Pengertian Bank Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan

suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Selain tujuan, penghitungan analisis trend juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda bagi pemakai laporan keuangan. Beberapa pemakai yang membutuhkan laporan keuangan tersebut antara lain investor, pemberi pinjaman kreditur, dan manajemen. 1. investor Mereka membutuhkan informasi yang akurat mengenai aktivitas maupun posisi keuangan perusahaan, apakah pada masa mendatang menghasilkan laba atau sebaliknya, 2. pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi yang disediakan oleh perusahaan khususnya keuangan, yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah dana yang tertanam di dalam perusahaan dapat dibayarkan kembali tepat waktu oleh perusahaan, 3. manajemen Manajemen dapat terbantu dalam hal tanggung jawab, perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis.

3. Pengertian Bank

Universitas Sumatera Utara Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat”. Sedangkan menurut Kasmir 2010 : 55 Bank merupakan lembaga keuangan yang menawarkan baik jasa simpanan, pinjaman kredit atau jasa keuangan lainnya yang dapat dilayani oleh Bank Umum komersil maupun Bank Perkreditan Rakyat BPR. Bank menyediakan berbagai produk keuangan, baik dalalm bentuk simpanan rekening, pinjaman kredit, valuta asing, maupun jasa keuangan lainnya. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Bank adalah badan usaha yang usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

4. Bank Perkreditan Rakyat a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, jenis bank di Indonesia hanya dibagi ke dalam dua bentuk yaitu Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat BPR. Menurut UU No. 10 Tahun 1998 Bank Umum didefenisikan sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu - lintas pembayaran. Triandaru, 2008 : 84-86 Universitas Sumatera Utara

b. Landasan Hukum Bank Perkreditan Rakyat BPR

Landasan Hukum Bank Perkreditan Rakyat adalah UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998. Dalam Undang-undang tersebut secara tegas disebutkan bahwa BPR sebagai satu jenis bank yang kegiatan usahanya terutama ditujukan untuk melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat di daerah pedesaan. Dalam pelaksanaan kegiatan usahanya BPR dapat menjalankan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.

c. Ruang Lingkup Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat BPR

Kegiatan usaha yang diperkenankan dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat BPR sangat terbatas dibandingkan dengan Bank Umum. Adapun ruang lingkup Bank Perkreditan Rakyat BPR yaitu : 1. melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, 2. pemberian kredit, 3. penyediaan biaya dan menempatkan dana berlandaskan prinsip syariah sesuai dengan ketentaun Bank Indonesia, 4. menempatkan dana dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, sertifikat deposito danatau tabungan pada bank lain. BPR tidak diperkenankan menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran serta melakukan kegiatan usaha selain yang diperkenankan. Selain itu, BPR tidak diperkenankan melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing kecuali sebagai pedagang valuta asing dengan izin Bank Indonesia, melakukan penyertaan modal, dan melakukan usaha perasuransian. Triandaru, 2008 : 86 Universitas Sumatera Utara Keunggulan yang dimiliki Bank Perkreditan Rakyat BPR terhadap Bank Umum terutama prosedur pelayanan yang sederhana, proses yang cepat, dan sistem kredit yang lebih fleksibel. Selain itu, BPR juga unggul dalam hal pelayanan kepada nasabah yang mengutamakan pendekatan personal dan mendatangi secara langsung nasabah, lokasi kantor yang dekat dengan nasabah, serta lebih memahami ekonomi dan masyarakat setempat. Dibandingkan dengan LKM non Bank, BPR memiliki keunggulan berupa adanya pengaturan, pengawasan, dan pembinaan oleh Bank Indonesia, serta adanya infrastruktur pendukung.

5. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan

Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan harus dipersiapkan untuk para pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan tersebut antara lain yaitu manajemen perusahaan, pemegang saham, kreditur, pemerintah, investor, dan masyarakat. Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga pihak- pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan antara lain para pemilik perusahaan, manajer Universitas Sumatera Utara perusahaan yang bersangkutan para kreditur, bankers, investor, karyawan, dan masyarakat. Menurut Munawir 2004 : 5, “laporan keuangan adalah hasil dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi laba”. Menurut Harahap 2004 : 165 laporan keuangan menggambarkan kondisi dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan rugilaba, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan. Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dibuat dalam bentuk neraca, laporan rugilaba, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan serta kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan.

2. Tujuan Laporan Keuangan