Manajer dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari.

Tugas dari kepala bidang tanaman adalah :

- Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) di Bidang Tanaman dan Produksi

- Menyusun pedoman atau norma kerja dan standar penggunaan tenaga kerja, bahan dan alat untuk mendapatkan Produktivitas Optimal.


(19)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Membantu menyelesaikan atau mengevaluasi fisik dan biaya OP/ PPAB/ DPBB, Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dan Afrekening pihak III, yang diajukan unit kerja kepada Direksi didalam grup baik dibidang Tanaman dan Produksi.

- Menyusun rencana kunjungan atau inspeksi lapangan baik kuantitas dan kualitas mutu panen secara teratur dan melaporkannya ke direksi.

- Menjalin kerjasama dengan Balai Penelitian Kelapa Sawit, Karet, Kakao, dan bagian terkait di Bidang Tanaman.

- Mengawasi dan mengevaluasi perolehan produksi dan rekomendasi pemupukan masing-masing unit usaha.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Distrik Manajer yang berkaitan dengan Bidang Tanaman.

- Melaporkan pelaksanaan kegiatan di Bidang Tanaman kepada kepada Distrik Manajer.

- Membimbing atau membina karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana di Bidang Tanaman.

- Memberikan usul dan saran kepada Distrik Manajer baik diminta maupun tidak diminta.

3. Staf Bidang Tanaman

Staf bidang tanaman bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Produksi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.


(20)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Melaksanakan tugasugas yang telah digariskan oleh Kepala Bidang Tanaman. - Menyusun rencana kerja produksi dan biaya eksploitasi panen dan angkutan

ke Pabrik (RKAP) dan Rencana Janagka Panjang produksi.

- Menyusun pedoman atau norma kerja dan standar penggunaan tenaga kerja, bahan dan alat untuk mendapatkan produktivitas yang optimal pada tanaman - Melaksanakan pengawasan di bidang produksi.

- Mengawasi, mengevaluasi, menganalisa dan memberi saran atau usul guna meningkatkan produktivitas tanaman.

- Menyusun rencana kunjungan atau inspeksi lapangan baik kuantitas dan kualitas produksi secara teraturdan menyusun laporan kunjungan lapangan (LKP).

- Membangun menyelesaikan dan mengevaluasi fisik dan biaya yang berkaitan OP/ PPAB dan DPBB serta admi produksi.

4. Staf Bidang Pemeliharaan

Staf bidang pemeliharaan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tanaman dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Tugas dari staf bidang pemeliharaan adalah :

- Melaksanakan tugas-tugas yang telah digariskan oleh Kepala Bidang Tanaman untuk pemeliharaan tanaman.

- Menyusun Rencana Kerja untuk bidang pemeliharaan, jalan, dan pembatuan (TM/ TBM).


(21)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Menyusun pedoman atau norma kerja dan standar penggunaan tenaga kerja, bahan dan alat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

- Mengawasi, mengevaluasi, menganalisa, dan memberi saran atau usul untuk meningkatkan produktivitas kerja pada pemeliharaan tanaman (TM/ TBM). - Bekerja sama atau berkoordinasi dengan bidang lain untuk pemeliharaan

sarana jalan produksi tanaman.

- Menyusun rencana kunjungan atau inspeksi lapangan sesuai program pemeliharaan tanaman secara teratur serta menyusun laporan hasil kunjungan lapangan.

- Membantu menyelesaikan dan mengevaluasi fisik serta biaya yang berkaitan dengan OP/ PPAB dan DPBB serta admi pemeliharaan tanaman (TM/ TBM).

5. Kepala Bidang Teknik/ Teknologi

Kepala Bidang Teknik/ Teknologi bertanggung jawab kepada Distrik Manajer dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Tugas dari kepala bidang teknik/ teknologi adalah :

- Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) di Bidang Teknik, Pengolahan, dan Dinas Sipil/ Traksi.

- Membantu menyelesaikan atau mengevaluasi fisik dan biaya OP/ PPAB/ DPBB, Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dan Afrekening pihak III, yang diajukan unit kerja kepada Direksi di dalam grup di Bidang Teknik, Pengolahan, dan Dinas Sipil/ Traksi.


(22)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Menyusun norma atau standar kerja, spesifikasi barang di Bidang Teknik, Pengolahan, dan Dinas Sipil.

- Melakukan peningkatan efisiensi pengolahan dan meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dan memonitor kegiatannya.

- Menyusun rencana kunjungan atau inspeksi secara teratur di Bidang Teknik, Pengolahan, dan Dinas Sipil/ Traksi dan melaporkannya ke Direksi.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Distrik Manajer yang berkaitan dengan Bidang Teknik, Pengolahan, dan Dinas Sipil/ Traksi.

- Melaporkan pelaksanaan di Bidang Teknik, Pengolahan, dan Dinas Sipil kepada Distrik Manajer.

- Membimbing atau membina karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana di Bidang Teknik, Pengolahan, dan Dinas Sipil/ Traksi.

- Memberikan usul dan saran kepada Distrik Manajer baik diminta maupun tidak diminta.

6. Staf Bidang Teknik, Dinas Sipil/ Traksi

Staf bidang teknik, dinas sipil/ traksi bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Teknik/ Teknologi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Tugas dari staf bidang teknik, dinas sipil/ traksi adalah :

- Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) di Bidang Teknik, Dinas Sipil/ Traksi.


(23)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Menyusun rencana kerja jangka pendek dan rencana jangka panjang tentang pembangunan, penggunaan, pengadaan, pemakaian, perawatan di bidang Dinas Sipil/ Traksi.

- Menyusun norma atau standar kerja, spesifikasi mutu barang dan bahan di Bidang Teknik, Dinas Sipil/ Traksi.

- Merencanakan dan mengawasi pekerjaan pengadaan dan jasa di Bidang Teknik, Dinas Sipil/ Traksi.

- Mengupayakan metode dan teknologi baru demi penyempurnaan kerja.

- Memonitor atau mengevaluasi dan memberikan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan pekerjaan teknik, Dinas Sipil/ Traksi.

- Mengkoordinir pembuatan dan pelaksanaan program maintenance di Bidang Teknik, Dinas Sipil/ Traksi.

- Mengendalikan pemakaian sumber daya baik secara fisik maupun non fisik. - Mengkoordinir karyawan yang dibawahinya.

- Melaksanakan inspeksi secara teratur.

- Mengadministrasikan semua kegiatan Teknik, Dinas Sipil/Traksi.

- Membuat laporan kepada Kepala Bidang Teknik/ Teknologi dalam hal rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang tentang pembangunan, penggunaan, dan pemeliharaan atau perawatan di bidang Teknik, Dinas Sipil/ Traksi.

- Memberikan usul dan saran kepada Kepala Bidang Teknik/ Teknologi baik diminta maupun tidak diminta.


(24)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Teknik/ Teknologi.

7. Staf Bidang Pengolahan

Staf bidang pengolahan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Teknik/ Teknologi.

Tugas dari staf bidang pengolahan adalah :

- Memantau dan mengevaluasi kondisi operasional pabrik serta membuat rencana tindak lanjut dalam upaya peningkatan prduktivitas, efektivitas, dan efisiensi pabrik.

- Mengusulkan RKAP di lingkup Pengolahan.

- Memeriksa usulan kebutuhan fisik dan biaya bidang pengolahan yang diajukan oleh Unit Usaha.

- Mengadakan pengawasan anggaran terhadap pemakaian biaya di lingkup Pengolahan.

- Memonitor situasi pengolahan; kapasitas olah, jam olah, melalui laporan produksi harian, mingguan dan bulanan.

- Memonitor persediaan hasil produksi dalam rangka koordinasi alokasi produksi, baik untuk di ekspor atau dijual lokal.

- Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan lingkup Pengolahan yang diberikan oleh Kepala Bidang Teknik/ Teknologi.

- Mengevaluasi dan mengadakan pemeriksaan mutu (quality control) hasil produksi setiap saat.


(25)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Mengevaluasi pelaksanaan RKAP mengenai kebutuhan peralatan atau bahan. - Memeriksa permintaan peralatan atau bahan laboratorium dan

bahan-bahan pembantu proses pengolahan yang diajukan melalui DPBB.

- Melaporkan kepada Kepala Bidang Teknik mengenai mutu hasil produksi. - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Teknik/

Teknologi.

8. Kepala Bidang Keuangan

Kepala bidang keuangan bertanggung jawab kepada Distrik Manajer dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Tugas dari kepala bidang keuangan adalah

- Mengkoordinir dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan berdasaran pedoman kebijakan yang telah ditetapkan.

- Mengkoordinir dan menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang Distrik (RJPD). - Mengkoordinir seluruh kegiatan Administrasi Perkantoran.

- Mengatur sumber dan penggunaan dana untuk operasional perusahaan yang berpedoman kepada RKAP Perusahaan.

- Mengkoordinir Permintaan Pembayaran (PP), Permintaan Pemakaian Anggaran Belanja (PPAB) dari unit usaha.

- Mengendalikan arus kas guna menjaga likuiditas yang stabil.

- Mengevaluasi atau menghimpun Laporan Manajemen dan PB-71 seluruh unit usaha di wilayah Distrik.


(26)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Menyelenggarakan administrasi keuangan yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

- Melaksanakan tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan Bidang Keuangan yang diberikan oleh Distrik Manajer.

- Membuat daftar gaji untuk karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana di Distrik.

- Memberikan pertanggungjawaban keterangan dan mengenai keuangan perusahaan sebagai bagian dari laporan kegiatan distrik.

- Memberikan usul dan saran kepada Distrik Manajer tentang kondisi keuangan distrik.

9. Staf Bidang Keuangan

Staf bidang keuangan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keuangan/ Umum dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Tugas dari staf bidang keuangan adalah :

- Membuat rencana arus kas harian, bulanan, dan tahunan. - Membuat RKAP Distrik.

- Menerima pembayaran baik dalam bentuk uang kartal maupun giral dari sumber intern dan ekstern atas dasar bukti penerimaan kas yang telah dipersiapkan.

- Mengawasi dan menyimpan uang kas perusahaan, surat-surat berharga perusahaan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.


(27)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

- Mengevaluasi RKAP unit-unit Distrik.

- Memonitoring dan mengevaluasi kinerja keuangan unit-unit Distrik.

- Melakukan pemeriksaan kas sebulan sekali dan membuat berita acara hasil pemeriksaannya untuk diajukan kepada Kepala Bidang Keuangan/ Umum dan disyahkan.

- Menyusun laporan PMDN setiap semester.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keuangan/ Umum.

- Mengusahakan kegiatan keuangan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

- Memberikan pertanggungjawaban dan semua keterangan mengenai keadaan keuangan sebagai bagian dari laporan kegiatan perusahaan.

- Memberikan usul dan saran kepada Kepala Bidang Keuangan baik diminta maupun tidak diminta.

D. Kinerja Usaha Terkini

Program restrukturisasi di lingkungan BUMN pada dasarnya sejalan dengan Master Plan kementrian BUMN, yang dalam hal ini Direksi dituntut untuk dapat menciptakan Value Creation dan menerapkan Good Corporate Governace (GCG) dalam pengelolaan perusahaan serta melakukan upaya-upaya penyelamatan (recovery) di segala bidang / aspek dalam perusahaan.


(28)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

E. Rencana Kegiatan

Setiap perusahaan pastinya mempunyai rencana kegiatan kedepannya, dalam hal ini penulis akan memberikan gambaran yang telah disusun dalam rencana jangka panjang produksi kelapa sawit di kebun Padang brahrang. Adapun rencana jangka panjang produksi kelapa sawit yang dibuat oleh PTP. Nusantara II (Persero) kebun Padang brahrang adalah sebagai berikut :

Komoditi : Kelapa sawit Kebun : Padang brahrang Luas (Ha) : 1330,78 ha

RENCANA JANGKA PANJANG

PRODUKSI (2007-2013)

TAHUN Ton/Ha Kg

2007 5.8 7.699.900

2008 4.6 4.394.393

2009 - -

2010 - -

2011 9 3.328.650

2012 15

9

5.547.650 3.382.830

2013 18

15 9

6.657.300 5.638.050 8.679.240


(29)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Beban Operasional

Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dibidang budidaya kelapa sawit. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) memiliki beban operasional yang terdiri dari satu bagian, yaitu :

1. Beban administrasi dan umum

Pembagian beban ini didasarkan pada keterlibatan beban yang dikeluarkan terhadap pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Demikian pula halnya dengan beban operasional, apabila terjadi pengeluaran maka pengeluaran tersebut dicatat pada beban operasional yaitu :

Beban administrasi dan umum terdiri dari : a. Gaji, tunjangan dan bisos pegawai staff b. Gaji dan bisos pegawai non staff c. Honorarium

d. Perjalanan dan penginapan e. Beban perobatan

f. Pemeliharaan bangunan perusahaan g. Pemeliharaan mesin dan inventaris

h. Pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air i. Pemeliharaan bangunan rumah


(30)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

j. Pemeliharaan alat pertanian dan inventaris k. Iuran dan sumbangan

l. Pajak dan sewa tanah m. Asuransi

n. Beban keamanan o. Beban penerangan p. Beban persediaan air q. Beban lain-lain.

B. Perencanaan Anggaran Beban Operasional

Dari pengertian perencanaan pada bab II, dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan adalah langkah awal perusahaan sebelum melakukan kegiatan usahanya, yang merupakan upaya untuk memutuskan apa yang akan dilakukan, bagaimana, bila dan siapa yang melakukannya. Pengertian perencanaan ini pada hakikatnya sama dengan perencanaan yang ada pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero), karena sebelum menjalankan operasional perusahaan, manajemen Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) merencanakan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan, bagaimana dan siapa yang melakukannya, seperti strategi apa yang dilakukan, membuat anggaran beban yang dikeluarkan dan lain sebagainya.

Perencanaan yang menggambarkan secara konkrit kedalam bentuk kuantitatif yang dapat diukur dengan nilai uang atau lainya yang disebut dengan “Anggaran”. Dalam suatu anggaran, hasil yang diharapkan oleh bagian yang


(31)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

membuat rencana dijabarkan dalam satuan kuantitatif. Karena perusahaan menyadari akan pentingnya merencanakan anggaran, maka perusahaan berusaha membuat rencana anggaran perusahannya serealisasi mungkin dan seakurat mungkin agar anggaran yang direncanakan tidak terlalu kerendahan ataupun ketinggian. Anggaran disusun berdasarkan atas realisasi tahun lalu dan banyak juga berdasarkan faktor-faktor lain dan disesuaikan dengan rencana kerja perusahaan seperti realisasi tahun berjalan, pertumbuhan ekonomi dan lain sebagainya. Pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) “Anggaran” dijadikan sebagai alat perencanaan serta pengawasan jangka pendek, dan merupakan bagian dari perencanaan jangka panjang.

Perencanaan dan penyusunan anggaran biaya operasional pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) dikoordinasi oleh Manager kebun. Penyusunan anggaran merupakan tanggung jawab dari KDTU (kepala dinas tata usaha ) dibantu oleh asisten admi/umum beserta kerani pembukuan/administrasi. Dalam menyusun anggaran lebih dahulu manajer bersama semua unsur bagian dalam perusahaan mengadakan rapat serta melaksanakan evaluasi pada pelaksanaan anggaran periode lalu. Kemudian membahas rencana untuk penyusunan anggaran periode yang akan datang. Sehingga anggaran yang disusun merupakan hasil kesepakatan bersama dan benar-benar didukung oleh seluruh unit kerja yang ada dalam perusahaan. Dengan demikian anggaran yang disusun nantinya bertujuan untuk memudahkan terciptanya kerja sama yang saling mendukung.


(32)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, bagian pembukuan mengirimkan formuir isian pada masing-masing bagian untuk memperoleh estimasi anggaran. Anggaran perusahaan ini disebut estimated of expenditure yaitu yang berlaku untuk jangka waktu satu tahun maksudnya dari Januari sampai dengan Desember. Masing-masing bagian berkewajiban mengisi foemulir yang diterima tentang rencana kerja dan anggaran beban yang dibutuhkan selama satu tahun anggaran. Kemudian KDTU dan asisten Admi/umum serta kerani bagian pembukuan mengelompokan dan menyusun anggaran secara kesuluruhan. Untuk anggaran yang jumlahnya tergolong besar biasanya perusahaan akan mengadakan rapat untuk membahas anggaran tersebut. Pada prinsipnya anggaran dibuat untuk periode sebelumnya.

Anggaran yang telah disusun oleh KDTU dan asisten Admi/umum serta kerani bagian pembukuan diserahkan kepada Manager untuk disahkan dan selanjutnya di serahkan kepada Manager Distrik dan diteruskan kepada Direksi untuk disetujui dan disahkan. Anggaran yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi untuk diserahkan kepada administratur. Kemudian administratur menyerahkan kepada masing-masing bagian,kemudian masing-masing bagian bertanggung jawab sebagai pelaksana pemakai rencana kerja perusahaan yang resmi dan harus dilaksanakan.

C. Pengawasan Beban Operasional

Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang dilaksanakan dalam manajemen. Dengan adanya suatu pengawasan dapat diketahui apakah


(33)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya telah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu dengan membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar suatu rencananya, serta melakukan perbaikan bilamana terjadi penyimpangan.

Realisasi diusahakan sesuai dengan anggaran yang telah dibuat oleh perusahaan, pengawasan dilakukan dengan jalannya pelaksanaan, mengarahkan, membandingkan informasi tentang apa yang terjadi dengan anggaran semula, lalu mengadakan tindakan perbaikan pengawasan beban ini tidak berhenti pada tahun evaluasi saja tetapi terus berkelanjutan hingga proses kontribusinya selesai.

Pengawasan beban pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) dilakukan dengan cara: membuat sistem pencatatan melalui PB-71 dan LM (Laporan Manajemen) setiap bulannya yang lengkap dan akurat. Selain itu pengawasan terhadap anggaran beban juga dilakukan dengan cara membandingkan beban yang dianggarkan dengan beban yang sebenarnya dikeluarkan dan setiap satu bulannya masing-masing kerani (supervisor) diharuskan membuat laporan mengenai hasil-hasil yang dicapai. Adapun prosedur pengawasan beban pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) adalah sebagai berikut :

Pekerjaan di lapangan diawasi oleh mandor dan kerani tanaman yang didukung oleh buku mandor, buku asisten, PB-10 (laporan ikhtisar harian pekerjaan). Masing-masing laporan tersebut di atas diperiksa oleh asisten afdeling dan administratur. Berdasarkan hasil laporan di atas dituangkan ke daftar upah. Buku ini diproses sehingga menghasilkan PB-71 (biaya keseluruhan selama


(34)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

setahun) yang sudah diperiksa oleh KDTU/Manager dikirim kekantor direksi agar mendapatkan persetujuan dari Direksi. Neraca ini kemudian diperiksa oleh konsultan/BPK. Kemudian Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) juga melakukan pengawasan pada bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan unsur beban. Disamping itu juga melakukan pengawasan melalui anggaran, dengan membandingkan anggaran dengan realisasi beban yang sebenarnya. Kemudian mengevaluasi selisih yang terjadi untuk mengetahui penyebabnya.

Prosedur penyusunan anggaran dipergunakan untuk mempersiapkan, menilai, mempertimbangkan dan memutuskan pada rapat kerja tentang kelayakan anggaran yang dimaksud. Penyusunan anggaran dalam perusahaan melibatkan semua bagian yang berhubungan dengan masing-masing beban, yang dihubungkan dengan ruang lingkup aktivitas-aktivitas bagian yang terkait serta dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya beban operasional dari kegiatan perusahaan.

Pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero), anggaran beban perusahaan disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang diharapkan kebijaksanaan atasan dan dalam kondisi-kondisi umum perekonomian, sangat membantu dalam menyusun anggaran. Selain itu, catatan histori atau pengalaman tahun lalu pada umumnya menjadi dasar dalam penyusunan anggaran. Untuk mengetahui pengawasan beban operasional yang ditetapkan pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero), maka dilakukan analisis penyimpangan beban operasional dengan menggunakan perbandingan antara anggaran dan


(35)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

realisasi. Perbandingan anggaran dan realisasi beban operasional disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Anggaran Realisasi Biaya Administrasi dan Umum Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2008

Beban Umum dan Administrasi Anggaran Realisasi Penyimpangan

Selisih keterangan

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Gaji, tunj, dan bisos pegawai staf 696.568.471,00 517.429.364,00 179.137.107,00 Favoreble

Gaji dan bisos pegawai non staf 1.628.891.240,00 1.546.033.908,00 82.857.332,00 Favoreble

Honorarium 119.970.225,00 54.864.749,00 65.105.476,00 Favoreble

Biaya perjalanan dan penginapan 1.107.847.834,00 1.072.864.486,00 34.985.348,00 Favoreble

Rumah 328.415.801,00 280.323.793,00 48.092.008,00 Favoreble

Bangunan Perusahaan Pekarangan 554.340.192,00 277.837.503,00 276.502.689,00 Favoreble

Jalan, jembatan dam saluran Air 162.464.794,00 245.198.840,00 82.734.406,00 Unfavoreble

Perlengkapan dan alat-alat 224.593.074,00 10.865.000,00 213.728.074,00 Favoreble

Iuran dan sumbangan 16.979.000,00 9.152.490,00 7.826.510,00 Favoreble

Pajak dan Sewa Tanah 993.447.469,00 1.044.623.810,00 945.279.041,00 Unfavoreble

Asuransi 266.134.418,00 42.169.000,00 223.938.468,00 Favoreble

Beban Keamanan 1.961.296.807,00 3.316.107.393,00 1.364.810.586,00 Unfavoreble

Beban Penerangan 27.600.000,00 - 27.600.000,00 Favoreble

Beban Persediaan Air 325.346.740,00 167.353.450,00 157.993.290,00 Favoreble

Beban Lain-lain 655.693.367,00 477.678.908,80 178.013.458,20,00 Favoreble

Sumber Data : Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero)

D. Penyimpangan Anggaran Beban Operasional Terhadap Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan.

Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya penyimpangan beban operasional pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) penyusunan anggaran beban yang dibuat oleh perusahaan sudah realitis tetapi pada pelaksnaannya ada beban yang mengalami kenaikan dan juga yang mengalami penurunan.


(36)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

Penyimpangan beban operasional tersebut dapat dievaluasi untuk mengetahui apakan pengawasan yang dilakukan oleh Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) berjalan dengan efisien sesuai dengan yang dianggarkan. Secara keseluruhan beban administrasi dianggarkan sebesar Rp. 9.069.589.432,00 sementara realisasinya sebesar Rp. 9.062.500.684,80 hal tersebut menimbulkan keuntungan sebesar Rp. 7.088.737,2 atau sekitar 1.02 % dari total anggaran.

Berikut ini dijabarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masing-masing administrasi pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Beban gaji, tunjangan, dan bisos pegawai staff

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 179.139.107,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 696.568.471,00 dan realisasinya sebesar Rp. 517.429.364,00

2. Gaji dan beban pegawai non staff

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 82.857.332,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 1.628.891.240,00 dan realisasinya sebesar Rp. 1.546.033.908,00

3. Honorarium

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 65.105.476,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 119.970.225,00 dengan realisasinya Rp. 54.864.749,00


(37)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

4. Pengangkutan, perjalanan dan penginapan

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 34.985.348,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 1.107.847.834,00 dengan realisasinya Rp. 1.072.864.486,00

5. Rumah

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 48.092.008,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 328.415.801,00 dengan realisasinya Rp. 280.323.793,00

6. Bangunan perusahaan dan pekarangan

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 276.502.689,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 554.340.192,00 dengan realisasinya Rp. 277.837.503,00

7. Jalan, jembatan dan saluran air

Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 82.734.406,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 162.464.794,00 dengan realisasinya Rp. 245.198.840,00

8. Perlengkapan dan alat-alat

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 213.728.074,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 224.593.074,00 denagan realisasinya Rp. 10.865.000,00


(38)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 7.826.510,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 16.979.000,00 dengan realisasinya Rp. 9.152.490,00 10.Pajak dan sewa tanah

Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 945.279.041,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 993.447.469,00 dengan realisasinya Rp. 1.044.623.810,00

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 223.938.468,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 266.134.418,00 dengan realisasinya Rp. 42.169.000,00

11.Beban keamanan

Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 1.364.810.586,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 1.961.296.807,00 dengan realisasinya Rp. 3.316.107.393,00

12.Beban persedian

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 27.600.000,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 27.600.000,00 dengan realisasinya Rp. 0,00

13.Beban penerangan

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 157.993.290,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 325.346.740,00 dengan realisasinya Rp. 167.353.450,00


(39)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 178.013.458,20 dengan beban yang dianggarkan Rp. 655.693.367,00 dengan realisasi Rp. 477.678.908,80.


(40)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari yang telah dijelaskan sebelumnya dalam pembahasan tentang perencanaan dan pengawasan beban operasional pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) dan setelah melakukan riset langsung ke perusahaan lalu menganalisa dan mengevaluasi data-data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang mengelolah perkebunan milik negara, yang bergerak dibidang perkebunan sawit, hasil perusahaan ini diutamakan untuk ekspor keluar negeri.

2. Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan adalah struktur organisasi garis dan staff, dimana pegawai pimpinan dan administratur dibantu oleh beberapa asisten yang berfungsi dan mengkoordinir pelaksanaan kerja setiap bagian.

3. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) mengklasifikasikan beban operasional perusahaanya dalam satu bagian yaitu biaya administrasi dan umum.

4. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) memakai rencana kegiatan dan anggaran perusahaan (RKAP) sebagai alat perencanaan kerja. Dan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh unsur bagian perusahaan.


(41)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

5. Perencanaan beban operasional disusun berdasarkan estimated of expenditure (pedoman penyusunan RKAP) yaitu anggaran operasionalnya disusun sekali dalam setahun dan dijabarkan untuk setiap bulan yakni yang diawali dari bulan Januari dan berakhir pada bulan Desember.

6. Pengawasan beban operasional Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) dilakukan dengan membandingkan beban yang dianggarkan dengan realisasi yang sebenarnya.

7. Terdapat penyimpingan beban administrasi dan umum baik yang menguntungkan maupun yang merugikan perusahaan.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut yang diambil setelah menganalisa dan mengevaluasi pada perusahaan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan perencanaan dan pengawasan beban operasional perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien demi tercapainya tujuan perusahaan, sebagai berikut :

1. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) harus lebih tanggap dan bergerak cepat apabila terjadi penyimpangan pada anggaran bebannya. Oleh sebab itu sebaiknya dibentuk bagian pengawasan khusus agar anggaran biaya dapat terealisasi seperti yang telah direncanakan.

2. Mengingat pentingnya anggaran, sebaiknya Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) lebih teliti lagi dalam menyusun anggaran


(42)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

perusahaannya dengan membuat bagian khusus untuk menyusun anggaran perusahaan.

3. Memperbaiki manajemen kas perusahaan agar lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat cepat memberi informasi apabila terjadi masalah dalam pendanaan perusahaan.

4. Sebaiknya perusahaan lebih cermat dalam memprediksi faktor-faktor uncontrollable dimasa yang akan datang, seperti kenaikan UMP dan kenaikan harga BBM.


(43)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Earl k. Stice, James d. Stice, k. Frend Skousen, 2004, “Akuntansi Intermediate”, Edisi 15, Salemba Empat, Jakarta.

Nafarin, M, 2000, “Penganggaran Perusahaan”, Edisi 1, Salemba Empat, Yogyakarta.

Ray barn, L. Gayle, 2000, “Akuntansi Biaya”, Erlangga, Jakarta.

Supriyono, R.A, 2000, “Akuntansi Biaya-Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembukuan Keputusan”, BPFE UGM, Yogyakarta.


(1)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 7.826.510,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 16.979.000,00 dengan realisasinya Rp. 9.152.490,00 10. Pajak dan sewa tanah

Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 945.279.041,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 993.447.469,00 dengan realisasinya Rp. 1.044.623.810,00

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 223.938.468,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 266.134.418,00 dengan realisasinya Rp. 42.169.000,00

11. Beban keamanan

Mengalami penyimpangan unfavoreble sebesar Rp. 1.364.810.586,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 1.961.296.807,00 dengan realisasinya Rp. 3.316.107.393,00

12. Beban persedian

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 27.600.000,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 27.600.000,00 dengan realisasinya Rp. 0,00

13. Beban penerangan

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 157.993.290,00 dengan beban yang dianggarkan Rp. 325.346.740,00 dengan realisasinya Rp. 167.353.450,00


(2)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

Mengalami penyimpangan favoreble sebesar Rp. 178.013.458,20 dengan beban yang dianggarkan Rp. 655.693.367,00 dengan realisasi Rp. 477.678.908,80.


(3)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari yang telah dijelaskan sebelumnya dalam pembahasan tentang perencanaan dan pengawasan beban operasional pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) dan setelah melakukan riset langsung ke perusahaan lalu menganalisa dan mengevaluasi data-data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang mengelolah perkebunan milik negara, yang bergerak dibidang perkebunan sawit, hasil perusahaan ini diutamakan untuk ekspor keluar negeri.

2. Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan adalah struktur organisasi garis dan staff, dimana pegawai pimpinan dan administratur dibantu oleh beberapa asisten yang berfungsi dan mengkoordinir pelaksanaan kerja setiap bagian.

3. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) mengklasifikasikan beban operasional perusahaanya dalam satu bagian yaitu biaya administrasi dan umum.

4. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) memakai rencana kegiatan dan anggaran perusahaan (RKAP) sebagai alat perencanaan kerja. Dan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh unsur bagian perusahaan.


(4)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

5. Perencanaan beban operasional disusun berdasarkan estimated of expenditure (pedoman penyusunan RKAP) yaitu anggaran operasionalnya disusun sekali dalam setahun dan dijabarkan untuk setiap bulan yakni yang diawali dari bulan Januari dan berakhir pada bulan Desember.

6. Pengawasan beban operasional Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) dilakukan dengan membandingkan beban yang dianggarkan dengan realisasi yang sebenarnya.

7. Terdapat penyimpingan beban administrasi dan umum baik yang menguntungkan maupun yang merugikan perusahaan.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut yang diambil setelah menganalisa dan mengevaluasi pada perusahaan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan perencanaan dan pengawasan beban operasional perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien demi tercapainya tujuan perusahaan, sebagai berikut :

1. Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) harus lebih tanggap dan bergerak cepat apabila terjadi penyimpangan pada anggaran bebannya. Oleh sebab itu sebaiknya dibentuk bagian pengawasan khusus agar anggaran biaya dapat terealisasi seperti yang telah direncanakan.

2. Mengingat pentingnya anggaran, sebaiknya Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II (Persero) lebih teliti lagi dalam menyusun anggaran


(5)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

perusahaannya dengan membuat bagian khusus untuk menyusun anggaran perusahaan.

3. Memperbaiki manajemen kas perusahaan agar lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat cepat memberi informasi apabila terjadi masalah dalam pendanaan perusahaan.

4. Sebaiknya perusahaan lebih cermat dalam memprediksi faktor-faktor uncontrollable dimasa yang akan datang, seperti kenaikan UMP dan kenaikan harga BBM.


(6)

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Earl k. Stice, James d. Stice, k. Frend Skousen, 2004, “Akuntansi Intermediate”, Edisi 15, Salemba Empat, Jakarta.

Nafarin, M, 2000, “Penganggaran Perusahaan”, Edisi 1, Salemba Empat, Yogyakarta.

Ray barn, L. Gayle, 2000, “Akuntansi Biaya”, Erlangga, Jakarta.

Supriyono, R.A, 2000, “Akuntansi Biaya-Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembukuan Keputusan”, BPFE UGM, Yogyakarta.