LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

5 Asquith 1994 dalam Luciana 2004 menggunakan interest coverage rasio yaitu perbandingan laba sebelum bunga dan pajak atau mengukur berapa kali pendapatan sebelum bunga dan pajak dapat menetup bunga untuk mendefinisikan kondisi financial distress. Sedangkan dalam penelitian Luciana Spica Almilia 2006 kondisi financial distress di proxy-kan dengan laba bersih negatif dan nilai buku ekuitas negatif. Dalam penelitian yang terdahulu, untuk melakukan pengujian apakah suatu perusahaan mengalami financial distress atau tidak dapat dilakukan berbagai cara, seperti jika beberapa tahun perusahaan mengalami laba bersih operasi net operating income negatif, digunakan oleh Hofer 1980 dan Whitaker 1999, adanya pemberhentian tenaga kerja atau menghilangkan pembayaran deviden, digunakan oleh Lau 1987 dan Hill, et al. 1996, arus kas hasil operasi perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan, digunakan oleh Karen Wruck 1990, rendahnya interest coverage ratio, EBITDA negative, digunakan oleh Asquith, et al 1991 dan Pinando, et a. 2006, perubahan harga ekuitas atau EBIT negative, digunakan oleh John, et al 1992 dalam Platt 2004, Stock-base insolvency yaitu kekayaan bersih negative dan nilai asset kurang dari nilai hutang dan flow- base insolvency yaitu arus kas yang berjalan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban, digunakan oleh Altman 1993, adanya arus kas yang lebih kecil dari hutang jangka panjang saat ini digunakan oleh Whitaker 1999, perusahaan diberhentikan operasinya atas wewenag pemerintah dan perusahaan tersebut dipersyaratkan untuk melakukan perencanaan 6 restrukturasi, digunakan oleh Tirapat dan Nittayagasetwat 1999, negative EBITDA interest voverage, Negatif EBIT, negative net income digunakan oleh Platt 2004, beberapa tahun mengalami laba bersih operasi net operating income negative dan selama lebih dari satu tahun tidak memberikan deviden, digunakan oleh Almilia dan Kristijadi 2003, perusahaan mengalami delisted akibat laba bersih dan nilai buku ekuitas negative berturut-turut, serta perusahaan tersebut telah demerger, digunakan oleh Almilia 2004, perusahaan selama dua tahun berturut-turut mengalami laba bersih net income negative dan nilai buku ekuitas negative, digunakan oleh Almilia 2006. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat listed di Bursa Efek Indonesia, adapun penulis memilih objek ini yaitu satu, untuk menganalisis pengaruh krisis global terhadap perusahaan yang ada di Indonesia. Dua, adanya peraturan yang mengharuskan perusahaan- perusahaan tersebut untuk memberikan informasi yang jelas di bandingkan dengan perusahan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta perusahan tersebut melaporkan laporan keuangannya kepada BAPEPAM dan di publikasikan. Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, maka penulis mengangkat judul “ ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010 ”. 7

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari uraian diatas, maka penulis memunculkan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah variabel rasio keuangan berbeda secara signifikan berdasarkan kondisi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007- 2010? Kondisi perusahaan yang dimaksud adalah : pertama, perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress, yaitu perusahaan yang memiliki laba bersih sebelum pajak positif dan arus kas yang lebih besar dari hutang jangka panjang dua tahun berturut-turut. Kedua, perusahaan dalam kondisi financial distress yang pertama, yaitu perusahaan yang memiliki laba bersih sebelum pajak negatif dua tahun berturut-turut. Dan ketiga, perusahaan dalam kondisi financial distress kedua, yaitu perusahaan yang memiliki laba bersih sebelum pajak negatif dan arus kas yang lebih kecil dari hutang jangka panjang dua tahun berturut-turut. 2. Apakah rasio keuangan yang berasal dari laporan neraca, laba rugi dan arus kas dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas kondisi financial distress perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010? 8

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Memberikan bukti empiris, variabel rasio keuangan berbeda secara signifikan terhadap kondisi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010? 2. Memberikan bukti empiris, rasio keuangan yang berasal dari laporan neraca, laba rugi dan arus kas dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas kondisi financial distress perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010?

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna agar perusahaan dapat dengan cepat mencarikan solusi ketika perusahaan dikategorikan mengalami kondisi financial distress, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat terhindar dari kondisi yang lebih buruk yaitu mengalami kebangkrutan. 2. Bagi pihak eksternal, memberikan pemahaman tentang kondisi financial distress suatu perusahaan untuk membantu pihak eksternal seperti investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan. 9 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai kondisi financial distress suatu perusahaan serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah pencatatan data keuangan suatu perusahaan yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut dan dibuat secara periodik. Dalam pratiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara asal- asalan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Laporan keuangan yang disajikan perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Disamping itu, banyak pihak yang yang memerlukan dan berkepentingan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan, seperti pemerintah, kreditor, investor, maupun para supplier. Ada beberapa pengertian laporan keuangan dari para ahli diantaranya sebagai berikut : Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield 2002 : 3 laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar korporasi. laporan keuangan financial statement yang sering disajikan adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham dan catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan. 11 Menurut Harahap 2007 : 105 laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan yang akan menjadi bahan sarana informasi screen bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana kas perusahaan dalam periode tertentu. Dari laporan keuangan, akan tergambar kondisi keuangan suatu perusahaan yang dapat memudahkan manajemen dalam menilai kinerja manajemen perusahaan khususnya dalam menagantisipasi sinyal financial distress. Penilaian kinerja akan menjadi patokan atau ukuran apakah manajemen mampu atau berhasil dalam menjalankan kebijakan yang telah digariskan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun tentu memiliki tujuan tertentu. Dalam praktiknya terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen perusahaan. Disamping itu, tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai piahak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Menurut Harahap 2007 : 1 laporan keuangan merupakan salah satu alat penting bagi analis laporan keuangan dalam menjalankan dan melaksanakan fungsinya.

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 49 95

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 17

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

3 16 93

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 28

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013 - 2014 SKRIPSI

0 0 16