2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan tentang alur berfikir dan hubungan yang menunjukkan kaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang ada
dalam penelitian ini.Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah pengawasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Variable Independennya ialah pengetahuan dewan
tentang anggaran dan Variabelmoderating dalam penelitian ini ialah transparansi
kebijakan public, yang mana semuanya di ukur dengan skala likert. 2.4 Pengembangan Hipotesis
2.4.1 Hubungan Pengetahuan Dewan tentang Anggaran denganPengawasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Pengetahuan Dewan tentang mekanisme anggaran ini berasal dari kemampuan anggota Dewan yang diperoleh dari latar belakang
pendidikannya ataupun dari pelatihan dan seminar tentang keuangan daerah yang diikuti oleh anggota Dewan akan akan meningkatkan
anggaran pendapatan belanja daerah.
Transparansi Kebijakan Publik Z
Pengetahuan Dewan tentang anggaran X
Pengawasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
APBD Y
16
Universitas Sumatera Utara
pemahaman anggota Dewan bahwa proses alokasi anggran bukan sekedar proses administrasi, tetapi politik. Memastikan anggaran sesuai prioritas
harus dilakukan oleh DPRD sejak penyusunan rencana jangka menengah daerah hingga proses penentuan Kebijakan Umum APBD KUA dan
Prioritas Plafon Anggaran Sementara PPAS. Beberapa penelitian yang menguji hubungan antara kualitas anggota
dewan dengan kinerjanya diantaranya dilakukan oleh Indradi dan Syamsiar, 2001; Sutamoto, 2002; Sopanah dan Wahyudi,2007. Hasil
penelitiannya membuktikan bahwa kualitas Dewan yang diukur dengan pendidikan, pengetahuan keterampilan dan pengalaman berpengaruh
terhadap kinerja Dewan yang salah satunya adalah kinerja pada saat melakukan fungsi pengawasan. Dengan demikian Hipotesis yang
dirumuskan : H1 :Pengetahuan Dewan tentang anggaran berpengaruh positif terhadap
Pengawasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
2.4.2 Hubungan Transparansi Kebijakan Publik Terhadap Hubungan Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Dengan Pengawasn
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
Transparansi kebijakan pubik berarti adanya akses bagi warga masyarakat untuk dapat mengetahui proses dari anggaran serta kebijakan-
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sehingga dapat diketahui dan diawasi oleh masyarakat
.
Asumsinya semakin transparansi kebijakan publik yang dalam hal ini adalah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD maka
17
Universitas Sumatera Utara
pengawasan yang dilakukan oleh Dewan akan semakin meningkat karena masyarakat juga terlibat dalam mengawasi kebijakan publik tersebut.
Sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 : Pengetahuan Dewan tentang Anggaran berpengaruh positif terhadap
Pengawasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang di moderasi oleh Transparansi Kebijakan Publik
18
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Secara umum lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD mempunyai tiga fungsi yaitu : 1 Fungsi legislatif fungsi membuat
peraturan perundang-undangan, 2 Fungsi anggaran fungsi untuk menyusun anggaran dan 3 Fungsi pengawasan fungsi untuk mengawasi kinerja
eksekutif.Menurut Peraturan Pemerintah PP Nomor 105 tahun 2000 Tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban menjalankan Anggaran bahawa : 1
Pengawasan atas anggaran dilakukan oleh Dewan, 2 Anggota Dewan berwenang memerintahkan pemeriksa eksternal didaerah untuk melakukan pemerikasaan
terhadap pengelolaan anggaran. Oleh karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD adalah pernyataan tentang rencana pendapatan dan belanja daerah
dalam periode tertentu 1tahun.Sebelum anggaran dijalankan harus mendapat persetujuan dari DPRD sebagai wakil rakyat maka fungsi anggaran juga sebagai
alat pengawasan dan pertanggungjawaban terhadap kebijakan publik. Dengan melihat fungsi anggaran tersebut maka seharusnya anggaran merupakan power
relation antara eksekutif, legislatif dan rakyat itu sendiri Sopanah, 2004. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dikeluarkan untuk mengantisipasi berbagai tuntutan perubahan terhadap tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, sekaligus mengantisipasi berbagai tuntutan
perubahan global, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
1
Universitas Sumatera Utara