2.1.2 Manfaat Merek Brand
Merek dapat bermanfaat bagi pelanggan, perantara, produsen, maupun public, alasan merek merupakan hal yang penting bagi konsumen adalah
dikarenakan: Merek memberikan pilihan, merek memudahkan keputusan, merek memberi jaminan kualitas, merek memberikan pencegahan resiko,
merek memberikan alat untuk mengekspresikan diri. Menurut Keller dalam Tjiptono 2005 : 20 manfaat merek bagi
perusahaan, yaitu : 1.
Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, teruatama dalam pengorganisasian
sediaan dan pencatatan akuntansi. 2.
Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual.
3. Signal tingkat kualitas bagi para pelangggan yang puas, sehingga
mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yng membedakan
produk dari para pesaing. 5.
Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk di benak
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa
datang. Menurut Keller dalam Tjiptono 2005 : 21, manfaat merek bagi
konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber produk; penetapan tanggung jawab pada manufaktur atau distributor tertentu; pengurangan resiko; penekan
biaya pencarian search costs internal dan eksternal; janji atau ikatan kusus dengan produsen; alat simbolis yang memproyeksikan citra diri; dan signal
kualitas.
2.1.3 Defenisi Ekuitas Merek Brand Equity
Ekuitas merek Brand Equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau kepada pelanggan perusahaan. Brand equity adalah
kekuatan merek atau kesaktian merek yang memberikan nilai kepada konsumen. Tjiptono, 2011 : 96.
Menurut Kotler 2009 : 263, ekuitas merek brand equity adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa yang dapat tercermin dalam
cara konsumen berpikir, merasa, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek
bagi perusahaan Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan
dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang mampu menambah atau
Universitas Sumatera Utara
mengurangi nilaiyang diberikan oleh sebuah produk baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Dengan demikian ekuitas merek merupakan nilai
tambah yang diberikan nama merek atas suatu produk sehingga akhirnya konsumen akan merasa mendapatkan kepuasan yang lebih bila dibanding
produk-produk lainnya. Keller dalam Tjiptono 2011 : 96 mengidentifikasi tiga aliran dalam
studi brand equity, yaitu : 1.
Ancangan berbasis Psikologi Penelitian yang melakukan studi dampak branding berdasarkan
perspektif psikologi koognitif kerapkali mengadopsi associative network memory models
untuk menyusun teori dan hipotesis. Aaker dalam Tjiptono, 2011 : 96 mengkabarkan asset merek yang
berkontribusi pada penciptaan brand equity ke dalam empat dimensi sebagai berikut :
a . Brand awareness, Kemampuan konsumen ubtuk mengenali atau
mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari katagori produk tertentu.
b. Perceived quality merupakan penilaian konsumen terhadap
keunggulan atau superioritas produk secara keseluruhan. c.
Brand associations, yakni segala sesuatu yang terkait dengan memori terhadap sebuah merek.
d. Brand loyalty, yaitu “the attachment that a customer has to a brand”
Universitas Sumatera Utara
Merupakan dimensi inti dari ekuitas merek. Pelanggan yang loyal akan menjadi hambatan masuk bagi para pesaing, memungkinkan
ditetapkannya harga, tersedianya waktu untuk menanggapi inovasi dari pesaing, dan bias menjadi benteng pelindung dari kemungkinan
kompetisi harga. e.
Aset-aset merek lainnya, seperti hak paten, rahasia teknologi, rahasia bisnis, akses khusus terhadap pemasok ataupun pasar, dan lain-lain.
2. Ancangan berbasis Ekonomika
Focus utamanya adalah pada penerapan kredibilitas ditentukan oleh interaksi dinamis antara perusahaan dan pelanggan sebagai determinan
utama consumer-based brand equity.
3. Ancangan berbasis Biologi dan Sosiologi
Aliran riset merek lain adalah studi berbasis perspektif biologis, sosiologi, dan antropologi. McCracken, misalnya berfokus pada kultural merek dan produk.
Berdasarkan ancangan antropologis atau cultural, Mc. Cracken mendefinisikan merek sebagai “a bundle or container of meaning” merek memiliki nilai karena
merek menambah nilai melalui penambahan makna pada produk.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Brand Awareness