Ekstraksi Cair-Cair Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Etanol Kental Analisis Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Hasil Fraksinasi dengan Cara Kromatografi Kertas KKt

Apabila terbentuk warna biru kehijauan atau merah ungu menunjukkan adanya triterpenoidsteroid bebas.

3.8. Pembuatan ekstrak

Sebanyak 500 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam wadah berwarna gelap, ditambahkan pelarut etanol 80 vv sampai serbuk terendam sempurna Fanrsworth, 1966. Kemudian ditutup dan dibiarkan selama lima hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, disaring dan dipisahkan ampasnya Depkes RI, 1985. Kemudian ampas ditambahkan cairan penyari sampai terendam sebanyak 500 ml, kemudian dilakukan perlakuan yang sama sampai diperoleh maserat jernih. Seluruh maserat digabungkan dan diuapkan menggunakan alat penguap vakum putar sampai diperoleh ekstrak etanol kental.

3.9 Ekstraksi Cair-Cair Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Etanol Kental

Ekstraksi cair-cair senyawa flavonoid dari ekstrak etanol kental dilakukan berturut-turut dengan menggunakan pelarut n-heksan, kloroform, dan etilasetat. Ekstrak etanol kental dilarutkan 10 ml etanol, dimasukkan kedalam corong pisah kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksan : air 1:1, diperoleh fraksi n-heksan dan fraksi air. Fraksi n-heksan dipisahkan, fraksi air difraksinasi kembali dengan kloroform 1:1, diperoleh fraksi kloroform dan fraksi air. Fraksi kloroform dipisahkan, fraksi air dihidrolisis dengan asam klorida pekat dan direfluks selama lima jam. Fraksi air hasil hidrolisis difraksinasi kembali dengan etilasetat 1:1, diperoleh fraksi etilasetat dan fraksi air. Fraksi etilasetat dan fraksi air masing-masing dipekatkan diatas penangas air. Universitas Sumatera Utara

3.10. Analisis Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Hasil Fraksinasi dengan Cara Kromatografi Kertas KKt

Menurut Markham, 1988, fraksi etilasetat dianalisis dengan KKt masing- masing menggunakan fase gerak: i. BAA ii. Forestal iii. Asam asetat 50 iv. Asam asetat 15 v. Asam klorida 1 Fraksi etilasetat di totolkan pada kertas Whatmann No.1, kemudian dimasukkan kedalam bejana yang telah dijenuhkan dengan fase gerak BAA, Forestal, asam asetat 50, asam asetat 15 dan asam klorida 1 dan dielusi dengan jarak rambat 13 cm. Kemudian kertas diangkat dan dikeringkan, diamati dibawah sinar ultraviolet. Kemudian disemprot dengan penampak bercak aluminium klorida 5 bv, besi III klorida 1 bv dan uap ammonia kemudian diamati dibawah sinar ultraviolet pada panjang gelombang 366 nm. Diantara semua fase gerak diperoleh bercak yang paling banyak dan terpisah dengan baik adalah fase gerak asam asetat 50, maka dilanjutkan pemisahan secara kromatografi KKt preparatif dengan fase gerak asam asetat 50.

3.11 Pemisahan Senyawa Flavonoida dari Fase Gerak Asam asetat 50 vv dengan cara KKt Preparatif