Menurut I Wayan Dasna dan Sutrisno yang dikutip oleh Fathurrohman mengungkapkan bahwa PBL memiliki karakteristik
sebagai berikut: 1
Belajar diawali dengan masalah. 2
Masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa.
3 Mengorganisasikan pelajaran seputar masalah.
4 Siswa diberikan tanggungjawab yang besar untuk melakukan
proses belajar secara mandiri. 5
Menggunakan kelompok kecil. 6
Siswa dituntut untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajari dalam bentuk kinerja.
7
c. Langkah-langkah Merancang Pembelajaran Berdasarkan
masalah Problem Based LearningPBL
I Wayan Sadia menyatakan bahwa langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam merancang program pembelajaran
berdasarkan masalah Problem Based Learning sehingga proses pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa student-centered
adalah sebagai berikut: 1
Fokuskan permasalahan problem sekitar pembelajaran konsep-konsep sains yang esensial dan strategis.
2 Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi
gagasannya melalui eksperimen atau studi lapangan. Siswa akan mengenali data-data yang diperlukan untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya. 3
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengelola data yang mereka miliki, yang merupakan proses latihan metakognisi.
7
Fathurrohman, “Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SD Dalam Pembelajaran PKN
”, Majalah Ilmiah Pembelajaran, Nomor 1, vol 4 Mei 2008, h: 83.
4 Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan
solusi-solusi yang mereka kemukakan. Penyajiannya dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau presentasi.
8
Dengan bahasa yang sedikit berbeda, John Barell mengungkapkan
bahwa langkah-langkah
Problem Based
LearningPBL adalah sebagai berikut, yaitu: 1
Pernyataan masalah. 2
Berbagai macam peran yang dilakukan oleh siswa. 3
Kesempatan untuk menganalisa situasi, timbulnya pertanyaan. 4
Investigasi untuk mencari jawaban biasanya dilakukan secara berkelompok.
5 Analisa kritis untuk penemuan dan penggambaran kesimpulan
yang masuk akal. 6
Penemuan tersebut untuk dibagikan, dipresentasikan, yang sering kali dilakukan di depan kelas audiens.
7 Berbagai macam penilaian informal dan formal secara autentik
oleh siswa dan guru.
9
d. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based
LearningPBL
Menurut Sugianto
terdapat lima
tahapan dalam
Pembelajaran Berdasarkan MasalahPBL dengan prilaku arahan yang diberikan oleh guru, diantaranya yaitu:
10
8
I Wayan Sadia, “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Cycle Learning dalam
Pembelajaran Fisika ”, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No 1 TH XXXX Januari
2007, h: 6-7.
9
John Barell, Problem Based Learning: An Inquiry Approach second edition, California: Corwin Press. 2007, h: 5-6.
10
Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif , Surakarta: Yuma Pustaka, 2010, h: 159-160.
Tabel 2.1. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan MasalahPBL Tahapan
Arahan dari Guru 1. Memberikan orientasi
tentang permasalahan kepada siswa.
Guru membantu siswa untuk membentuk kelompok belajar. Guru membahas
tujuan pembelajaran, menjelaskan bahan yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar
terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
2. Mengorganisasikan siswa untuk meneliti belajar.
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Membantu investigasi membimbing
penyelidikan individual atau kelompok.
Guru mendorong siswa untuk mendapatkan dan mengumpulkan
informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan
penjelasan dan solusi. 4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa untuk
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuaitepat, seperti laporan,
rekaman vidio, dan model-model yang membantu mereka untuk
menyampaikannya kepada orang lain . 5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses mengatasi pemecahan
masalah. Guru membantu siswa melakukan
refleksi dan evaluasi terhadap penyelidikaninvestigasi mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
2. Berpikir Kritis