Pengawasan Beban Operasional Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) Kebun Padang Brahrang

Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero Kebun Padang Brahrang, 2009. USU Repository © 2009 Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, bagian pembukuan mengirimkan formuir isian pada masing-masing bagian untuk memperoleh estimasi anggaran. Anggaran perusahaan ini disebut estimated of expenditure yaitu yang berlaku untuk jangka waktu satu tahun maksudnya dari Januari sampai dengan Desember. Masing-masing bagian berkewajiban mengisi foemulir yang diterima tentang rencana kerja dan anggaran beban yang dibutuhkan selama satu tahun anggaran. Kemudian KDTU dan asisten Admiumum serta kerani bagian pembukuan mengelompokan dan menyusun anggaran secara kesuluruhan. Untuk anggaran yang jumlahnya tergolong besar biasanya perusahaan akan mengadakan rapat untuk membahas anggaran tersebut. Pada prinsipnya anggaran dibuat untuk periode sebelumnya. Anggaran yang telah disusun oleh KDTU dan asisten Admiumum serta kerani bagian pembukuan diserahkan kepada Manager untuk disahkan dan selanjutnya di serahkan kepada Manager Distrik dan diteruskan kepada Direksi untuk disetujui dan disahkan. Anggaran yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi untuk diserahkan kepada administratur. Kemudian administratur menyerahkan kepada masing-masing bagian,kemudian masing-masing bagian bertanggung jawab sebagai pelaksana pemakai rencana kerja perusahaan yang resmi dan harus dilaksanakan.

C. Pengawasan Beban Operasional

Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang dilaksanakan dalam manajemen. Dengan adanya suatu pengawasan dapat diketahui apakah Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero Kebun Padang Brahrang, 2009. USU Repository © 2009 perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya telah berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu dengan membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar suatu rencananya, serta melakukan perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Realisasi diusahakan sesuai dengan anggaran yang telah dibuat oleh perusahaan, pengawasan dilakukan dengan jalannya pelaksanaan, mengarahkan, membandingkan informasi tentang apa yang terjadi dengan anggaran semula, lalu mengadakan tindakan perbaikan pengawasan beban ini tidak berhenti pada tahun evaluasi saja tetapi terus berkelanjutan hingga proses kontribusinya selesai. Pengawasan beban pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II Persero dilakukan dengan cara: membuat sistem pencatatan melalui PB-71 dan LM Laporan Manajemen setiap bulannya yang lengkap dan akurat. Selain itu pengawasan terhadap anggaran beban juga dilakukan dengan cara membandingkan beban yang dianggarkan dengan beban yang sebenarnya dikeluarkan dan setiap satu bulannya masing-masing kerani supervisor diharuskan membuat laporan mengenai hasil-hasil yang dicapai. Adapun prosedur pengawasan beban pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II Persero adalah sebagai berikut : Pekerjaan di lapangan diawasi oleh mandor dan kerani tanaman yang didukung oleh buku mandor, buku asisten, PB-10 laporan ikhtisar harian pekerjaan. Masing-masing laporan tersebut di atas diperiksa oleh asisten afdeling dan administratur. Berdasarkan hasil laporan di atas dituangkan ke daftar upah. Buku ini diproses sehingga menghasilkan PB-71 biaya keseluruhan selama Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero Kebun Padang Brahrang, 2009. USU Repository © 2009 setahun yang sudah diperiksa oleh KDTUManager dikirim kekantor direksi agar mendapatkan persetujuan dari Direksi. Neraca ini kemudian diperiksa oleh konsultanBPK. Kemudian Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II Persero juga melakukan pengawasan pada bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan unsur beban. Disamping itu juga melakukan pengawasan melalui anggaran, dengan membandingkan anggaran dengan realisasi beban yang sebenarnya. Kemudian mengevaluasi selisih yang terjadi untuk mengetahui penyebabnya. Prosedur penyusunan anggaran dipergunakan untuk mempersiapkan, menilai, mempertimbangkan dan memutuskan pada rapat kerja tentang kelayakan anggaran yang dimaksud. Penyusunan anggaran dalam perusahaan melibatkan semua bagian yang berhubungan dengan masing-masing beban, yang dihubungkan dengan ruang lingkup aktivitas-aktivitas bagian yang terkait serta dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya beban operasional dari kegiatan perusahaan. Pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II Persero, anggaran beban perusahaan disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang diharapkan kebijaksanaan atasan dan dalam kondisi-kondisi umum perekonomian, sangat membantu dalam menyusun anggaran. Selain itu, catatan histori atau pengalaman tahun lalu pada umumnya menjadi dasar dalam penyusunan anggaran. Untuk mengetahui pengawasan beban operasional yang ditetapkan pada Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II Persero, maka dilakukan analisis penyimpangan beban operasional dengan menggunakan perbandingan antara anggaran dan Elvan Zudar Wanta : Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Perkebunan Nusantara II Persero Kebun Padang Brahrang, 2009. USU Repository © 2009 realisasi. Perbandingan anggaran dan realisasi beban operasional disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Anggaran Realisasi Biaya Administrasi dan Umum Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2008 Beban Umum dan Administrasi Anggaran Realisasi Penyimpangan Selisih keterangan Rp Rp Rp Rp Gaji, tunj, dan bisos pegawai staf 696.568.471,00 517.429.364,00 179.137.107,00 Favoreble Gaji dan bisos pegawai non staf 1.628.891.240,00 1.546.033.908,00 82.857.332,00 Favoreble Honorarium 119.970.225,00 54.864.749,00 65.105.476,00 Favoreble Biaya perjalanan dan penginapan 1.107.847.834,00 1.072.864.486,00 34.985.348,00 Favoreble Rumah 328.415.801,00 280.323.793,00 48.092.008,00 Favoreble Bangunan Perusahaan Pekarangan 554.340.192,00 277.837.503,00 276.502.689,00 Favoreble Jalan, jembatan dam saluran Air 162.464.794,00 245.198.840,00 82.734.406,00 Unfavoreble Perlengkapan dan alat-alat 224.593.074,00 10.865.000,00 213.728.074,00 Favoreble Iuran dan sumbangan 16.979.000,00 9.152.490,00 7.826.510,00 Favoreble Pajak dan Sewa Tanah 993.447.469,00 1.044.623.810,00 945.279.041,00 Unfavoreble Asuransi 266.134.418,00 42.169.000,00 223.938.468,00 Favoreble Beban Keamanan 1.961.296.807,00 3.316.107.393,00 1.364.810.586,00 Unfavoreble Beban Penerangan 27.600.000,00 - 27.600.000,00 Favoreble Beban Persediaan Air 325.346.740,00 167.353.450,00 157.993.290,00 Favoreble Beban Lain-lain 655.693.367,00 477.678.908,80 178.013.458,20,00 Favoreble Sumber Data : Kebun Padang Brahrang PTP. Nusantara II Persero

D. Penyimpangan Anggaran Beban Operasional Terhadap Pelaksanaan