2. 3. Bioteknologi Sambung Pucuk Grafting .
Bioteknologi berkaitan dengan reaksi biologis oleh jasad hidup sebagai organisme yang memiliki organel sel, jaringan dan molekul, seperti DNA, RNA,
protein dan enzim. Bioteknologi mempunyai banyak cabang, salah satu diantaranya adalah bioteknologi tanaman.
Tanaman produk bioteknologi telah banyak diperdagangkan di berbagai negara. Tanaman hasil bioteknologi menyerupai tanaman asalnya, tetapi memiliki sifat-sifat
tertentu yang menyebabkan tanaman lebih baik. Tanaman tersebut memberikan keuntungan bagi petani dan konsumen. Petani memperoleh hasil yang lebih tinggi,
sedangkan konsumen memperoleh hasil yang lebih menyehatkan. Ada dua bioteknologi tanaman, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Pada bioteknologi modern penerapan tekhnik biologi molekulernya sudah maju, penggunaan alat sudah cangih tetapi membutuhkan biaya mahal, butuh tenaga ahli
dan hasil tidak dapat diprediksi. Contoh nyata pada bioteknologi modern adalah penggunaan tanaman transgenik yang membawa gen ketahanan terhadap hama dan
penyakit dengan cara fusi sel, fusi protoplasma dan rekombinasi segmen gen. Sedangkan pada bioteknologi konvensional penerapan tekhnik biologi molekulernya
masih terbatas, penggunaan alat sederhana, membutuhkan biaya murah, tidak butuh tenaga ahli dan hasil dapat diprediksi. Contoh dari bioteknologi konvensional adalah
penggunaan galur tanaman alami yang belum mengalami modifikasi dengan cara okulasi dan sambung pucuk wikipedia, 2009
Sambung pucuk atau grafting adalah seni menyambungkan dua jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung, tumbuh dan berkembang
Universitas Sumatera Utara
sebagai satu tanaman baru. Berdasarkan tekhnik sambungan maka sambung pucuk terbagi atas :
a. Sambung baji wedge grafting. b. Sambung baji terbalik interved wedge grafting
c. Sambung cumeti d. Sambung celah lidah whip and tongue grafting
Sambung baji merupakan cara penyambungan yang paling mudah dilakukan. Cara ini paling banyak dilakukan oleh penangkar bibit. Sambung baji dapat dilakukan dengan
memotong atau menyayat batang bawah dan batang atas dengan potongan bentuk baji mata kampak bentuk huruf V. Calon batang atas yang telah dipotong dimasukan
ke celah batang bawah kemudian diikat.
b
a c
Gambar 2.3. Sambung pucuk dengan tekhnik baji. a = batang bawah, b = batang atas dan c = penyambungan batang bawah dengan batang atas
Tanaman sebelah atas disebut entris atau scion, tanaman batang bawah disebut understam atau rootstock. Menurut Ashari 1995, batang bawah pada umumnya
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi batang atas dan sebaliknya batang atas juga dapat mempengaruhi batang bawah. Pengaruh batang bawah terhadap batang atas antara lain:
a. Mengontrol kecepatan tumbuh batang atas dan bentuk tajuknya. b. Mengontrol pembungaan.
c. Mengontrol jumlah tunas dan hasil batang atas. d. Mengontrol ukuran buah, kualitas buah, kemasakan buah.
e. Agar resisten terhadap hama dan penyakit tanaman. Menurut Ashari 1995 sel-sel parenkim batang atas dan batang bawah masing-
masing mengadakan kontak langsung, saling menyatu dan membaur. Sel parenkim tertentu mengadakan diferensiasi membentuk kambium sebagai kelanjutan dari
kambium batang atas dan batang bawah yang lama. Pada akhirnya terbentuk jaringanpembuluh dari kambium yang baru sehingga proses translokasi hara dari
batang bawah ke batang atas dan sebaliknya dapat berlangsung kembali. Agar proses pertautan tersebut dapat berlanjut, sel atau jaringan meristem antara daerah potongan
harus terjadi kontak untuk saling menjalin secara sempurna. Ashari 1995 mengemukakan bahwa hal ini hanya mungkin jika kedua jenis tanaman cocok
kompatibel dan irisan rata, serta pengikatan sambungan tidak terlalu lemah dan tidak terlalu kuat, sehingga tidak terjadi kerusakan jaringan.
Setelah dilakukan penyambungan sel-sel batang bawah dan sel-sel batang atas yang dilapisi oleh membran plasma yang terdiri dari senyawa fospat dan protein integral
masing-masing tetap melakukan pembelahan sel dan saling berinteraksi dengan bantuan enzim difospatase. Semakin besar tanaman maka semakin tebal lapisan sel
yang berinteraksi sehingga terjadi perpaduan yang kokoh antara batang atas dan
Universitas Sumatera Utara
batang bawah. Setelah terjadi perpaduan proses transportasi zat hara dan air serta produk biosintesis dalam tanaman kembali berlangsung sebagaimana mestinya
Finean JB, 1979 Kompatibilitas adalah kemampuan dua jenis tanaman yang disambung untuk menjadi
satu tanaman baru. Kedua tanaman yang disambung akan menghasilkan persentase kompatibilitas tinggi jika masih dalam satu spesies atau bahkan satu famili,
tergantung jenis tanaman masing-masing Ashari, 1995. Sebaliknya menurut Hartmann et al 1997 Inkompatibilitas antar jenis tanaman yang disambung dapat
dilihat dari kriteria sebagai berikut : a. Tingkat keberhasilan sambungan rendah.
b. Pada tanaman yang sudah berhasil tumbuh, terlihat daunnya menguning, rontok, dan mati tunas.
c. Mati muda, pada bibit sambungan . d. Laju pertumbuhan antara batang bawah dengan batang atas berbeda.
e. Terjadinya pertumbuhan yang berlebihan pada batang atas maupun batang bawah.
2. 4. Karbohidrat.