4. Karbohidrat. Tanaman Rimbang Solanum torvum swartz

batang bawah. Setelah terjadi perpaduan proses transportasi zat hara dan air serta produk biosintesis dalam tanaman kembali berlangsung sebagaimana mestinya Finean JB, 1979 Kompatibilitas adalah kemampuan dua jenis tanaman yang disambung untuk menjadi satu tanaman baru. Kedua tanaman yang disambung akan menghasilkan persentase kompatibilitas tinggi jika masih dalam satu spesies atau bahkan satu famili, tergantung jenis tanaman masing-masing Ashari, 1995. Sebaliknya menurut Hartmann et al 1997 Inkompatibilitas antar jenis tanaman yang disambung dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut : a. Tingkat keberhasilan sambungan rendah. b. Pada tanaman yang sudah berhasil tumbuh, terlihat daunnya menguning, rontok, dan mati tunas. c. Mati muda, pada bibit sambungan . d. Laju pertumbuhan antara batang bawah dengan batang atas berbeda. e. Terjadinya pertumbuhan yang berlebihan pada batang atas maupun batang bawah.

2. 4. Karbohidrat.

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi hampir seluruh penduduk dunia khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa,warna dan tekstur buah Winarno, 1992 Universitas Sumatera Utara Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton yang dapat digolongan menjadi tiga yaitu monosakarida, 0ligosakarida dan polisakarida. Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6 atom karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil -OH. Ada tiga jenis heksosa yang penting yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Struktur glukosa dan fruktosa digunakan sebagai dasar untuk membedakan antara gula reduksi dan gula non-reduksi. Penamaan gula reduksi ialah didasarkan pada adanya gugus aldehid –CHO dan keton C=O yang dapat mereduksi larutan Cu 2+ menjadi Cu + yang ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata. Monosakharida yang mengandung enam karbon mempunyai formula molekul C 6 H 12 O 6 . Termasuk di dalamnya glukosa juga dikenal sebagai dekstrosa yang terdapat pada tumbuhan, buah yang masak, madu, jagung manis, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4. struktur monosakarida Glukosa Fruktosa Ribosa Oligosakarida merupakan golongan karbohidrat yang molekulnya terdiri dari 2 sampai 10 unit monosakarida dan dapat larut dalam air serta banyak terdapat di alam diantaranya sukrosa. Sukrosa terdapat dalam buah-buahan masak, dan getah pohon serta tersebar luas di alam. Maltosa ditemukan dalam biji yang sedang tumbuh dan mengandung dua molekul glukosa. Laktosa adalah gula susu dan hanya terdapat dalam susu atau hasil-hasil dari susu. Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul monosakarida yang berjumlah banyak lebih dari 10 unit monosakarida sehingga senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis polisakarida yang penting adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpatiserat. Biosintesis karbohidrat yaitu proses anabolisme atau pembentukan karbohidrat dari senyawa air dan karbondioksida dengan menggunakan energi cahaya yang dikenal Universitas Sumatera Utara juga dengan fotosintesis. Baik karbohidrat ataupun oksigen yang dihasilkan fotosintesis, merupakan senyawa kimia yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Fotosintesis pada tumbuhan bersifat autotrof yang berarti dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari : cahaya khlorofil 6H 2 O + 6CO 2 6 H 12 O 6 + 6O 2 lukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dkk 2002, pada dasarnya rangkaian reaksi fotosintesis dapat

4. 1. Reaksi Terang.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

4 98 89

Studi Analisa Kadar Vitamin C Dan Kadar Beta Karoten Dari Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Tanaman Terung Belanda (Solanum Betaceaum CAV.) Dengan Tanaman Lancing (Solanum Mauritianum)

20 127 62

Aktivitas Alkaloid Dari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Terhadap Tingkat Kehamilan Mencit (Mus Musculus)

7 76 68

Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Buah Rimbang (Solanum torvum Sw.) Sebagai Anti-Aging

14 143 119

Formulasi Masker Peel-off Ekstrak Buah Terong Belanda (Cyphomandra betacea Cav. Sendtn.) Sebagai Anti Aging

46 254 103

Ketahanan Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceum Cav) Setelah Diinduksi Dengan Sinar Uv Terhadap Colletotrichum sp.

2 47 65

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Variasi Penambahan Sari Buah Terung Belanda (Solanum Betaceum) Hasil Sambung Pucuk Dengan Lancing (Solanum Mauritianum) Pada Pembuatan Nata De Coco Dengan Menggunakan Acetobacter Xylinum

0 0 7

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN SARI BUAH TERUNG BELANDA (Solanum betaceum) HASIL SAMBUNG PUCUK DENGAN LANCING (Solanum mauritianum) PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN MENGGUNAKAN

0 1 18

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Terung Belanda (Solanum betaceaum Cav.) - Studi Analisa Kadar Vitamin C Dan Kadar Beta Karoten Dari Buah Terung Belanda Hasil Sambung Pucuk Antara Tanaman Terung Belanda (Solanum Betaceaum CAV.) Dengan Tanaman Lancing (S

0 0 20

STUDI ANALISA KADAR VITAMIN C DAN KADAR BETA KAROTEN DARI BUAH TERUNG BELANDA HASIL SAMBUNG PUCUK ANTARA TANAMAN TERUNG BELANDA (Solanum betaceaum Cav.) DENGAN TANAMAN LANCING (Solanum mauritianum) SKRIPSI IRMA SAFITRI

0 0 13