Laporan Keuangan LANDASAN TEORI

14 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan modal 4. Laporan arus kas Didalam penelitian ini, laporan keuangan yang digunakan hanya tiga macam yaitu laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas karena yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya merupakan ketiga laporan tersebut atau laporan pokok Mamduh Abdul Halim, 2009 : 49. a. Neraca Perusahaan perlu mendapatkan kas untuk memperoleh banyak asset yang digunakan dalam suatu bisnis. Dalam proses mendapatkan kas itu, mereka juga menaggung kewajiban pada pihak yang memberikan dana. Menurut Weygantdt, Kimmel Kieso 2008 : 32 Neraca adalah bentuk pelaporan mengenai asset, liabilitas, dan modal pemilik pada waktu tertentu atau ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik. Menurut Brealey, Myers, dan Marcus 2007 : 56 Neraca menampilkan potret asset aktiva dan kewajiban perusahaan pada waktu tertentu. Asset terdiri dari asset lancar yang bisa dengan cepat dicairkan menjadi kas dan asset tetap seperti pabrik dan mesin. Sedangkan kewajiban meliputi kewajiban lancar yang wajib dilunasi 15 dalam waktu satu tahun dan hutang jangka panjang. Selisih antara aset dan kewajiban menampilkan jumlah ekuitas pemegang saham. Menurut Harahap 2007 : 107 laporan neraca menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Sehingga dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa neraca merupakan keadaan keuangan pada tanggal tertentu sehingga disajikan sedemikian rupa yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dan biasanya pada saat tutup buku. Mamduh Abdul Halim 2009 komponen neraca dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 2.1 Aktiva = Kewajiban + Modal 1. Aktiva lancar :  Kas  Rekening pada bank rekening giro dan rekening tabungan  Deposito berjangka time deposit  Surat-surat berharga efek- efek  Piutang  Pinjaman yang diberikan  Sediaan  Biaya yang dibayar di muka  Pendapatan yang masih harus diterima  Aktiva lancar lainnya 1. Utang lancar :  Utang dagang  Utang wesel  Utang bank  Utang pajak  Biaya yang mesti harus dibayar  Utang sewa guna usaha  Utang deviden  Utang gaji  Utang lancar lainnya 1. Modal saham disetor :  Saham nominal  Agio atau Capital Surplus  Laba yang ditahan  Modal lainnya

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 49 95

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

3 16 93

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 28

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013 - 2014 SKRIPSI

0 0 16