D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes pretes dan postes dan non-tes yaitu lembar observasi.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi.
1. Tes kemampuan berpikir kritis lembar tes tertulis
Lembar tes tertulis ini berupa pretes dan postes soal-soal pada konsep Hama dan Penyakit Tumbuhan. Lembar tes tertulis ini berupa
tes essay uraian yang disesuaikan dengan karakteristik soal berpikir kritis sebanyak 13 butir soal. Tes ini diberikan sebelum dan sesudah
pembelajaran pada kedua kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal-soal yang dibuat berdasarkan indikator berpikir kritis. Namun
tidak semua indikator digunakan pada penelitian ini, hanya empat indikator, yaitu meliputi menganalisis pertanyaan, bertanya dan
menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan, mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, serta menentukan tindakan.
Adapun kisi-kisi instrumennya dapat dilihat pada lampiran 11. 2.
Lembar Observasi Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk mengetahui
tingkat ketercapaian proses pembelajaran siswa dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan
masalah Problem
Based LearningPBL. Dalam penelitian ini yang diobservasi adalah siswa.
F. Uji Coba Instrumen
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu kepada responden di luar kelas eksperimen
dan kelas kontrol untuk mengetahui syarat-syarat suatu tes yang baik seperti daya pembeda, tingkat kesukaran, validitas, dan reliabilitas.
1. Daya pembeda
Pengujian daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa pandai dengan siswa yang
kurang pandai. Untuk mengukur daya pembeda digunakan rumus:
Keterangan: BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
dengan benar. BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
dengan benar. JA = banyaknya peserta pada kelompok atas
JB = banyaknya peserta pada kelompok bawah
2
Tabel 3.2. Indeks daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut:
D Keterangan
0,00 – 0,20
Jelek 0,20
– 0,40 Cukup
0,40 – 0,70
Baik 0,70
– 1,00 Baik sekali
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung dengan Anates. Dari pertihungan tersebut diperoleh hasil daya
pembeda terendah sebesar 0,13 dalam kategori jelek dan tertinggi sebesar 0,36 termasuk dalam kategori cukup.
3
2
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h: 211-218.
3
Lampiran 7
B A
P P
JB BB
JA BA
D
2. Tingkat kesukaran
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, selain memenuhi validitas dan reliabilitas juga harus memiliki keseimbangan tingkat
kesukaran soal. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal- soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar.
4
Untuk mengukur taraf kesukaran soal digunakan rumus:
5
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes.
Tabel 3.3 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:
P Keterangan
0,00 – 0,30
Sukar 0,30
– 0,70 Sedang
0,70 – 1,00
Mudah
Taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan menggunakan Anates. Berdasarkan perhitungan diperoleh soal dengan kategori
sedang berjumlah 12 butir soal yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h: 207.
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar... h: 208-210.
P = JS
B
12, dan 13, sedangkan soal dengan kategori mudah berjumlah 1 yaitu nomor 1.
6
3. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan valid
apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas dilakukan menggunakan rumus Product Moment Pearson.
7
Yaitu sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Keterangan:
xy
r
: koefisien antara variabel x dan variabel y n
: banyaknya siswa x
: skor item y
: skor total xy
: hasil perkalian skor item dan skor total x
2 :
hasil kuadrat dari skor item y
2 :
hasil kuadrat dari skor total ∑X
2 :
hasil kuadrat dari total jumlah skor item ∑Y
2 :
hasil kuadrat dari total jumlah skor total Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil
perhitungan di atas dengan r
tabel
pada taraf signifikansi 5, dengan
6
Lampiran 7
7
Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. 2005, h: 130.
ketentuan bahwa jika r
xy
sama atau lebih besar dari r
tabel
maka soal tersebut dinyatakan valid.
Hasil dari uji validitas tes essay dengan menggunakan Anates diperoleh soal valid sebanyak 6 butir soal dari 13 butir soal yang
diujicobakan yaitu nomor 2, 3, 4, 7, 8, 11.
8
4. Reliabilitas
Reabilitas bermakna ketepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan atau konsistensi, dapat diartikan sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.
9
Suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik bila alat ukur itu memiliki konsistensi yang
handal. Untuk menentukan reliabilitas soal uraian, penulis menggunakan rumus Alpha
10
:
n n
X X
2 2
2
Keterangan:
11
r = reliabilitas yang dicari
2 i
= jumlah varians skor tiap-tiap item
2 t
= varians total
Tabel 3.4 Indeks reliabilitas diklasifikasikan sebagai berikut:
11
r Keterangan
8
Lampiran 7
9
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press. 2006, h: 105.
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h: 109.
2 2
11
1 1
t i
n n
r
0,20 Tidak ada korelasi
0,20 – 0,40 Korelasi rendah
0,40 – 0,70 Korelasi sedang
0,70 – 0,90 Korelasi tinggi
0,90 – 1,00 Korelasi sangat tinggi
1,00 Korelasi sempurna
Dari hasil uji coba soal dengan menggunakan Anates diperoleh nilai reliabilitas 0,74 dan termasuk dalam kriteria tinggi.
11
G. Teknik Analisis Data