RUANG LINGKUP PENELITIAN METODE PENGUMPULAN DATA DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

43 21 PT Enseval Putera Megatrading tbk EPMT 22 PT FKS Multi Agro tbk FISH 23 PT Multi Indocitra tbk MICE 24 PT Sumber Alfaria Trijaya tbk AMRT 25 PT Fast Food Indonesia tbk FAST 26 PT Aneka Tambang tbk ANTM 27 PT Timah tbk TINS 28 PT Ciputra Property tbk CTRP 29 PT Ciputra Surya tbk CTRS Sumber : idx.com Tabel 3.3 Perusahaan Kondisi 1 NO Nama Perusahaan Kode 1 PT Sat Nusapersada tbk PTSN 2 PT Panasia Filament Inti tbk PAFI 3 PT Surya Intrindo Makmur tbk SIMM 4 PT Bukit Darmo Property tbk BKDP 5 PT Intanwijaya Internasional tbk INCI 6 PT Aneka Kemasindo Utama tbk AKKU 7 PT Indonesia Air Transport tbk IATA 8 PT Bank Eksekutif Internasional tbk BEKS 9 PT JJ Nab Capital tbk OCAP 44 10 PT Yulie Sekurindo tbk YULE 11 PT Alfa Retailindo tbk ALFA 12 PT Inti Agri Resources tbk IIKP Sumber : idx.com Tabel 3.4 Perusahaan Kondisi 2 NO Nama Perusahaan Kode 1 PT Karwell Indonesia tbk KARW 2 PT Pelayaran Tempuran Emas tbk TMAS 3 PT Zebra Nusantara tbk ZBRA 4 PT Asuransi Bintang tbk ASBI 5 PT Island Concepts Indonesia ICON 6 PT Rimo Catur Lestari tbk RIMO 7 PT Bakrie Brothers tbk BNBR 8 PT Darma Henwa tbk DEWA 9 PT Duta Kirana Finance tbk DKTF 10 PT Energi Mega Persada tbk ENRG 11 PT Central Proteinaprima tbk CPRO 12 PT Bumi Teknokultura Unggul tbk BTEK 13 PT Bhuwanatala Indah Permai tbk BIPP 14 PT Laguna Cipta Griya tbk LCGP 15 PT Panca Wiratama Sakti tbk PWSI 16 PT Arpeni Pratama Ocean Line tbk APOL Sumber : idx.com 45

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan metode : 1. Metode Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi dan mengkaji berbagai literature pustaka seperti majalah, jurnal, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. 2. Metode Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data skunder yang berupa laporan struktur laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007 sampai 2010 yang termuat dalam Indonesian Capital Market Directory ICDM dan laporan keuangan tahunan dari tahun 2007 hingga 2010.

D. METODE ANALISIS

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis hipotesis yaitu menggunakan Multinomial Logit. Multinomial Logit digunakan jika dalam variabel penelitian variabel respon dependen dikategorikan menjadi tiga atau lebih kategori. Definisi operasional variabel sebagai berikut : Profit Margin NIS = laba bersih penjualan Likuiditas CACL = aktiva lancar kewajiban lancer WCTA = modal kerja total aktiva CATA = aktiva lancar total aktiva NFATA = aktiva tetap bersih total aktiva 46 Efisiensi STA = penjualan total asset SCA = penjualan aktiva lancer SWC = penjualan modal kerja Profitabilitas NITA = laba bersih total aktiva Financial Leverage TLTA = total hutang total aktiva Posisi Kas CASHCL = kas hutang lancar CASHTA = kas total aktiva Aktivitas Operasi CFFOCL = arus kas bersih dari aktivitas operasi hutang lancar CFFOTL = arus kas bersih dari aktivitas operasi total hutang CFFOTA = arus kas bersih dari aktivitas operasi total aktiva CFFOS = arus kas bersih dari aktifitas operasi penjualan CFFOTS = arus kas bersih dari aktivitas operasi total sumber dana Aktivitas Investasi IPPEPPE = investasi aktiva tetap aktiva tetap IPPETU = investasi aktiva tetap total penggunaan dana RPPETS = penghapusan aktiva tetap total sumber dana Aktivitas Pendanaan DITS = perolehan hutang total sumber dana 47 Analisis awal dilakukan sebelum pengujian hipotesis 2 adalah menguji apakah terdapat perbedaan rasio keuangan baik yang berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas antara ketiga kelompok perusahaan dengan tehnik analisis Manova. Variabel rasio keuangan yang secara statis signifikan berbeda antara kelompok 0, 1, dan 2, akan dimasukkan dalam model untuk memprediksi kondisi financial distress.

1. Multivariate Analysis of Variance MANOVA

Manova adalah suatu teknik analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui rata-rata kelompok centroid berbeda secara signifikan atau tidak. Setelah mengetahui perbedaan antar kelompok, analisis selanjutnya yaitu untuk mengetahui variabel independen apa saja yang mempengaruhi perbedaan antara kelompok tersebut Agus Widarjono, 2010 : 209. Teknik ini bermanfaat untuk menganalisis variabel-variabel tergantung lebih dari dua yang berskala interval atau rasio. Dalam SPSS, prosedur manova disebut juga GLM Multivariate karena jumlah dari variabel lebih dari satu, dan digunakan untuk menghitung analisis regresi dan varians untuk variabel tergantung lebih dari satu dengan menggunakan satu atau lebih variabel faktor atau covariates. Variabel-variabel faktor yang digunakan untuk membagi populasi kedalam kelompok-kelompok. Dengan menggunakan prosedur general linear model, peneliti dapat melakukan uji mengenai pengaruh variabel-variabel faktor terhadap rata-rata berbagai kelompok distribusi gabungan semua variabel tergantung. Lebih lanjut, efek-egek 48 covariate dan interaksi antar covariate dengan semua faktor dapat dipertimbangkan dalam analisis. a. Uji multivariate Uji multivariate menunjukkan nilai signifikansi uji F. Uji signifikansi multivariate untuk mengetahui adanya perbedaan centriod dua kelompok atau lebih. Untuk melihat ada tidaknya hubungan antar kedua variabel tersebut, dapat dilihat pada Pillai’s Trace, Hotelleng Trance, Wilks Lambda dan Roy Largest Root. Agus Widarjono, 2010:211 b. Uji test of between-subject effects uji ini digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan atau tidak variabel independen berdasarkan variabel dependen. Agus Widarjono, 2010:227

2. Analisis Multinomial Logit

Regresi Multinomial digunakan ketika variabel dependen yang dipertanyakan berupa data nominal dan terdiri dari dua atau lebih kategori. Tujuan dari model regresi dengan respon kualitatif pada variabel dependen adalah untuk menentukan probabilitas dalam keputusan yang bersifat kualitatif Agus Widarjono, 2010 : 134. Dalam penelitian ini, respon kualitatif terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok perusahaan sehat, perusahaan yang mengalami financial distress 1 dan perusahaan yang mengalami financial distress 2. 49 a. Menilai Metode Fit Langkah pertama dalam analisis multinomial adalah overall fit model terhadap data. Beberapa test statistic diberikan untuk menilai hal ini, apakah model yang dihipotesakan fit dengan data atau model yang dihipotesakan tidak fit dengan data. b. Nilai -2 loglikelihood ratio Statistic -2 loglikelihood dapat digunakan untuk menentukan jika variabel bebas ditambah ke dalam model, apakah secara signifikan memperbaiki model. Jika terjadi penurunan dalam nilai -2 loglikelihood pada blok kedua dibandingkan blok pertama, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi menjadi lebih baik. Ghozali, 2005 : 219 Model ini menunjukkan apakah proses pemodelan dengan memasukkan variabel indenpenden dalam model akan menghasilkan model menjadi lebih baik. Apabila terjadi penurunan -2 loglikelihood yang menyebabkan penurunan Chi-square berarti model tersebut menunjukkan model Multinomial Logit yang lebih baik Ahmad Rodoni Rahman Muslim, 2010. c. Koefisien Goodness of Fit Tes goodness of fit mennjukkan apakah model cocok dengan data, ada dua tes goodness of fit, yaitu Pearson dan Deviance. Nilai signifikansi kedua tes ini lebih besar dari 0.05, hal ini menunjukkan model mampu menjelaskan data dengan baik Agus Widarjono, 2010 50 : 156 . Uji goodness of fit menunjukkan uji kesesuaian model dengan data. Dari nialai Pearson dan deviance diperoleh nilai chi- square. Model dikatakan fit atau cocok dengan data empiris apabila chi-square lebih dari 0.05. Ahamd Rodoni Rahman Muslim, 2010. d. Koefisien Pseudo R-Square Nilai statistic R-square pada analisis multinomial logistik didekati dengan nilai Pseudo R-square, Negelkerke dan McFadden, pada rentang 0-1. Semakin mendekati 1, semakin banyak variasi yang dijelaskan oleh model Ahamd Rodoni Rahman Muslim, 2010. Nilai koefisien Nagelkerke R 2 diinterpretasikan seperti nilai koefisien R 2 pada regresi linear berganda Imam Ghozali, 2005 : 219. Uji Pseudo R-square sama halnya seperti uji goodness of fit model regresi linear berganda dengan menggunakan ukuran koefisien determinasi Agus Widarjono, 2010: 140. e. Ketetapan Prediksi Table klarifikasi digunakan untuk menghitung nilai estimasi yang benar dan yang salah. Pada model yang sempurna nilai overall prediksi akan berada pada diagonal dengan tingkat ketetapan 100 Imam Ghazali, 2005 : 220. Uij klarifikasi memberikan informasi kesesuaian antara data actual dengan data hasil prediksi. Semakin besar nilai overall percentage itu lebih baik. 51 Pengujian dengan Multinomial Logit dilakukan dengan tiga tahap. Pengujian pada tahap pertama adalah pengujian daya klarifikasi dan signifikasi dari rasio keuangan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi. Pada tahap kedua adalah meguji daya klarifikasi dan signifikasi dari laporan keuangan yang berasal dari arus kas. Sedangkan pengujian pada tahap ketiga adalah menguji daya klasifikasi dan signifikasi dari rasio keuangan yang berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Model Pertama Zj = b j1 X 1 +b j2 X 2 +……….+b jn X n J = kondisi perusahaan mulai dari 1 sampai 3 Kondisi 0 = Perusahaan sehat Kondisi 1 = Perusahaan yang mengalami financial distress 1 Kondisi 2 = Perusahaan yang mengalami financial distress 2 X 1 …..X n = Rasio keuangan dari neraca dan laporan laba rugi Pj= exp Zj∑j j=1 exp Zj 2. Model Kedua Zj = b j1 X 1 +b j2 X 2 +……….+b jn X n J = kondisi perusahaan mulai dari 1 sampai 3 Kondisi 0 = Perusahaan sehat Kondisi 1 = Perusahaan yang mengalami financial distress 1 Kondisi 2 = Perusahaan yang mengalami financial distress 2 X 1 …..X n = Rasio keuangan dari laporan arus kas 52 Pj= exp Zj∑j j=1 exp Zj 3. Model Ketiga Zj = b j1 X 1 +b j2 X 2 +……….+b jn X n J = kondisi perusahaan mulai dari 1 sampai 3 Kondisi 0 = Perusahaan sehat Kondisi 1 = Perusahaan yang mengalami financial distress 1 Kondisi 2 = Perusahaan yang mengalami financial distress 2 X 1 …..X n = Rasio keuangan dari neraca dan laporan laba rugi dan laporan arus kas Pj= exp Zj∑j j=1 exp Zj

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variable –variabel penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi financial distress perusahaan yang merupakan variabel kategori, 0 untuk perusahaan sehat, 1 untuk perusahaan yang mengalami financial distress pertama yaitu mengalami laba bersih sebelum pajak negative selama dua tahun berturut-turut, 2 untuk perusahaan yang mengalami financial distress kedua yaitu mengalami laba bersih sebelum pajak negative dan adanya arus kas yang lebih kecil dari hutang jangka panjang selama dua tahun berturut-turut. 53 2. Variable Independen Variable independen yang digunakan yaitu rasio keuangan yang berasal dari laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Ada sebanyak 20 rasio keuangan yang dikategorikan menjadi 9 kategori : a. Profit margin 1 Net IncomeSales X1, Rasio ini mengukur jumlah laba bersih per nilai penjualan, dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan Brigham Houston, 2009 : 107. b. Likuiditas 1 Current AssetsCurrent Liabilities X2, Rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar atau biasa dikenal dengan istilah current ratio.Brigham Houston, 2009 : 95 NIS = � CACL = � � 54 2 Working CapitalTotal Asset X3, Rasio likuiditas yang menunjukkan perbandingan antara model kerja perusahaan dengan total asetnya. Almilia, 2006 3 Current AssetsTotal Assets X4, Rasio likuiditas yang menunjukkan perbandingan antara aktiva lancar perusahaan dengan total aktivanya. Rodoni Muslim, 2009 4 Net Fixed AssetsTotal Assets X5, Rasio likuiditas yang menunjukkan perbandingan antara aktiva tetap bersih perusahaan dengan total aktivanya. Rodoni Muslim, 2009 c. Efisiensi 1 Sales Total Asset X6, Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Dirumuskan dengan CATA = � � NFATA = � � WCTA = � � 55 penjualan perusahaan dengan total aktivanya. Keown, Martin dkk, 2004 : 78 2 SalesCurrent Assets X7, Almilia 2003 dan Rodoni Muslim 2009 mengukur rasio efisiensi perusahaan menggunakan aktiva lancarnya untuk meghasilkan penjualan. Dirumuskan dengan penjualan dibagi dengan aktiva lancarnya. 3 SalesWorking Capital X8, salah satu dari rasio efisiensi yang diukur dengan penjualan yang dihasilkan terhadap modal kerja perusahaan. Almilia, 2006 STA = � SCA = � SWC = � 56 d. Profitabilitas 1 Net IncomeTotal Assets X9, Rasio ini menunjukkan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dari total aktivanya. Rasio ini disebut juga return on asset. Brigham Houston, 2009 : 109 e. Financial Leverage 1 Total LiabilitiesTotal Assets X10, Rasio ini menunjukkan berapa banyak hutang yang digunakan untuk membiayai aset-aset perusahaan. Rasio ini membandingkan antara total kewajiban dengan total aktiva. Keown Martin dkk, 2004 : 80 f. Posisi Kas 1 CashCurrent Liabilities X11, Almilia 2003 dan Rodoni Muslim 2009 memasukkan rasio posisi kas untuk menunjukkan perbandingan antara kas perusahaan dengan hutang lancar. NITA = � � TLTA = � � CASHCL = � 57 2 CashTotal Assets X12, Almilia 2003 dan Rodoni Muslim 2009 memasukkan rasio ini untuk membandingkan antara kas dengan total aktiva. g. Aktivitas Operasi 1 Cash Flow From OperationCurrent Liabilities X13, menunjukkan kemampuan arus kas bersih dari aktifitas operasi dalam membiayai kewajiban jangka pendeknya, dihitung dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi dibagi hutang lancar.Rodoni Muslim, 2009 2 Cash Flow From OperationTotal Liabilities X14, menunjukkan kemampuan arus kas bersih dari aktifitas operasi dalam membiayai total hutang perusahaan, dihitung dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi dengan total hutang. Rodoni Muslim, 2009 CASHTA = � CFFOCL = � CFFOTL = � 58 3 Cash Flow From OperationTotal Assets X15, menunjukkan kemampuan arus kas bersih dari aktifitas operasi dalam menghasilkan total asetnya, dihitung dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi dengan total aktiva. Rodoni Muslim, 2009 4 Cash Flow From OperationSales X16, menunjukkan kemampuan arus kas bersih dari operasi dalam menghasilkan penjulan, diukur dengan arus kas dari operasi dibagi dengan penjulan perusahaan. Almilia, 2006 5 Cash Flow From OperationTotal Source of Fund X17, perbandingan arus kas bersih dari aktivitas operasi dengan total sumber dana. Rodoni Muslim, 2009 CFFOTS = CFFOTA = � CFFOS = 59 h. Aktivitas Investasi 1 Investment in Plant, Property and EquipmentPlant, Property and Equipment X18, yaitu perwujudan aktiva tetap yang diperoleh dari dana alokasi aktiva tetapnya, dihitung dengan investasi aktiva tetap dengan aktiva tetap. Yolanda Mudji, 2009 2 Investment in Plant, Property and EquipmentTotal Used of Fund X19, perbandingan investasi aktiva tetap dengan total penggunaan dana. Almilia, 2006 2 Retirement in Plant, Property and EquipmentTotal Source of Fund X20,yaitu sumber dana untuk aktifitas investasi yang diperoleh dari dari penghapusan aktiva tetapnya, dihitung dengan aktiva tetap dengan total sumber dana. Yolanda Mudji, 2009 IPPEPPE = � , , RPPETS = , IPPETU = � , 60 i. Aktivitas Pendanaan 1 Debt InvestmentTotal Source of Fund X21, yaitu menunjukkan tambahan perolehan hutang untuk aktifitas pendanaannya, dihitung dengan perolehan hutang dengan total sumber dana. Yolanda Mudji, 2009 Tabel 3.5 Ringkasan Variabel Penelitian dan Operasional Variabel Variabel Keterangan Skala Pengukuran Dependen Financial Distress Y  Financial Distress 1  Financial Distress 2  Non Financial distress - - - Laba bersih sebelum pajak negative Laba bersih sebelum pajak negatif dan arus kas yang lebih kecil dari hutang jangka panjang Laba bersih sebelum pajak positif dan arus kas yang lebih besar DITS = � 61 dari hutang jangka panjang Independen NIS X1 CACL X2 WCTA X3 CATA X4 NFATA X5 STA X6 SCA X7 SWC X8 NITA X9 TLTA X10 CASHCL X11 CASHTA X12 CFFOCL X13 Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Net incomesales Current assetscurrent liabilities Working CapitalTotal Asset Current assetstotal assets Net Fixed AssetsTotal Assets Sales Total Asset SalesCurrent Assets SalesWorking Capital Net IncomeTotal Assets Total LiabilitiesTotal Assets CashCurrent Liabilities CashTotal Assets Cash Flow From 62 CFFOTL X14 CFFOTA X15 CFFOS X16 CFFOTS X17 IPPEPPE X18 IPPETU X19 RPPETS X20 Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio OperationCurrent Liabilities Cash Flow From OperationTotal Liabilities Cash Flow From OperationTotal Assets Cash Flow From OperationSales Cash Flow From OperationTotal Source of Fund Investment in Plant, Property and Equipment Plant, Property and Equipment Investment in Plant, Property and EquipmentTotal Used of Fund Retirement of Plant, Property and 63 DITS X21 Rasio EquipmentTotal Source of Fund Debt IncomeTotal Source of fund 64

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1. Pasar Modal

Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan instrument keuangan jangka panjang baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang dibentuk oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta,artinya pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya. Selain itu pasar modal memiliki peran dan manfaat diantaranya : a. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Artinya investor dapat melakukan investasi pada perusahaan melalui pembelian efek-efek baru yang ditawarkandiperdagangkan pasar modal, dan sebaliknya perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan instrument keuangan melalui pasar modal tersebut. b. Pasar modal sebagai alternatif investasi. Yaitu pasar modal memudahkan alternatif investasi untuk memperoleh keuntungan dengan risiko tertentu. 65 c. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. Hal ini dikarenakan penyebaran kepemilikan secara luas tidak hanya dimiliki oleh sejumlah orang tertentu saja akan mendorong perkembambangan perusahaan menjadi transparan. d. Pelaksanaan manejemen perusahaan secara profesional dan transfaran e. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. Dengan keberadaan pasar modal perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju, terciptanya kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.

2. Organisasi Yang Terkait di Pasar Modal.

a. Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM. BAPEPAM melakukan kewenangan untuk melakukan pembinaan, pengaturan, pengawasan pasar modal, di Indonesia dan keberadaan BAPEPAM dibawah Menteri Keuangan sekaligus bertanggung jawab kepadanya b. Perusahaan Emiten. Memperoleh dana di pasar modal dengan melaksanakan penawaran umum atau investasi langsung. 66 c. Self Regulatory Organization SRO. SRO adalah organisasi yang mewakili kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas usahanya. SRO terdiri dari: 1 Burasa Efek. Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system dan sarana mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka. 2 Lembaga Kliring dan Penjaminan LKP. Adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminana transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Setiap transaksi akan melewati lembaga ini untuk diselesaikan transaksinya, apakah seorang pemodal akan bertambah jumlah saham yang dimilikinya karena menjual saham yang dimilikinya dan menerima pembayaran. Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT.KPEI PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 3 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaiana LPP. Adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan custodian sentral penyimpanan efek bagi Bank custodian, perusahaan efek dan lainnya. Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai 67 LPP oleh BAPEPAM adalah PT. KSEI PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia. 4 Perusahaan Efek. Perusahaan efek adalah yang mempunyai aktivitas sebagai perantara pedagang efek yaitu bahwa perusahaan efek melakukan jual beli saham atas kepentingan pihak lain, atau dirinya sendiri, sebagai penjamin emisi efek yaitu menjamin agar penerbitan emisi sekuritas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat terjual smua, dan sebagai manajer iivestasi yaitu mengelola dana nasabah untuk diinvestasikan keberbagai sekuritas atau gabungan dari ketiga tersebut. 5 Penasehat Investasi Penasihat investasi yaitu pihak yang member nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan dan pembelian efek.

3. Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah dimulai pada abad XIX. Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa di Batavia. Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia, setelah Bombay, Hongkong dan Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging voor de Effectenhandel, memperjualbelikan saham dan obligasi perusahaanperkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan pemerintah propinsi dan kotapraja, sertifikat saham perusahaan- 68 perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya Rusdin, Pasar Modal, Bandung; Alfabeta, 2006, hal 4. Minat masyarakat terhadap pasar modal mendorong didirikannya bursa di kota Surabaya 11 Juni 1925 dan Semarang 1 Agustus 1925. Perkembangan pasar modal pada saat itu, terlihat dari nilai efek yang mencapai NIF 1,4 milyar, pun demikian perkembangan pasar modal ini mengalami penyurutan akibat Perang Dunia II. Akibatnya, pemerintah Hindia Belanda mengambil kebijakan untuk memusatkan perdagangan efeknya di Batavia dan menutup bursa efek di Semarang dan Surabaya. Pada tanggal 17 Mei 1940, secara keseluruhan kegiatan perdagangan efek ditutup. Di masa kemerdekaan, pada tahun 1950, pemerintah mengeluarkan obligasi Republik Indonesia, yang menandakan mulai aktifnya Pasar Modal Indonesia. Pada tanggal 31 Juni 1952, Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali. Penyelenggaraan tersebut kemudian diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efeknya PPUE. Namun pada tahun 1958, terjadi kelesuan dan kemunduran perdagangan di Bursa, akibat konfrontasi pemerintah dengan Belanda. Pemerintah di masa Orde Baru, berusaha untuk mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap nilai mata uang Rupiah. Pemerintah melakukan persiapan khusus untuk membentuk pasar modal. Pada tahun 1976, pemerintah membentuk Bapepam Badan Pembina Pasar

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 49 95

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

3 16 93

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 28

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013 - 2014 SKRIPSI

0 0 16