tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa DPRD mempunyaiperan penting yang berfokus kepada pengawasan terhadap pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah APBD
.
Pengawasan yang dilakukan oleh dewan dapat berupa pengawasan secara langsung dan tidak langsung serta preventif dan represif. Pengawasan
langsung dilakukan secara pribadi dengan cara mengamati, meneliti, memeriksa, mengecek sendiri di tempat pekerjaan dan meminta secara
langsung dari pelaksa dengan cara inspeksi. Sedangkan pengawasan tidak langsung dilakukan dengan cara mempelajari laporan yang diterima dari
pelaksan. Pengawasan preventif dilakukan melalui pre-audit yaitu sebelum pekerjaan dimulai. Pengawasan represif dilakukan melalui pos-udit dengan
memeriksa tahap pelaksanaan di tempat inspeksi.
2.1.2 Tujuan Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD dimulai pada saat proses penyusunan APBD, pengesahan APBD,
pelaksanaan APBD dan pertanggungjawaban APBD. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tanngal 9 Desember 2005
tentang pengelolaan Keuangan Daerah pada Pasal 81 disebutkan bahwa penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD dengan
perkembangan dan atau perubahan keadaan dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD dengan Pemerintah Daerah dalam
rangka penyusunan prakiraan perubahan atas Anggaran Pendapatan Belanja APBD tahun anggaran bersangkutan.Demikian juga dalam di dalam
7
Universitas Sumatera Utara
perubahan kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang
pedoman pengelolaan keuangan daerah disebutkan bahwa perubahan Angaran Pendapatan Belanja Daerah dapat dilakukan apabila terjadi :
1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD. 2.
Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja.
3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih pada tahun
sebelumnya harus digunakan pada tahun anggaran berjalan. 4.
Keadaan darurat. 5.
Dan keadaan luar biasa. Sesuai dengan peraturan diatas Peraturan Pemerintah Nomor 16
Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD tentang tata tertib Dewan Perwakilan rakyat Daerah
DPRD Pasal 2 Ayat 1 bahwa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD mempunyai Fungsi Legislasi, Fungsi Anggaran dan Fungsi Pengawasan.
Tujuan adanya pengawasan APBD adalah untuk menjaga agar anggaran yang disusun benar-benar dijalankan, menjaga agar pelaksanaan
APBD sesuai dengan anggran yang telah digariskan dan menjaga agar pelaksanaan APBD benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Abdul 2002, tujuan pengawassan keuangan daerah dalam garis besarnya adalah sebagai berikut :
8
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk menjamin keamanan seluruh komponen keuangan daerah.
2. Untuk menjamin dipatuhinya berbagai aturan yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan daerah. 3.
Untuk menjamin dilakukannya berbagai upaya pengehmatan, efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan keuangan daerah.
Sedangkan tujuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD adalah : 1.
Untuk memastikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD yang disusun benar-benar sesuai dengan rencana strategis dan prioritas
program yang telah ditetapkan. 2.
Untuk memastikan bahwa pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD tersebut benar-benar sesuai dengan anggaran, aturan-
aturan dan tujuan yang ditetapkan. 3.
Untuk memastikan bahwa pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD
yang bersangkutan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Tahap demi tahap pengawasan dituangkan dalam suatu rencana kerja disertai dengan penjadwalan serta keterlibatan berbagai pihak. Dengan
Demikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD mempunyai kewajiban untuk mengakomodir aspirasi masyarakat serta melaksanakan kehidupan
demokrasi dalam penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan di daerah Provinsi Sumatera Utara serta melakukan pengawasan terhadap perencanaan
dan pelaksanaan Anggran Pendapatan Belanja Daerah APBD agar
9
Universitas Sumatera Utara
terlaksana secara efesien, efektif dan realistis serta dapat di pertanggungjawabkan.
Maka dalam perubahahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD proses persiapannya dengan melakukan penyesuaian terhadap
adanya usulan dari unit kerja pengguna Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Provinsi Sumatera Utara, berupa perubahan dan
penyesuaian atas beberapa kegiatan berdasarkan urgensi dan keadan rill dilapangan, agar pengguna anggaran lebih efektif dan efisien serta tepat
sasaran. Maka dalam setiap tahapan dari proses pembahasan yang dilakukan terhadap rancangan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
APBD setiap tahunnya dilakukan secara terbuka, luas dan mendalam, baik secara internal dilingkungan Badan Angaran Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah DPRD Provinsi Sumatera Utara maupun secara bersama-sama dengan tim Anggaran Daerah Provinsi Sumatera Utara.
2.1.3 Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran